Bab 05

"Permisi!", Syam menyapa dua orang lelaki beda usia tersebut. Karena merasa hal itu di tujukan pada mereka, Krisna dan Shakiel menoleh bersamaan.

Syam terkejut melihat penampilan Shakiel yang sudah mulia terlihat dewasa. Bahkan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya itu menambah kesan jika El bukan lagi remaja tengil seperti saat pertama kali mereka bertemu.

Shakiel sebenarnya tak kalah terkejut melihat keberadaan kakak iparnya itu. Sayangnya wajah datar Shakiel seolah menggambarkan bahwa ia biasa saja.

"El...kamu di sini?", Syam menatap adik iparnya dengan rona wajah bahagia. Krisna menghela nafas berat melihat ekspresi datar yang Shakiel tunjukan.

"Om...yang waktu itu sama bunda Naya kan?", tanya Syam pada Krisna. Krisna mengangguk pelan.

"Iya, Naya istri saya!", jawab Krisna. Syam mengangguk pelan. Lalu ia kembali fokus pada Shakiel yang diam sejak tadi.

"El? Apa kamu masih lupa sama mas? Kamu udah sembuh dari amnesia mu kan?", cerca Syam.

"Shaki sudah sembuh!", kata Krisna.

"Ayah!", Shakiel menoleh pada ayah tirinya tersebut. Syam menautkan alisnya bingung.

"Mas telpon mba mu sekarang, dia pasti sangat bahagia kalau sudah tahu kabar kamu El..."

"Jangan!", cegah Shakiel. Syam menatap heran pada adik iparnya itu.

"Shaki!", suara Krisna cukup meninggi membuat Shakiel terdiam.

"Nak Syam ikut pulang ke rumah kami saja. Kita bisa bicarakan hal ini di rumah!", ajak Krisna.

"Ayah duluan aja, Shaki bawa motor!", kata Shakiel.

"Tinggalkan motor kamu di sini, nanti beli Rakhe yang antar ke rumah!", titah Krisna. Mau tak mau Shakiel pun menurut apa kata ayah tirinya tersebut.

Syam yang memang tak membawa kendaraan ke pulau ini pun mengikuti langkah kaki Krisna.

Ketiganya larut dalam pemikirannya masing-masing. Tak ada obrolan apa pun di mobil yang mereka tumpangi.

Rumah Krisna memang berada di kampung tak dekat dengan kafe mereka yang ada di dekat pantai.

Setelah beberapa menit berlalu, mereka tiba di kediaman Krisna yang begitu asri. Sosok perempuan cantik dan berhijab itu keluar dari ruang tamu menyambut suami dan anak semata wayangnya.

Senyuman khas yang teduh sudah menjadi ciri khas seorang Naya hingga seseorang yang baru turun bersama suami dan anaknya dari mobil melunturkan senyumnya.

"Arsyam??", gumam Naya. Syam yang mengikuti langkah kaki Krisna dan Shakiel pun menyunggingkan senyumannya kepada mantan istri papa mertuanya itu.

"Assalamualaikum!", salam ketiganya.

"Walaikumsalam !", jawab Naya dengan senyumnya yang sudah kembali.

"Bunda...?!", Syam menyalami mantan istri papa mertuanya.

"Syam? Apa kabar kamu nak?", tanya Naya dengan mata berkaca-kaca.

"Baik bund, bunda sendiri?", tanya Syam.

"Seperti yang kamu lihat nak!", kata Naya tersenyum. Terlihat sekali jika Naya sekarang jauh lebih bahagia.

"Kamu sendiri? Riang tidak ikut? Apa cucu bunda sudah besar?", cerca Naya.

Shakiel melengos dan memilih masuk ke dalam rumah.

"Shaki masuk bund! Yah?!", kata Shakiel.

"Tunggu Shaki! Selesaikan urusan kamu lebih dulu?!", kata Krisna pada anak tirinya itu.

Naya menoleh pada suaminya.

"Mas, jangan paksa Shaki untuk mengingat semuanya sekarang. Pelan-pelan saja!", kata Naya. Krisna menggeleng.

"Kalian ,bicara lah bertiga. Mas yang masuk dulu !", kata Krisna.

"Silahkan mengobrol dulu Nak Syam!", kata Krisna. Syam pun mengangguk.

Shakiel tak membantah ucapan ayah tirinya. Ia ikut bergabung dengan ibu juga kakak iparnya.

Dan di sebuah pendopo, ketiganya duduk.

"Shaki, mas Arsyam ini suami mbak Riang nak!", kata Naya. Shakiel hanya mengangguk. Meski ia pura-pura hilang ingatan tetapi Naya masih terus menceritakan sosok kakaknya.

"Oh iya bagaimana kabar Citra dan anaknya? Riang sama anak kamu juga sehat kan?", tanya Naya.

Syam menatap Shakiel yang diam sejak tadi.

"Alhamdulillah , Riang dan Risya sehat Bund. Dan Shaka juga kami yang merawatnya!", kata Syam.

"Shaka? Adik...Shaki?", tanya Naya. Naya menoleh pada Shakiel lagi.

"Iya Bund. Kami yang merawat Shaka sejak lahir."

"Ke-kenapa bisa begitu? Memang Citra dan mas Ziyad kenapa atau kemana?", tanya Naya. Syam menghirup nafas dalam-dalam.

"Setelah melahirkan Shaka, mama Citra....koma. Dan setelah sadar, mama tak merespon apa pun!", kata Syam.

"Astaghfirullahaladzim!", Naya menutup mulutnya. Tanpa ia sadari, bulir bening menetes di pipinya.

Meski Citra adalah mantan madunya, keduanya sangat dekat. Hingga karena sama-sama tak ingin saling menyakiti, keduanya pun ingin mengalah. Dan keputusannya pergi dari Ziyad adalah keputusan yang tepat karena mantan suaminya tersebut memang memilih Citra.

"Mama memang kadang membuka matanya dan menutup layaknya orang tidur. Tapi ...mama tak melakukan apa pun meski hanya menggerakkan jarinya."

Naya menekan dadanya. Entah kenapa ia merasakan sesak yang tak bisa ia jelaskan. Shakiel memilih diam. Memang apa yang bisa ia lakukan!?

"Kenapa semua terasa begitu tidak adil untuk Citra, Syam?! Bunda pikir, setelah kami menjauh....Citra akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya."

Syam tak sanggup menjawabnya. Tapi apa yang mantan istri papa mertuanya katakan memang benar.

"Dan papa cukup terpukul karena kondisi mama. Papa tak pernah absen untuk menemani mama meski kehadiran papa tak memberi reaksi apa pun pada mama."

"Lalu Shaka?", tanya Naya. Entah, dia begitu mengkhawatirkan bocah yang bahkan sama sekali tak pernah ia temui.

"Kami sering membawa Shaka ke rumah papa untuk menemui papa atau pun mama. Dan Alhamdulillah , meski Shaka masih kecil ...dia mengerti kondisi mamanya."

Shakiel memalingkan wajahnya tak mau menatap Syam yang sedang bercerita.

"Bunda ingin lihat Shaka, boleh ?", tanya Naya. Syam pun mengangguk. Lalu ia pun mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan video pada ponsel Riang.

[Assalamualaikum ,umi!]

[Walaikumsalam, Abi]

[Dimana anak-anak Mi?]

Shakiel berusaha menutupi rasa penasarannya. Suara salah satu perempuan yang sangat ia rindukan selama ini, akhirnya ia dengar lagi.

[Sebentar ya, kebetulan Abi telpon. Ganesh mau ke kampus di tahan tiga bocilnya!]

Syam terkekeh kecil. Ia tahu seperti apa kerempongan Ganesh dengan tiga bocil yang tak mau lepas dari Ganesh.

Riang menuju ke anak-anak yang mengganggu Ganesh.

[Risya, Shaka, Izaf...Abi dan papa-papa kalian telpon]

Suara Riang terdengar nyaring .Panggilan dari Ziyad terputus karena mendadak ada urusan. Kini tinggallah Syam yang terhubung sedang Izaf memakai ponsel baby sitter nya.

[Abi....]

Pekik dua bocah itu bersamaan.

[Hai, Risya Shaka?]

[Hai abi...]

[Risya, Shaka bilang sama umi kalian duduk pangkuan Umi!]

Dua bocil itu pun menurut dan duduk diatas pangkuan Riang.

[Kenapa sih Bi?] Riang sudah penasaran. Tanpa menjawab, Syam menyerahkan ponselnya pada Naya.

Baik Naya maupun Riang sama-sama tak bisa menyembunyikan rasa harunya.

[Cucu bunda...bungsu bunda...]

Naya meneteskan air mata bahagia.

[Risya, itu Eyang Naya...! Shaka panggil bunda Naya, dek!]

Dua bocah kecil itu menoleh bersamaan di depan wajah Riang.

Naya mengalihkan ponselnya ke wajah Shakiel. Riang bahagia bukan main sampai tak tahu harus mengatakan apa.

[Shakiel ??] panggil Riang dengan matanya yang sudah memburam. Shakiel tak bisa menampil bahwa ia pun sangat ingin melihat wajah perempuan yang ia rindukan.

[Mba kangen kamu Shakiel...kemana kamu selama ini heuh? Kamu ngga kangen sama mba? Hah?]

Riang bahagia dan kecewa di waktu yang bersamaan.

💕💕💕💕💕

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sama riang aku jg kecewa sm si el yg super egois dan merasa paling tersakiti selama ini..padahal semuay menderita dan yg pasti citra sangat menderita dengan semua ini...ayo lah thor jangan biarkan citra sadar setelah ktmu sm si el ga rela de

2024-04-24

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Baca tpa mata sambil mengeluarkan airnya😥

2024-04-23

0

🌺zahro🌺

🌺zahro🌺

dan air mataku metes dengan sendrinyaaa,,,gak bisa di stop

2024-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!