BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?

Mommy Amara bilang, alasan utama kenapa dia memilih Devanka sebagai istri untuk Zeshan adalah untuk menjadi ibu sambung Nadeo. Dia yakin, hanya Devanka yang memungkinkan akan sayang karena memang masih ada ikatan darah.

Awalnya Zeshan yakin tentang itu, benar adanya memang benar Devanka memiliki ikatan darah dan kemungkinan dia mampu mengasuh Nadeo seperti anak sendiri. Namun, setelah melihat sang istri bersama bonekanya, mendadak Zeshan ragu.

Bukan ragu tentang kasih sayangnya, tapi yang Zeshan ragukan adalah kemampuan Devanka. Karena di mata Zeshan saat ini, istrinya masih cocok diasuh, bukan jadi pengasuh.

"Dev," panggil Zeshan sembari memijat pangkal hidungnya.

Sudah beberapa waktu berlalu, sudah cukup banyak hal yang Zeshan lakukan dan Devanka masih bertahan di posisinya. Duduk di pangkuan boneka super besar sembari menyibukkan dirinya dengan kuas dan kanvas di sana.

"Iya, Kak? Nadeo pulang ya?"

Zeshan menggeleng, entah kenapa putranya belum juga pulang, padahal menurut pengakuan Mommy Amara, Nadeo hanya diajak sarapan di luar, tapi hingga menjelang makan siang belum pulang juga.

"Terus mau apa? Makan? Sebentar lagi jam makan siang, 'kan?"

"Bukan, aku masih kenyang."

"Terus?"

Jika ditanya, sebenarnya Zeshan bingung juga. Dia tidak tahu harus bagaimana hendak memulai, tapi yang pasti kehadiran boneka milik Devanka benar-benar mengganggu Zeshan sebagai pemilik kamar tersebut.

"Aku mau bicara sesuatu, penting.

"Bicara apa memangnya?" tanya Devanka bahkan sampai meletakkan kuas dan canvas yang sejak tadi dia jadikan pelarian demi menghilangkan kegugupannya.

Zeshan mendekat, sengaja duduk di tepian tempat tidur dan menatap Devanka begitu lekat. "Maaf jika tersinggung, tapi apa kamu tidak bisa tidur tanpa boneka itu?"

"Namanya Lulu, Kak."

"Iya, terserah apa namanya, jawab dulu pertanyaanku," pinta Zeshan usai membuang napas kasar, peduli setan dengan namanya, bagi Zeshan tidak penting.

"Bisa sih, tapi biasanya tidurku jelek," jelas Devanka tanpa ditutup-tutupi dan Zeshan percaya akan hal itu.

"Kalau misal diganti gimana? Bisa?"

"Ganti? Ganti apa?"

Zeshan tak segera menjawab, dia agak bingung mengutarakan keresahan jika harus frontal sebenarnya. "Ganti guling atau apa begitu? Intinya yang lebih kecil dari itu ... kamu lihat sendiri, ranjangnya jadi sempit."

"Sempit?" Devanka menatap tempat tidur yang sebenarnya masih menyisakan ruang yang cukup andai bonekanya di tengah.

Selain karena ukuran ranjang Zeshan memang besar, Devanka juga amat mungil dan sejak awal Lulu tiba, Devanka juga sudah mempertimbangkannya. "Tapi aku rasa tidak begitu, masih muat kok itu," tutur Devanka menunjuk sisi kanan yang masih tampak kosong.

"Muat memang, tapi sempit ... tidak leluasa."

Devanka menghela napas panjang, sebal sekali dirinya tatkala mendengar jawaban Zeshan. Andai sejak awal Zeshan tidak berkenan, kenapa diizinkan, begitu pikirnya.

"Ya sudah, kalau kakak mau leluasa, kami tidur di bawah saja."

Zeshan mengerutkan dahi. "Tidur di bawah?"

"Iya, atau kakak yang mau di sofa?"

.

.

Tidak dua-duanya, pilihan yang Devanka berikan terlalu konyol dan merugikan bagi Zeshan. Pria itu menghela napas kasar, berusaha mencari cara untuk membuat Devanka mengerti apa maksudnya tanpa harus Zeshan bicara.

Usia pernikahan mereka baru sehari, tapi sudah ada sosok ketiga yang membuat Zeshan gusar tanpa arah. "Ehm, kamu lupa berapa mahar yang kamu minta?"

"Kok jadi kesana?" Devanka mengerjap pelan, pertanyaan Zeshan terlalu membingungkan untuk dia cerna.

"Cuma sekadar mengingatkan, 2 Milyar itu besar ... aku rasa tidak ada pria yang rela mengeluarkan uang sebanyak itu jika akhirnya tidur terpisah," ucap Zeshan seketika membuat Devanka meneguk salivanya pelan.

Benar adanya Devanka meminta mahar fantastis dengan harapan Zeshan akan menyerah. Dia berpikir, kunci dalam hubungan mereka adalah Zeshan, karena itulah dia meminta mahar dengan jumlah besar yang ternyata Zeshan sanggupi tanpa tapi.

Tiada pernah Devanka duga, setelah menikah Zeshan akan mengungkit tentang mahar yang dia minta. Seketika Devanka mengatupkan bibir dan berpikir keras bagaimana cara menjawabnya.

"Jadi maunya gimana? Lulu yang di sofa?" Devanka memberikan penawaran, mata bulatnya begitu polos menunggu jawaban.

"Menurutmu?"

"Iya itu, Lulu di sofa ... kitanya berdua jadi luas. Tapi aku tidurnya jelek banget, Kak sumpah!!" Tak hanya bersumpah dengan lisan, tapi jemarinya juga ikut-ikutan dan Zeshan hanya menggangguk pelan.

Tidak harus bersumpah, dia tahu dan tadi malam sudah menyaksikan sendiri sejelek apa Devanka tidur. Bisa dibilang, mungkin lebih jelek dibandingkan kucing kejang.

"Tidak masalah, aku terima semua kebiasaan burukmu itu, Deva," ucap Zeshan tanpa sadar mengusap puncak kepala sang istri hingga hati Devanka menghangat seketika. Berkedok menerima kebiasaan, padahal ada niat terselubung sebenarnya.

"Thanks, Kak ... dan maaf, aku tidak sesempurna kak Talita." Berawal dari pembicaraan biasa, perlahan semakin berat saja.

"Tidak ada yang sempurna, semua manusia itu sama kedudukannya di hadapan Sang Khalik, Devanka."

Devanka menatap sang suami lekat-lekat, jika sedang bijaksana, Zeshan memang sangat sempurna. Pria itu idaman kaum Hawa, tapi Devanka secepat mungkin tersadar dan menggelengkan kepalanya.

"Benar, di hadapan-Nya memang sama, tapi di hadapan kakak berbeda ... dan ak_"

"Daddy!!"

Belum selesai Devanka bicara, suara melengking Nadeo mengalihkan perhatian keduanya. Zeshan yang tadi uring-uringan, ternyata tidak menutup pintu dengan benar, jelas saja Nadeo bisa menerobos masuk tanpa bantuan siapapun di belakangnya.

Dengan bibir belepotan cokelat, Nadeo menghambur ke pelukan Zeshan yang sontak berlutut tatkala putranya datang. Devanka yang juga merindukan Nadeo, ikut turun dari tempat tidur dan berdiri tepat di sebelah sang suami.

"Duh makan cokelat, siapa yang kasih?"

"Deo ga mam cokat, Daddy," elaknya menggeleng cepat, padahal bukti sudah begitu jelad di depan mata.

"Bohong, ini apa?" tanya Zeshan tak lupa memperlihatkan noda cokelat yang baru saja dia usap dari bibir Nadeo dengan jempolnya.

"Cedikit kok, Papa Dain biang boweh," jelasnya tak mau kalah, entah mirip siapa yang jelas Talita tidak begitu.

"Tetap tidak boleh, nanti giginya sakit."

"Ga cakit, Daddy ... iiiii."

"Hahah dasar anak nakal, ngeyel kalau dibilangi." Zeshan tak kuasa menahan gemas tanpa sadar menggigit pipi Nadeo hingga berakhir jeritan tangis putranya.

Saat itulah, naluri Devanka sebagai pelindungnya Nadeo muncul. Kebetulan, Nadeo yang juga sudah mengenalnya tak menolak kala Devanka mengulurkan tangan.

"Cakit, Onty ...." Disertai isakan tangis, Nadeo mengadu dalam pelukan Devanka.

Dia tidak akan mempermasalahkan panggilan Nadeo. Karena seperti yang Mommy Amara katakan terkhusus Nadeo biarlah perlahan, saat ini memang dia masih nyaman dengan panggilan itu.

"Cup-cup, Sayang, coba Onty lihat mana yang sakit? Hm?"

"Cini," jawabnya menunjuk bagian pipi yang memang terdapat bekas gigitan Zeshan.

"Wah, sini Onty obatin," tutur Devanka membawa Nadeo untuk naik ke atas tempat tidur.

Dia bersikap layaknya dokter yang tengah merawat pasien. Pandai sekali Devanka menenangkannya hingga rasa sakit itu seolah musnah. Tidak lagi ada air mata, senyumnya juga kembali dan kini perhatian Nadeo beralih pada boneka super besar di atas kepalanya.

"Onty bekanya becal, punya ciapa?" tanya Nadeo sengaja berdiri dan kini menyentuh bagian perut boneka itu.

Seolah tengah menemukan mainan baru, Nadeo bahagia sekali. Nadeo yang memang dasarnya lincah, melakukan berbagai cara untuk bisa bermain dengan boneka sebesar itu.

Jungkir balik, meminta Devanka menidurkan boneka itu dan dia naik di atasnya dan masih banyak lagi. Bermain sesuka hatinya hingga berkeringat dan Devanka mengikuti semua maunya tanpa peduli akan kehadiran Zeshan di sana. Pemandangan itu tak lepas dari tatapan Zeshan, putranya benar-benar bermain sampai lelah hingga berakhir terkapar di sisi Devanka.

"Deo capek?" tanya Devanka yang kemudian Deo angguki.

Di tengah pembicaraan mereka, Zeshan juga turut merebahkan tubuhnya di sisi Nadeo. Sontak Deo membelakangi Zeshan dan mengalungkan tangan di leher Devanka, dia masih marah ternyata.

"Onty bobonya kamal Deo ya, bawa bekanya kecana," pinta Nadeo terang-terangan yang membuat Devanka dan Zeshan saling memandang.

"Ke kamar Deo?"

"Iya, Onty dangan mau di cini nanti Daddy Haaap cepelti Deo, cakit, Onty," selorohnya bahkan menggunakan meraup wajah Devanka saat mempraktikkan cara Zeshan menyerang.

"Jadi Onty bobonya sama Deo?"

"Iya cama Deo, mau ya?" rayunya lagi hingga Devanka tersenyum simpul.

Interaksi mereka disaksikan oleh Zeshan yang turut mencuri dengar pembicaraan mereka. Awalnya semua santai, sampai pada akhirnya Devanka menjawab. "Okay deh, Onty bobonya di kamar Deo."

"Benelan?! Onty ga boongin Deo taaan?"

"Enggak dong, masa boong," sahut Devanka yang semakin mengundang Zeshan untuk mengumpat dalam benaknya. "Dasar wanita, benar-benar tidak bisa dipegang ucapannya."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Bunda SalVa

Bunda SalVa

gimana Zeshan gak ngumpat kalo dah dibela2 in menyingkirkan Lulu justru anaknya sendiri yang jadi penghalang untuk dia bisa tidur bersama Deva....mana tega dia nolak sama permintaan Deo....alamat tidur sendiri kamu Shan 🤣🤣🤣

2024-02-07

61

aliyah alaydrus

aliyah alaydrus

Ya Tuhaann... Lulu kereeeennnnnn !!!!🤣🤣🤣

2024-04-24

0

dewi

dewi

kucing kejang 🤣🤣🤣

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!