BAB 18 - Persimpangan Dilema

Hari telah berganti, bahkan mereka berdua sudah melewati makan malam dan kecanggungan di antara keduanya semakin menjadi, tepatnya Devanka yang canggung. Permintaan secara tak langsung dari Zeshan yang memaksanya untuk putus dari Hero masih terngiang-ngiang dalam benaknya.

"Akhiri jika benar ingin memulai kehidupan bersamaku ... mau bagaimanapun, saat ini kamu istriku, Devanka," gumam Devanka menirukan ucapan Zeshan yang di dapur.

Sebuah kalimat yang cukup membingungkan bagi Devanka. Bukan karena dia bodoh atau loading lama, tapi memang ucapan Zeshan agak tidak konsisten hingga dirinya terjebak di persimpangan dilema. Terlebih lagi jika dia mengingat apa yang Zeshan ucapkan di malam pertama mereka sebagai suami istri.

Begitu jelas Zeshan menegaskan padanya agar tidak berharap lebih, pernikahan mereka hanya demi Nadeo dan Zeshan pula yang mengatakan jika dia alergi bocah bau ingus. Ya, semua yang Zeshan katakan masih amat sangat jelas terekam di memori Devanka.

Dia wanita, memorinya amatlah tajam dan mana mungkin bisa lupa. Janji Hero dua tahun lalu saja dia ingat, apalagi ucapan Zeshan beberapa hari lalu, jelas lebih ingat.

Cukup lama Devanka mengurung diri di toilet dan bertukar pikiran bersama Anggita, sahabatnya. Dia yang biasanya menjadi pendengar cerita sahabat bucin-nya itu, kini berbalik karena sebagai seorang wanita dia benar-benar butuh masukan agar tidak kehilangan arah.

"Jadi aku harus gimana, Git?" tanya Devanka lagi-lagi menghela napas kasar.

"Masih tanya, itu artinya kamu diminta putusin Hero dan fokus dengan kehidupan kamu sekarang, Deva."

"Fokus dengan kehidupan sekarang? Jadi istri maksudnya?" tanya Devanka begitu serius sampai keningnya berkerut.

"Iya begitu ... aku yakin kamu sebenarnya paham."

Devanka bergeming sesaat, dia paham sebenarnya. Akan tetapi, ada satu hal yang cukup mengganggu bagi Devanka. "Iya paham, tapi_"

"Tapi apa?" Anggita menimpali sembari dimbangi suara berisik yang Devanka tidak tahu juga dari mana asalnya.

"Kak Zeshan membingungkan, Git."

"Bingung kenapa lagi? Sudah jelas banget dia ingin memulai semuanya sama kamu ... gitu aja nggak paham, atau kalau kamu keberatan aku aja yang jadi istri kak Zeshan gimana?"

"Keberatan sih enggak, cuma aku merasa kak Zeshan aneh saja."

"Aneh? Aneh gimana?"

"Ya gimana nggak aneh, dia sendiri yang bilang jangan berharap lebih karena pernikahan kami cuma demi Nadeo, dan lebih parahnya lagi dia sampai bilang kalau alergi bocah bau ingus ... coba pikir, aneh banget, 'kan?" Devanka mengusap kasar wajahnya, mencoba menjelaskan dan berharap Anggita akan sependapat dengannya.

"Yaelah, itu bercanda aja kali, mana mungkin serius."

"Bercanda gimana? Orang mukanya serius banget pas bilang itu sama aku," seloroh Devanka tidak mau kalah, dia merasa yang kini disampaikan benar adanya dan memang benar Zeshan tidak bercanda saat itu.

"Sekarang aku tanya, kamu ngerasa bocah bukan?"

"Dih enak saja, aku sudah dewasa ... mata dia saja yang kicer anggep aku bocah," timpal Devanka benar-benar tidak terima dianggap bocah karena pada faktanya, dia memang sudah beranjak dewasa.

"Terus bau ingus nggak?" tanya Anggita lagi.

"Sorry ya, walau jarang mandi begini, tapi bisa dijamin badanku wangi!!"

Padahal hanya bicara pada Anggita, tapi emosi Devanka seolah meluap-luap, persis seperti ketika Zeshan mengatakan jika dirinya bocah bau ingus.

"Ya udah kalau enggak, besar kemungkinan dia cuma bercanda ... atau bisa jadi dia baru sadar kalau istrinya secantik itu, makanya berubah pendirian iya kan?"

Devanka menatap pantulan wajahnya di kaca, jika Anggita mengatakan Zeshan mungkin berubah pendirian karena dirinya cantik, agaknya salah besar. "Kak Talita seribu kali lebih cantik, mustahil kalau dia berubah pikiran hanya karena itu, Gita."

"Devanka, berapa kali aku katakan ... jangan pernah membandingkan dirimu dengan yang lain, siapapun itu."

"Bukan membandingkan, tapi fakta_"

"Aduh, Sayang ih pelan-pelan."

Ucapan Devanka terhenti tatkala mendengar suara Gita semakin aneh. "Ih kamu lagi ngapain sih? Messum ya kalian berdua?" tuduh Devanka yang tahu betul jika saat ini Anggita tengah bersama kekasihnya.

"Aduh, mikirnya kemana? Mindahin anak kucing woy!! Ini bahayanya ngomong sama pengantin baru, otaknya travelling melulu," ucap Anggita disertai gelak tawa yang membuat Devanka sebal sendiri dan mengakhiri panggilan teleponnya.

Tak ingin kesalnya semakin menjadi, Devanka bergegas keluar kamar mandi. Khawatir Zeshan justru menuduhnya yang tidak-tidak karena sudah dua kali pintu diketuk sang suami.

.

.

"Kamu sedang apa?"

Sesuai dugaan, begitu pintu terbuka Zeshan sudah menyambutnya dengan pertanyaan beserta tatapan curiga. Pria itu bersedekap dada dan memandangi Devanka dari atas sampai bawah, hingga tatapannya terhenti tepat pada ponsel yang kini dia genggam.

"Telpon pacarnya?" tanya Zeshan singkat, Devanka yang merasa sama sekali tidak merasa sontak menggeleng tentu saja.

"Terus?"

"Gita, temen SMA ... kakak kenal kok sama orangnya," jawab Devanka jujur, tapi Zeshan masih terus melayangkan tatapan curiga ke arahnya. "Kakak periksa sendiri kalau tidak percaya."

Sembari memberikan ponselnya untuk diperiksa, Devanka berucap demikian, dan Zeshan tanggapi dengan senyuman. Devanka pikir, Zeshan akan menolak, tahunya benar-benar diperiksa dan ya memang tidak ada yang aneh di sana.

Namun, baru saja Zeshan mengembalikan ponselnya, tiba-tiba Bi Rosmana lancang masuk usai mengetuk pintu beberapa kali, beruntung saja posisi mereka aman-aman saja.

"Den Zeshan gawaaaaaat!!"

"Kenapa, Bi?"

"Ada gerombolan anak motor di depan, mereka seperti mau tawuran dan bikin keributan di depan pintu gerbang," jelas Bi Rosmana dengan wajah panik, sepanik Devanka yang kali ini mulai bisa menerka siapa dalang di balik keributan di depan sana.

Saat itu, dia menatap ke arah Zeshan dan wajah sang suami kembali terlihat menyeramkan. Rahang Zeshan mengeras dan seketika menarik pergelangan tangan Devanka hingga wanita itu terlonjak seketika.

"Bagus, kamu memberikan alamat rumah kita pada mereka, Devanka?" tanya Zeshan dengan suara dingin dan sontak Devanka bantah.

"Tidak, Kak, demi apapun aku tid_"

"Fine, kamu belum tahu bagaimana kakak marah sepertinya," gumam Zeshan kemudian menarik tangan Devanka sembari melangkah panjang.

.

.

- To Be Continued -

Pada penasaran sama kue cubit, nih Author spill ... kuenya kecil-kecil, manis kayak Zeshan.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Kunci Rumah tangga itu kepercayaan dan keterbukaan... Disini mungkin karena pernikahan yg mereka jalani niat awalnya hanya untuk nadeo tapi seiring berjalannya waktu Cinta tumbuh dihati Zeshan dan Devanka, Kalau mau memulai harusnya dari pihak Zeshan dulu, bilang kalau dia mau memulai semuanya dari awal dengan begitu mungkin Devanka mau melepas Hero dan yakiiinnn kalau kalian menikah untuk ibadah bukan karena anak saja..

2024-02-10

59

hasna asthyna

hasna asthyna

ough zeshan sepertinya menyeramkan klo pas marah ya

2024-04-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak ngonong kek gini tadi di depan muka nya Zeshan sih..

2024-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
142 Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART
142
Promo Karya Baru - Istri Kecil Sang Direktur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!