BAB 16 - Kue Cubit

Sudah tiga tahun lamanya, Zeshan tidak pernah merasakan kecupan seorang wanita. Mungkin terkesan berlebihan, tapi percayalah tiga detik yang Devanka berikan berhasil membuat Zeshan sumringah berjam-jam sampai rekan kerjanya mengira jika itu adalah dampak positif dari malam pertama.

"Kalau masih anget-angetnya ngapain masuk, Shan? Cuti saja dulu." ucap Arjuna, salah-satu sahabat sekaligus rekan kerjanya itu memulai pembicaraan.

"Ck, apanya anget?"

Raut wajahnya seketika berubah tatkala Arjuna bermaksud menyenggolnya. Padahal, sebelum ini memang Zeshan tak ubahnya bak pria kasmaran yang baru mengenal cinta.

"Ini, kue cubit bu Salma ... cobain deh, anget asli." Jika ada Arjuna yang mematik api, maka di sisi lain Claudya akan menenangkan Zeshan.

Sejak kepergian Talita, semua orang tahu seberapa sensitif Zeshan. Mungkin ini adalah kali pertama Arjuna berani bercanda, itu pun ternyata belum disambut baik oleh Zeshan.

"Kue cubit?"

"Hem, manis banget."

Zeshan menggeleng, semakin bertambah usia, seleranya berubah dan demi kesehatan, pria itu juga sudah tidak lagi asal makan. "Kalian saja, aku tidak suka ... alergi makanan manis."

"Si Claudya aneh nawarin kue cubit bu Salma ... Zeshan sudah punya kue cubitnya send_"

"Arjuna!!" Tajam sekali mata Zeshan menatap Arjuna lantaran tak suka dijadikan bahan bercandaan. "Kau mau masuk peti mati?" tanya Zeshan lagi hingga disambut gelak tawa.

Jika Zeshan berpikir dengan dia yang begitu maka akan terlihat seram, sama sekali tidak. Arjuna lagi-lagi terbahak setelah sekian lama bisa bercanda, akhirnya dia kembali dipertemukan dengan masa-masa dimana bisa menggoda Zeshan, dan percayalah hal itu amat menyenangkan.

"Hahaha galak amat, Bro ... santai dong."

"Perasaanmu saja, aku santai sejak tadi," tukas Zeshan kemudian menegak air mineral di botolnya hingga tandas.

"Ehm ngomong-ngomong gimana perasaannya? Tiga tahun nganggur terus dapat daun muda, apa tidak grogi, Shan? Jordan masih berfungsi dengan baik 'kan?" tanya Arjuna lagi, sedikit saja tidak peduli dengan wajah datar Zeshan sejak tadi.

Beruntungnya, Claudya sadar akan hal itu hingga kembali bersuara demi meminimalisir terjadinya baku hantam di antar dua pria dewasa itu. "Arjuna jangan mancing-mancing deh, sudah tahu Zeshan tidak nyaman masih dilanjutin."

"Ah iya? Apa benar tidak nyaman, Shan?" tanya Arjuna menatap Zeshan yang memang terlihat badmood pasca dirinya membahas perkara kehidupannya pasca menikahi Devanka.

Tanpa menjawab, Zeshan tiba-tiba beranjak pergi dan meninggalkan kedua temannya. Entah mengapa, hati Zeshan agaknya sensitif sekali. Padahal, candaan semacam itu wajar saja, terlebih lagi jika mereka sudah begitu dekat, jadi tidak ada masalah sebenarnya.

Akan tetapi, hal aneh justru terjadi dalam diri Zeshan hari ini. Mungkin hatinya yang salah hingga sama sekali tidak bisa diajak bercanda dan memutuskan untuk pulang lebih cepat dari biasanya.

.

.

Sepanjang perjalanan pikiran Zeshan sama sekali tidak terarah. Begitu tiba di kediamannya, pria itu sudah disambut dengan kehadiran Devanka di depan gerbang utama. Mata Zeshan seketika tertuju pada sang istri, senyumnya terbit tanpa disadari.

"Dia menungguku pulang?" batin Zeshan seiring dengan semakin dekatnya jarak mereka.

Hingga ketika Devanka benar-benar di hadapannya, dengan penuh kepercayaan diri Zeshan kembali bertanya. "Devanka kenapa di luar?" tanya Zeshan memandangi penampilan sang istri dari ujung kaki hingga ujung kepala, piyama satin dan rambut yang masih berbungkus handuk kecil itu membuktikan jika dirinya baru selesai mandi.

"Nunggu kurir, kakak masuk saja dulu," jawabnya seketika mengubah dunia Zeshan.

Begitu singkat jawaban yang Devanka berikan, tapi demi apapun ternyata berhasil membuat Zeshan sampai bungkam. Pria itu terdiam beberapa saat dengan wajah memerah, dia malu dan berusaha terlihat santai hingga mengusap kasar wajahnya.

"Oh, beli ap_"

"Mas di sini!!"

Jantung Zeshan agaknya benar-benar butuh diperiksakan dalam waktu dekat. Pergerakan Devanka yang sama sekali tidak terduga ini agaknya cukup membahayakan baginya.

Ingin marah, tapi mana mungkin bisa. Sementara, pria itu hanya memantau sang istri yang kini berinteraksi dengan pria berkumis tipis di depannya.

"Makasih ya, Mas," ucap Devanka terdengar begitu lembut, tidak lupa dengan senyum manis yang berhasil membuat pria di hadapannya menyahut tak kalah lembut.

"Sama-sama, Cantik."

Mata Zeshan sontak membola, bahkan sampai ketika pria itu sudah berbalik arah Zeshan masih memandangnya. Sementara Devanka masih sibuk memeriksa dan memastikan beberapa pesanan yang baru dia terima.

"Ehem, dia siapa?"

"Hah?" Devanka mendongak, sejenak mengalihkan perhatian begitu mendengar pertanyaan Zeshan.

"Temanmu?" tanya Zeshan lagi yang kali ini Devanka tanggapi dengan helaan napas pelan.

"Kakak nggak lihat seragamnya? Udah tahu kurir masih tanya," jawab Devanka agak sedikit menyebalkan, tapi tak membuat Zeshan jera.

"Mana tahu, bisa jadi temanmu ... dari interaksi kalian seperti sudah lama mengenal."

"Namanya Prasetyo," jawab Devanka yang membuat raut wajah Zeshan seketika menjadi masam.

Ngakunya hanya kurir, tapi sampai tahu namanya dan hal itu cukup mengganggu pikiran Zeshan. "Katamu cuma kurir, kenapa bisa tahu namanya?"

"Di aplikasi ada, tuh Prasetyo ... Kakak lihat," jawab Devanka mendekat dan memperlihatkan buktinya hingga Zeshan menggulum senyumnya.

Dia sedikit lebih tenang begitu mendengar pengakuan sang istri dan kini perhatiannya beralih pada makanan yang Devanka pesan. "Kamu jajan lagi?" tanya Zeshan menatap sang istri yang kini mengangguk pelan.

"Kenapa tidak bilang, kan bisa sekalian."

"Aku tidak tahu kakak pulangnya kapan, nanti ngerepotin."

Zeshan mengangguk mengerti, jawabannya masuk akal sekali. "Ehm kamu jajan apa memangnya?"

"Ini? Kue cubit, kakak mau?" tawar Devanka yang kemudian Zeshan angguki tanpa banyak bicara.

"Ih serius mau?"

"Hem, kenapa memangnya?" tanya Zeshan mengerutkan dahi.

"Aneh saja, setahuku sudah mengurangi makanan yang manis-manis begini."

Pria itu terdiam sesaat, entah dari mana Devanka tahu, karena seingatnya sang istri bukan tipe yang peduli pada banyak hal sejak dulu. "Sesekali tidak masalah."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅

վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅

Jordan 🤔 sepertinya tidak asing . Ada me-rk sepatu, pemain bola, pemain basket, pemain badminton atau Jordan yang ke final Piala Asia. Tapi kalau Jordan nya Zeshan hanya Kak Desy yang boleh ganti nama🙊/Joyful//Curse//Tongue//Facepalm/✌.

2024-02-10

40

@bimara Zyann

@bimara Zyann

kalo ma devanka mah g usah kode2an zhan...gak bakal peka dia..
maklum istrimu itu masih bocah ingusan😂

2024-05-03

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

kalau kue cubitnya Devanka mau donk
.

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!