BAB 09 - Jauhkan Tanganmu

"Tidak, Mom, aku hanya_"

"Ah Mommy mengerti, tidak perlu dijelaskan, Shan." Mommy Amara lebih memilih untuk terus salah paham dan membiarkan otaknya menerka apapun yang telah mereka lalui tadi malam.

Mendapati hal itu, wajah Zeshan memerah, begitu juga dengan Devanka. Jujur saja dari lubuk hatinya, dia ingin meluruskan, tapi besar kemungkinan justru dia yang malu sendirian andai jujur bahwa Zeshan begitu karena ulahnya. Karena itulah dia memilih diam saja, pura-pura lugu demi menyelamatkan diri lebih dulu.

"Sudah masuk sana, kalian pasti lelah, 'kan?"

"Tidak juga, aku baik-baik saj_"

Jawaban Zeshan agaknya tak dibutuhkan, karena pasca bertanya Mommy Amara justru beralih pada Devanka.

"Oh iya, Sayang ... barang-barang kamu sudah dibawa semua. Coba dicek, kalau ada yang kurang kasih tahu Zeshan saja ya," pungkas Mommy Amara sebelum pergi seketika membuat Zeshan termangu.

Pada akhirnya, masa itu benar-benar tiba. Masa dimana kamarnya akan diisi dengan perlengkapan seorang wanita yang menggantikan posisi Talita. Zeshan sebenarnya tak siap, tapi sebagai suami dia harus menghargai kehadiran istrinya saat ini.

Bersama Devanka yang mengekor di belakangnya, pria itu masuk dan menatap tampilan baru kamar tidurnya. Sebenarnya tidak terlalu banyak yang berubah, hanya gorden dan seprai diganti warna.

Namun, dengan perubahan dua komponen itu nuansanya seketika berganti dan Zeshan merasa yang kini dia pijaki bukan kamarnya lagi. Entah ide siapanya yang memilihkan warna semenyebalkan itu, tapi kecurigaan Zeshan tertuju pada sang istri yang kini mengullum senyum.

"Kakak suka warna pink ya?"

"Hah?" Zeshan mengerjap pelan, dugaan pria itu salah besar dan agaknya ide konyol tersebut bukanlah keinginan sang istri.

"Tulinya makin parah ternyata." Zeshan yang tak segera menjawab membuatnya salah paham.

Padahal, Zeshan hanya bingung dan berperang dengan pikirannya. Hal itulah yang membuat pria itu salah menanggapi hingga Devanka menyimpulkan jika Zeshan memang tuli.

"Bukannya kamu yang minta ganti?" Zeshan balik bertanya hingga menyisakan sesal dalam benak Devanka.

"Tidak, aku tidak suka warna pink ... sukanya ungu."

"Aku tidak bertanya," sahut Zeshan singkat dan kembali meneruskan langkah, sungguh jawaban yang amat manis bukan.

Terbiasa dengan manisnya Hero membuat Devanka sedikit makan hati begitu dipertemukan dengan ketusnya Zeshan di beberapa situasi. Hal ini sudah biasa, tak jarang mantan pengasuh Nadeo mencurahkan isi hati tentang sulitnya menghadapi Zeshan.

Kehilangan Talita benar-benar merenggut jiwa yang lembut dan hangat dari dalam diri Zeshan. Dan Devanka mendapatkan Zeshan dengan versi yang berbeda, walau ditakdirkan sebagai pengganti, tapi nasib mereka tidaklah sama.

Kendati demikian, Devanka tidak masalah dengan sifat Zeshan. Seperti yang telah dia tekadkan di awal, menikah hanya demi Nadeo dan juga uang bulanan. Anggap saja jadi pengasuh, bonusnya bisa tidur bersama yang punya anak, begitu pikir Devanka.

"Ini pakaianmu ... ini pakaianku, ambilnya pelan-pelan jangan asal mau karena aku tidak suka isi lemari yang berantakan."

Layaknya penghuni baru, Devanka diperkenalkan dengan tata ruang yang cukup melegakan, dua kali lipat dari kamarnya. Tujuan pertama Zeshan adalah lemari pakaian mereka berdua.

Mata Devanka sempat membola tatkala mendapati pakaian Zeshan yang begitu tertata. Sesuai warna dan lipatannya sama semua, definisi rapi yang sangat sulit Devanka imbangi.

"Jangan biasakan memasukkan kembali pakaian yang sudah dipakai ke dalam lemari," tegas Zeshan dan hanya Devanka angguki.

"Lalu apa lagi ya?" Zeshan bermonolog, menatap sekeliling kamar kemudian matanya tertuju pada meja rias yang terletak tak jauh dari mereka.

"Sini." Tak hanya mulut yang bicara, tapi tangan Zeshan juga tergerak untuk menarik pergelangan tangan Devanka.

"Kamu lihat ... saat ini susunannya serapi itu, setelah menggunakan alat-alat yang ada di sini kembalikan ke tempat semula. Satu lagi, kebiasaanmu yang suka colet lip tint atau produk lainnya ke dinding atau kaca itu jangan dibawa ke sini, paham?" tegas Zeshan yang lagi-lagi Devanka angguki.

Entah kapan Zeshan tahu kebiasan buruknya itu, Devanka tidak tahu. Akan tetapi, yang pasti dan tidak mungkin salah adalah sumber informasinya, bisa dipastikan ialah sang mami.

.

.

"Bagus kalau paham, ada yang ketinggalan?" tanya Zeshan baru sadar akan genggaman tangannya.

"Ada."

"Apa itu?"

"Lulu," jawab Devanka hingga dahi Zeshan berkerut seketika.

"Lulu?" Zeshan memastikan, mana tahu salah dengar.

"Iya, bonekaku."

"Gampang, nanti aku minta Bobby yang ambil."

"Memangnya boleh Lulu dibawa ke sini?" tanya Devanka antusias, berharap bahwa Zeshan akan memberikan izin untuknya.

"Tentu saja ... ini kamarmu juga sekarang," jawab Zeshan sejenak membuat Devanka bergeming.

Dia terdiam, ucapan Zeshan sangat tidak terduga di telinganya. Walau tidak begitu halus, tapi kalimat yang Zeshan lontarkan terdengar manis, dan kali ini sungguhan.

"Itu saja yang perlu diambil?" tanya pria itu lagi, ternyata ketika Devanka berkata saat itu pula Zeshan menghubungi Bobby, sopir pribadinya.

"Iya itu saja."

Zeshan menggangguk, sembari menyibukkan diri dengan gawainya. Usai dengan itu, Zeshan berlalu ke kamar mandi meninggalkan Devanka yang kini kembali memandangi seisi kamar.

Bertahun-tahun mengenal Zeshan sebagai kakak ipar, ini adalah kali pertama dia menginjakkan kaki di kamar ini. Sebelumnya tidak pernah, sekalipun Talita masih hidup, Devanka sangat tahu batasannya.

"Kamu benar-benar menikah dengan pria yang tepat, Kak." Senyum Devanka terbit begitu matanya mendapati foto Talita dengan ukuran besar masih terpajang di tembok kamar Zeshan.

Perlahan dia dekati, semakin dekat dengan mata yang kini mengembun. Mata Devanka berkaca-kaca, setelah tiga tahun kepergian Talita, dia adalah salah-satu jiwa yang hancur hingga saat ini.

Rasa bersalah kembali menguar dalam diri Devanka, air mata yang sudah susah payah dia tahan menetes juga akhirnya. Bersamaan dengan jatuhnya air mata Devanka, foto Talita juga turut jatuh hingga bingkainya pecah dan hancur menjadi beberapa bagian.

"Ya, Tuhan ... matilah aku!!"

Devanka yang tadinya menangis seketika berteriak lantaran terkejut dan panik sekaligus. Dia menoleh, Zeshan yang baru keluar dari kamar menghampiri dengan langkah cepat.

"Ada apa?" tanya Zeshan yang tidak segera Devanka jawab.

Bagaimana mungkin dia bisa menjawab, tatapan tajam Zeshan membuat Devanka sontak berlutut dan otaknya seolah memberikan perintah untuk segera membersihkan pecahan kaca yang ada depannya.

Namun, baru saja hendak menyentuhnya, Zeshan turut berlutut dan menatap Devanka dengan tatapan tak terbaca di sana.

"Jauhkan tanganmu."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Baik talita maupun Devanka punya tempat tersendiri dihatimu Zeshan, devanka juga sama sedihnya sepertimu ditinggalkan talita, Devanka juga tahu diri dia juga dah berbesar hati memilih menikah denganmu dan merawat nadeo bersama...

Kamu harus menghargai devanka shan, dia sekarang telah menjadi istri. Buka hatimu kalian harus melanjutkan hiduppp, Doakan selalu talita dan jaga Nadeo dengan baik..

2024-02-06

56

@bimara Zyann

@bimara Zyann

suatu saat kalau sdh ada cinta rasa sakit itu pasti ada dihati devanka karena hanya jadi pengganti dan bayang2 talita

2024-05-03

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Devanca di tuduh jatuhin foto deh

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!