NovelToon NovelToon
Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:54.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Novi adalah seorang wanita seorang agen mata-mata profesional sekaligus dokter jenius yang sangat ahli pengobatan dan sangat ahli membuat racun.

Meninggal ketika sedang melakukan aktivitas olahraga sambil membaca novel online setelah melakukan misi nya tadi malam. Sayangnya ia malah mati ketika sedang berolahraga.

Tak lama ia terbangun, menjadi seorang wanita bangsawan anak dari jendral di kekaisaran Dongxin, yang dipaksa menikah oleh keluarga nya kepada raja perang Liang Si Wei. Liang sangat membenci keluarga Sun karena merasa mencari dukungan dengan gelar nya sebagai salah satu pangeran sekaligus raja perang yang disayang kaisar.

Tepat setelah menikah, Novi melakukan malam pertama, ia menuliskan surat cerai dan lari. Sayangnya Liang, selalu memburu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Mungkin

Kaisar menatap putranya lekat-lekat sebelum akhirnya bertanya, “Bagaimana pencarian istrimu?”

Liang Si Wei menatap lurus ke depan. “Belum ketemu.”

Kaisar menghela napas panjang, berat. Ia memijat pelipisnya sendiri. “Apakah kamu benar-benar telah mencarinya? Padahal aku sudah membuatkan dekrit pernikahan agar kamu tidak perlu repot mencari seorang istri, malah istrimu pergi sehari setelah pernikahan.”

Putra Mahkota hanya mengangkat alis, tersenyum kecil menatap adiknya. “Waktu itu Ayahanda memintamu mencari sendiri, tapi kamu justru menolak, bukan?”

Liang Si Wei tak menanggapi. Ia ingat betul perdebatan panjang saat itu. Baginya, wanita adalah beban. Ribut, penuh perasaan, dan terlalu banyak maunya. Ia tidak butuh mereka. Tapi karena terus didesak untuk menikah demi menjaga kedudukan dan keturunan, akhirnya ia menyetujui satu hal, dengan satu syarat.

“Aku hanya akan menikah satu kali, tidak akan ada wanita lain di dalam istanaku selain istri yang kau pilihkan, kecuali nanti jika aku menginginkan sendiri.” ucapnya kala itu. Dan Kaisar setuju. Maka keluarlah dekrit, Permaisuri pilihan itu adalah anak sah Jenderal Sun.

Liang Si Wei mengingat hari pernikahannya. Ia bahkan belum pernah melihat wajah istrinya dan sudah langsung membencinya. Yang ia tahu, wanita itu datang pasti menginginkan sesuatu dari dirinya, status dan kehormatan nya sebagai pangeran kedua,m seorang raja perang yang disegani oleh tuju kerajaan di dunia, keluarga yang ia hindari. Maka wajar bila sejak awal ia tidak menyukai wanita itu. Bahkan membencinya.

Namun tanpa dugaan, wanita itu Sun Yu Yuan, setelah malam pengantin itu, bukannya berdiam diri di istananya, menikmati segala kemewahan yang ia miliki, ia malah menghilang menyisakan surat cerai untuknya.

Kaisar kembali berbicara, mengembalikan Liang dari lamunannya. “Kalau benar dia sudah pergi dan kamu tidak bisa menemukannya, bagaimana kalau...”

“Tidak,” potong Liang Si Wei, tenang namun tegas. “Aku tidak akan mengambil wanita lain. Kau sudah berjanji padaku, bukan?”

Putra Mahkota tertawa pelan. “Kau memang keras kepala sejak kecil. Tidak berubah sedikit pun.”

Liang Si Wei hanya menatap kosong ke meja di hadapannya.

Bagi Liang, takhta bukanlah hal menarik. Ia lebih mencintai medan perang, di mana musuh jelas dan hidup mati ditentukan oleh pedang, bukan lidah penuh racun di dalam istana. Ia dingin, dan memilih untuk tetap seperti itu. Harem? Wanita? Perasaan? Semua itu hanya buang waktu.

Namun satu hal tak bisa ia sangkal. Sejak istrinya menghilang, entah kenapa, hatinya tak lagi setenang dulu. Beberapa kali ia menepis pikiran dan mulai berfikir, kenapa Sun Yu Yuan di hari pernikahan kenapa ia melakukan diri? dan memilih kabur darinya?

Liang Si Wei mengangkat alisnya pelan. “Apakah Ayah memanggilku ke istana hanya untuk menanyakan hal ini?” Suaranya dingin, namun tak menunjukkan rasa tak hormat. Ia hanya lelah.

Kaisar tertawa kecil, nadanya ringan namun menyimpan sesuatu di baliknya. “Tentu saja tidak,” katanya. “Kau tahu tentang Desa Huawe yang beberapa minggu lalu terkena wabah penyakit aneh, bukan? Tabib istana sampai sekarang belum menemukan penyebabnya, apalagi obatnya. Tapi...”

Liang Si Wei memotong dengan tenang, “Aku sudah tahu, Ayah. Mo Ci sudah melapor kepadaku.”

Kaisar tersenyum puas. “Hm, bagus. Maka kau juga tahu kalau beberapa hari lalu, seluruh desa sembuh secara ajaib. Konon, ada seorang wanita pengembara yang menyembuhkan mereka. Ayah ingin kau mencarinya, aku ingin memberikan hadiah yang besar untuknya, karena bisa mengatasi wabah tersebut.”

Liang Si Wei menatap lurus ke arah ayahnya. “Aku rasa Ayah bukan hanya ingin memberikan hadiah, bukan?”

Tawa Kaisar pecah lagi, lebih lebar. “Hahaha! Anak siapa kau ini, bisa menebak isi hati Ayah begitu cepat.”

“Tentu saja anakmu, bukankah kau yang membuatnya bersama Ibunda!” ucap Liang Si Wei dalam hati.

Kaisar lalu mengangguk perlahan. “Ya. Ayah ingin tahu. Wabah itu, apa penyebabnya? Bagaimana cara mengobatinya? Kalau penyakit itu kembali menyebar di wilayah lain, tabib istana sudah siap.”

Putra Mahkota, Liang Jun Yan, ikut bicara, “Betul, Adik. Aku juga penasaran dengan wanita yang disebut warga desa itu. Ramuan yang katanya bisa menyembuhkan dalam waktu singkat... bukanlah hal biasa.”

Liang Si Wei mengangguk pelan. “Baik, Ayah. Aku akan mencarinya.”

Namun baru saja ia hendak berdiri, wajahnya berubah pucat. Tangannya menahan sisi meja, dan dengan cepat ia memalingkan wajahnya ke samping.

“Aaku....”

“Uweeeeek!”

Suara mual muntah itu cukup keras menggema di ruangan istana yang megah itu. Liang Si Wei memuntahkan semua isi perutnya ke dalam sebuah wadah kecil di sampingnya. Putra Mahkota langsung berdiri, berjalan cepat ke arahnya. “Adik, kau kenapa? Wajahmu sangat pucat!”

Kaisar langsung memanggil, “Tabib! Panggil tabib sekarang!”

Namun Liang Si Wei buru-buru mengangkat tangannya, menahan mereka. “Tidak usah panik, Ayah, Kakak. Aku sudah beberapa kali mengalami mual muntah belum lama ini.”

Tak lama kemudian, seorang tabib istana masuk dan segera memeriksa Liang Si Wei. Suasana ruangan jadi hening. Sang tabib memegang pergelangan tangan Si Wei, meraba denyut nadi, mengamati wajah pucat dan kantong mata hitam yang menggantung.

“Yang Mulia hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran,” kata tabib akhirnya, setelah meletakkan kembali tangan Liang Si Wei.

Namun belum lima menit berlalu, Liang Si Wei kembali memuntah. Kali ini lebih hebat dari sebelumnya, tubuhnya sampai gemetar menahan rasa mual.

Kaisar menegang. Ia terpaku sesaat, lalu menatap wajah Liang Si Wei dengan sorot berbeda. Pikirannya melayang ke masa lalu. Ia teringat dengan Permaisuri tercintanya. Ia juga mengalami hal serupa, sering mual, pucat, muntah tiba-tiba.

Saat itu, semua tabib mengatakan ia kelelahan dan banyak pikiran. Namun dalam hal makanan ia sangat menyukai makanan asam, selama beberapa bulan berturut-turut, ia meminta koki istana menyajikan makanan asam untuknya, hingga akhirnya diketahui bahwa permaisuri mengandung Pangeran kedua, Liang Si Wei.

“Raja Yi, apakah kau saat ini menyukai makanan asam?” tanya Kaisar penasaran.

Liang Si Wei kaget, “Kenapa ayah bisa tahu?”

Kaisar menatap tajam ke arah tabib. “Tabib, bukankah kau yang menangani kesehatan Permaisuri ketika sedang mengandung Raja Yi? Bukankah gejalanya, sama dengan apa yang aku alami saat itu?”

Tabib itu terdiam, sejenak terlihat berpikir keras. Ia memejamkan mata, mengingat-ingat kembali masa bertahun-tahun lalu. Kemudian wajahnya perlahan berubah, seolah mendapat pencerahan. “Ah... benar juga, Yang Mulia. Gejala seperti ini sangat mirip. Mual yang datang mendadak, tubuh lelah, denyut nadi tak stabil. Apakah mungkin...”

Liang Jun Yan terperangah, menatap adiknya dengan ekspresi campur aduk antara bingung dan geli. “Adik... jangan bilang, kau... mengandung?”

Vote nya yuk, yang belum follow segera follow. Thanks

1
@haerani-d
ya ampun daku kira ada apa thor, ternyata ayam lepas pertanda perwakilan dari pasukan quartet yang ngisengin sang ayah karena keegoisannya g ketulungan padahal dah cinta /CoolGuy/
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
syee..16
semangat thor
Maria Lina
outhor ni ud nmls up ya thor kadang kadang 2 kn kurang 😩😩
Viona Syafazea
aa otor yg satu ini ceritanya bikin aku candu terus... please dahhh crazy up thor.. /Sob//Sob/
Viona Syafazea
terjatuh dr kudanya sudah tinggal di injak sapinya belum.. 🤪🤪
Viona Syafazea
emangnya ikan pake alat pancing.. hadeuuhhh ada ada aja mahluk satu ini.. /Facepalm//Facepalm/
Warni
Astaga,bener2 jatuh dari kuda🤪
Viona Syafazea
/Joyful//Joyful//Curse//Curse/
Viona Syafazea
weeeehhhh bener-bener bibit unggul ya langsung jd empat sekaligus.. /Facepalm/
Viona Syafazea
aduhhhh macam mana otak si pm ni... /Facepalm//Facepalm/
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Viona Syafazea
kasiann seorang jendral perang yang gagah harus ngalamin kehamilan simpatik.. /Facepalm/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
isterimu lah! saat melahirkan ke empat anakmu 😶😑
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
wwwih 3 laki2 dan 1 perempuan! mantabs 👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn quartet 😍😍😍❤️❤️❤️🥰🥰🥰
Murni Dewita
💪💪💪💪
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hah?!? buset kembar 4 😳🤭
🍒⃞⃟🦅EsTehPanas SENJA
hebat! dalam hitungan bulan lho ini 👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!