NovelToon NovelToon
Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Status: tamat
Genre:Wanita Karir / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dokter Genius / Tamat
Popularitas:7M
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Nak!" panggil Pak Basuki. "Masih belum rela, ya. Calon suami kamu diambil kakak kamu sendiri?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Sashi, saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran untuk menunggu seseorang.

"Ya sudah, mending sama anak saya daripada sama cucu saya," kata sang kakek.

"Hah?" kaget Sashi. "Cucu? Maksudnya, Azka cucu eyang, jadi, anaknya eyang pamannya Mas Azka?"

"Hei! Jangan panggil Eyang, panggil ayah saja. Kamu kan mau jadi menantu saya."

Mat!lah Sashi, rasanya dia benar-benar tercekik dalam situasi ini. Bagaimana mungkin? Jadi maksudnya? Dia harus menjadi adik ipar Jendral yang sudah membuangnya? Juga, menjadi Bibi dari mantan calon suaminya?

Untuk info dan visual, follow Instagram: @anita_hisyam TT: ame_id FB: Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Suami Sungguhan

Tenda itu sedikit lebih kecil dari tenda pengungsian biasa. Biasanya, tenda ini dihuni oleh Dirga bersama dua anak buahnya, Rio dan Gilang.

Namun malam itu berbeda.

Saat Yania, relawan yang hendak masuk untuk melihat kondisi temannya dan berjalan ke arah tenda, Rio segera menarik pergelangan tangannya.

"Eh, jangan masuk dulu, Mbak."

Yania mengerutkan dahi. "Lho, kenapa? Temen saya dibawa ke dalem."

Rio mendekat dan mengecilkan suara, "Ini... urgent. Urusan laki-laki. Gawat." Membuat Yania tampak lebih bingung, tidak bisa mencerna ucapan Rio.

Tanpa menunggu jawaban, ia menoleh ke Gilang yang sudah separuh membuka penutup tenda. "Lang, lo anterin Mbak Yania ke tenda relawan nakes, ya. Sekalian bantu jagain."

Gilang juga bingung, tapi mengangguk, sementara Yania masih memandangi Rio dengan sorot curiga. Tapi saat melihat senyum lebarnya dan cara ia berdiri di depan tenda seperti pengawal istana, Yania mendengus dan mengikuti Gilang.

Kini, tenda itu hanya berisi satu orang yang terbaring dan satu yang duduk di sampingnya.

Sashi tertidur setengah sadar di atas velbed milik Dirga, tubuhnya menggigil meski sudah diselimuti. Dirga sibuk membuka tas medis lapangan, tangannya bekerja cepat, penuh presisi. Ia mengelap kulit lengan Sashi dengan alkohol, memasang infus booster dengan cairan nutrisi tinggi untuk mengembalikan stamina yang terkuras habis.

Sashi menggeliat pelan, lalu bergumam di antara kantuk dan demam.

"Maaf, Bunda Far... aku belum sekuat... Bunda."

Dirga menghentikan gerak tangannya sejenak. Keningnya berkerut. Ia menatap wajah Sashi yang pucat dan basah oleh sisa keringat.

Ia lalu merapikan selimutnya. Menyematkan sisi-sisinya agar tak ada angin masuk. Gerakannya lembut, penuh kasih seperti seorang suami yang menjaga istrinya yang sakit.

Dari luar, suara Rio terdengar pelan.

"Dan ... Uhuy ...."

Dirga membuka pintu tenda setengah, melihat Rio celingukan sambil menyentuh perutnya sendiri.

"Rio, ambilin bara api kecil dari perapian. Masukin ke dalam wadah besi, cepet."

"Buat angetin tenda?"

"Ya. Bukan buat bakar jagung," balas Dirga pendek, hal itu membuat Rio menyengir kuda.

Beberapa menit kemudian, bara dalam kaleng kecil masuk ke tenda. Dirga meletakkannya dekat velbed Sashi. Ia memandangnya sekali lagi sebelum menyelimuti tubuh perempuan itu lebih rapat.

Ketika Rio mengintip ke dalam sekilas, ia melihat pemandangan yang tak biasa.

Komandan mereka, sang Letkol Dirga yang dikenal dingin, menyelimuti seorang perempuan seperti seorang kakak yang mengayomi, atau—lebih dari itu—seorang suami yang penuh tanggung jawab. Rio diam sejenak, lalu tersenyum kecil dan keluar tanpa suara.

Namun, tanpa mereka sadari, beberapa meter dari tenda itu, dua sosok berseragam loreng berdiri dalam bayangan gelap. Salah satunya memegang teropong kecil, mengintip arah tenda.

Kapten Wahyudi.

Dari balik rimbun dedaunan, ia berbicara pelan kepada bawahannya. "Catat baik-baik. Yang satu menjaga di luar, yang satu merawat di dalam. Amankan foto. Kita harus laporkan ke atasan. Siapa tahu... ini bukan sekadar urusan medis biasa."

Sementara itu, di dalam, Dirga duduk di kursi lipat setelah memastikan suhu tubuh Sashi mulai turun. Jam menunjukkan pukul 02.17 dini hari. Udara makin menggigit.

Ia keluar sebentar, mengangkat kursi lipatnya dan meletakkannya di dekat Rio yang tertidur setengah duduk. Lelaki muda itu memeluk lutut sambil menggigil pelan. Dirga mendekat dan menyelimuti tubuhnya dengan kain.

Dirga kembali menatap langit malam yang mulai bersih dari awan. Bintang-bintang muncul di atas tanah bencana, seperti memberi harapan bahwa hari esok akan lebih baik.

Namun di dalam tenda, Sashi mengerutkan kening.

Ia mulai mengigau. Bayangan samar menyusup ke balik kelopak matanya. Sosok laki-laki... berdiri membelakanginya. Ia mengenali bahunya. Cara ia berdiri tegap.

"Mas Dirga," gumamnya pelan.

1
en green
hehe, yang ikhlas dirga
Jamayah Tambi
Algamdulillah.Tq Athur.Bagus ceritanya
Jamayah Tambi
Kalut mrereka ni
Jamayah Tambi
Shasi kwnapa kamu byk pikir
Jamayah Tambi
Malunya jd seorang Shasi.Meminta-minta nganu dgn suami.Nak letak mana muka./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Manja
Jamayah Tambi
Keluar2 nyusah orang lagi
Jamayah Tambi
Ibu mu biang keladinya Azka.Org yg tetpaling kamu percaya
Jamayah Tambi
Gila.Sanggup
Jamayah Tambi
Sgasi ni kadang sibuk hal orang lain.Biarkan saja.Yang kau masuk campur kenapa.
Jamayah Tambi
Dosa ke menikahbgadis sederhana,anak kiyai pulak.Jodoh ygbkamu suka Amara tidak kekal lama.Dia,malah membunuh anaknya yg masih dlm kandungan.Itu yg kamu cari/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Mana boleh Dirga baru 2 minggu.
Jamayah Tambi
Ye ke
Jamayah Tambi
Rasuah.Makan suap kerana kuasa,pangkatbdan uang
Jamayah Tambi
Buat apa.Kamu dan Azka tak boleh bersatu lagi Dah jatuh Talak 3
Jamayah Tambi
Sibuk hal orang
Mirda Julianti
terlanjur kepo akut dua orang ini 🤣
Jamayah Tambi
Siapa ug berdosa di sini.Orang yg tak tau memang beranggapan begitu.Kita tak tau macam mana yg sebenarnya Banyak kali terluka dan dibiarkan
Jamayah Tambi
Nak bersalin dah Shasi ni.Kan dah cukup 9 bulan
Mirda Julianti
Thor aku anak Sumatra Utara dan aku baca ini pas banjir bandang di Sumatra, baru aja kami lewati dan gak terasa menetes airmata 😭.
di mana semua yg terjadi mirip seperti tulisan kmu thor.
jalan terputus, listrik padam, dan air bersih gak ada 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!