Hidup terkadang membawa kita ke persimpangan yang penuh duka dan kesulitan yang tak terduga. Keluarga yang dulu harmonis dan penuh tawa bisa saja terhempas oleh badai kesialan dan kehancuran. Dalam novel ringan ini kisah ralfa,seorang pemuda yang mendapatkan kesempatan luar biasa untuk memperbaiki masa lalu dan menyelamatkan keluarganya dari jurang kehancuran.
Berenkarnasi ke masa lalu bukanlah perkara mudah. Dengan segudang ingatan dari kehidupan sebelumnya, Arka bertekad mengubah jalannya takdir, menghadapi berbagai tantangan, dan membuka jalan baru demi keluarga yang dicintainya. Kisah ini menyentuh hati, penuh dengan perjuangan, pengorbanan, keberanian, dan harapan yang tak pernah padam.
Mari kita mulai perjalanan yang penuh inspirasi ini – sebuah cerita tentang kesempatan kedua, keajaiban keluarga, dan kekuatan untuk bangkit dari kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michon 95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Yang Baru
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh Rumah-Rumah dan persawahan, hiduplah seorang pemuda bernama Ralfa yang berusia 20 tahun. Ia adalah anak Tunggal dari keluarga yang dulunya kaya raya, namun kini terpuruk dalam kemiskinan setelah ayahnya mengalami kebangkrutan. Ralfa sering merasa tertekan melihat keluarganya berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu malam, saat ia merenung di dalam kamar , Ralfa berdoa berharap untuk mendapatkan kesempatan kedua
Tiba-tiba , cahaya terang menyilaukan matanya. Ralfa terjatuh di depan tubuh nya dan cahaya itu masuk ke dalam tubuhnya .Ketika ia membuka mata, ia mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang asing, namun terasa akrab. Ia menyadari bahwa itu adalah kamarnya di rumahnya yang lama dan saat ia melihat tangan dan kakinya ia merasa aneh dan ia buru-buru melihat cermin dan mendapati dirinya telah terlahir kembali sebagai seorang anak berumur 10 tahun di keluarga yang sama, tetapi di waktu yang berbeda—sebelum kebangkrutan yang menghancurkan segalanya.
Ia mulai merasa semangat dan tekad yang kuat dan ia pun berguamam dalam hati "inilah saatnya mengubah takdir".
Tapi sebelum itu aku ingin melihat-lihat kamar ini dulu,kamar yang luas dengan sebuah tempat tidur yang cukup untuk dua orang,beberapa rak penuh mainan,sebuah cermin ukuran besar.
Saat aku hendak melihat keluar jendela tiba-tiba kakiku menabrak sesuatu,saat kulihat itu adalah sebuah buku berwarna biru tua dan ada gambar gagak di tengahnya dan aku yang penasaran mengambilnya dan membuka bukunya dan menemukan tulisan"Buku harianku".
Aku mencoba mengingat apakah aku punya buku harian di kehidupanku yang sebelumnya?
Saat aku membuka halaman berikutnya dari atas kebawah berisi coretan pahit yang sesuai dengan apa yang ku alami di kehidupanku sebelumnya kata demi kata.di sana mengabarkan pengalamanku yang panjang dan buruk dengan sangat jelas mulai dari ayahku yang di tuntut ganti rugi karena pabrik dan gudang yang baru rubuh hingga hilangnya seluruh kekayaan Keluargaku.
Aku memang ingin mengubah takdir buruk itu dan aku akan memulainya dengan pabrik dan gudang yang rubuh,tapi aku sendiri tidak tahu apa yang harus ku lakukan.akhirnya aku hanya berguling dari satu sisi Tempat tidur ke sisi lainnya,kemudian berguling kembali.sementara itu aku terus berpikir dan berpikir.
Selama tiga puluh menit penuh tanpa hasil.
"Aku merasa...sangat lapar,jika perutku kosong aku tidak bisa berpikir. "
Akhirnya aku terdiri dan tempat tidur dan keluar pintu kamar.
Keluargaku,termasuk aku tinggal di sebuah rumah besar dengan dua lantai dan halaman yang Luas,lantainya berlapis marmer dan sebuah tangga melingkar untuk turun ke lantai satu.Namun,aku tidak pernah menyangka semua ini bisa lenyap dalam beberapa tahun ke depan.
Akhirnya,aku sampai di dapur di lantai satu,di ruangan yang cukup besar itu ada seorang pria yang sedang menyiapkan bahan makanan untuk di masak,dia menatapku bingung.
"Kenapa tuan rafla ,apa ada yang bisa saya bantu?".
Dia adalah seorang pria tinggi dengan tangan yang cekatan. Mataku sedikit melebar karena terkejut saat aku mengenalinnya.
Aku ingat...dia adalah pembantu yang aku pecat.
Pada hari ulang tahunku yang ke empat belas dia membawakan makanan yang hampir semua nya berisi sayuran yang aku benci.
"Itu akan terjadi dua tahun dari sekarang ".
" apa ada yang salah?"
"Oh,enggak ada aku hanya merasa lapar ,jadi Tolong siapakan beberapa makanan."
Pembantu sekaligus juru masak Keluargaku hanya mengangguk sambil berkata"baiklah akan saya siapkan,akan saya siapkan sayurnya juga".
"Eh,aku enggak mau makan sayuran karena enggak enak".
Juru masak itu menjawab dengan nada lembut " tuan,walaupun tuan tidak suka sayuran tapi harus makan agar punya tubuh yang sehat".
Ada nada nostalgia dalam kata-katanya yang menbuatku tersenyum.Terlintas dalam benak ku bahwa hanya dialah satu-satunya yang menolak keinginan ku dan peduli pada kesehatanku,juru masak yang menggantikannya selalu memasak makanan yang ku pesan dan lama-lama membosankan.
"Ah,baiklah kalau begitu nanti Tolong bawakan makanan nya ke ruang makan".
" Eh?"
"Entah akan apa juru masak itu menatapku dengan kaget".
Aku menunggu di ruang makan dan tak lama kemudian juru masak itu muncul membawakan satu persatu makanan ke meja makan dan berbagai makanan tersaji di meja makan.ada sup yang di buat dengan beberapa macam sayur ,ada beberapa lembar roti dan selai,ada sepotong steik daging dan ada semangkuk buah.
" ah nostalgia sekali" kataku sambil menatap meja makanan
Aku memasukkan sendok ke dalam semangkuk sup sayuran di sana ada tomat yang ku benci ,aku menyendok tomat yang di potong kecil tersebut dan dengan sedikit ragu memasukkannya ke dalam mulutku lalu mengunyahnya dan menelannya.
Saat itu sebuah ingat muncul dan membawa kembali pada makanan yang biasa dia makan di kehidupanku sebelumnya.Aku ingat nasi dan mie instan hampir setiap hari ,kadang-kadang sayur yang hanya berisi air dan bayam yang dicari di sekitar rumah yang rasanya tidak enak.Ingatan itu menbuatku merinding.
Saat aku keluar dari pikiran itu dan memandang kembali tomat dan sayur yang ada di mangkuk.
Dibandingkan dengan yang dulu ini terasa jauh lebih baik.
"Juru masak! Cepat kemari".
Juru masak itu langsung berjalan ke depan meja makan sambil menundukkan kepala ia bertanya " apa ada yang kurang di masakan saya?".
Aku mengacungkan jempol sambil berkata dengan riang "sayuran ini enak,teruskan kreativitasmu dalam memasak sayur".
Juru masak itu langsung tersenyum dan berkata" Dengan senang hari" dan dilanjutkan dengan berkata "saya punya Hot Chocolate untuk anda tuan"
"Oh benarkah,kalau begitu Cepat bawa kemari". Kataku dengan nada semangat.
Juru masak itu mengangguk dan berbalik lalu berteriak " apa hot chocolate nya sudah Siap?".
Lalu seseorang menjawab "baik akan saya antarkan hot chocolate nya"
Aku terkejut karena suara itu terdengar familiar,itu adalah suara seseorang dari ingatanku ...