BAB 12 - Obat Tidur

"Huft, dia benar-benar tidur di sana?"

Hampir larut malam, orang-orang di rumah mungkin sudah berlabuh ke alam mimpi. Sementara Zeshan? Pria itu masih berusaha mencari posisi nyaman dan bisa menghantarkannya tidur segera. Sayang, tak peduli seberapa lama dia mencoba, tetap tidak bisa.

Tidur di atas tempat tidur yang leluasa ternyata tidak membuat Zeshan nyaman. Seketika dia mengalami gangguan tidur dan berpikir untuk menelan obatnya. Perlahan, Zeshan membuka laci tempat dimana dia menyimpan obat yang selama ini selalu dia konsumsi.

Masih ada beberapa, Zeshan mengeluarkan salah-satu di antaranya. Namun, baru juga masuk mulut, pria itu seketika mengingat ucapan sang Mommy yang menjadi salah-satu penyebab kenapa hatinya mulai terbuka untuk menerima Devanka.

"Jangan munafik, Zeshan, sampai kapan kamu mau ketergantungan obat tidur? Satu-satunya obat paling mujarab untuk sakitmu ini ya Devanka."

Ya, kurang lebih begitu dan Zeshan bahkan sampai hapal. Seketika, Zeshan mengeluarkan kembali obat itu dari mulutnya. "Bodoh, kenapa aku baru ingat akan hal itu? Bukankah seharusnya aku membuktikan ucapan Mommy?"

Pria itu bermonolog, tanpa pikir panjang dia berlalu keluar menuju kamar putranya. Begitu pelan dia melangkah, khawatir ada yang mengetahui gerak-geriknya, padahal saat ini dia ada di kediaman pribadi, bukan rumah orang tuanya.

Saking gugupnya, Zeshan sampai mengendap-endap layaknya pencuri dan membuka pintu kamar Nadeo pelan sekali. Pria itu menggigit bibir, berusaha meninimalisir pergerakan agar tidak menimbulkan bunyi.

Begitu tiba di kamar Nadeo, mata Zeshan sudah disambut pemandangan yang begitu meneduhkan di depan matanya. Beberapa saat dia pandangi, Zeshan tersenyum penuh makna kala melihat Nadeo dan Devanka saling peluk.

Sebuah gambaran nyata andai istrinya masih hidup, kurang lebih seperti itu. Benar kata Mommy-nya, seiring dengan bertambahnya usia, Devanka semakin mirip Talita, hanya berbeda perangainya saja.

Perlahan Zeshan dekati, pria itu mengecup pipi Nadeo beberapa kali. Walau putranya tumbuh tanpa ASI, tapi dia tidak kekurangan cinta kasih seorang Mommy karena sejak kecil Nadeo punya Onty yang selalu dia cari, dan itu adalah Devanka.

Walau memang tidak setiap hari, tapi beberapa kali saat Zeshan sibuk Devanka adalah salah-satu yang juga bersedia menemani Nadeo selain Mommy Amara.

"Sayang maaf," bisik Zeshan perlahan melepaskan Nadeo dari pelukan Devanka.

Begitu pelan dia lakukan, usahanya malam ini tidak main-main. Tempat tidur Nadeo cukup luas, sengaja agar anak itu leluasa. Zeshan menahan napas, berusaha agar Nadeo tak terbangun akibat dia mengganti teman pelukannya.

"Good boy, tidur yang nyenyak ... Daddy juga ngantuk," ucap Zeshan sembari berbaring tepat di tengah-tengah dan menuntun tangan Devanka untuk memeluknya.

Devanka yang tampaknya sudah begitu nyenyak juga sama sekali tidak menyadari keberadaan Zeshan. Alhasil, pelukannya kian erat dan Zeshan bisa merasakan embusan napas sang istri terasa hangat hingga menghadirkan senyum tertahan di bibirnya.

"Shuuut, Onty di sini, Sayang." Lagi, setelah cukup lama menunggu Zeshan mendengar Devanka bersuara seraya mengusap punggungnya.

Agaknya sang istri tengah bermimpi dan hal aneh ini mungkin akan Zeshan rindukan suatu saat nanti. Lama dia menikmati keanehan itu, perlahan terlelap hingga Zeshan tak lagi mendengar suara-suara aneh Devanka.

.

.

Ucapan Mommy Amara terbukti, Zeshan benar-benar mampu tidur tanpa obat malam ini. Dia terlalu nyenyak, saking nyenyaknya begitu membuka mata, Devanka tidak ada lagi di sebelahnya.

"Dev? Devanka?" Zeshan sontak menyibak selimut, khawatir jika sang istri pindah posisi di dekat kaki atau semacamnya.

Sialnya, tidak ada Devanka di sana. Zeshan beralih ke sebelahnya, hanya ada Nadeo yang masih terlelap. Lantas dimana Devanka? Bagaimana nanti andai tiba-tiba ditanya, habislah sudah, hendak bagaimana Zeshan bersikap.

Kendati demikian, dia tidak hanya berdiam diri, Zeshan beranjak dari tempat tidur dan bergegas keluar kamar begitu tidak menemukan Devanka setelah sempat mencarinya di kamar mandi. Sudah pasti dia menyempatkan diri untuk mengecup kening putranya lebih dulu.

Tujuan utama Zeshan adalah dapur, karena kini masih jam empat pagi. Walau belum bisa dipastikan kebenarannya, tapi yang Zeshan ketahui Devanka dituntut untuk menjadi istri sempurna layaknya Talita oleh maminya. Karena itu Zeshan mengira jika sang istri tengah mengikuti kebiasaan Talita yang memang terbiasa terjun ke dapur pagi-pagi begini.

"Tidak ada, kemana dia?"

Pagi hari dimulai dengan dia yang kehilangan Devanka. Zeshan mempercepat langkah dan kembali naik ke lantai dua menuju kamarnya. Kali ini, agaknya dugaan Zeshan tak salah. Begitu masuk lampu kamar sudah menyala, sementara itu seingat Zeshan lampu masih dalam keadaan mati tatkala dia meninggalkan kamar.

Begitu melangkah, betapa terkejutnya Zeshan tatkala mendapati sang istri tengah menengadahkan tangannya di atas sajadah. "Mimpi apa dia tahu-tahu shalat sunnah?"

Masih jam empat, dan Zeshan tahu belum waktunya shalat subuh. Perlahan dia mendekat, Devanka begitu khusyu meminta entah apa yang dia munajatkan pada sang pencipta.

Terlalu pelan doanya, hingga Zeshan tidak bisa mendengar kecuali Aamiin yang dia jadikan kalimat penutupnya. Tak lama berselang, Devanka menoleh dan sontak beranjak menghampiri Zeshan

Tak ubahnya seperti kemarin, penampilan Devanka berhasil menghipnotisnya hingga tak berkedip. Semakin dekat Devanka, jantung Zeshan semakin berdegup tak karu-karuan.

"Sayang ...." Panggilan itu lolos dari bibir Zeshan, sebuah panggilan manis yang membuat Devanka dengan santainya menyahut.

"Iya, Sayang kenapa? Nyariin aku ya," sahut Devanka sembari melepas mukena dan menampilkan rambut acak-acakan bak raja hutan yang membuat Zeshan tersenyum tipis.

"Kenapa dilepas? Kan sebentar lagi azan."

Devanka menggigit bibir, gerakannya semakin dipercepat dan tanpa Zeshan duga sang istri menyerahkan mukena yang baru saja dia lepas.

"Sakit perut, Kak!! Nggak kuat, sudah diujung sumpah!!" pungkas Devanka sebelum kemudian berlari ke kamar mandi. Tak lupa dengan ledakan bom lokal yang kerap menjadi malapetaka jika sedang bersama sebagai pertanda bahwa dirinya memang tidak sedang bercanda.

"Sinting!! Dia kapan normalnya?" gumam Zeshan seraya mengibas-ngibaskan tangan tepat di depan wajahnya.

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Desy Puspita

Desy Puspita

Assalamualaikum semua, maafin aku belum bisa up tiga seperti Nadiza waktu itu. Sejak sakit kemaren, akunya bener-bener keteteran buat bagi waktu buat sebelah juga di Real Life. Semoga kisah mereka masih dinanti ya, dan seperti biasa mohon jangan tumpuk bab bisa ya?😚 Aku usahain Insya Allah bisa up banyak baik di Zeshan maupun Orlando❣️ Bubay. Bonus Chapter tambahan buat Zain Insya Allah besok ya manteman🤗

2024-02-07

133

Arya Sumiati

Arya Sumiati

ngakak banget part akhirnya hahaha

2024-04-28

0

arniya

arniya

kocak udh terpesona eh......jadi ilfil

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!