NovelToon NovelToon
Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Obsesi / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:35.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Dalam diamnya luka, Alina memilih pergi.

Saat menikah satu tahun lalu, ia dicintai atau ia pikir begitu. Namun cinta Rama berubah dingin saat sebuah dua garis merah muncul di test pack-nya. Alih-alih bahagia, pria yang dulu mengucap janji setia malah memintanya menggugurkan bayi itu.

"Gugurkan! Aku belum siap jadi Ayah." Tatapan Rama dipenuhi kebencian saat melihat dua garis merah di test pack.

Hancur, Alina pun pergi membawa benih yang dibenci suaminya. Tanpa jejak, tanpa pamit. Ia melahirkan seorang anak lelaki di kota asing, membesarkannya dengan air mata dan harapan agar suatu hari anak itu tahu jika ia lahir dari cinta, bukan dari kebencian.

Namun takdir tak pernah benar-benar membiarkan masa lalu terkubur. Lima tahun kemudian, mereka kembali dipertemukan.

Saat mata Rama bertemu dengan mata kecil yang begitu mirip dengan nya, akhirnya Rama meyakini jika anak itu adalah anaknya. Rahasia masa lalu pun mulai terungkap...

Tapi, akankah Alina mampu memaafkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - Satu.

Jantung Alina berdetak kencang saat ia menunggu kepulangan suaminya, pria yang tepat mengikrarkan janji satu tahun lalu padanya.

Dia dan Rama menikah karena cinta, berawal dari pertemuan tak sengaja lalu berlanjut ke arah jenjang yang lebih serius dan akhirnya Rama melamarnya.

Tak lama, pintu rumah terbuka.

Rama, pria gagah dan rupawan dengan mata yang 'pernah' melihat Alina dengan tatapan penuh kelembutan. Namun entah kenapa, beberapa bulan ini sikap suaminya itu berubah tak sehangat dulu lagi. Tak lagi seperti awal jatuh cinta dan menikah, kini... ada jarak tak kasat mata diantara mereka berdua. Dan, Alina tak pernah bisa menebaknya.

“Mas, aku punya kabar gembira buat kamu.“

“Hm," dengan sikap cuek serta acuh tak acuh Rama hanya bergumam. Pria itu melonggarkan dasi dan melempar jas kerjanya ke sembarang tempat lalu duduk di sofa dengan memijiit pelipisnya.

“Maaf, Mas lagi capek ya. Aku bawain minum dulu, nanti baru bicara lagi.“

Begitu pengertian Alina pada suaminya.

“Nggak perlu! Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, bicaralah! Aku ingin segera istirahat...“

Dengan ragu-ragu Alina mengeluarkan test pack dari kantong dress rumahan nya, ia menjulurkan test pack bergaris dua merah itu pada Rama.

“Aku hamil, Mas. Aku udah cek ke Dokter juga, diperkirakan kandunganku 8 minggu.“ Dengan wajah bahagia, Alina menunggu respon suaminya.

Namun...

"Gugurkan! Aku belum siap jadi Ayah!" Tatapan Rama dipenuhi kebencian saat melihat dua garis merah di test pack itu.

Deg!

Jantung Alina merasa diremass dengan kuat, tubuhnya bahkan terhuyung ke belakang. Andai saja dia benar-benar kehilangan keseimbangannya, sudah dipastikan tubuhnya akan terjatuh ke lantai dingin.

Sedingin wajah suaminya saat ini...

“Kenapa? Kenapa harus digugurkan? Alasan Mas nggak masuk akal...“ dengan berani Alina menatap tajam ke arah suaminya.

Tatapan tajam yang untuk pertama kalinya ia layangkan, karena biasanya dia selalu menatap Rama penuh kelembutan dan cinta.

Rama mendengus dingin, “Besok... aku bawa kamu ke rumah sakit untuk menggugurkan nya! Tak ada bantahan!“

Tanpa ingin ditolak, Rama bangkit dari sofa lalu berjalan menuju kamar mereka.

Meski selama beberapa bulan belakangan ini sikap Rama cuek dan acuh tak acuh, namun tak pernah sedingin ini pada Alina.

“Apa salahku, Mas?“ gumamnya, bibir Alina bergetar menahan tangis.

Lalu dengan tekad kuat, Alina menyusul Rama ke kamar. Saat membuka pintu, ia melihat Rama sedang membuka kancing kemeja satu persatu.

“Aku ingin bertanya padamu, Mas. Selama beberapa bulan ini, kenapa sikap mu berubah padaku? Apa aku kurang perhatian sebagai istrimu? Atau, aku kurang melayani mu di tempat tidur? Atau mungkin... masakan ku yang katamu sangat lezat dan sesuai dengan seleramu, kini berubah tak sedap di lidahmu?“

Jemari Rama yang sedang membuka kancing terhenti, rahang pria itu menegang.

“Jangan menggali apa yang sudah aku tutupi! Kau hanya perlu gugurkan janin itu dan kita akan tetap hidup bahagia bersama.“

Tawa miris keluar dari bibir Alina yang masih bergetar menahan tangis, dia tak ingin mengeluarkan air mata di depan suaminya. Dia tak ingin terlihat lemah, karena dia adalah Alina... bukan perempuan lemah, bahkan jauh sebelum bertemu dengan Rama dia sudah banyak menderita dan tetap berdiri kokoh.

“Mas, kita tidak menikah karena perjodohan seperti di novel-novel yang dimana si pria terpaksa menikahi si wanita karena tekanan dari keluarga. Tapi, kita menikah karena saling cinta. Apa cinta mu sudah luntur padaku? Jika memang demikian, katakan... lalu aku akan melepaskan mu. Jangan perlakukan aku seperti pajangan yang kau patahkan hatinya setiap hari tanpa aku tau dimana letak kesalahan ku!“

Rama tampak menarik nafas panjang, dia membalikkan tubuh dan menatap Alina dengan tatapan dingin menusuk. “Kesalahanmu bisa aku maafkan, Alina. Tapi, bahkan sampai sekarang... kau tak pernah mau jujur padaku! Aku menunggu, kau mengatakan kesalahan mu dengan mulutmu sendiri!“

“Tapi aku benar-benar tidak tahu apa salahku, Mas?! Aku bahkan merasa sudah menjadi versi terbaikku menjadi istrimu! Cukup katakan saja, apa kesalahan ku yang membuatmu berubah dingin padaku dan tak sehangat dulu lagi!“

Rama mengepalkan kedua tangannya, dia berjalan ke arah meja rias dengan langkah cepat. Lalu... menghantam kaca rias dengan sekali pukulan.

Prang!

Kaca rias retak bahkan sampai pecah berhamburan, darah mengucur deras dari kepalan tangan Rama. “Kalau kau masih ingin menjadi istriku! Patuhi aku! Gugurkan anak itu!“

Alina menutup mulutnya, matanya memerah dan ia tak sanggup lagi menahan tangisnya. Ia berlari ke luar kamar utama dan masuk ke kamar tamu kemudian mengunci pintunya dari dalam.

Ia takut, Rama akan menyakiti janin dalam rahimnya.

Wanita itu menangis tersedu-sedu, memeluk dirinya sendiri dengan tangisan menyayat hati di atas lantai dingin.

Rama mendengar nya dari luar pintu kamar, namun pria itu kembali ke kamar mereka dan ia pun terisak. Laki-laki itu pun menangis sejadi-jadinya.

Esoknya... tak ada yang berubah.

Alina tetap melayani suaminya sebelum Rama berangkat ke perusahaan, namun yang tidak diketahui Rama... itu adalah momen-momen terakhir baginya bisa bersama Alina.

“Aku harus ke perusahaan dulu, ada meeting penting. Nanti, aku jemput ke rumah. Kita ke rumah sakit...." Rama memeluk tubuh Alina saat istrinya itu begitu patuh dan tak ada kata-kata perlawanan seperti semalam, dia lalu mengecup kening Alina.

Setelah itu, Rama pun pergi.

Baru lah, mata Alina berkilat tajam. Dia menelepon seseorang yang bisa menolongnya pergi dari hidup Rama, meski wanita itu tahu untuk menggugat perceraian akan sangat sulit tapi ia akan tetap melakukan nya sambil pergi bersembunyi dari pria itu.

Akankah Alina berhasil pergi demi menyelamatkan janinnya yang dibenci suaminya itu?

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa Rama membenci kehamilan Alina?

.

.

.

Pliss jangan nabung dan jangan loncat bab lagi ya, tolong hargai author dan pembaca lain yang setia membaca 🙏🫶

Mudah-mudahan lancar karyaku kali ini, gada yg jahat lagi cuma intip bentar gak lanjut baca😭

1
Maizuki Bintang
jgn mau gendis, dia da selingkuh, sama Rama aja ndis
Erni Kusumawati
jgn di terima Gendhis, mantanmu itu bukan hanya lemah iman tp jg lemah syahwat, next akan terulang kembali perzinahan itu..
Tiara Bella
si Ratna licik begitu mana mungkin dia melewatan itu semua...ada kesempatan langsung dia foto² dia sm Galang....diblng gk ush balik lg
Heni Mulyani
lanjut
Arin
Biar dia bersimpuh minta maaf dan ampun sama Gendis. Tapi Rama punya bukti perselingkuhan Galang dan Ratna.
Jadi gugatan cerai tetap berjalan sesuai keinginan Galang. Tapi sekarang bukan kelegaan yang Galang dapatkan, hanya penyesalan yang dia raih.
Rita
ojo gelem Dis
Rita
jgn mau Dis kmu berhak mendapatkan yg baik
Rita
ya krn kmu jg salah mudah dihasut ma tipis iman dan imin
Rita
yakin nyesel
Rita
untung sdh ditalak
Rita
dahlah jgn dibantu lg
Warung Sembako
laki2 idiot si galang, jgn smpe dia balik ma gendis, gendis jadian aja ma rama
Zenun
takan diterima.. Jreng jreng jreng
Zenun
mamam tuh Galang
Zenun
halaaa dirimu juga berkhianat
Tiara Bella
jangan mw Galang udh ungked²an sm si Ratna.....
nonoyy
jangan lebih baik gendis & rama ajaaaaa
Ma Em
Jangan biarkan Galang kembali pada Gendis biarkan si Galang menyesal sampai mati , lebih baik Gendis sama Rama saja Thor
Aditya hp/ bunda Lia: setuju banget mbak ...
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
nonoyy
nasib gendis seperti alina
setelah ini pasti si galang akan menyesal 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!