NovelToon NovelToon
MENGAPA CINTA

MENGAPA CINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Me Nia

Nico Melviano, dia merasa dirinya pria bodoh membuang waktu bertahun-tahun menunggu cinta berbalas. Tapi ternyata salah, wanita itu tidak pantas untuk ditunggu.

Cut Sucita Yasmin, gadis Aceh berdarah Arab. Hanya bisa menangis pilu saat calon suaminya membatalkan pernikahan yang akan digelar 2 minggu lagi hanya karena dirinya cacat, karena insiden tertabrak saat di Medan. Sucita memilih meninggalkan Banda Aceh karena selalu terbayang kenangan manis bersama kekasih yang berakhir patah hati.

Takdir mempertemukan Nico dengan Suci dan mengikat keduanya dalam sebuah akad nikah. Untuk sementara, pernikahannya terpaksa disembunyikan karena cinta keduanya terhalang oleh obsesi seorang perempuan yang menginginkan Nico.

Bagaimana perjalanan rumah tangga keduanya yang juga mengalami berbagai ujian? Cus lanjut baca.

Cover by Pinterest
Edit by Me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Kenalan

Nico pulang dini hari setelah clubbing bersama Malik. Perlahan membuka pintu rumah dengan kunci cadangan yang dibawa. Lampu sudut menyala di ruang keluarga memberi sinar temaram. Dia berjalan mengendap-ngendap seperti maling agar tidak mengeluarkan suara dari langkahnya.

"Baru pulang ?" suara Bunda di kesunyian membuat Nico terkaget. Dia melihat Bundanya duduk di kursi makan.

Nico menghampiri Bunda dan berdiri dibelakang kursi, memijit bahunya. "Bunda sedang apa disini...?"

"Bunda haus, habis ambil minum," Bunda memperlihatkan gelas kosong yang dipegangnya. "Kamu sampai kapan keluyuran malam terus hmm ?" ucap Bunda dengan lembut.

Nico berpindah posisi, menarik kursi ikut duduk di sisi Bunda. "Aku kan cowok Bun, masa harus diam di rumah saja, suntuk Bun...butuh hiburan. Aku habis clubbing sama teman, tapi aku nggak minum Bun. Sumpah !" ujar Nico mengangkat dua jarinya.

"Bunda percaya. Tapi kamu nggak boleh seperti ini terus. Ada cara agar kamu betah di rumah..." Bunda menatap lembut anaknya itu.

"Apa Bun ?" Nico mengerutkan keningnya.

"NIKAH !" sahut Bunda penuh tekanan.

Nico meremas rambut dengan kedua tangannya. Menghela nafas berat, "Tidak mudah mencari perempuan yang baik Bun," ujarnya lemah.

Bunda mengusap rambut Nico dengan sayang. "Besok ada teman Bunda mau main kesini dengan anaknya. Bunda tidak akan menjodoh-jodohkan, kamu kenalan saja dulu siapa tahu suka. Kalau kamu tidak membuka diri, bagaimana bisa ketemu wanita yang cocok. Usiamu sudah matang untuk menikah, nak." Bunda terus berkata dengan lembut.

"Aku ngantuk Bun, aku ke kamar dulu ya..." Nico meninggalkan Bunda nya yang hanya bisa geleng-geleng kepala.

****

Seperti apa yang dikatakan Bunda, siang ini rumahnya kedatangan tamu teman pengusaha. Security membuka gerbang setelah mendapat konfirmasi dari nyonya rumah. Sebuah sedan mercy hitam perlahan parkir di depan teras yang bertangga dua titian.

Bunda menyambut dengan senyum kedatangan dua orang perempuan yang tampil modis dan cantik. Bunda dengan ramah menyapa Bu Siska dan saling berpelukan.

"Bu Devi..perkenalkan ini Winda anak saya.." Bu Siska, wanita anggun dengan tatanan rambut coklat dicepol rapih hasil karya salon langganannya, memperkenalkan anak semata wayangnya.

"Hai tante...aku Winda--" ujar gadis cantik dengan tampilan modis dari atas sampai bawah memakai brand luar ternama. Bunda tersenyum lembut dan memeluknya, ia mempersilakan kedua tamunya masuk.

Bunda menemani mereka mengobrol santai di ruang tamu berdesain modern nan elegan. Dari arah tangga Nico tergesa turun dengan pakaian santainya, tampak segar sepertinya habis mandi.

"Nico kebetulan...sini kenalkan sama tamu Bunda..." Bunda berseru memanggil Nico yang akan berbelok ke dapur. Nico menghentikan langkahnya menoleh, dengan enggan dia menuju ruang tamu.

"Wah ini anaknya Bu Devi...ganteng sekali." sahut Bu Siska. "Kenalkan ini anak saya...." Bu Siska tampak antusias, dia memberi kode dengan ekor mata, menyuruh Winda untuk berkenalan.

"Hai...aku Winda." Winda mengulurkan tangannya dengan seulas senyum manis tersungging di bibirnya.

"Nico!" balasnya. Singkat dan datar menerima uluran tangan Winda. "Maaf, tante, Winda, aku tinggal dulu ke belakang," ujar Nico membungkuk sopan. Dia berlalu cepat tanpa menunggu jawaban.

****

"Mas Nico, boleh aku duduk disini?" Winda menghampiri Nico yang sedang duduk selonjoran di kursi santai menghadap kolam renang yang airnya beriak tertiup angin sepoy. Sinar matahari serta pantulan dasar kolam yang biru, menghasilkan warna air ikut membiru. Menyegarkan.

Nico sedang menikmati musik dengan haadset di telinganya. Ia mendongak mendengar sapaan seseorang, ia lalu melepaskan headsetnya dan memperbaiki duduknya menjadi tegak.

"Duduk Winda!" Nico mempersilakan dengan isyarat tangannya ke arah kursi disampingnya.

"Hmm, Mas Nico bisakah kita berteman...aku baru pulang dari Singapura baru lulus kuliah. Di Indo aku nggak punya teman..." ujar Winda dengan malu-malu.

"Usiamu berapa Winda ?" tanya Nico menoleh ke Winda yang ada disampingnya.

"Aku 24 Mas--" ujar Winda tersenyum lebar menatap Nico. Pria di sampingnya ini menyenangkan juga diajak bicara, batinnya.

"Kamu baru lulus S2 ya ?" tebak Nico.

"Lulus S1 Mas, aku banyak main-main jadi tamat kuliahnya molor hehe--" dengan tersipu malu, gadis itu menjawab sambil terkekeh manja.

"Owh" hanya itu tanggapan yang keluar dari mulut Nico. Selanjutnya obrolan basa basi mengalir. Lebih banyak Winda yang bicara, Nico sekadar menaggapi dengan kalimat-kalimat pendek.

"Dia memang cantik dan menarik, tapi tingkahnya masih kekanakan untuk seusia itu. Sepertinya dia anak manja. Aku mencoba saja saran Bunda untuk membuka diri mengenal wanita lain. Selama ini hati ini ini dipenuhi oleh cinta pertama yang kandas. Aku tidak mau lagi membuang waktu dengan sia-sia. Baiklah, aku harus move on. " Nico membatin.

1
mama Titis
bagus, alur n tata bahasa enak di baca n di pahami
Yuli Yoga
Calon mantu tuh bang Nico😀
Yuli Yoga
Wah Papandayan Residence mah kompleks rumanya Papah Arya dong
Yuli Yoga
Bang Chandra kena prank deh ,kereeen Salma
Yuli Yoga
uang warna ungu rupiah kan ? bukan Euro 😀😀😀
Yuli Yoga
Di sini cara Alloh untuk membuka kedok si Jimy,,,ditutup nalar nya,,,
Yuli Yoga
Bahaya nih,,,serem kalo ada ipar modelan Jimy,,,
Yuli Yoga
ih bunda atu nakal ya...
Yuli Yoga
mantap mas Nico: "Aku adalah masa depan nya, dan kamu masa lalu nya, xixixi
Yuli Yoga
Pasti mas Nico dong yang datang,,,
Yuli Yoga
Jadi inget Rama,nge modusin Puput jadi sekretaris 😃😃😃
Yuli Yoga
Lumayan
Yuli Yoga
Kecewa
Yuli Yoga
Iya dukung yu readers, yang baca novel sang pengasuh kemana?ayo ramaikan novel ini, the best lah semua novel karya teh Nia mah🤩
Yuli Yoga
Duh suka sedih kalau ada tokoh Malik...😭😭😭
Yuli Yoga
Cara Alloh untuk mendapatkan jodoh yang terbaik...sabar Suci,musibah ini akan menjadi berkah...
Yuli Yoga
Yuuu ramaikan novel ini,,,ini cikal bakal dari Ayah nya Amanda,ayah Dika dan bunda Lahma,,,🤩
Lilik Rudiati
kangen baca lagi kisah mereka
Lilik Rudiati
lagi kangen baca ulang lagi
Nike Sulistiani
mantapp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!