NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 14

Dari panggilan telepon itu, Josep mengatakan apa yang ia ketahui dari hasil penyelidikannya. Sayangnya, dia harus mengatakan pada om dan tantenya itu, kalau dia sama sekali belum bisa mengetahui keberadaan Tati.

[Maaf, om! Jo belum berhasil menemukan Tati. Ada kemungkinan besar mereka menyadari jika kita sedang mencari Tati. Kita sudah cari ke tempat mang Mamat mengatakan terakhir kali mengantarkan Tati, tapi setelah kita periksa, tidak orang disana. Tentang tempat bernama Town happy yang sempat di dengar mang Mamat, aku dan orangku juga tidak bisa sembarang masuk. Lantai satu sudah kami periksa dan tidak ada apa-apa, tapi lantai dua. Tidak sembarang orang bisa kesana. Perlu kartu akses, dan ijin dari pemilik tempat itu, om]

Mendengar kata Town happy, dan memang sama sekali Temmy belum pernah ke tempat sepertinya itu, dia pun bertanya pada Josep.

"Town Happy? Tempat apa itu, Jo? Apa mungkin Tati berada di sana?" tanya Temmy penuh selidik.

[Itu hasil keterangan dari mang Mamat, om. Katanya dia sempat mendengar orang yang berjaga di villa, menyebut tentang Town happy]

Temmy mendengus kesal, ia tampak tidak puas dengan jawaban dari Josep.

"Iya sekarang om tanya, tempat apa itu Town Happy? Semacam hotel? Atau restoran? Kenapa bisa Junet berurusan dengan tempat seperti itu, Tati juga? Kamu jelasin yang benar dong Jo! Jangan bikin om bingung!" Temmy sedang dalam emosi yang tidak stabil.

Pria tua itu sangat was-was dengan keadaan anaknya. Sudah lama sekali, bahkan dia belum mendapatkan kabar dari anaknya. Saat dia bicara dengan Josep. Josep malah terkesan menjelaskan yang tidak perlu. Jadi dia mulai mendekati batas sabar. Makanya agak bicara dengan nada seperti itu pada Josep.

[Nanti Jo ke tempat om, biar bisa jelasin semuanya. Maaf ya om, Jo harus tutup sambungan teleponnya. Jo lagi bawa mobil om!]

Mendengar Josep sedang mengemudi, Temmy pun tidak ingin menggangu fokus Josep lebih lama lagi.

"Oke, om tunggu kamu di rumah!" Temmy langsung mengakhiri sambungan teleponnya.

Talita yang sejak tadi memperhatikan suaminya, segera bertanya pada suaminya itu.

"Gimana, pah? Tati udah ketemu? Putri kita itu baik-baik aja kan? Tati beneran gak berlibur kan?" cecar Talita dengan gak sabaran.

Temmy menggeleng, berusaha memberikan pengertian pada sang istri. Yang dia yakini juga pastinya anaknya itu tidak sedang liburan seperti pesan yang dikirim terakhir kali. Temmy pikir, itu pasti akal-akalan dari suaminya yang tidak tahu malu itu.

"Kita tunggu Josep datang. Dia akan ke sini untuk jelaskan pada kita, mah!"

Talita menatap penuh selidik sang suami, "Jangan bilang Jo belum berhasil menemukan Tati, pah!"

Temmy merangkul sang istri, mencengkram lembut lengannya, "Kita sama-sama berdoa, mah! Semoga Tuhan selalu memberikan perlindungan dimana pun putri kita berada! Josep juga pasti melakukan sebisanya"

Talita mengguncang lengan Temmy, menatapnya dengan tatapan sendu.

"Mama takut, pah! Bagaimana jika putri kita di culik? Alasan yang di berikan Junet itu pasti bohong, pah! Papa tahukan, Tati selama ini gak pernah pergi sendirian. Gimana kalo saat ini Tati menangis ketakutan, pah! Kasihan putri kita, pah!" ujar Talita dengan nada khawatir. Biasanya kan seorang ibu memang punya feeling yang kuat.

"Kita tunggu kedatangan Jo dulu, mah! Baru nanti kita putuskan untuk rencana kedepannya."

Talita menggeleng gak terima, air mata tumpah gak bisa terbendung. Membuat wanita itu terisak menghawatirkan putri tunggalnya.

"Gak bisa, pah! Kita harus lapor polisi, sekarang pah! Sewa orang untuk mencari putri kita, pah! Ayo cari Tati, pah! Perasaan mama gak enak, pah!"

Grap.

"Papa yakin, putri kita akan baik-baik aja, mah! Kita pasti akan bertemu kembali dengan Tati." jelas Temmy, menguatkan hati sang istri, dengan memeluknya erat. Meski dia sebenarnya ntar kalah khawatirnya dengan istrinya tapi dia berusaha untuk menenangkan sang istri.

**

Di tempat berbeda,

"Apa rencana mu, Jo?" tanya Tama, yang sejak tadi diam mendengar teman merangkap atasan nya itu berbicara di telepon.

Josep mengepalkan tangannya kesal, menoleh sejenak ke arah Tama, lalu kembali fokus ke depan.

"Yang pasti aku harus bisa membuat si Junet itu mengaku! Karena aku yakin, pria sialan itu pasti tau pasti keberadaan Tati saat ini." jawab Josep.

Tama mengerdikkan dagunya, "Kenapa tidak kamu serahkan saja dia ke kantor polisi! Biar polisi yang menyelidiki kasus menghilang nya Tati!" saran dari Tama pada Josep.

Josep menoleh sekilas. Tama terlihat membuka mulutnya untuk kembali bicara.

"Kalo menurut ku nih ya, kamu itu tidak ada kewajiban untuk mencari tau Tati, bisa saja kan, kasus ini emang beneran Tati yang pergi berlibur! Dia butuh waktu sendiri, mungkin!" imbuh Tama dengan santai.

"Tepikan mobilnya!" titah Josep dengan dingin. Dia tidak suka kata-kata yang diucapkan oleh Tama itu.

"Serius menepi? Terus kita mau ngapain kalo udah menepi? Hotel kan masih jauh!" cecar Tama, tanpa berminat menepikan mobilnya.

Josep mendengus kesal, "Tepikan saja dulu mobilnya! Nanti juga kau akan tau apa yang akan kita lakukan!"

Tama menghembuskan nafasnya kasar, lalu menepikan mobil seperti yang di inginkan Josep.

"Oke, aku tepikan mobilnya! Aku ingin lihat, apa yang mau kau lakukan, bos Jo!"

Ciiiit.

Tanpa banyak bicara, Josep turun dari mobilnya. Memutari bagian depan mobil lalu membuka pintu kemudi, dimana ada Tama yang menatapnya bingung.

"Kau mau katakan apa, bos?" tanya Tama dengan memgerdikkan dagunya.

"Aku tidak suka, orang-orang yang bekerja denganku gak punya empati sedikit pun pada sesamanya! Turun kamu!" seru Josep dengan dingin.

**

Di tempat lain,

Brian sendiri kini berada di ruang kerjanya. Memantau pergerakan Tati lewat cctv yang ia pasang di kamar, yang ia hubungkan langsung ke ponsel pintarnya. Sembari menyelesaikan pekerjaannya.

Suara ketukan yang di susul dengan seruan, berhasil mengalihkan perhatian Brian.

Tok tok tok.

"Tuan, ini Becca. Apa saya boleh masuk?" tanya Becca, dengan sabar menunggu di depan pintu ruang kerja sang atasan.

Masuklah!" sahut Brian santai.

Ceklek

Becca melangkah masuk, netranya menatap Brian yang duduk dengan tenang di balik kursi kebesarannya.

'Aku heran sama Tuan Rian, punya harta melimpah, tampan, tapi sayang. Kenapa dia menginginkan wanita yang bahkan gak mencintainya?' pikir Becca.

"Ada apa?" tanya Brian dingin.

"Kami sudah melakukan apa yang Tuan perintahkan, apa ada lagi yang harus kami kerjakan, Tuan?" tanya Becca, usai berdiri di depan meja kerja sang atasan.

"Tidak ada, kau kembali lah! Lakukan saja tugas mu seperti biasa! Anggap kau tidak pernah mendengar, atau pun melihat apa yang terjadi pada wanita ku!" ujar Brian dengan tegas.

Becca membungkuk sejenak sebelum bicara, "Ma...maaf Tuan jika saya terlalu lancang, apa gak sebaiknya Tuan bebaskan Nona Tati. Nona merindukan keluarganya, Tuan!"

Brian mengangkat kepalanya, menatap tajam Becca, lalu berseringai.

"Kau bosan dengan pekerjaan yang kau jalani, Becca? Apa aku perlu memerintah kan Didi untuk melenyapkan indra pendengaran mu?"

Becca membungkuk dengan kaki gemetar, "Ma..maaf Tuan, sa... saya sudah terlalu lancang. To... tolong ampuni saya, Tuan jangan ambil pendengaran saya!"

"Keluar!" titah Brian dengan suara menggelegar, membuat Becca keluar dari ruangan dengan lari kocar-kacir.

***

Bersambung…

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!