PERANGKAP CINTA

Brak!!! 

Suara dobrakan pintu mengema di ruangan kamar villa nya. membuat Calista tersentak terbangun, jantungnya berdengup kencang, saat melihat sekumpulan warga berkerumun di ambang pintu, dengan wajah penuh amarah.

Tapi lebih mengejutkan lagi, di sebelah nya Arsenio CEO  nya yang galak yang selama ini ia hindari dan hal paling bingung pria ini bertelanjang dada.

" BERANI SEKALI KALIAN BERASUSILA DI TEMPAT KAMI!! " Teriak salah satu warga

Calista buru buru mengeleng, suara nya gemetar.

" Pak kami gak melakukan apapun,saya cuman___"

"MANA ADA MALING NGAKU " Potong pria lain.

"KALAU SEMUA MALING NGAKU PENJARA PASTI  PENUH "

Calista makin panik, mata nya melirik Arsenio yang tetap duduk dengan ekpresi santai seolah masalah ini bukan masalah besar baginya,

" Tapi saya bersumpah pak!!, saya gak melakukan apapun,saya cuman ketiduran saat mengobati pak Arsenio "

" HALAH JANGAN BANYAK ALASAN " Warga lain menyahut dengan sinis.

LIHAT NOH COWOK  NYA TELANJANG DADA GITU, KALAU CEWE SAMA COWO BUKAN MUHRIM BERDUAAN DI KAMAR,NGELAKUIN APA LAGI SELAIN MESUM ? MAIN BERBIE? "

Ledak tawa memenuhi ruangan Calista semakin panik, air mata mulai mengenang di matanya

" UDAH PAK RT KITA BAWA AJA KE BALAI, KITA NIKAHKAN AJA "  Teriak seseorang .

Sorak setuju di antara kerumunan

Calista tersentak dia harus menikah dengan seorang Arsenio ??? Oh tuhan ini pasti mimpi buruk... 

_

_

_

_

SATU BULAN SEBELUM KEJADIAN

Tit...tit......tit ......

Suara alarm memengkakan telinga Calista sedang bergelut dengan selimutnya, menggurutu saat sinar matahari menerobos  dari sela sela gorden.

" SIAL AKU TELAT "  Seru nya panik.

Dia buru buru bangkit bersiap secepat mungkin. Nama nya Calista Jade Ellara, gadis desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu  nasib.  Hari ini hari penting di kantor nya, pelantikan CEO baru yang pindah di cabang Amerika.

Jam menunjukan 07 : 30 pagi saat sampai ke parkiran, langsung menyalakan motor scoopy nya jalanan yang macet membuat nya semakin gelisah. Apalagi waktu sudah mepet.

08:55 pagi

Calista berlari sekencang mungkin, nafas nya tersengal saat tiba di aula gedung perusahaan. Dengan sisa tenaga ia  membuka pintu aula dengan kasar dan semua orang langsung menoleh ke arah nya.

" Ta sini  " Bisik seseorang di sampingnya, Calista

" Ta tumben banget,lo telat "

" Iya na,gue kesiangan "

Nana berdecak " untung ini  cuman upacara penyambutan. Eh, tapi serius deh CEO baru kita ganteng banget, kirain bakalan jelek gendut botak, sayang banget gue gak dandan, ini kesempatan langka banget lo Ta "  Calista mengalihkan pandangan ke depan.

Mata nya menangkap pria itu berperawakan tinggi gagah dengan rahang tegas, hidung mancung, di tambah dada bidang yang kokoh di balik jas mahal nya.

jangan lupa sepasang mata tajam yang terasa menusuk hingga membuatnya merinding

" Tapi mengapa dia terus menatap ke arah ku? Apa karna tadi telat " Calista merasa merinding

_

_

_

Setelah acara penyambutan Arsenio langsung ke ruangan kantor nya begitu di buka pintu aroma teh melati langsung menyambutnya, di dalam kakek nya duduk santai di sofa, menonton serial sinetron kesukaan nya

" Wah akhirnya cucu kake datang " Ujar sang kakek mengalihkan pandangan dari layar.

Arsenio menghela napas melepas jas nya nya lalu berjalan mendekat

" Kakek kalau cuman nonton sinetron doang di rumah sana,jangan ganggu kerjaan aku "

" Dasar anak gak sopan " Kakek melirik sekilas lalu kembali menonton sinetron.

" Lihat tuh si cewe nya baru sadar ternyata selama ini suami nya berselingkuh dengan guru TK anak nya, kamu jangan jadi bajingan kaya si aris ya. "

Arsenio menatap kakeknya dengan datar

" Orang aku gak punya istri ke, mana mungkin jadi bajingan,pacar juga tidak punya "

" Makan nya menikah sana, kasih kakek cucu  "

" Kalau sudah waktunya pasti aku kasih, jika perlu aku kasih 10 cucu "

" Nanti itu kapan kakek tanya? "

Arsenio mengerutkan keningnya " Kakek aku belum siap menikah "

" Usia mu sudah 26 tahun " Balas kakek cepat

" Dan Itu masih terlalu muda untuk menikah "  Sahut Arsenio santai.

Kakek mendengus meletakan cangkir teh nya di meja

" Sudah waktu nya Arsen,kamu satu satunya harapan di keluarga kita,gak mau tau,kakek mau kamu mulai kencan,kalau perlu kakek bakalan atur perjodohan untuk mu "

Arsenio menyandarkan tubuhnya di kursi dan tersenyum tipis

" Tidak perlu kek,aku punya seseorang yang aku incar "

" Oh siapa dia? "  kakek mengakat alis  penasaran.

" Arsenio tersenyum tipis " Masih rahasia kek "

Kakek mengerutkan dahi " Jangan jangan kamu asal ngomong biar kakek gak jodohin kamu.? "

Arsenio tertawa kecil, lalu berdiri mengambil segelas  air dari meja.

"Percaya saja ke, aku serius "

Kakek mendengus kembali menonton sinetron

" Kalau dalam sebulan kamu gak mengenalkan gadis itu ke kakek, berarti kakek akan tetap menjodohkan kamu "

Arsenio tidak menjawab hanya tersenyum tipis sambil menyesap air nya. Ia sudah memiliki rencana tersendiri.

Di sisi lain  calista duduk di meja kerja nya dengan wajah murung, Nana yang duduk disebelahnya menyentuh tangan Calista pelan.

" Kenapa lo melamun Ta?  "

Calista menghela napas " Tadi gue telat banget Na pasti si CEO baru itu mengecap gue gak Profesional "

" Santai aja Ta, emang CEO baru kita ada waktu buat ngurusin karyawan rendahan kaya kita "

Calista ikut tertawa  benar juga yang di katakan Nana, mungkin aku ke gr an mikir pak Arsenio  natap aku  di aula tadi . 

Calista berusaha memfokuskan kan lagi ke perkerjaan.

" Berita besar!! berita besar!! Proposal tim kita lolos  dan kita dapat proyek besar "  Teriak Dodi dengan lantang.

" Beneran? "  Calista langsung meluk Nana bahagia.

" Proposal milik Calista yang lolos, Calista jadi penangung jawab proyek kita "  Lanjut Dodi

" Wah hebat banget kak Calista " Seru rini

" Ayo kita pesta, buat rayain " Ajak bu mawar dengan antusias.

Namun Dodi tampak murung.

" Dodi kenapa malah murung? " Tanya bu mawar  heran.

" Bu mawar emang proyek kita lolos,tapi karena ini proyek besar akan melibat CEO baru kita pak Arsenio sebagai pemimpin proyek kita."

" Apa masalah nya? " Tanya Nana bingung

" Justru itu masalah nya " Ucap Pelan Dodi.

"Langsung aja Dodi ke intinya jangan bertele tele,bikin kesal saja " Rini mulai tidak sabaran

" Kau ini Rini tidak sabaran " Menghela napas sebelum melanjutkan

"  CEO baru kita terkenal dengan kekejaman nya, dia bak seorang tirani yang memeras tenaga pekerja nya, dia tidak mentoleransi sedikit pun kesalahan dari kita.  "

Suasana yang semuala penuh kebahagiaan mendadak hening,mencoba mencerna semua ucapan Dodi.

" Apa maksud mu Dod " Tanya Calista kini wajah nya sedikit khawatir.

"  Aku dengar dari para senior yang pernah kerja bareng di kantor cabang Amerika

CEO baru kita Arsenio Arya Sanjaya di kenal sebagai perfeksionis banyak karyawan yang mengundurkan diri karna tekanan luarbiasa  "

Nana menelan ludah " Masa seburuk itu Don "  " muka nya ganteng loh, gak mungkin jahat " Lanjut Nana gak percaya

" Ya elah Na,sing eling Na, masih bilang gak jahat nih lembur hampir tiap hari,target tinggi

Kalau ada kesalahan sedikit pun tidak ada toleransi paling patal kita di pecat  "

Dodi makin mengebu gebu untuk membicarakan bos barunya.

Nana mulai ragu " Serem juga ya "

" Jahat kan,maka nya aku bilang iblis" Doni makin bersemangat, nyaris berbisik tapi penuh emosi.

" Dod shut up " Calista buru buru menyikut  berusaha menghentikan dodi.

Dodi mengerutkan kening " Apaan sih "

Lalu terdengar suara dingin di belakang nya.

" Udah puas ngomongin nya "  Dodi membeku perlahan ia menoleh dan mendapati sosok Arsenio berdiri di sampingnya dengan ekspresi

Datar tapi tajam.