BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa

"Ringan sekali tubuhnya, bakso dan siomay yang dia makan tiap hari itu larinya kemana?" gumam Zeshan seraya memandangi wajah cantik Devanka yang tertidur dengan mulut setengah terbuka.

Walau niat untuk melempar Devanka ke hutan amazon itu ada, tapi Zeshan tetap memperlakukannya dengan lembut. Begitu hati-hati dia membopong tubuh Devanka ke atas tempat tidur.

Sebenarnya gampang kalau Zeshan tidak mau susah, dia bisa membangunkan sang istri dan bisa dipastikan Devanka akan kembali dengan sendirinya ke atas tempat tidur.

Namun, tetap saja naluri Zeshan yang dulunya sebagai kakak tergerak untuk sigap memindahkannya. Sengaja dia biarkan tetap dengan mukena yang membalut tubuh Devanka.

Bukan hanya karena hal itu bisa membuat rindunya pada mendiang sang istri terobati, tapi Zeshan hanya ingin melindungi matanya terhadap hal-hal yang belum waktunya dia lihat.

Beberapa saat dipindahkan ke kasur, Devanka kembali mencari-cari sesuatu yang bisa dipeluk. Kali ini tidak mengigau, mungkin belum. Tapi yang pasti, dia mulai meraba-raba dan Zeshan meraih bantal yang ada di sana.

Anehnya, dia berdecak seolah kurang puas. Zeshan yang penasaran, justru terketuk untuk memberikan tubuhnya dan benar saja, baru dengan cara itu Devanka bisa diam. Sudah pasti dengan posisi kaki yang juga turut naik di atas paha Zeshan.

"Kenapa bisa tingkahnya persis Nadeo?" gumam Zeshan tersenyum tipis.

Kebiasaan memeluk semacam ini memang persis putranya sejak lama. Tidak perlu memeluk manusia, boneka besar adalah guling Nadeo dan kemungkinan teman tidur Devanka juga sama, boneka yang lebih besar lagi.

Kali ini, Zeshan berani memandanginya. Wajah cantik yang merupakan bukti kebesaran Sang Pencipta, Zeshan tak berbohong akan hal itu. Lama dia pandangi, hingga dengkuran halus Devanka dan rasa kantuk akibat tidak tidur hampir sepanjang malam mengantarkan Zeshan untuk turut menutup mata.

.

.

Berjuta fakwa cinta yang ada

Mengantarku pada kenyataan

Hatiku memeluk bayang-bayang

Ingin denganku, tapi tak bisa

Aku bukan aku yang dulu

Namun cintaku seperti dulu

Merelakanmu aku merasa

Bagai bulan dikekang malam

Bukan alarm, bukan pula teriakan Nadeo dan bukan suara Mommy-nya. Pagi ini, Zeshan terbangun tatkala mendengar suara indah yang juga mengingatkannya pada sosok Talita, siapa sangka suara Devanka tak kalah indah.

Disertai iringan musik dari ponselnya, Devanka benar-benar seolah tengah konser pagi ini. Sembari mengeringkan rambutnya di depan meja rias, Devanka bersenandung seolah tengah di kamar sendiri.

"Dasar stres, dia lupa ada aku di sini atau bagaimana?"

Aku ikhlaskan segalanya

Walau hatiku lebam membiru

Sakit, namun aku bahagia

Ku terima segala takdir cin_

"Kak Zeshan?"

Pria itu tersenyum tipis tatkala Devanka sadar akan kehadirannya dari pantulan cermin. Dia menoleh, tak lupa mematikan musik yang sejak mengalun di ponselnya.

"Aku ganggu ya?" tanya Devanka tersenyum kikuk, dari sudut pandangnya sama sekali tak terlihat jika Zeshan tersenyum, marah iya.

"Tidak, lanjutkan saja ... anggap kamar sendiri."

Begitu ucap Zeshan seraya berlalu ke kamar mandi. Devanka pikir, Zeshan tengah menyindirnya, untuk itu dia memilih diam dan bergegas untuk mencari pakaian karena memang saat ini dia hanya menggunakan bathrobe di tubuhnya.

"Baju mana baju." Sembari mencari, Devanka bersuara agar tidak terlalu sepi saja. "Ck, kenapa dibawain baju beginian sih? Gak sekalian suruh pakai kebaya lagi?"

Devanka menggerutu tatkala melihat gaun selutut warna soft pink itu, bukan gayanya sama sekali. Akan tetapi, saat ini dia tidak sedang bersama maminya dan protes pada Zeshan hanya akan menciptakan petaka tentu saja.

"Nanti kalau sudah jadi istri, siapin juga pakaian suamimu ... itu termasuk bagian melayani, jangan males."

Bibir Devanka mencebik begitu mengingat ucapan sang mami yang sejak sudah Dia dengar hampir ratusan kali, sampai titik komanya sudah hapal. Awalnya Devanka merasa nasihat itu sangatlah mengganggu, tapi perlahan dia menurut dan hatinya tergerak untuk menyiapkan pakaian suaminya juga.

Karena jika diingat, Zeshan hanya mengenakan baju koko dan juga sarung, kemungkinan tertidur juga pasca shalat subuh. Jadi, rasanya tidak mungkin apa yang dia lakukan akan sia-sia, pikirnya.

"Maafin aku, Kak Talita ... izin siapin baju suaminya ya," gumam Devanka tersenyum getir, fakta bahwa Zeshan adalah suami dari mendiang kakaknya sangatlah sakit sebenarnya.

Bukan sakit hati, tapi dia sakit dan merasa lancang merebut kebahagiaan mendiang kakaknya, itu saja. Sewaktu maminya memaksa menikah hanya karena dia malas lanjut kuliah sebenarnya Devanka siap, sekalipun bukan bersama Hero.

Namun, ketika tahu calon suaminya adalah Zeshan, barulah Devanka menghubungi Hero. Tak hanya sampai di sana, dia juga bertengkar hebat dan berakhir pada dua pilihan, diusir dan tidak dianggap anak atau menerima takdir sebagai istri Zeshan.

Sejenak Devanka menepis kekacauan dalam hatinya, wanita itu kini fokus menyiapkan pakaian Zeshan karena kemungkinan besar, sebelum jam 11 mereka akan meninggalkan hotel dan pulang ke rumah utama.

Pertama kali dia melakukan hal ini, menyentuh kemeja Zeshan berhasil membuat jantung Devanka berdegub tak karu-karuan. Hingga, degubnya kian menjadi dengan mata yang kini membulat sempurna tatkala menemukan pengaman di sela-sela pakaian Zeshan.

"Ini kan yang sering dipajang depan kasir," gumam Devanka mengerjap pelan, walau memang tidak begitu mengerti, tapi bukan berarti sepolos itu juga. Belum tuntas kebimbangan Devanka, perhatian wanita itu kini teralih pada sesuatu yang cukup asing di matanya.

"Lubricant gel?" Mata Devanka mengerjap pelan pasca membaca keteranganya di luar kemasan. "Rasakan sensasi_ eh?" Ingin dia membaca lebih lanjut, tapi Zeshan merampasnya hingga Devanka sontak mendongak.

"I-itu apa, Kak? Aku belum selesai bacanya."

"Ehm bukan apa-apa, pelembab biasa," jawab Zeshan gelagapan dan menyembunyikan benda siallan itu di balik punggungnya.

"Pelembab? Pelembab apa?"

Zeshan terlihat gugup, dia tidak yakin Devanka polos, tapi tidak yakin pula anak itu tahu segalanya. "Bibir ... kamu tahu sendiri cuaca akhir-akhir ini tidak menentu, 'kan? Jadi, aku rasa sangat penting."

"Wah kebetulan, lip balm punyaku ketinggalan, boleh min_"

"No!! Ini khusus laki-laki!!"

"Heh?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Ariesta 💜

Ariesta 💜

Gak kebayang itu pelumas di pake ke bibir.... Wkwkkk...
Tapi emang ke bibir sich... Bibir bawah... Hahahahaa....

2024-04-19

4

hasna asthyna

hasna asthyna

wakakakakakak lipbalm bawah maksudnya shan?

2024-04-26

0

Ari Yulianti

Ari Yulianti

wow Deva ...😊 makin asik bacanya thor

2024-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!