NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Derita Sydney

Sebuah vas bunga melayang dan mengenai kepala Sydney hingga mengeluarkan sedikit noda merah dari sela rambutnya.

"Anak tidak berguna!"

Sydney memejamkan mata mendengar perkataan itu dari mulut ibu tirinya sendiri. Setiap apa yang ia lakukan selalu salah di mata beliau.

"Apa begini saja hidangan yang bisa kau sediakan? Dasar pemalas!"

"Ibu, Sydney pasti lelah karena terus bekerja seharian. Harusnya Ibu berbaik hati dan memakluminya."

Mulut manis yang keluar dari bibir Manda Forest adalah pisau tajam. Kata-kata itu akan lebih membuat Sydney menderita.

"Makanan apa ini? Hanya sayuran yang diberi air." Anna Forest menarik mangkuk berisi sup panas itu. "Kemari!"

Sydney berjalan mendekat ke arah sang ibu. Anna langsung meraih lengan putri tirinya, lalu mencelupkan tangan Sydney ke dalam sup panas itu.

Sydney berteriak kesakitan. Manda Forest tertawa dengan senangnya, dan Anna tersenyum penuh kelicikan.

"Hentikan!" Sydney menarik tangannya. Ia segera meraih sapu tangan, lalu membalut tangan yang memerah itu.

Anna mendorongnya hingga terjatuh. "Itu hukuman untuk dirimu. Siapa suruh kau membuat kami kesal."

"Nyonya!" seorang pelayan wanita tergesa-gesa menghadap.

"Ada apa?" Anna menatap tajam pelayan yang menganggu kesenangannya ini.

"Tuan besar datang."

"Apa?" Anna lekas bangkit berdiri. Ia meraih mangkuk sup tadi, lalu membuangnya ke lantai.

Suara langkah sepatu terdengar mengarah ke dapur. Manda pun bangun dari duduknya, lalu mendekati Sydney.

"Kau harusnya hati-hati, Sydney." Anna bersikap lembut.

"Kakak, tanganmu jadi terluka begini. Kita harus segera ke rumah sakit." Manda ikut menambahkan.

Dua orang wanita yang sangat pandai berakting. Ini sudah biasa bagi Sydney. Jika ayahnya pulang, maka keduanya akan bersikap baik.

"Ada apa ini?" Andi Forest mengerutkan kening melihat ketiga wanita yang ia sayangi. Matanya membulat melihat Sydney. "Sayang, kau kenapa?" Ia bergegas menghampiri sang putri. "Tanganmu!"

"Sayang, aku sudah bilang pada Sydney untuk duduk dan diam saja. Tapi Sydney, tidak mau mendengarkan," ucap Anna.

"Benar, Ayah. Sydney bersikeras mau menyiapkan makan malam. Mungkin dia ingin berlatih agar bisa menjadi istri yang baik." Manda pun ikut bicara agar Andi percaya dengan perkataan sang ibu.

"Pelayan!" Andi begitu marah. "Kenapa diam saja? Cepat bawa obat kemari."

Pelayan wanita itu tergagap. "Baik, Tuan."

"Sydney, kau tidak harus menuruti perkataan ibu dan kakakmu. Kenapa kau begitu keras kepala?" Andi baru saja melihat luka di kening putrinya. "Kau terluka?"

Manda dan Anna kaget. Keduanya lupa pada luka di kening Sydney. Itu semua karena vas bunga.

"Ayah, mereka yang ...." Sydney terdiam ketika melihat tunangannya datang.

"Tuan Forest!"

Semua menoleh ke arah pria berambut merah yang saat ini tengah dalam keadaan marah. Andi bangkit berdiri dengan membawa putrinya, begitu juga Anna dan Manda.

"William, kau tidak bilang akan datang."

Pemuda itu meletakan sebuah amplop ke meja. "Aku ingin pertunangan ini batal!"

"Apa yang kau katakan? Bukankah kau dan Sydney saling mencintai?"

"Lihat sendiri kelakukan putrimu. Dia sudah mengkhianatiku dengan tidur bersama pria lain."

"Tidak mungkin!"

Anna meraih amplop itu, lalu mengambil foto-foto di dalam kertas cokelat tersebut. Mulutnya ternganga dan matanya melotot.

"Kemarikan foto itu." Andi mengambil alih potret dari tangan istri keduanya. Ia pun sama hal dan tidak percaya dengan apa yang dilihat. "Apa ini?" Andi beralih memandang Sydney. "Kau!"

Tanpa diduga sama sekali, satu tamparan mendarat di pipi Sydney. Tidak cukup sampai disitu saja, Andy kembali melayangkan tamparan di pipi sebelahnya.

Sydney memegang pipinya. Ia merasakan rasa asin yang keluar dari bibir ketika tamparan itu mendarat di wajah. Lagi-lagi cairan merah ini keluar dari anggota tubuhnya.

"Begini kelakukanmu?" Andi melayangkan foto itu di hadapan Sydney.

Yang bisa dilakukan Sydney adalah menangis. Ia melihat foto dirinya bersama seorang pemuda tanpa busana. Itu bukan keinginannya, tetapi ia tidak sadar dengan kejadian tempo lalu.

Ini semua karena William dan Manda. Mereka yang sebenarnya berselingkuh. Ia hanya korban di sini. Mereka kejam dan Sydney tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ayah harus percaya padaku. Ini semua tidak benar. Aku hanya dijebak oleh mereka," ucap Sydney dengan terisak.

"Kau masih bisa menyangkal, ini sudah bukti jelas kalau kau memang berselingkuh dariku!" William tidak mau kalau Sydney membela diri. Semua sudah terbukti lewat foto itu.

"Kau membuatku malu, Sydney!"

"Ayah, aku bersumpah demi mendiang ibuku. Ini semua adalah jebakan William dan Manda. Dia yang membuat kakak keluar dari rumah ini. Entah apa yang mereka lakukan di luar sana. Kakak pasti tersiksa."

"Sydney! Kau sudah salah, lalu kau malah membahas tentang David Forest di sini. Kakakmu sendiri yang ingin keluar," ucap Anna.

"Pergi dari sini, Sydney!"

Kalimat yang membuat Sydney mundur. Ia tidak menyangka kalau Andi bisa bertindak demikian. Sydney menggeleng, ia bahkan berlutut memohon maaf.

"Ayah, semua yang kukatakan adalah kebenarannya."

"Pergi dari sini!" Andi berteriak. "Kau sudah mengecewakan diriku."

Sydney menggeleng. "Tidak, Ayah!"

"Panggil penjaga dan usir dia dari sini!"

Anna memberi kode kepada Manda agar memanggil penjaga. Tidak lama penjaga rumah datang dan atas perintah dari Tuan besar kediaman Forest, Sydney dipaksa keluar rumah.

"Ayah!" teriak Sydney.

Pintu itu tertutup untuk selama-lamanya. Andi tidak ingin mendengar alasan apa pun lagi. Semua bukti sudah jelas kalau Sydney telah membuatnya kecewa.

"Keputusanmu sudah benar, Sayang," ucap Anna.

Andi tidak menggubrisnya. Ia melangkah gontai menuju anak tangga. Dengan kesedihannya, ia menaiki satu per satu anak tangga tanpa sadar ada minyak yang mengenang di salah satu undakan.

"Apa ini?" Andi tidak bisa menjaga keseimbangannya. Ia jatuh terguling, lalu pingsan.

Anna, Manda dan William tersenyum melihatnya. Ide ini baru saja mereka dapatkan dan dengan mudah dapat menyingkirkan Andi Forest.

"Sekarang kita adalah penguasa kekayaan Forest." William tertawa.

"Sayang, rencanamu berhasil." Manda langsung memeluk kekasihnya.

"Tentu saja. Ini demi dirimu. Sydney itu, dia lebih baik berada di luar sana."

"Tapi masih ada David Forest."

"Tenang saja, Nyonya. Aku sudah menyuruh orang untuk menjebaknya. Dia akan mati." William mengatakannya dengan enteng sekali seolah nyawa seseorang itu mainan untuknya.

Sydney berjalan keluar dari halaman kediaman Forest. Ia tidak tahu mau ke arah mana malam ini. Sang kakak juga tidak bisa dihubungi dari beberapa bulan lalu setelah beliau meninggalkan rumah.

Getaran ponsel dapat Sydney rasakan dari saku celana jeans. Syukurlah ia selalu membawa telepon karena Sydney berharap David meneleponnya.

"David!" Sydney segera mengangkat telepon itu. "Kak, kau di mana?"

"Sydney, tolong aku. Ada yang ingin membunuhku. Cepatlah kemari. Ada sesuatu yang ingin kuberikan. Anna, Manda, dan William dia bersekongkol untuk menghancurkan keluarga kita."

"Kau di mana?" Sydney bertanya dengan nada khawatir.

"Aku di jembatan layang menuju kereta bawah tanah. Jalan Suez 345."

Sambungan itu terputus begitu saja. Sydney mencoba memanggil-manggil David, tetapi teleponnya tidak tersambung.

"David!"

1
Duet's Gemoy
next kak re ❤️🫶🫶
Febriah Dwi
yaa ampun sidney memang kereen....👍🏻👍🏻
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
good Ransom😂😂😂
Mirda Ciebungsu
tiap hari up Thor,please
Dian Rahmawati
wah rasain kamu marine
Febriah Dwi
yaa ayoo random cek cctv nyaa....biar kamu tahu jawabnya .
.
Mirda Ciebungsu
syd di lawan
Dian Rahmawati
senjata mkn tuan
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
senjata makan tuan😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga piringnya ditukar dengan punya si Marianne
Dian Rahmawati
mungkin senjata makan tuan buat si Marine
Febriah Dwi
Sydney dilawan....udah pernah mati soalnya jadi sekarang lebih berhati hati dalam bertindak.trus karakter marine mirip kakak tiri Sidney sebelum diusir bapaknya sidney
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih. Hem..
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih..
Mirda Ciebungsu
hemmm,pelakor mulai masuk
Nila
pagi2 baca ini bikin gerah🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ransom tidak ada puasnya...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh hujan2 gini😂😂
Dian Rahmawati
wa sydney gugup
Lisa Septiana
selalu yg terbaik ,👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!