NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Penyesalan Suami
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

"Ayah..." Panggil gadis kecil yang berusia lebih kurang lima tahun yang kini berlari merentangkan tangannya memeluk sang Ayah.

"Putri kesayangan Ayah udah pulang" Sahut pria yang tidak lain adalah ayah Anin saat mendapati Anin dan Dini sang bunda baru saja pulang berbelanja di pasar.

"Ayah, ayah sayang nggak sama Anin?" Tanya gadis menggemaskan itu saat sudah berada di pangkuan sang Ayah.

Ayah Anin tersenyum, kemudian memeluk putri satu satunya itu erat. "Sayang dong. Mana mungkin Ayah nggak sayang sama putri cantik ayah satu satunya ini" Ayah Anin mencubit hidung Anin gemas.

"Kalau ada yang jahatin Anin, dan bikin Anin nangis, Ayah bakalan marah nggak?" Tanya gadis kecil itu dengan sangat bijak.

"Hmmm gimana ya?" Ayah Anin pura pura berfikir.

"Ayah nggak marah. Berarti Ayah nggak sayang Anin" Gadis kecil itu cemberut, membuat sang ayah semakin merasa gemas.

"Anin sayang" Ayah Anin mengelus rambut Anin. "Ayah sayang banget sama Anin. Ayah nggak akan pernah biarin siapapun menyakiti Anin. Tapi Anin harus janji sama Ayah, Anin harus jadi putri yang baik ya. Nggak boleh jahat."

"Tapi kalo ada orang yang jahatin Anin gimana?" Tanya Anin bijak.

"Selama mereka nggak melewati batas. Anin diam aja. Nggak boleh berantem. Mengalah, bukan berarti kalah. Diam lebih baik daripada bicara yang hanya membuat hati orang terluka. Oke?" Ucap Ayah memberi pengertian pada Anin.

"Tapi Devan sama abang tiap hari gangguin Anin terus ayah. Gimana dong?" Tanya Anin cemberut.

Ayah Anin mengacak acak rambut Anin gemas. "Bilang sama Devan sama abang, jangan gangguin Anin mulu baik baik. Yang penting jangan barantem yah"

"Siap ayah"

Tanpa Anin sadari, air mata sudah lolos begitu saja di pipi Anin mengingat masa masa bersama Ayahnya dulu. Andai saja Anin bisa mengulang waktu, Anin ingin berkumpul bersama keluarganya. Tertawa, bercerita pada Ayah dan bundanya, dan sesekali bertengkar dengan abangnya.

Tapi, semua tidak lagi sama seperti dulu. Dan Anin harus bisa menerima kenyataan itu.

"Anin rindu Ayah, abang, sama bunda" Lirih Anin dengan bibir bergetar.

"Kenapa sih suka banget disini malam-malam kedinginan?"

Anin buru-buru menghapus air matanya saat mendengar jelas suara Stevan di belakangnya.

Anin menoleh. Dia mencoba bersikap sebiasa mungkin. "Nggak papa. Disini tenang" Sahut Anin tersenyum.

"Masuk" Perintah Stevan.

"Bantar lagi" Tolak Anin.

"Gue nggak suka di bantah"

Anin mengehembuskan nafas pelan. Gadis itu hendak berdiri. Namun, Stevan sudah lebih dulu mengangkat tubuh Anin ala Bridal Style masuk ke dalam kamar.

Stevan merebahkan tubuh Anin di sana. Kemudian menutup kembali pintu kaca menuju balkon.

Sesaat kemudian, Stevan ikut membaringkan tubuhnya di samping Anin. Tangan Stevan menarik selumut, menyelimuti tubuh mereka berdua.

Tanpa aba aba, Stevan memeluk tubuh Anin. Menenggelamkan kepala Anin di dada bidangnya.

"Kamu ngapain Stev?" Tanya Anin.

"Nggak usah banyak omong, nggak usah banyak tanya. Tidur!" Sahut Stevan dingin kemudian memejamkan matanya.

"Kamu nggak ada tugas?" Tanya Anin. Biasanya, Stevan mana pernah tidur secepat ini, mengingat, waktu baru menunjukkan pukul delapan malam. Biasanya Stevan selalu saja begadang demi mengerjakan tugas tugasnya yang tak pernah habis.

"Udah gue bilang jangan banyak tanya. Kalo gue suruh tidur ya tidur." Stevan menyauti tanpa membuka matanya.

Anin tak lagi berkutik. Gadis itu kemudian memejamkan matanya. Dari dulu, sebenarnya memang ini yang Anin inginkan, merasakan hanyatnya pelukan Stevan. Tapi tetap saja, bukan dengan cara seperti ini. Anin menginginkan ketulusan, bukan Stevan yang bisa berlaku seenaknya menerbangkan Anin setinggi mungkin, dengan besoknya bisa saja membuat gadis itu jatuh se jatuh jatuhnya ke dalam jurang yang paling dalam.

...Jangan lupa like, komen, dan vote ya. Makasih :)...

1
Sultan Scout
Luar biasa
Najwa Suci
kuliah perawat kan? kok di kampus Mulu deh? perasaan prakteknya tiap semester di rs jarang di kampus
Alina Bams
dih, cwek oon..
tinggalin saja laki kek gt, harga diri lah.. terlalu lemah
Arida Susida
Luar biasa
Riski
mbak lusina biasanya buat novel waktu apa
Riski
mbak lusina salam kenal
boleh tanya kah mbak gimana buat novel biar cepet dan konsisiten
Marhaban ya Nur17
gw jg ikutan tegang wkwkw
Marhaban ya Nur17
devan anaknya mama Stella y trs di angkat jd anak nya mama Alice tp ganti nama jd steven
Marhaban ya Nur17
good el 👍
Marhaban ya Nur17
masa metong ???
Marhaban ya Nur17
Steven = devan , alfi = bayu ????
Marhaban ya Nur17
apa kah Steven itu devan ???
Marhaban ya Nur17
maka e jujur
Marhaban ya Nur17
prank !!!
Marhaban ya Nur17
sekongkol alfi ama mei
Marhaban ya Nur17
tuh kan tebakan gw bener 😁 sebenere Stive punya rasa tuh hanya saja keadaan kali yg hrs begini
Marhaban ya Nur17
yo ws kabur be
Marhaban ya Nur17
meisya
Marhaban ya Nur17
di satu sisi Stive emang egois tp di sisi lain mungkin buat kebaikan kali
Marhaban ya Nur17
mungkin yg kaya gini kli y yg di maksud stive
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!