Ch.8

Hari pernikahan telah tiba, kini Nazila dan Noran telah berada di pelaminan mengikuti segala rangkaian proses pernikahan. Tidak seperti pasangan pengantin lain yang mengumbar senyum cerah di hari spesial mereka, pasangan itu justru bagaikan lilin yang redup. Tak ada kebahagiaan, hanya seulas senyum palsu yang menghiasi di kala ada tamu undangan yang mencoba menyalami.

Tampaknya para tamu telah menyadari kejanggalan pernikahan ini. Sudah tentu ini berkaitan dengan pengantin wanita yang berbeda dari yang ada di undangan membuat mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa pengantin berbeda. Apalagi sebagian besar tamu itu mengenal sosok nama yang ada di undangan itu, siapa yang tak mengenal Sarah Mavilda, seorang model kenamaan sekaligus selebgram yang tengah naik daun. Bahkan ia kini telah memasuki dunia periklanan dengan membintangi beberapa iklan dari produk kecantikan hingga makanan.

Seharusnya hari ini Sarah ada di sini, di panggung itu, di atas pelaminan, menemani kekasihnya yang telah ia pacari hampir 2 tahun lamanya. Tapi ... ia tak ada di sini dan anehnya gadis lain lah yang menjadi pasangan pengantin dari Noran Malik Ashauqi. Dimana Sarah kini? Dan mengapa bukan dirinya yang ada di pelaminan itu?

Serentetan pertanyaan memenuhi pikiran para tamu undangan. Bahkan banyak tamu yang tak segan-segan menatap tajam Nazila yang menjadi pengantin di hari itu. Mereka berpikir, pasti Nazila yang telah menggagalkan pernikahan itu. Nazila menjadi perusak hubungan antara Sarah dan Noran sehingga dirinya lah yang menggantikan Sarah sebagai pengantin.

Suasana makin riuh saat para karyawan PT Malikindo datang memenuhi undangan itu. Mata mereka membelalak sempurna saat melihat Nazila berdiri di atas pelaminan sebagai pengantin wanita, bukannya Sarah Mavilda.

Dengan sekuat tenaga, Nazila berusaha tak mempedulikan segala caci maki, umpatan, juga cibiran dari para tamu, tapi dirinya tetaplah pribadi yang lemah. Ia tak mungkin melakukan pembelaan diri saat ini. Bagaimana pun, pasti ia lah yang akan dicap sebagai pelakor. Perusak hubungan orang. Perebut kekasih orang.

Seandainya ia malam itu tidak sakit perut dan masuk ke dalam vila. Seandainya ia tau sebenarnya apa yang terjadi dan mengapa ia tiba-tiba telah berada di dalam satu selimut yang sama dengan Noran. Seandainya, hanya kata seandainya saja yang mampu ia gumamkan karena nyatanya percuma. Sekuat tenaga, ia mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi, namun ia tak mengingat satupun. Mungkinkah ia dijebak seseorang? Tapi siapa? Dan kenapa? Ia tak pernah merasa memiliki musuh sebelum ini. Ia selalu menjaga jarak dengan setiap orang bahkan ia tak memiliki teman lain selain Karin dan Kevin. Itu karena mereka telah berteman sejak kecil.

Tiba-tiba suasana pernikahan itu makin riuh. Semua mata tampak terpaku ke satu sosok yang sangat cantik yang baru saja memasuki aula pernikahan.

Sarah. Dia Sarah Mavilda. Dengan mata bengkaknya, ia memberikan selamat pada Noran dan Nazila. Tatapan mata itu begitu menyedihkan, membuat Nazila tak kuasa meneteskan air mata. Tidak. Ia tidak pernah menginginkan hal ini terjadi. Tak pernah terbesit sekalipun di benaknya untuk menjadi perusak hubungan Noran Dan Sarah.

"Maaf." gumam Nazila di hadapan Sarah yang nampak begitu terpukul.

"Tak perlu minta maaf. Segalanya telah terjadi. Selamat ya!" ucap Sarah dengan senyum getir membuat Nazila makin merasa bersalah.

"Sayang." panggil Noran. Lalu tanpa peduli tatapan para tamu undangan, Noran menarik tangan Sarah dan memeluknya erat. Sarah tak bisa membendung tangisnya, ia terisak di dalam pelukan Noran membuat para tamu yang sedang menunggu giliran untuk mengucapkan selamat memilih undur diri.

Nazila hanya bisa tertunduk malu. Ia bagaikan dilempari sebongkah kotoran. Benar-benar malu. Wanita tak tahu diri. Perusak hubungan orang lain. Tekanan demi tekanan makin membuatnya terpuruk. Perlahan, penglihatannya mengabur. Suara-suara itu kian terdengar samar. Kakinya sudah terasa begitu lemas, hingga rasanya mulai tak mampu menopang tubuhnya lagi. Kemudian ...

Brukkk ...

Nazila limbung dan nyaris jatuh ke lantai andai tidak ada sepasang tangan kokoh yang menahan tubuhnya.

"Nazila ... " seru seseorang itu sambil menepuk pipinya pelan. Nazila kini telah benar-benar kehilangan kesadarannya.

...***...

Maaf ya, pendek! Ini aja gk tau sanggup up lg gk soalnya mendadak othor meriang. Kayak mau demam gitu. 😵😵😵

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian Nazila tertekan

2024-03-25

2

Mrs. Labil

Mrs. Labil

kok aku curiga yg jebak mrk malah Sarah ya 🤔

2024-03-18

1

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

ya semoga selalu sehat Thor

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!