Novel kali ini,menceritakan tentang gadis tomboy yang mencintai lelaki separuh perempuan.Lelaki yang membuatnya jatuh cinta karna tingah kemayunya.
"Omte... kalo kita habis ini ketemu lagi,Fixs kita Jodoh..Aku bakal lamar Omte ya,gak boleh nolak"ucap gadis itu dengan menatap netra coklat yang tengah memoles dirinya.
Lelaki separuh perempuan itu tampak tersipu "iisshhh,lucu banget sih kamu say.. andai aja aku masih doyan ciwiw udah aku embat kamu say"sahutnya mendayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amma Nada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rain Sad Story 2 (Tersangka Utama)
Lelaki paruh baya yang sebelumnya tertidur itu,tengah tergopoh-gopoh menghampiri sang majikan.Terlihat sang majikan bersama anaknya tengah duduk di ruang tengah dengan tatapan mata serius.
"Ada apa ini"batin pak Budi.
"Siap tuan.. ada apa mencari saya?"tanya pak Budi.
"Siapa yang mengantar Rain tadi?"tanya Pak Adrian.
Pak Budi meingat-ingat bahwa ada mobil mewah berwarna hitam yang datang meantar Rain pulang sekitar jam 11 malam sejam sebelum Edo pulang dari kantor.
"Ada laki-laki bersama nona tuan,sepertinya kekasih dari nona Rain.. Soalnya lelaki itu sempat ikut turun bersama nona dan… emm.. "pak Budi tampak ragu menyebutkan apa yang terjadi karna sungkan.
"Dan apa pak Budi,jangan bertele-tele"ucap Edo menyela dengan kasar,ia sudah tak sabar.Kemarahannya sudah muncak sampai keubun-ubun.
"Em..ma..maaf tuan… Le..lelaki itu memeluk nona dan mencium nona tepat didepan gerbang"sahut pak Budi tertunduk.
Edo mengepalkan tangannya,ia tak pernah mendengar sama sekali adiknya menjalin hubungan dengan lelaki karna memang ia memperingatkan adik-adiknya untuk fokus belajar dan tak usah memikirkan masalah percintaan.
"Kita ke ruang CCTV aja pak.. kita cari tau dari sana"ajak Edo.
Ketiga lelaki itu pun berjalan keruang CCTV yang ada di pos satpam.
Dan benar ucapan pak Budi,bahwa lelaki itu memeluk dan mencium Rain dengan bringas.Bahkan Rain mengepalkan tangannya dengan kuat,sangat terlihat di dalam rekaman itu karna letak Cctv ada di tiga titik dan semua bisa dilihat dengan jelas disana.
"Brengsek .. siapa sebenarnya sampah ini"umpat Edo dengan meninju dinding pos satpam meluapkan kekesalannya.Beda dengan bapaknya yang tengah diam memperhatikan rekaman.
Rain masuk kedalam rumah pun tanpa menyapa pak Budi seperti biasa dan terus menunduk dengan mengepalkan tangan juga terlihat di rekaman.
"Malangnya putriku"batin pak Adrian.Ia tak menyangka kemalangan seperti ini menimpa anak gadisnya.
*
*
*
Plat mobil milik Elang sudah Edo kantongi dan sebelumnya ia juga melihat mobil lain yang menjemput adiknya saat berangkat.
Setelah menanyakan siapa yang memiliki mobil itu,pak Budi pun dengan pasti menjawab jika itu mobil milik Doni yang tak lain teman Rain sekomplek.
Ia kembali masuk menemui bapaknya yang lebih dulu masuk kedalam rumah.
"Bapak?"panggil Edo saat melihat bapaknya tengah duduk dengan memijat pelipisnya.
Pak Adrian pun mendongak melihat sang putra.
"Biar semua Edo yang mencari tau dan memberi pelajaran pada para sampah tak berguna itu… Bapak tak usah ikut andil,biar Edo selesaikan semua pak"
"Omong kosong… Raina anak bapak,putri bapak,bapak gak bisa diam aja bang"
"Bapak sama emak cukup temani Raina,Raina terlihat trauma sekali pak.. Edo gak tega liatnya,Edo sedih liat Raina seperti itu… Percayakan semua pada Edo..Edo akan balas semua kelakuan mereka pada Raina pak"
"Jangan buat nekat kamu bang"
"Mereka udah main-main sama Raina pak,Edo gak bakal biarin mereka tenang… gantian sekarang biar Edo yang permainin mereka semua"sahut Edo dengan seringai jahatnya.
Edo sangat beda dengan pak Adrian yang penyabar,Edo kebalikannya dari pak Adrian.Dia orang sangat tegas,tak sabaran dan mudah tersulut api.Seperti sekarang ini contohnya.
"Semua bisa dibicarakan baik-baik bang.. adek belum kasih tau yang sebenarnya terjadi,kita tunggu adek sampai mau bicara"
Sampai pada akhirnya semua tau apa yang terjadi,dan emak Jenab menceritakan juga tentang Doni yang menjemput Rain kerumah.Edo berang… Dengan langkah cepat ia membawa pistol dan menuju kediaman Doni.
*
*
*
Sudah tak sabar,jam masih menunjukkan pukul 6 pagi Edo dan yang lainnya pergi kerumah Doni.Kedatangan keluarga Syahreza dengan Edo yang langsung meacungkan pistolnya saat Doni dihadapannya membuta ibu Doni langsung pingsan.
"Bang,redam amarahmu.. inget kamu bisa masuk penjara bang"ingatkan emak pada putranya yang tengah murka.
Pak Adrian yang berada di sebelah putranya hanya diam melihat pelaku salah satu pelaku pelecehan pada putrinya tengah berdiri dengan wajah memucat.
"Ada apa ini?"tanya Ayah Doni turun dari tangga. "Tuan Adrian?"panggil ayah Doni lagi dengan sopan,lelaki paruh baya itu tampak menunduk hormat lalu mempersilahkan duduk.Meski situasi sekarang tengah panas,masih terlihat lelaki yang ayah Doni tau adalah putra dari Adrian itu masih meancungkan pistolnya.
Pak Adrian duduk dengan santainya,duduk di seberang tempat ayah Doni duduk.
"Tanyakan saja pada putramu,apa yang dia lakukan dengan teman-temannya pada putriku"
"Doni"panggil ayah Doni dengan sedikit berteriak.
"Apa yang kamu lakukan pada putri tuan Adrian?"
"Don...Doni… gak ngapa-ngapain Raina yah" sahut Doni takut.Ia takut dang ayah murka
Bugh
Bugh
"Brengsek"teriak Edo langsung melayangkan tinjunya pada wajah remaja itu yang langsung tersungkur dilantai.
Wajah Doni babak belur karna amarah Edo yang sudsh tak bisa dikontrol lagi.Emak berusaha merendam amarah anaknya itu,emak terus menarik badan Edo yang tengah menindih badan Doni.
"Aaaaaaarrrgggggg…."teriak Doni saat tangannya diinjak serta ditekan kuat oleh Edo saat berdiri.
"Apa yang anda lakukan"teriak ayah Doni tak trima.
"Kalau anda tak trima,silahkan buat lapor
Annke polisi..Kita ketemu dipengadilan dan lihat siapa yang akan masuk bui"sahut sinis Edo langsung pergi dari kediaman Doni.
"Anak saya tak mungkin berlaku kejam seperti itu jika miliknya tak diusik oleh orang lain"ucap bapak Adrian.
"Apa maksut anda.. "
"Saya sudah bicara sebelumnya,tanyakan pada putra anda pada putri bungsu saya.."
Pandangan ayah Doni beralih pada anaknya "Apa yang sebenarnya kau lakukan bodoh?? Jujurlah sebelum semuanya semakin runyam"
Doni bungkam,bibirnya bahkan sulit untuk bergerak karna pukulan dari Edo.
"Anak anda melecehkan dan memperkosa putri saya…"ucap ayah Adrian dengan tajam.Meski sebenarnya ia menahan sedari tadi untuk tak ikut menghajar bocah kurang ajar itu.
Ayah Doni melotot "Benar itu Don?"
Doni menggeleng "A..ak..aku… ha...nya...mem...per..ma..in..kan..sa...ja...tak...sam...pai...mem...per...ko..sanya" dengan terbata ia menjelaskan.
"Saya tak menyangka pak Anton anda memiliki putra bodoh dan tak berguna seperti dia.."ucap bapak Adrian berdiri dari duduknya "Benar yang diucapkan putra saya,sebaiknya kita bertemu dipengadilan.."lanjutnya beranjak pergi dan membawa sang istri bersamanya.
*
*
Sampai rumah kembali,lengkingan teriakan Rain terdengar disegala penjuru rumah.Edo sedari tadi sudah menenagkan tetapi tidak bisa,Rain lebih histeris dari tadi malam.Bahkan ia mulai melukai dirinya sendiri.
"Pak,gimana ini… Raina pak"ucap lirih emak Jenab melihat putrinya uang kembali pingsan.
"Tenang sayang… Danu,Choky dan Chiko sedang menjemput manusia bajingan itu.Tenang sayang,inget darah tinggi kamu nanti kumat"sahut ayah Adrian sambil menenangkan sang istri.
"Pak... kita panggil Niko sama Amel,barangkali mereka berdua bisa menenangkan Rain pak.Emak gak tega liat Rain kaya gitu.. hiks...hiks…"
"Bapak setuju mak,coba emak telfon mereka"
Belum kedua sahabat Rain datang,tersangka utama tengah diseret oleh bawahan pak Adrian masuk kedalam rumah.Edo dari lantai 2 langsung turun mendengar seseorang tengah berontak dibawah.
Yang membuat keluarga Adrian tambah geram si tersangka sama sekali tak ada rasa bersalah bahkan seakan bangga.
"Apa yang kamu lakukan pada anak saya"
"Saya memperkosa Raina"sahut tanpa rasa bersalah.
"Brengsek…. Kurang ajar...Sampah"umpat Edo.
Bugh
Bugh
Bugh
Meski sudah tersungkur Elang tetap menyeringai,wajahnya terlihat puas.
Edo yang melihat tambah geram,ia berlari meambil pistolnya dan tanpa babibu
Dorrrrrrrrrr…
Ia melayangkan tembakannya pada kaki kanan Elang membuat ia meringis kesakitan.Emak yang syok langsung lemas melihat putranya seperti kesetanan.
Pak Adrian langsung merebut pistol yang masih berada ditangan putranya.
"Enyah lo dari hidup adek gue… sampai lo berani sebarin atau macem-macem sama adek gue,bukan cuma kaki lo yang gue lubangin… Tapi ini..(menunjuk dada kiri Elang) ini bakal gue bikin beberapa lubang disini"ancam Edo lalu meambil ponsel Elang yang berada dikantongan pemuda itu.
"Gue gak bakal pergi… gue bakal buat adek lo hamil anak gue… lo ngerti,sampai adek lo hamil"teriak Elang meski dengan meringis menahan sakit.
"Biadab... brengsekkk...."umpat Edo lagi.
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
"Danu,bawa Edo pergi"ucap bapak Adrian.Putranya memang tak bisa dikontrol lagi.
Edo terus meronta dan kembali ingin menghajar lelaki kurang ajar itu.
"Edo dengar bapak… Naik keatas"
"Gak… biar aku kasih pelajaran setimpal buat si brengsek ini pak"
"EDO…" teriak tegas pak Adrian.
Edo dengan terpaksa harus pergi dari hadapan pemuda biadab itu,ia tak ingin mwmbantah bapaknya.Meskipun ia sangat kesal..tapi ja bersumpah pada saatnya tiba,dia yang akan memberi pelajaran pada lelaki itu.
Dan lagi fakta bahwa Elang adalah anak dari rekan bisnis pak Adrian membuat pusing lelaki paruh baya itu.
"Aaaaa......."teriak Rain dengan menutup mulutnya, badannya bergetar hebat.Lelaki yang membuatnya hancur ada dirumahnya.Kepalanya mendadak pusing dan alhasil Rain kembali pingsan.Semua orang menghampiri Raina yang tengah pingsan dilantai dua.
Kamu berhasil memasak dengan baik
Rain mengisi sendok
bukan meletusnya
Mengapa selalu, setelah tanda baca, tidak spasi dulu. Jadi tulisan nya kumpul begitu 🙏🙏
Atau beku mungkin.
Atau....... hidungnya, matanya, bibir nya..... kuping nya, ada yang hilang ga 🤔🤔
Ini tidak boleh terjadi
Sembuh lah kau Yuan
enak tahu ga
Nyosor kayax bebek 🦆🦆🦆
mengayun-ayunkan