BAB 19 - Akan Kupertegas

Tanpa peduli Devanka yang kini terseok-seok demi menyesuaikan langkahnya. Pria itu marah, matanya menatap tajam ke depan dan mentalnya sudah sangat siap menghadapi gerombolan anak ingusan yang lancang membuat keributan di depan rumahnya.

Begitu tiba di lantai satu, samar terdengar suara keributan di depan sana. Devanka tidak tahu apa yang akan Zeshan lakukan, tapi hingga saat ini pria itu masih terus mencengkeram tangannya.

"Woy keluar lo!! Balikin cewek gue!!"

Suara itu sudah terdengar, dugaan Devanka sama sekali tidak salah, Hero benar-benar datang padahal dia sama sekali tidak memberikan alamat yang diminta.

Dari jarak sepuluh meter, mata Devanka semakin jelas melihat bagaimana saat ini Hero dan teman-temannya di depan gerbang. Mereka sengaja merusak, bahkan salah-satu di antara mereka ada yang nekat naik pagar.

Anehnya, Zeshan sama sekali tidak bereaksi dan diam saja, seolah sengaja membiarkan mereka melakukan kemauannya.

"Buka pintunya, Pak." Di luar dugaan Zeshan memerintahkan security untuk membuka pintu gerbang dan hal itu jelas berhasil membuat Devanka kebingungan.

"Kak? Kenapa malah dibukain pintunya?" tanya Devanka mulai panik karena tahu, biasanya mereka kerap menggila jika sudah bersatu.

Zeshan menatap sang istri, sudah tentu masih dengan tatapan tajam dan wajah datarnya. "Jika kamu tidak bisa bersikap tegas, maka aku yang akan mempertegasnya, Devanka."

"Maksudnya ap_"

Cup

Tanpa aba-aba dan sedikitpun tidak pernah Devanka duga, tepat beberapa meter di hadapan Hero, Zeshan mencium bibir sembari menahan tengkuk leher Devanka hingga langkah Hero terhenti seketika.

Tak hanya langkah Hero, tapi teman-temannya juga mendadak bungkam tatkala menyaksikan adegan yang berhasil membuat peminpin mereka hangus terbakar.

Bukan sekadar kecupan sekilas, tapi Zeshan benar-benar menciumnya bahkan membuat Devanka kesulitan bernapas setelahnya. Senyum Zeshan terbit begitu tipis pasca melepas pagutannya, tak lupa dia menatap ke arah Hero yang kini terpaku tanpa bisa mengatakan apa-apa.

"Kau yang bernama Hero?" tanya Zeshan begitu santai, sementara Devanka yang baru saja mendapat perlakuan tak terduga dari Zeshan hanya menunduk lantaran malu luar biasa.

Bagaimana tidak? Di antara teman-teman Hero juga ada temannya, mereka adalah teman sewaktu di SMA.

"Iya, gue Hero ... dan gue datang buat jemput cewek gue!!" jawabnya kian mendekat.

Zeshan berdecih, perutnya mendadak sakit melihat bocah nyali patungan yang sok keren di hadapannya. "Jemput? Apa hakmu menjemput istriku? Hm?"

"Gue cowoknya, jelas gue berhak nyelametin dia dari tradisi kolot keluarga kalian!!" tegas Hero dengan dada yang kini naik-turun demi menahan amarahnya.

Sebuah pemandangan yang membuat Zeshan semakin tertarik untuk mempermainkan emosi pria itu. "Oh iya? Sayangnya kau terlambat ... dia sudah resmi jadi istriku sekarang," ucap Zeshan memeluk pinggang Devanka begitu erat.

"Nggak, nggak ada kata terlambat!!" tukas Hero dan kini beralih pada Devanka. Tanpa takut, dia mengulurkan tangan pada Devanka sembari menatap sendu ke arahnya. "Ayo, Dev ... kita pergi, sebelum kamu semakin tersiksa dalam pernika_"

PLAK

"Jauhkan tanganmu dari istriku!!" sentak Zeshan menepis tangan Hero begitu kasarnya.

Hero yang ternyata tersinggung, tanpa pikir panjang mengambil ancang-ancang untuk menyerang Zeshan. Kena? Jelas tidak, Zeshan bisa membaca gerakannya hingga secepat mungkin menghindar.

Gagal di percobaan kedua, Hero tak menyerah dan kembali berusaha menyakiti Zeshan dari arah yang berbeda. Sialnya, baru juga hendak bertindak, Zeshan kini meringkus tangan Hero dan menekan Hero berlutut dan menghadap teman-temannya.

Begitu mudah bagi Zeshan, tak ubahnya seperti menghukum anak nakal, kekuatan tangan Hero tidak ada apa-apanya dibanding Zeshan. Hero meringis, sementara teman-teman yang lain mulai berdiskusi untuk menyelamatkan Hero.

Tak hanya itu, Devanka yang tidak ingin suasananya semakin runyam meminta Zeshan untuk menghentikan tindakannya. Sebuah tindakan yang berakhir salah kaprah.

"Kak Zeshan sudah, lepas!!"

"Kamu membelanya?"

Devanka menggeleng, dia bukan membela, hanya saja takut jika teman-temannya yang lain justru menggunakan kekerasan dan Zeshan yang celaka.

"Tidak, aku hanya_"

"Aaaarrgghh!!" rintih Hero begitu Zeshan benar-benar mendorongnya hingga tersungkur di sana.

Zeshan mengepalkan tangan, dia menatap kecewa Devanka sebelum kemudian berlalu begitu saja. Sementara Devanka kini hanya memandangi Hero sekilas sebelum dan bermaksud menyusul kepergian Zeshan.

Saat itulah, Hero memanfaatkan kesempatan untuk menahan kepergiannya. Sekali cengkraman dan langsung ditepis begitu kasarnya.

"Deva tunggu!! Kamu mau kemana? Aku sudah jemput ... aku punya uangnya sekarang, a-aku mam_"

"Hero, bukankah hubungan kita sudah berakhir satu minggu lalu?"

"Baby please!! Aku bilang tunggu, aku hanya butuh waktu bukan berarti mau putus dari kamu!!" bantah Hero karena memang baginya hubungan itu belum berakhir.

"Kamu tidak pernah bilang begitu, Hero ... pergilah, hari sudah malam jadi jangan membuat kekacauan," pungkas Devanka meninggalkan Hero yang masih terus memanggil namanya.

.

.

Devanka tutup telinga, tak peduli sekalipun Hero terus mengejarnya. Dia terpaksa, Hero terlambat memperjuangkannya padahal kala itu Devanka sudah menjatuhkan harga diri dan mengajak menikah asal sah, tapi Hero terlalu banyak bicara.

Saat ini, tujuan satu-satunya adalah Zeshan. Dia tidak ingin terjadi kesalahpahaman terus-terusan. Dengan langkah panjang, wanita itu segera membuka pintu kamar dan tepat di tepatnya, Zeshan sudah menunggu dengan posisi favoritnya, bersedekap dada.

"Kak .... aku_"

"Sudah selesai bicaranya? Kenapa cepat sekali?" tanya Zeshan begitu santai, tapi di telinga Devanka tidak sama sekali.

"Kakak perlu tahu, aku tidak pernah memberitahukan alamat rumah ini, mereka datang sendiri dan_"

"Laki-laki itu menjemputmu, ikutlah jika mau," ucap Zeshan seketika membuat Devanka mendongak, harusnya dia senang, tapi entah kenapa pengusiran Zeshan justru terdengar menyakitkan.

"Apa maksudnya?"

Zeshan mengghela napas kasar, dia menggigit bibir demi mencoba menahan diri untuk tidak emosi kala berhadapan dengan istri kecilnya.

"Tidak ada maksud apa-apa, Kakak hanya membebaskanmu ... kakak tidak ingin egois dan merampas kebahagiaan orang siapapun, termasuk kamu. Jika sekiranya berat bersamaku, kamu masih punya kesempatan untuk bersamanya."

Tanpa melepaskan Devanka dari pandangannya, Zeshan terus menatap lekat sang istri. "Pikirkan baik-baik, tetap bersamaku atau pergi bersamanya," ucap Zeshan tiba-tiba memberikan pilihan yang harus Devanka tentukan.

"Tetap bersama," jawab Devanka usai berpikir cukup lama.

Lama berpikir, tapi jawabannya juga masih tidak terlalu jelas, sungguh Zeshan sebal dibuatnya. "Bersama siapa?"

"Kakak," jawabnya lagi dengan posisi persis pasukan paskibraka, tegap dan tidak banyak tingkah.

Zeshan mengullum senyum, jawaban Devanka seolah membuatnya puas karena tanpa perlu merebut dengan cara murrahan, istrinya tahu aturan.

"Jadi yakin memilih tetap jadi bersamaku?"

"Hem, yakin!!" Devanka mengangguk mantap, mana mau dia kehilangan ATM berjalan sekaligus penentu masa depan nan cerahnya itu.

Sementara Zeshan sudah melambung ke awang-awang lantaran merasa menang Devanka pilih. Bagaimana tidak? Dia sampai dikejar ke kamar dan hal itu adalah sebuah kebanggaan yang ingin dia umumkan ke seluruh penjuru kota.

"Ehem, sekarang aku tanya berapa persen keyakinmu untuk tetap jadi istriku?"

"100 persen," jawab Devanka mantap, tanpa keraguan dan memang sejak dulu sifatnya tidak neko-neko kalau sudah banyak uang.

"100 persen?"

"Iya, 100 persen," ulang Devanka sekali lagi.

"Kalau begitu buktikan," tegas Zeshan yang membuat Devanka seketika tersedak ludah.

"Hah? Buk-buktikan? Buktikan apanya?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Deva otaknya cetek,Makanya Zeshan dia masih anak2 malah Deva marah,Otaknya masih plin plan,Mikirnya belum dewasa,Apa Kamu mikir nikah itu kayak beli permen,Dan gak perlu pake biaya..Dasar BOCAH..🤦🤦🤦🙇🙇

2024-04-28

2

Ma Malikha

Ma Malikha

seruuuu...
aq ada baca novel tentang turun ranjang kayak gini...
tp cerita yg ini lebih seruuuu😍

2024-05-14

1

Dewi Anggya

Dewi Anggya

geliii baca part ini dmna pemikiran isi otak devanka bertolak belakng sm shan 🤣🤣🤣

2024-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!