NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Vampir

Gadis Incaran Vampir

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

"Kamu siapa?" tanya Angel dengan suara lirih pada pria yang tengah berada di atas tubuhnya.

Tapi pria itu tidak mengatakan apapun, hanya terus membuatnya merasa tidak nyaman dengan setiap sentuhannya pada Angel.

Kringggggg Kringggggg

Angel membuka matanya, suara alarm ponselnya membangunkannya. Dengan nafas terengah-engah Angel melihat ke sekeliling kamarnya.

"Hais, mimpi itu lagi. Kenapa aku terus mimpi hal yang sama sejak pindah ke kota ini" gumamnya bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Angela Kara

Tut Tut... Dugjes Dugjes...

Suara kereta yang berhenti di stasiun sungguh terdengar begitu riuh. Bukan hanya karena suara kereta saja, suara orang yang berjualan, orang yang berlalu lalang, serta petugas disana juga membuat sekeliling menjadi sangat ramai.

Seorang gadis cantik yang mengenakan syal berwarna burgundy tampak turun dari kereta itu dengan sebuah koper yang dibantu diturunkan oleh seorang pria yang juga penumpang di kereta itu tadi.

"Terimakasih paman" ucapnya sopan pada pria yang memang lebih tua darinya itu.

Gadis itu Angel, Angela Kara. Usianya baru 19 tahun. Dan gadis itu baru pertama kali datang ke tempat ini. Beberapa minggu lalu, kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Dan satu-satunya keluarga yang bisa dia datangi adalah bibinya yang merupakan satu-satunya kerabatnya yang tinggal di kota ini.

Sang bibi sudah menghubunginya tadi. Dan mengatakan sudah berada di stasiun untuk menjemputnya.

Angel menarik kopernya, menuju ke tempat dimana orang-orang menunggu para penumpang yang datang.

"Angel!" panggil Martha.

Angel menoleh, bibi yang dimaksud ibunya dalam pesan terakhirnya itu katanya adalah kakak kandung ibunya, yang usianya 7 tahun lebih tua dari ibunya. Tapi kenapa yang sedang memanggil dan melambaikan tangan padanya itu bahkan terlihat seperti 5 tahun lebih muda dari ibunya. Dengan garis wajah yang memang sangat mirip. Hanya saja sang ibu, berambut lurus berwarna coklat, sedangkan bibinya ini berambut keriting berwana hitam berkilau.

Angel yang terus di panggil, segera mendapatkan kembali kesadarannya dan berjalan menghampiri bibinya itu.

"Bibi Martha"

Martha segera memeluk Angel dan menangis tersedu-sedu.

"Kalian tega sekali, aku bahkan sudah 15 tahun tidak melihat kalian. Dan Yohan juga Elisa ternyata... hiks!"

Mata Angel juga berkaca-kaca. Selama ini dia tidak pernah jauh dari kedua orang tuanya. Tiba-tiba saja keduanya pergi bersama meninggalkannya. Dia juga merasa sangat sedih dan terpukul. Butuh waktu tiga hari baginya untuk bisa menelan makanan lagi setelah kematian ayah dan ibunya.

**

Angel melihat pemandangan di luar mobil. Di tempat ini, sebuah tempat dimana suasananya masih sangat natural dan tenang.

Pinggiran kota Calme, yang lebih banyak peternakan dan pertanian sebagai mata pencaharian utama pada warganya.

Pepohonan tinggi, dan beberapa kebun anggur juga terlihat di sepanjang perjalanan. Jalanan sangat sepi, tapi tetap ada satu dua mobil setiap mereka melewati jalan.

Pos polisi juga ada, dan pemadam kebakaran juga ada.

Sebuah rumah besar menarik perhatian Angel. Karena memang rumah itu adalah rumah paling besar dan mewah yang dia lihat sejak perjalanan dari stasiun tadi.

Martha yang melihat Angel sangat tertarik dengan rumah besar itu langsung menjelaskan pada keponakannya itu.

"Sayang, itu mansion keluaran Valleroy. Keluarga paling kaya di kota Calme. Mereka pemilik ratusan peternakan dan perkebunan anggur. Semua ladang di sini, adalah milik mereka" jelas Martha.

Angel sebenarnya hanya tertarik karena rumah itu yang paling mencolok. Bukankah semua orang akan seperti itu, selalu tertarik dengan sesuatu yang terlihat mencolok.

"Musim dingin datang sebentar lagi, Aline juga akan kembali dari asrama. Kamu akan memiliki teman untuk berjalan-jalan mengenal kota ini sebelum kamu masuk kuliah bulan depan" lanjut Martha lagi.

"Terimakasih banyak bibi, maaf aku sudah merepotkan!"

"Bicara apa kamu? kamu bahkan datang dengan bantuan pada kami. Kalau kamu tidak memberikan sebagian uang asuransi dari orang tuamu untuk membeli perkebunan dan tanah dimana rumah keluarga Manore sekarang berada. Mungkin semuanya sudah di tarik oleh bank. Gerald memang keterlaluan. Bagaimana dia bisa menggadaikan semua peninggalan ayahnya demi wanita beracun itu. Hah, dia kejam sekali!"

Angela menoleh, air mata bibinya mengalir begitu saja. Angel bisa merasakan rasa sedihnya. Bibinya yang seorang jandaa, malah di khianati anak sulungnya sendiri demi seorang wanita materialistis. Bahkan anak Martha yang bernama Gerald itu sampai sekarang entah dimana, dia kabur dengan wanita itu setelah menggadaikan tanah, rumah dan perkebunan tanpa sepengetahuan Martha.

Angel mengusap lembut lengan bibinya. Dia tahu, bibinya pasti sangat sedih.

"Sabar ya bi. Semoga saja kak Gerald cepat kembali..."

"Untuk apa dia kembali? biar saja. Bibi nyaris tidak bisa membayar biaya kuliah Paul dan biaya sekolah Aline. Semua karena anak tidak berbakti itu. Jangan sampai dia kembali! bibi akan sangat marah kalau dia kembali dengan wanita beracun itu!"

Angel menghela nafas panjang. Dia juga merasa Gerald keterlaluan. Tapi dia tahu, di dalam hatinya. Bibi Martha pasti masih menginginkan anak sulungnya itu untuk kembali. Kehidupan di kota modern, justru sabat tidak mudah. Itulah kenapa Angel bahkan memutuskan untuk pergi ke kampung halaman orang tuanya, alih-alih pergi keluar negeri untuk kuliah dan menata kehidupan baru. Apalagi ketika dia mendengar bibinya dalam masalah. Angel lebih memilih menggunakan uang peninggalan orang tuanya untuk membantu bibinya satu-satunya itu.

Setelah hampir satu jam perjalanan dari stasiun, mereka sampai di.senuah desa yang memang huniannya berjarak cukup jauh satu antara yang lain. Tapi beberapa orang terlihat sibuk di luar ruangan. Bibi Martha juga menyapa beberapa orang tadi.

Sebuah rumah yang cukup bagus, dengan lantai dua, berwarna dominan putih dan coklat. Benar-benar memberikan nuansa tenang dan nyaman.

Sebuah halaman sekitar 50 meter, dengan dua garasi di depannya. Tak ada pagar, semua rumah di tempat ini sepertinya memang tidak ada pagarnya. Kecuali mansion besar keluarga Valleroy tadi itu.

"Ini rumah kita sayang, selamat datang di rumah kita. Ayo masuk, bibi sudah siapkan kamar untukmu di sebelah kamar bibi!" ajak Martha yang memang sangat senang, Angel tinggal bersamanya.

**

Setelah makan malam, Angel kembali di antar oleh Martha ke kamarnya.

"Istirahatlah, kamu pasti lelah karena sudah melewati perjalanan jauh. Besok bibi akan ajak kamu ke rumah tuan Freddy. Dia walikota di tempat ini. Akan ada pertemuan mingguan juga"

Angel mengangguk perlahan. Martha bahkan mengusap kepala Angel dengan sangat lembut. Dia nyaris menangis.

'Kasihan kamu nak, ayah dan ibumu pergi di waktu yang sama meninggalkan kamu. Tenang saja, masih ada bibi. Bibi akan merawat kamu dengan baik, seperti anak bibi sendiri'

Begitu Martha menutup pintu, Angel mulai berbaring di atas tempat tidurnya.

Brakk

Wushh

Angel menoleh ke arah jendela. Jendela kamarnya itu terbuka.

Angel segera turun, karena angin yang berhembus memang sangat kencang.

Deg

Angel membeku di tempatnya, dengan tangan hampir menutup jendela. Seseorang menatapnya dari seberang rumah bibinya. Di seberang jalan.

Wushh

Angin kembali berhembus membuat Angel memalingkan pandangannya. Namun saat dia kembali menoleh ke arah tempat dimana ada seseorang dengan hoodie hitam yang melihat ke arahnya tadi. Orang itu sudah tidak ada.

Angel menelan salivanya dengan susah payah, dia takut. Angel buru-buru menutup jendela lalu menguncinya. Memastikan benar-benar terkunci lalu menutup tirai. Angel segera naik ke tempat tidurnya, meraih selimut dan menutupi sampai kepalanya.

'Aku mungkin salah lihat, pasti aku salah lihat. Aku mungkin terlalu lelah. Tidur, dan semua akan baik-baik saja' batinnya gelisah.

Sementara dari balik jendela sebuah rumah yang begitu megah, namun tampak sangat sunyi. Seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut perak dan mata menatap ke arah kejauhan tampak memegang gelas dengan minuman berwarna merah terang di tangannya.

"Dia benar-benar datang" gumamnya dengan salah satu sudut bibir terangkat.

***

Bersambung...

1
Putri
semangat thor
Asha
seru
Bibeh
menarik
Risty Afiha
bagus
Githa
Seru, semangat
Esperanza
suka ceritanya
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
jager itu Gaza 🤭
jager apa ya kok lupa 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•: oh genjer, Gaza jadi jager ayam siapa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Wiwik Rahayu
Menarik sekali ceritanya
Nada soraya
Bagus
ShinYue
Sukses selalu
Gina
Suka sekali
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
bar bar juga Ayshi🤔
Nuri_cha: Halo kak, mungkin berkenan juga mampir di karyaku, Siapa Aku di Sisimu?

semoga kakak suka.

terima kasih kak
total 1 replies
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
sepertinya iya Angel, kamu salah bertanya sama orang 🤔🤣
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
cara mengobati versi Zevran 🤭
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Yoongi marry me
lagi yok, yang banyak
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
menarik sekali
Noer: terimakasih banyak kak ❤️
total 3 replies
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
yang mahal memang ajaib
apa ajaib karena mahal 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
kok menghangatkan 🤔
Noer: butuh renovasi whuaaa 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
apa ratumu🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛•§¢•
apa yang akan dilakukan para vampir 🤔
Noer: tanpa gula aja, kan dia sudah manis ehekk
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!