BAB 04 - Ketindihan?

"Sama satu lagi, yang agak tuli ... makin alergi."

Zeshan menyerangnya satu kali, tapi Devanka beberapa kali dan hal itu cukup membuat Zeshan terkejut. Entah karena marah dipanggil bau ingus atau kenapa, tapi yang pasti dari raut wajahnya Devanka sangat tidak terima.

Ingin Zeshan perpanjang masalahnya, tapi andai tidak mengalah maka artinya dia sama dengan Devanka. Tak ingin semakin kesal, Zeshan menghempaskan tubuhnya dan menjadikan bantal sebagai penutup kepala.

Beberapa saat keduanya terdiam, hingga Zeshan mengira sang istri memang sudah tertidur. Perlahan, dia mengintip dari balik bantal dan di luar dugaan Devanka masih bertahan dengan tempat semula, duduk di pojokan sembari memeluk lututnya.

Jika dia sedang diam begitu, sejujurnya Zeshan kasihan. Dia yakin yang terpaksa dalam hal ini bukan hanya dirinya, tapi Devanka juga. Walau mungkin sewaktu pernikahan dia terlihat baik-baik saja, besar kemungkinan ada alasan kuat di balik itu semua, apalagi kalau bukan kedua orang tuanya.

"Mau sampai kapan kamu duduk di situ?" tanya Zeshan membuat Devanka terlonjak, dia menatap ke arah sang suami yang melayangkan tatapan super datar ke arahnya.

Tanpa perlu diperintah dengan kata-kata kasar, tatapan Zeshan berhasil membuatnya patuh dan berbaring di sisi Zeshan. Sudah tentu mereka masih berjarak dan Devanka hanya kebagian ujung selimut yang tadi sempat Zeshan tarik.

Hanya ambil aman saja, dia sangat risih berpenampilan semacam ini di hadapan Zeshan. Melihat bayangannya di cermin saja Devanka malu, dia juga bingung siapa yang menyiapkan semua itu.

Begitu hati-hati dia bergerak, seolah takut sekali Zeshan terpancing. Dan, semua pergerakan Devanka terekam jelas di mata Zeshan, sadar jika istrinya hanya kebagian ujung selimut, pria itu mengembalikan semuanya hingga Devanka menoleh sekilas.

"Untukmu saja, aku mendadak panas," ucap Zeshan kemudian memunggungi Devanka.

Sebuah perhatian yang secara alami Zeshan lakukan, walau caranya sedikit kasar karena menggunakan kaki, tapi hal itu berhasil membuat Devanka tersenyum tipis.

"Serius?"

"Hem, tidurlah."

"Tapi kalau kakak mau, selimutnya besar bisa bagi du_" Baru juga hendak berbuat baik, tapi dengkuran halus Zeshan terdengar hingga Devanka mengurungkan niatnya.

"Cepet banget tidurnya? Udah kayak bayi dikasih ASI," gumam Devanka seolah tak percaya karena secepat itu Zeshan meninggalkannya berlalu mengarungi alam mimpi. "Ehm, tapi baguslah, kebetulan aku tidak terbiasa berbagi selimut," lanjutnya menggeliat sebelum kemudian mengakhiri malam pertama yang sama sekali tidak berkesan seperti kata orang-orang di sekitarnya.

.

.

Tanpa sedikit pun Devanka ketahui, jika yang dia anggap persis bayi dikasih ASI itu masih terjaga, bahkan mungkin tidak akan bisa tidur. Zeshan menatap nanar tanpa arah, terus saja berpikir dan pikirannya melayang jauh.

"Sayang maaf, mas ingkar janji," batin Zeshan dengan mata yang kini membasah.

Walau sudah Mommy Amara tegaskan untuk menghargai Devanka, tapi hingga detik ini dia tidak mampu menghilangkan bayang-bayang Talita.

Pemilik paras cantik dan suara lembut itu telah berhasil membuat Zeshan jatuh cinta sejak pandangan pertama. Dokter berhati malaikat dengan hijab syar'i itu membuat Zeshan begitu sempurna sejak mengarungi mahligai rumah tangga yang dia harapkan akan bertahan hingga mereka kembali ke tanah.

Tiga tahun menduda, Zeshan tidak pernah macam-macam dan masih begitu setia. Bisa dipastikan ini adalah malam pertama dia berbagi ranjang bersama seorang wanita, dan sialnya malam ini juga sosok Talita justru semakin memenuhi otak Zeshan.

Tanpa sadar, dia tersenyum tatkala mengingat kejadian empat tahun lalu, saat dunianya baik-baik saja. Masih begitu jelas Zeshan ingat apa yang mereka janjikan di hari itu.

"Mas Zeshan ... hari ini kan ulang tahun, mau minta apa kira-kira?" tanya Talita dengan wajah berbinar dan menyembunyikan tangannya di balik punggung.

"Ehm apa ya? Doa aja mungkin."

"Doa apa?"

"Terserah, tapi yang baik-baik," balas Zeshan sembari mengusap lembut pipi sang istri.

"Selalu kalau itu, tapi sebenarnya aku sudah siapkan kado sih."

"Oh iya? Mana?" tanya Zeshan tampak antusias, dia mengerutkan dahi tatkala menatap Talita yang tersenyum simpul di hadapannya.

Hingga, kerutan dahi Zeshan menghilang dan tergantikan dengan mata yang membulat sempurna tatkala Talita menyerahkan sesuatu di tangannya. Sebuah benda pipih nan kecil, tapi menciptakan kebahagiaan besar yang membuat Zeshan merengkuh erat tubuh sang istri.

Tak lupa dengan tangis haru menyelimuti keduanya, kabar baik tentang kehamilan sang istri adalah kado paling istimewa yang pernah Zeshan terima. Dia menangis, dan Talita demikian. Walau sejak awal sempat dia katakan, tapi di hari itu Zeshan kembali berjanji atas nama cintanya.

"Sampai akhir, hanya kamu yang Mas miliki dan mas cinta, Mas janji tidak akan berpaling pada siapapun, Talita."

"Masya Allah, terima kasih kesetiaannya. Panjang umur, Mas Zeshan ... sehat selalu, bahagia dunia akhirat ya."

"Kita harus sama-sama bahagia, Sayang, bukan aku saja."

"Tentu, kalau Mas bahagia, maka aku lebih bahagia," ungkap Talita seraya memeluk erat Zeshan.

Sangat erat, Zeshan memejamkan mata dan saat ini dia setengah sadar. Zeshan rasanya sadar yang barusan terjadi tak lebih dari sekadar kenangan dan tidak akan pernah kembali. Akan tetapi, entah kenapa Zeshan merasakan pelukan itu semakin nyata, bahkan aroma tubuh Talita juga seolah nyata menelisik indra penciumannya.

Semakin lama, Zeshan semakin merasakan keanehan. Pelukan itu semakin erat. Cukup lama Zeshan dibuat bingung dengan keadaan ini, hingga tubuhnya terperanjat dan berhasil membuka mata.

"Aku ketiduran ternyata." Zeshan bermonolog kemudian mengusap kasar wajahnya.

Bayangan tentang Talita sejenak menghilang tatkala menyadari tangan mungil itu melingkar kuat di perutnya.

"Sok-sok'an takut dijamah, sendirinya begini gimana ceritanya?" tanya Zeshan tersenyum tipis dan mencoba melepaskan rengkuhan tangan Devanka sembari merubah posisi tidur lantaran Zeshan pegal terus miring begini.

Akan tetapi, baru juga berhasil melepaskannya, Devanka kembali mencari dan kini pelukannya berpindah tepat di dada. Tak hanya tangan, kali ini kakinya ikut naik ke atas paha Zeshan hingga pria itu melotot dengan napas tertahan.

"Ya Tuhan, apa ini yang namanya ketindihan?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ini hanya janji saat Talita masih hidup,emangnya gak akan mungkin kan kamu berpaling..Tapi sekarang kan ceritanya udah beda,Talitanya udah gak ada,Jadi kamu bukan ingkar janji, Sekarang sudah punya isteri malah pilihan mommy mu sendiri,Jadi hargain lah,Jangan sampai kamu akan kehilangan utk ke dua kali nya..

2024-04-28

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Devanca gocan juga tidur 😙

2024-05-01

0

Sofia Gisheilla

Sofia Gisheilla

yesss the real ketindihan

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!