NovelToon NovelToon
Pirouette Love Drexler

Pirouette Love Drexler

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cintamanis / Romansa / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

0o0__0o0

Lyra siswi kelas dua SMA yang dikenal sempurna di mata semua orang. Cantik, berprestasi, dan jadi bintang utama di klub balet sekolah.

Setiap langkah tariannya penuh keanggunan, setiap senyumnya memancarkan cahaya. Di mata teman-temannya, Lyra seperti hidup dalam dunia yang indah dan teratur — dunia yang selalu berputar dengan sempurna.

***
"Gue kasih Lo Ciuman....kalau Lo tidak bolos di jam sekolah sampai akhir." Bisik Lyra.

0o0__0o0

Drexler, dengan sikap dingin dan tatapan tajamnya, membuat Lyra penasaran. Meskipun mereka memiliki karakter berbeda. Lyra tidak bisa menolak ketertarikannya pada Drexler.

Namun, Drexler seperti memiliki dinding pembatas yang kuat, membuat siapapun sulit untuk mendekatinya.

***
"Mau kemana ?" Drexler menarik lengan Lyra. "Gue gak bolos sampai jam akhir."

Glek..! Lyra menelan ludahnya gugup.

"Lyra... You promise, remember ?" Bisik Drexler.

Cup..!

Drexler mencium bibir Lyra, penuh seringai kemenangan.

"DREXLER, FIRST KISS GUE"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Lyra Moretta Valenstein

...0o0__0o0...

...“Guys! Lyra dorong cewek pickme sampai nyusruk ke tong sampah! Gara-gara sepatu baletnya di rusak terus di lempar ke situ!”...

...“Demi apa ?!”...

...“Berani banget tuh cewek pickme cari masalah sama primadona sekolah!”...

...Forum sekolah pagi itu meledak. ...

...Semua timeline dan grup obrolan di penuhi gosip panas soal Lyra Moretta Valenstein —si primadona SMA: cantik, cerdas, dan berkelas, tapi dikenal kejam kalau ada yang mengusik harga dirinya....

...0o0__0o0...

...Di taman sekolah, Lyra duduk anggun di bangku panjang. Jemarinya yang ramping memoles lip balm ke bibir tipisnya yang lembut, sementara matanya menatap pantulan wajah sempurnanya di cermin kecil....

...Tenang. Elegan. Tak tersentuh....

...“Lyra.”...

...Suara seorang cowok memecah ketenangan pagi itu. Ia datang dengan langkah cepat, wajahnya tegang, dan membawa sebuah paper bag di tangan....

...Brak!...

...Paper bag itu di lempar ke tanah, tepat di bawah kaki Lyra. Suara benturannya cukup keras untuk membuat beberapa siswa yang lewat berhenti menatap....

...Lyra diam. Gerakannya terhenti. Jemarinya menggenggam cermin kecil itu erat. Matanya perlahan turun ke arah paper bag yang kini tergeletak di tanah seperti barang murahan....

...Lyra menutup cermin itu pelan, menegakkan tubuhnya, lalu berdiri. Gerakannya lembut namun penuh wibawa, seolah seorang ratu baru saja di hina di hadapan rakyatnya....

...“Lo baru aja lempar sesuatu ke arah gue ?” tanyanya lembut, tapi nada suaranya mengandung ancaman halus....

...Cowok itu mengepalkan tangan. “Gue ganti sepatu balet lo yang cewek gue rusak,” katanya dingin. “Berhenti ganggu dia.”...

...Lyra tersenyum tipis. Tapi senyumnya dingin, tanpa kehangatan sedikit pun....

...“Lucu ya…” ujarnya lirih. “Cowok yang bahkan nggak ngerti sopan santun, tapi berani ngomong seolah harga diri ceweknya tinggi.”...

...“Cewek gue udah minta maaf, Lyra. Lo keterlaluan sampai dorong dia ke tong sampah.”...

...Lyra menatapnya tajam. “Keterlaluan ?” suaranya naik satu nada. “Dia rusak sepatu yang gue pakai buat lomba nasional. Sepatu itu hanya ada 1 dunia! Dan lo…” ia melangkah maju, menatap lurus ke matanya, “datang bawa pengganti murahan kayak gini, terus lempar seenaknya ke tanah ?”...

...Suasana taman mendadak senyap....

...Cowok itu menahan napas, rahangnya menegang. “Lo terlalu sombong dan arogan sebagai perempuan ?”...

...Lyra tertawa pelan, sinis. “Ya itu gue. Dan hanya bisa di lakukan oleh orang yang memang punya sesuatu yang pantas untuk di sombongkan.”...

...Dengan gerakan cepat dan anggun, Lyra menendang paper bag itu kembali ke arah cowok tersebut. Tidak keras, tapi cukup membuat isinya terguling keluar....

... Sepatu balet putih di dalamnya terjatuh, sedikit kotor oleh debu taman....

...“Ambil tuh,” katanya tajam. “Gue nggak butuh sesuatu yang murahan... Apalagi di kasih dengan cara yang hina.”...

...Beberapa siswa yang menonton menahan napas. Tak ada yang berani bersuara....

...Lyra melanjutkan, suaranya tenang tapi menusuk....

...“Kalau Lo mau ngeritik gue, belajar dulu caranya berlaku sopan. Gue nggak selevel dengan rakyat jelata buat di teriaki apalagi di lemparin barang murahan kayak sampah.”...

...Lyra kemudian meraih tas kecilnya, membenarkan rambutnya dengan satu gerakan anggun, dan berjalan pergi tanpa menoleh sedikit pun....

...Setiap langkahnya memantulkan keanggunan dan wibawa. Di belakangnya, Bagas hanya berdiri diam, wajahnya memucat antara marah dan malu....

...Cowok itu masih berdiri di tempat, menatap punggung Lyra yang menjauh dengan langkah tenang dan berwibawa....

...Udara pagi yang tadi sejuk kini terasa sesak di dada....

...“Lyra!” serunya akhirnya....

...Langkah Lyra terhenti. Ia tak menoleh....

...Bagas menarik napas panjang, lalu berjalan mendekat. “Lo masih kayak dulu,” katanya pelan tapi jelas. “Sombong, dingin, selalu ngerasa lo di atas semuanya.”...

...Lyra menoleh perlahan. Tatapannya tajam tapi tenang, seolah tak tersentuh oleh kata-kata itu....

...“Dan Lo masih sama,” balasnya datar. “Gampang tersulut. Nggak pernah mau belajar dari kesalahan dan selalu mengulangi kesalahan yang sama.”...

...Cowok itu menghela napas berat, menatap Lyra dalam-dalam....

...“Lo bahkan nggak tahu, kan ? Betapa sakitnya gue waktu dulu lo nolak gue.”...

...Kata-kata itu membuat sekeliling seolah berhenti bernafas....

...Lyra menatapnya—sekilas saja—sebelum kembali mengalihkan pandangan....

...“Jadi sekarang lo nyalahin gue ?” tanyanya tenang, nada suaranya sarkastik namun lembut....

...Bagas mendekat satu langkah. “Nggak. Tapi gue cuma minta lo... pertimbangin ulang jawaban lo waktu itu.”...

...Suaranya serak, tapi tulus. “Gue masih punya perasaan yang sama, Lyra. Walau lo tolak, walau lo bikin gue ngerasa kecil di depan lo.”...

...Lyra menatapnya lama—senyap. Angin pelan berembus melewati taman, mengibaskan helai rambutnya yang lembut....

...“Lucu,” katanya akhirnya, senyum kecil muncul di sudut bibirnya. “Setelah semua ini, Lo masih berani ngomong cinta ? Lo pikir gue mau di jadikan selingkuhan oleh cowok sampah ?”...

...“Gue bisa putusin cewek gue,” jawabnya cepat. “Dan gue pastikan Lo bakal jadi satu-satunya.”...

...Lyra menatapnya dengan pandangan sulit diartikan antara dingin dan muak. Kemudian ia melangkah mendekat, hanya sejengkal darinya....

...“Minimal ngaca. kalau modelan Kayak Drexler...gue gak perlu mikir dua kali.”...

...Cowok itu terdiam, menelan ludah....

...Lyra menatapnya sebentar lagi, lalu berbalik....

...“Cinta tanpa rasa tulus itu cuma ilusi,” katanya lirih, tapi cukup keras untuk di dengar. “Dan Gue nggak punya waktu buat ilusi.”...

...Lyra berjalan pergi, meninggalkan Bagas yang kini hanya bisa berdiri di tengah taman—terdiam, menatap paper bag yang masih tergeletak di tanah....

...Di udara yang kembali sunyi, hanya satu hal yang tersisa....

...Amarah dan rasa kecewa....

...0o0__0o0...

...Tatapan mata Lyra terhenti pada sosok yang baru saja melewati taman sekolah....

...Drexler Vaughn Devereux....

...Cowok itu berjalan di tengah koridor bersama gengnya. Langkahnya tenang, tegap, dengan wajah datar tampan yang tak menunjukkan emosi apa pun. Tatapan matanya dingin, seolah dunia di sekitarnya tak layak di perhatikan....

...“Drexler!”...

...Suara Lyra melengking cukup keras hingga membuat suasana di sekitar seketika berhenti. ...

...Meski berteriak, pesona gadis itu tak luntur sedikit pun masih anggun, masih Lyra si primadona sekolah. Yang banyak di kagumi oleh para kaum Adam dan hawa....

...“Gila, Lyra tetap cantik walau neriakin Drexler.”...

...“Hanya Lyra yang berani manggil pangeran es kayak gitu.”...

...Bisik-bisik siswa lain terdengar di sepanjang lorong. Semua menatap adegan langka itu....

...Lyra tersenyum kecil, lalu melangkah mendekat anggun, percaya diri, dan mematikan....

...Drexler berhenti di tempat, menatapnya dengan mata tajam dan ekspresi datar....

...“Mau ke mana, Hem ?” tanya Lyra pelan sambil tersenyum tipis....

...“Minggir.”...

...Satu kata. Dingin. Datar....

...Regal, salah satu sahabat Drexler, terkekeh pelan. “Cuma Drexler yang bisa nolak pesona primadona sekolah.”...

...Lyra membalas dengan tawa halus. “It’s okay,” ujarnya santai. “Gue anggap Drexler lagi buta sementara.”...

...“Wow…” saut Mogi dari belakang. “Emang cuma Lyra yang berani gitu sama tuan muda Drexler. Cewek lain mah udah pasti di singkirin.”...

...Lyra maju selangkah. Tanpa ragu, ia mengalungkan satu tangan di leher Drexler—gerakannya lembut tapi penuh kontrol....

...Tangan mungilnya merapikan dasi dan kera seragam Drexler yang sedikit berantakan....

...“Lo pasti mau bolos, kan ?” katanya dengan nada manja tapi berwibawa. “Jangan bolos sampai jam terakhir… dan gue bakal kasih lo hadiah kecil.”...

...Lyra mencondongkan wajahnya sedikit, berbisik pelan di dekat telinganya. “Gue kasih Ciuman.”...

...Beberapa siswa langsung terkejut. Suasana seketika riuh dengan bisikan tertahan....

...Drexler menatap Lyra tanpa ekspresi—tatapan yang dingin-nya nyaris membekukan udara di antara mereka....

...“Cabut.” katanya singkat....

...Drexler lalu berbalik, melangkah pergi tanpa menoleh sedikit pun, di ikuti oleh teman-temannya....

...Lyra hanya tersenyum puas menatap punggung Drexler yang menjauh....

...“Drexler! Jangan lupa ucapan gue!” teriaknya lantang, membuat semua orang di sekitar kembali terdiam....

...Senyum lebar muncul di wajah Lyra—seindah sekaligus setajam duri mawar....

...Karena hanya Lyra yang berani menantang pangeran es dan membuatnya kehilangan ritme dinginnya, walau hanya untuk sepersekian detik....

...Langkah Drexler berhenti di ujung koridor setelah ia meninggalkan Lyra....

...Suara riuh murid-murid yang masih membicarakan kejadian tadi perlahan memudar di belakangnya....

...Drexler menatap lurus ke depan, wajahnya tetap datar tapi jemarinya mengepal pelan di saku celana....

...Regal menatap sahabatnya heran. “Bro, lo beneran nggak marah tadi Lyra nyentuh lo di depan semua orang ?”...

...“Lyra pengecualian,” jawab Drexler singkat. Suaranya tenang, tapi ada nada samar yang tak bisa di jelaskan....

...Mogi terkekeh. “Kalau suka ngomong jangan diem-diem.” ...

..."Betul" Timpal Regal. "Lo kemarin ngehajar cowok yang deketin Lyra sampai babak belur. Minimal jadian dulu, brother."...

...Drexler tidak menjawab. Ia berjalan lagi, tapi tatapannya kosong, pikirannya melayang jauh....

...Banyak yang tak tahu—setiap kali gosip miring tentang Lyra muncul di forum sekolah, Drexler selalu yang pertama menekan tombol report anonim....

...Setiap kali ada cowok iseng yang mencoba menghina dan mendekati Lyra di sekolah, mereka mendadak berubah diam… karena Drexler sudah menghajar mereka lebih dulu....

...Drexler adalah bayangan yang menjaga Lyra dari kejauhan. Tanpa pamrih. Tanpa di ketahui oleh gadisnya....

...Sekarang, setelah mendengar suara Lyra yang lantang memanggil namanya tadi—melihat tatapan tajam namun berkilau itu begitu dekat—ada sesuatu di dadanya yang kembali bergerak....

...Sesuatu yang selama ini ia tekan di balik ekspresi datarnya....

...Regal memecah keheningan. “Lo tau kan, kalo Lyra ngelakuin itu bukan cuma buat gaya ? Kayaknya dia mulai beneran tertarik, bro.”...

...Drexler hanya menatap ke arah taman tempat Lyra tadi berdiri. Senyum tipis nyaris tak terlihat muncul di sudut bibirnya....

...“Kalau dia mau main api,” katanya pelan, “gue pastikan nggak ada yang berani menyentuh-nya selain gue.”...

...Drexler lalu melangkah pergi, meninggalkan dua sahabatnya yang saling pandang....

...Aura dingin khas Drexler kembali menyelimuti sekelilingnya, tapi di balik mata hitam nya—ada bara kecil yang mulai menyala lagi....

...0o0__0o0...

1
sasip
aga sadis cara menunjukkan kepemilikan dan kekuasaan-nya ya.. ngeri² sedap loh ngebayangin kalau kejadian nyata begitu.. masuk kasus bullying di sekolah sepertinya..🫣
Kenick Cafe
hajar juga tuh mak tiri ny lyra
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭 sabar ya, kakak
total 1 replies
Arsifa Masyid
si drexler benar-benar idaman 😍😍😍. sayangnya hanya ada di dunia fiksi.🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣, di dunia nyata juga ada kok kak, cuman mungkin beberapa biji saja.🤭🤭🤭
total 1 replies
Ita rahmawati
gimana reaksi drexler kalo tau apa yg dilakukan keluarga lyra ya 🤔
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭 itu masih aku pikirkan, kak. 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kymlove...
udah xler cepat garap itu si bapaknya lyra, kasih paham dengan segala kekuasaanmu

😌
kymlove...: yup, aku harap gak ngecewain kita yang berharap Drexler gk setengah2 dalam ngasih salam perkenalan ke orang tua bodoh itu😌😌
total 2 replies
Kenick Cafe
ayoo loe bagas kena bogem Ice Boy loh
Arsifa Masyid
gue tunggu Bagas tinggal riwayat doang 🤣🤣🤣🤣
kymlove...
haduh... kapan sih bapak tua bangkanya lyra di kasih paham Dexter, setelah hama2 sekolah ini tamat riwayatnya ganti kasih paham bapaknya donk.... pingin ikut buat bantai aja rasanya... 🤬🤬
kymlove...: aku serahin ke Dexter saja thor🤣🤣
total 3 replies
Ita rahmawati
ngeri bingit ih kelakuan mereka,,bosa ya disekolah bgtu 🤣
dexler udh dateng tuh matilah kau bagas 😂😂
Nuna Mochi: bisa dong kak, namanya juga dunia fiksi 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Arsifa Masyid
gue selalu suka dengan kata Lyra... termasuk tua Bangka sialan. 👍🤣🤣🤣🤭🤭🤭
Nuna Mochi: Asal jangan di terapkan di dunia nyata ya, kakak,🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣
total 1 replies
Arsifa Masyid
Duuuuh Lyra, keuwuhan kalian udah nembus ginjal ku 😍😍😍🤣🤣🤣🤣 tanggung jawab gak Lo Thor 🤭🤭🤭
Nuna Mochi: Xixi kakak,🤭🤭🤭 waduhh...jangan mintak tanggung jawab sama aku, minta aja sama Drexler dan Lyra 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Arsifa Masyid
Duuuuh...uwuh banget kalian 😍😍😍😍😍
Nuna Mochi: Xixi kakak,🤭🤭🤭 pantau terus ke uwuhan mereka 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ita rahmawati
dasar tua bangka 🤣🤣
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭 jangan di tiru ya, kakak. 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kymlove...
aaaa so sweet 😍😍
kymlove...: nganan aja kalau gitu aku thor... 🤣😅
total 2 replies
Ita rahmawati
yuuuhuuuu jadian guyssss 🤣🤣
Nuna Mochi: jangan lupa tumpengnya kakak, 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Yuyun Yunaas
Drexler gak mau rugi,,, 🤣🤣🤣🤣🙏🙏
Alex
akhirnya kalian bersatu🥰
Alex: iya kak
part-nya semakin tegang dan greget
total 2 replies
Arsifa Masyid
Astaga...dah lah kalian memang pasangan gila. tapi gue tetep suka 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: xixi kakak, 🤣🤣🤣pantau terus kegilaan mereka berdua 🤭🤭🤭
total 1 replies
Ita rahmawati
ternyata si vika nih yg jd gurunya,pantesan lyra nakal dn berani
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭 mintak di sentil itu ginjalnya Vika, tolong wakilin kak, 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
sasip
bandel amat yah ini anak dua? cocok abiz..
😉🤭😅
Nuna Mochi: jangan di tiru ya kakak, 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!