Kamu Yang Meninggalkanku

Seperti janji Junkyu. Mereka menghabiskan hari libur panjang mereka di pantai. Tidak hanya berdua, bersama Hyunsuk dan Ryujin.

Entah sejak kapan gadis ini sudah membuka hatinya. Tapi sepertinya mengajak kedua manusia itu bukan hal buruk juga. Lagian Ryujin dan sang kakak tidak menganggu liburan Hana selama ini.

Jadi tidak masalah.

"Nara?"

Hana yg baru saja hampir menghampiri Junkyu untuk memberi kepala tiba tiba terhenti. Nara lagi? Kenapa harus gadis itu lagi yg harus bertemu dengan Junkyu ketika bersama Hana sih?

"Jun, lo sama siapa?"

"Sama," Junkyu berbalik, menatap senyum. Sementara Hana masih diam di tempatnya.

"Pacar gue, lo ngapain?"

"Oh itu, gue cuma lagi bosen aja dan pengen kesini" Nara tersenyum "ada villa bokap gue juga, jadi sekalian mampir"

Junkyu hanya beroh ria.

Nara menatap Hana. Gadis itu sepertinya sudah pernah bertemu dengannya, bukan hanya sepertinya tapi memang pernah. Nara tersenyum walau tidak dibalas dengan Hana.

"Dia tuh yg di mall itu ya?"

"Iya"

"Ngomong ngomong, malem ini ada acara lain ngga?"

Junkyu tersenyum "kayanya sih engga, emang kenapa?"

"Lo bisa mampir ke resto bokap gue, disana kalo malem bagus. Gue tunggu ya" Nara mengusap lengan Junkyu sebelum pergi.

"Dek, kita mau naik kapal kamu ikut ngga?"

"Ikut!"

"Huh? Santai dong, kok ngegas gitu sih?" Pekik Hyunsuk.

"Eh tapi Hana bukannya mabuk laut ya?" Ryujin menyela.

"Ga! Pokoknya ikut!"

"Lo mau kemana?" Selidik Junkyu. Pria itu menatap Hana yg baru saja mengganti bajunya. Padahal ini masih siang dan udara juga lagi panas panasnya.

"Hana"

"..."

"Eh? Mau kemana?" Junkyu menghadang tubuh Hana. Pria itu membuatnya berhenti tepat didepan dada, Hana mendegus.

Dia sebenarnya cemburu, ya bagaimana tidak? Nara nara itu seperti menyukai Junkyu. Gadis itu bahkan berani membuat Junkyu tersenyum dengan gestur tubuh yg tak biasa. Pikir Hana.

"Jawab dulu dong"

"Naik kapal"

"Bukanya mabuk laut?"

"Kata siapa?!" Ucapnya tambah kesal.

Junkyu menghela napas "sama siapa?"

"Kepo banget sih jadi cowok"

Junkyu kali ini menarik tangan Hana, membawanya sedikit naik agar gadis itu berani menatap wajahnya.

"Lepas"

"Kenapa sih?"

"Gapapa"

"Ngegas gitu? Kayanya pagi tadi ngga gini deh"

"Ih Juna lepasin!"

"Kalo gitu gue ikut"

"Ga mau!"

"Pada kenapa sih?"

Junkyu dan Hana menoleh. Kesempatan bagi Hana melepaskan genggaman tangan Junkyu. Tapi pria itu jauh lebih kuat untuk di alihkan.

"Lepasin itu tangan Hana, sakit pasti" ucap Ryujin lembut.

"Iya tu dengerin!"

"Kenapa sih emang?" Selidik Ryujin lagi.

"Dia mau naik kapal, tapi dia kan mabok laut"

Ryujin menatap Hana "tuh kan, aku kan udah bilang mendingan ngga usah ikut. Lagian kan masih ada Junkyu nemenin disini, kita berdua ngga lama kok"

"Tapi kan,"

"Dek, kelapa siapa nih?" Hyunsuk yg baru saja masuk membawa sebuah kelapa dengan dua sedotan putih.

Itu kan kepala yg dia letakkan didepan? Ah Hana melupakan fakta kalau dia baru saja membeli kelapa untuk Junkyu.

"Minum aja, gue ngga mood" liriknya pada Junkyu.

"Oke, thankyou! Ayo? Kita jadi pergi?"

"Jadi"

"Engga"

Hyunsuk dan Ryujin menatap ke arah Junkyu dan Hana bergantian.

"Mending ngga usah ajak Hana" bisik Ryujin.

"Ikut!" Rengeknya.

"Ngga boleh, lo lupa terakhir kali naik kapal kaya gimana?! Kita lagi liburan bukan cari penyakit!" Bentak Junkyu.

"Woi, jangan bentak bentak adek gue dong"

"Sorry, bang" Junkyu melepaskan genggamannya.

"Ih ngeselin!" Hana memilih pergi, meninggalkan Hyunsuk dan Ryujin yg akan naik kapal sementara Junkyu masih berdiri di tempat awalnya.

"Biarin aja, nanti gue samperin, bang"

"Awas aja sampe dia kenapa napa" balas Hyunsuk.

"Udah ayo kita berangkat sekarang, lagian kalo Hana ikut pasti kita juga yg repot kan?" Ryujin berusaha meyakinkan Hyunsuk.

Sementara Junkyu, pria itu menatap punggung Hana dari kejauhan. Hana duduk diantara pasir didekat air pantai yg terus menyapu kakinya.

Junkyu menghela napas. Sampai sekarang dia belum menemukan cara yg tepat untuk membuat Hana menuruti larangannya selain dengan emosi atau sindiran. Disisi lain Junkyu tidak mau melihat Hana kenapa napa tapi disisi lain gadis itu selalu saja membangkang dan membuat Junkyu emosi.

"Hana" kali ini Junkyu mendekat. Menatap Hana yg maniknya terarah pada bebetapa kapal yg sudah berlayar di lautan.

"Maaf karena udah bentak lo"

Hana masih terpusat pada kapal itu.

"Lo bisa minta yg lain kok tapi jangan naik kapal" rayu Junkyu.

Pria itu kembali menghela napas, lantas duduk disebelah Hana walau Hana sebenarnya sedikit muak dengan Junkyu.

"Pindah aja yuk? Panas banget nih, lo ngga takut gosong apa gimana sih?"

"..."

"Ah ayolah, jangan diem aja!" Rengeknya, Junkyu menarik narik lengan baju Hana.

"..."

"Ay, ngomong dong"

"Lepas ih!"

"Kalo lo ikut sama mereka, mereka juga yg repot ngurusin lo yg mabok, dan berakhir mereka ngga jadi liburan. Lagian diluar itu semua mereka pasti juga pengen ngabisiin waktu berdua aja"

"..."

"Emang lo tega ganggu mereka lagi pacaran? Ih kalo gue sih ogah, jadi Hyunsuk pun gue tolak mentah mentah kalo lo mau ikut"

Hana memukul lengan Junkyu. Membuat pria itu terkekeh.

"Lo kan bisa pacaran sama gue, kenapa melulu ngintilin abang lo sih?"

"..."

"Sini deh, pacaran sama gue aja. Dari pada ngerasa menyesal karena ngga jadi naik kapal, biar gue ganti kelapanya"

Hana melirik.

"Itu lo beli buat gue kenapa malah di kasih ke abang lo?"

"Kepedean banget sih jadi cowok"

Junkyu tertawa "emang bener buat gue kan?"

"Kagak!"

"Gengsi mah gengsi, bibir lo tuh geter. Bohongnya ketara banget sih"

"Ih Juna!"

"Kita buat istana pasir yuk? Tapi jangan disini, panas soalnya"