Terjebak Hasrat Kakak Ipar

"Jika kamu keberatan kamu bisa mengatakan nya"

lagi Cooper berkata begitu kearah dirinya.

Rihanna jelas bingung saat mendapati ucapan dan Pertanyaan yang seperti itu.

"Menantu tidak mungkin keberatan, kamu yang biasa nya enggan pulang kerumah kami, mungkin karena sudah tua jadi tidak perlu berkunjung melihat kami"

Tahu-tahu tuan Anderson bicara dengan nada sedikit kesal.

Seketika Cooper terdiam, dia menatap kearah Rihanna untuk beberapa waktu.

"Malam ini saja?"

Tanya laki-laki itu pelan.

Ada satu tatapan penuh arti dibalik bola mata tajam tersebut.

Memang terlihat begitu dingin dan datar namun tersimpan satu kehangatan yang selalu berusaha untuk disembunyikan.

Dan pada akhirnya Rihanna mengangguk kan pelan kepalanya.

Lagi seulas senyuman terpancar dibalik bibir laki-laki itu, seolah-olah ada ucapan tulus yang menyatakan terimakasih karena perempuan itu mau menginap di rumah orang tua nya.

"Itu bagus"

Papa Cooper bicara cepat sambil mengembang kan senyuman nya, laki-laki itu jelas terlihat cukup puas dan bahagia saat anak menantu nya menyetujui permintaan nya.

Persis dengan ekspresi Mama nya yang jelas bahagia mendengar Cooper dan istri nya bersedia menginap di rumah mereka.

"Ini berita bagus"

Ucap wanita itu penuh kebahagiaan sambil menepuk-nepuk punggung tangan Rihanna.

Rona wajah bahagia jelas ditampilkan Sama seperti raut wajah suaminya saat mendengar Rihanna menyetujui permintaan kecil mereka.

*******

Pada akhirnya permintaan Cooper di atas mobil dikala mereka baru akan pergi menuju ke hotel tadi yang seharusnya dilakukan besok untuk berkunjung ke rumah orang tua Cooper berubah menjadi malam ini.

Disepanjang perjalanan Cooper terlihat diam, sama sekali tidak mengeluarkan suara nya.

Rihanna jelas menatap kearah Cooper beberapa kali, dia berharap laki-laki itu mau memberikan penjelasan kepada dirinya.

"Ada apa?"

Cooper pada akhirnya bertanya sambil bola matanya terus fokus menatap ke depan memperhatikan jalanan.

"Kakak tidak mau menjelaskan sedikit saja pada ku soal semuanya?"

Tanya Rihanna kemudian.

Bola mata nya masih terus menatap ke arah Cooper, berharap laki-laki itu memberikan sedikit saja penjelasan kepada dirinya.

"Soal apa?"

Tanya Cooper lagi.

Laki-laki itu sejenak melirik ke arah Rihanna.

Didepan sana bisa dilihat mobil yang dikendarai Papa Cooper bersama sang Mama nya terus melaju mendahului mereka.

"Jangan membuat ku semakin bingung, aku fikir kakak harus menjelaskan semuanya soal kakak dan kak Elia, aku ini bukan istri kakak"

Protes Rihanna kali ini.

"Ini seperti sebuah penipuan terhadap orang tua, bagaimana jika Mama dan Papa kakak tahu jika hubungan kita ini hanya sebuah kebohongan?'

perempuan itu bertanya dengan keadaan gelisah.

"Bagaimana jika Mama dan Papa tahu soal status kita yang sebenarnya? lalu bagaimana kakak bisa menyetujui pesta pernikahan yang sebenarnya bukan untuk kita'

Tidak tahu kenapa rasanya unek-unek dalam beberapa hari ini keluar juga dari bibir Rihanna.

Termasuk rasa keberatan nya soal kebohongan yang diciptakan Cooper soal pernikahan yang tidak pernah mereka lakukan sebelum nya.

Dia jelas merasa takut mengecewakan orang tua laki-laki tersebut, bagaimana jika kedua orang tua Cooper itu tahu?pada akhirnya kebencian pasti menjalar dihati mereka soal Dirinya.

"Kalau begitu mari kita menikah"

Sebaris kalimat yang diucapkan oleh Cooper dengan cara yang begitu ringan membuat Rihanna terkejut.

"Apa?"

Tanya Perempuan itu dengan tatapan tidak percaya.

"Apa kakak sedang bercanda?"

Tanya Rihanna sambil sedikit ternganga.

Alih-alih menjawab pertanyaan Rihanna, Cooper malah balik bertanya.

"Jika aku mencintai kamu jauh sebelum kamu mengenal ku, apa kamu akan percaya dan tetap Berkata apa aku bercanda?"

"Ya?"

Lagi Rihanna terkejut dengan pertanyaan laki-laki tersebut.

"Mari kita mengurus pernikahan setelah pulang dari rumah Mama dan Papa"

Cooper kembali bicara sambil secara tiba-tiba dia menghentikan mobilnya secara mendadak.

Warna lampu rambu lalu lintas menampilkan warna merah di depan sana, seketika laki-laki itu menoleh kearah dirinya, menatap dalam bola mata nya untuk beberapa waktu.

"Aku tidak sedang bercanda"

Ucap nya lagi sambil terus menelisik bola mata Rihanna untuk waktu yang cukup lama.