Ch.2

Sesuai jadwal, siang hari tepat pukul 10 kurang 10 menit, Noran, Nazila, dan Ajay telah tiba di ruang meeting Angkasa Mall. Tak lama kemudian, direktur utama Angkasa Mall pun masuk beserta sekretaris dan asisten pribadinya.

"Selamat datang, perkenalkan saya Kevin Prayoga, direktur utama Angkasa Mall." ucap Kevin tegas dengan senyum tipis di bibirnya.

"Salam kenal, tuan Kevin. Saya Noran Malik Ashauqi, CEO PT Malikindo." sambut Noran ramah sambil bersalaman.

Lalu pandangan mata Kevin beralih ke Nazila yang tampak sedang berdiri di samping Ajay.

"Zila ... Hei, kamu kerja di Malikindo?" Senyum Kevin merekah cerah saat melihat teman saudara kembarnya ada di sana.

"Eh, iya, Kev! Apa kabar?" sapa Nazila dengan tersenyum manis. Noran dan Ajay yang berdiri sejajar dengan Nazila tampak terkejut saat mengetahui Nazila mengenal putra pemilik Angkasa Mall itu. Bahkan ia tersenyum sangat manis pada Kevin. Senyum yang tak pernah ia tampakkan selama bekerja di Malikindo.

"Alhamdulillah, baik. Ah, senang bisa bertemu lagi! Nanti kita bicara lagi ya!" ujar Kevin seraya menepuk pundak Nazila pelan dan tersenyum manis. "Silahkan duduk! Mari kita segera mulai rapatnya!" ujar Kevin.

Lalu semua orang pun duduk, mereka pun mulai membahas pengajuan proposal kerja sama. Pihak PT Malikindo berniat membuka store resmi penjualan produk Malikindo di Angkasa Mall. Mereka juga meminta perizinan untuk mengadakan bazar dan kegiatan menarik lainnya sebagai langkah awal promosi pembukaan store resmi tersebut. Tentu niat baik itu disambut antusias oleh Kevin sebagai direktur utama Angkasa Mall. Setelah melakukan pertemuan selama hampir 2 jam lamanya, rapat pun ditutup dengan ditandatanganinya kesepakatan kerja sama.

"Bagaimana untuk merayakan kesepakatan ini kita makan siang bersama?" tawar Kevin ramah pada para tamunya.

"Maaf tuan Kevin, bukan maksud saya menolak, tapi saya sudah ada janji dengan seseorang siang ini." ujar Noran menolak secara halus.

Kevin mengangguk memahami. Lalu tatapan matanya beralih ke Nazila yang tengah memeluk tumpukan map kerja sama.

"La, kamu mau kan makan siang denganku? Udah lama lho kita nggak makan bersama. Sayangnya Karin sedang internship jadi nggak bisa diajak bareng." ujar Kevin mengajak Nazila. Ya, sebenarnya ia tadi hanya basa-basi saja dengan Noran. Karena Noran menolak, tentu ia akan mengajak Nazila saja. Ia sudah kenal dekat dengan Nazila sebab Nazila adalah sahabat saudara kembarnya, Karin Cantika.

"Eh, emm ... " Nazila menoleh ke arah atasan dan rekan kerjanya. Noran hendak makan siang dengan Sarah, jadi tak masalah, bukan. "Jay, aku makan siang dengan pak Kevin ya! Kamu pulang aja duluan. Pak Noran juga kan mau makan siang sama Bu Sarah." ucap Nazila.

Noran sebenarnya penasaran, seberapa dekat hubungan antara Nazila dan Kevin, tapi tak mungkin ia menanyakannya. Itu bukan ranahnya untuk mengetahui hubungan pribadi karyawannya. Ia pun memberikan izin karena memang ini sudah masuk jam makan siang. Lalu Noran pun pergi ke restoran dengan mengemudikan mobilnya sendiri. Sedangkan Ajay, terserah ia mau makan dimana atau langsung kembali ke perusahaan menaiki taksi.

...***...

Dengan menaiki mobil Kevin, Nazila pergi makan siang entah kemana. Ia menyerahkan semua pilihan pada Kevin toh Kevin sudah banyak tahu tentangnya. Nazila memang bersahabat dengan Karin, tapi karena Kevin suka mengekori kemana saudara kembarnya itu pergi, jadi ia pun ikut mengenal baik dirinya.

Nazila membulatkan matanya Kevin membelokkan mobilnya ke sebuah restoran Korea yang cukup ternama di kota itu. Dalam hati ia berucap, bagaimana bisa ia bisa makan di satu restoran yang sama dengan atasannya itu. Tapi ini memang benar-benar di luar dugaannya. Ia benar-benar menyerahkan pemilihan restoran pada Kevin.

"Kenapa?" tanya Kevin saat melihat ekspresi aneh di wajah Nazila. "Kamu nggak suka sama restorannya? Kalo nggak suka, kita bisa pindah ke tempat lain?" tawar Kevin.

"Oh, nggak kok.. Nggak masalah." kilah Nazila berusaha tersenyum di hadapan Kevin.

Mereka pun akhirnya masuk. Tak lama kemudian, Noran pun tiba di restoran Korea itu. Bersama itu, Sarah pun tiba di restoran itu. Noran pun menyambutnya dengan tersenyum lebar.

Setelah turun dari mobil, mereka pun masuk ke restoran itu sambil berangkulan.

Nazila telah memesankan ruangan VIP khusus atasannya itu. Setelah menyampaikan tujuannya pada karyawan restoran yang tadi menyambutnya, mereka pun dibimbing masuk ke ruangan VIP milik mereka. Namun, selangkah lagi sebelum masuk ke ruangan VIP itu, Sarah menangkap keberadaan Nazila dengan Kevin. Ia pun cukup terkejut melihat Nazila bisa makan siang bersama Kevin. Apalagi Nazila tersenyum saat berbincang dengan Kevin. Ia penasaran, bagaimana bisa Nazila yang introvert bisa mengenal Kevin, bahkan tampak begitu dekat.

Menyadari sang kekasih tiba-tiba berhenti, Noran pun mengalihkan pandangannya ke arah yang Sarah perhatikan.

"Nazila." gumamnya yang membuat Sarah lantas menoleh.

"Ternyata sekretarismu itu hebat juga bisa mengenal orang sekelas Kevin Prayoga." ujar Sarah yang langsung menarik Noran masuk ke dalam ruang VIP.

"Kau mengenalnya?" tanya Noran sambil menuntun Sarah agar duduk di sofa bersebelahan dengannya.

"Mengenal sih enggak, cuma ya aku tau, Yang. Aku udah beberapa kali ngisi acara fashion show di Angkasa Mall jadi sedikit banyak aku tau sama dia yang merupakan Dirut Angkasa Mall, sekaligus putra dari pemilik Angkasa Mall. Kan kalau ada acara, bukan presdirnya yang turun tangan, tapi dirutnya itu. Paling ya sekedar memantau aja sih. Orangnya ramah cuma ya itu, sulit didekati. Itu kata teman-teman aku sih, Yang. Makanya aku salut sekertaris kamu bisa kenal dia. Malah tadi, untuk pertama kali aku liat dia senyum kayak gitu. Apa mereka ada hubungan ya?" ujar Sarah seraya berpikir.

"Udah ah, ngapain pikirin mereka. Mending pikirin kita yang sebentar lagi married." ujar Noran seraya menggenggam tangan Sarah. "Pulang ini, kita ke butik yuk! Kita cek gaun kamu udah selesai sampai mana." imbuh Noran yang diangguki Sarah.

Sementara itu, di meja Nazila dan Kevin.

"Gimana kabar ibu, La?" tanya Kevin sesaat setelah mereka makan.

"Kabar ibu masih seperti dulu, Vin." ucapnya sendu.

"Tapi beliau tetap sehat kan?" tanya Kevin lagi yang diangguki Nazila. "Baguslah. Yang penting ibu sehat. Walaupun belum ada perubahan. Kamu jangan selalu bersedih. Yakinlah, mereka yang berbuat dzolim pasti akan ada ganjarannya." tukas Kevin menguatkan seraya menggenggam tangan Nazila.

Noran yang kebetulan ingin pergi ke toilet, tak sengaja melihat bagaimana Kevin begitu memperhatikan Nazila. Otaknya mulai menduga-duga, mungkinkah keduanya memiliki hubungan spesial?

Tapi dari cara mereka saling menyapa di ruang meeting tadi, dapat ia ketahui itu merupakan pertemuan mereka kembali setelah beberapa saat tidak bertemu.

Apakah hubungan mereka tidak direstui? Sebab ia tau, Nazila merupakan orang biasa, sedangkan Kevin merupakan putra pemilik Angkasa Mall. Cucu pemilik perusahaan terbesar di negaranya saat ini, apalagi kalau perusahaan Angkasa. Dengan perusahaan induknya adalah Angkasa Grup yang kini dipegang Aglian.

Noran menggelengkan kepalanya karena terlalu banyak berpikir. Lagipula itu bukan ranahnya. Terserahlah pikirnya. Ia pun segera melanjutkan tujuannya semula yang ingin ke kamar kecil.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Wenny Lekahena

Wenny Lekahena

pasti Ayahnya berselingkuh dgn mamanya Zarah

2024-05-15

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian Nazila....mana ayah nya selingkuh lagi dan meninggalkan Nazila dan ibunya.....

2024-03-25

3

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

nah keppo kan.. jangan-jangan Sarah tertarik dengan Kevin juga? 🤭😂

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!