Reza yang mana terlahir dengan kehidupan yang membosankan hanya tertarik dengan sebuah game simulasi tentang Dewa, di dalam game tersebut dia menjadi sosok Dewa yang mengendalikan jutaan umat dan di sana dia berhasil menaklukan sebuah dunia dan menjadi Dewa tingkat Superior. Yang tidak Reza ketahui ialah kalau game yang dia mainkan saat ini muncul di Bumi, dan orang-orang yang ada mulai menjadi player yang mana harus bertahan hidup dari setiap permainan yang muncul untuk menghibur para Dewa/i. Di situasi yang penuh akan keputusasaan tersebut Reza menemukan dirinya menjadi salah satu Dewa yang memainkan permaianan tersebut, dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjadikan Bumi miliknya, Reza memulai rencananya untuk menjadi Dewa terkuat di bumi dan memenangkan setiap permainan yang ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Arti dari sebuah pencapaian bagian 2
Saat Andi tersadar dia telah berada di sebuah tempat yang berbeda, di tempat itu terdapat puluhan mayat berjatuhan di tanah, baik itu wanita, pria, orang dewasa, ataupun anak-anak tewas terbunuh di tempat itu. Melihat kegilaan dan kengerian yang ada di depannya Andi hanya diam dan tetap tenang, dengan perlahan Andi kemudian mulai berjalan untuk mencari arah jalan keluar dari tempat tersebut.
Akan tetapi di saat Andi sedang berjalan “Cringgs…” dia melihat sesosok pria dengan armor dan kapak di tangannya, pria itu terlihat seperti seorang ksatria yang mana sedang terluka parah, puluhan panah menancap di punggungnya dan banyak bekas tebasan pedang maupun tusukan tombak yang terlihat pada tubuhnya. Akan tetapi pria itu tetap berdiri dengan tegak dan “Srrahkk…” dalam waktu singkat tubuhnya pulih seperti sediakala.
Sambil memegang kapak di tangan kanannya dan tombak di tangan kirinya, pria itu mulai maju menghadapi ratusan pasukan monster pohon hitam yang mana terlihat sedang mengincar para manusia. Dan dengan ganasnya “Crraknggs… Tranggsk… Krrast…” pria itu membantai ratusan monster pohon tersebut, walaupun dia terluka parah ataupun tangan kirinya putus, dia tetap tidak perduli dan terus mengayunkan senjatanya bagaikan orang gila.
Sambil menahan rasa sakit pria itu terus bertarung, sampai bahkan membuat para monster pohon yang mengerikan tersebut menjadi ketakutan akan dirinya, dan dengan sembuhnya lukanya pria itu mulai tetap maju tampa melihat sedikitpun kebelakang. Akan tetapi saat itu pria itu berhenti dan berkata.
“Jadi kau orang yang akan mewarisi kisahku, sekedar saran anak muda… jika kau memiliki mental yang lemah lebih baik kau menyerah saja, dan menerima kematianmu… dengan begitu mungkin akan sedikit lebih mudah bagimu”
“Maafkan aku, aku tidak tahu siapa kau ataupun di mana ini… namun aku tidak akan menyerah untuk bertahan hidup, karena itu adalah janjiku” balas Andi.
“Bagus kalau kau memiliki tekad yang kuat, namun berapa lama kau akan mempertahankan janji pada orang yang sudah mati” kata pria itu.
Lalu secara tiba-tiba Andi kemudian tersadar, dan di sana dia melihat kalau dirinya sedang berada di dalam ruangan perawatan markasnya, di sekitarnya terlihat beberapa bawahannya yang mana telah di kalahkan oleh remaja asing berambut hitam. Karena kebingungan melihat para bawahannya masih hidup, Andi kemudian bertanya pada mereka.
“Kenapa…? bagaimana kalian bisa hidup, bukannya kalian sudah di kalahkan oleh remaja asing dengan mata ikan mati itu”
Lalu secara mengejutkan Andi tiba-tiba melihat remaja berambut hitam yang mengalahkan dirinya, remaja itu terlihat dengan santai duduk di depan Andi sambil mengupas buah apel berwarna biru gelap. Dengan santai remaja itu berkata.
“Yoo… kau sudah sadar paman, mau makan… ini adalah item konsumsi jenis buah yang aku dapatkan di eropa”
Andi kemudian berdiri dan berjalan kearah remaja itu, akan tetapi remaja itu tetap santai mengupas buah apel tersebut, dan dengan wajah yang menyeramkan Andi berkata.
“Siapa kau, dan kenapa kau harus repot-repot sampai melakukan hal ini…??”
“Namaku… panggil saja aku Shadow, aku sudah membuang nama lamaku soalnya… dan kenapa aku melakukan hal ini, karena ini adalah perintah dari tuanku yang mana juga adalah tuanmu” balas remaja tersebut yang memanggil dirinya Shadow.
Mendengarkan hal itu Andi kemudian mulai menyadari apa yang sedang terjadi, dan pada saat Andi tersadar “Pinggs…” pesan notifikasi muncul di hadapannya, dan pesan itu bertuliskan.
“Selamat anda telah mewariskan sebuah skill Summon Weapon”
“Selamat anda telah mendapatkan item Wild Knight Axe”
.
.
.
Skill : Summon Weapon
Tingkat : Silver
Penjelasan : Skill tipe Aktif yang akan membuat pengguna dapat memanggil senjata yang sudah di tandai oleh pengguna, sebagai gantinya pengguna dapat menandai senjata manapun dengan Force miliknya dan memanggilnya di manapun senjata itu berada. Note : karena statistik Force yang rendah pengguna hanya dapat menandai 3 buah senjata.
.
.
.
Nama : Wild Knight Axe
Keterangan : Sebuah senjata kapak yang di lapisi kekuatan aneh setelah menyerap darah dari jutaan musuhnya, aura dari kapak ini dapat membuat seseorang dengan INT yang rendah akan ketakutan di hadapan pengguna kapak ini. Note : untuk membuka skill yang ada pengguna harus mendapatkan pengakuan dari item Wild Knight Axe.
Skill :
- < Sealed >
- < Sealed >
.
.
.
Dengan wajah sedikit kesal Andi kemudian berkata.
“Apa-apaan ini lagi, apa ini ulahmu Dewa jubah ungu… kenapa kau harus sampai melakukan hal ini, apa kau tidak percaya padaku…??”
Reza yang mendengarkan perkataan Andi kemudian membalasnya dengan mengirimkan sebuah pesan, “Pinggs…” dan saat pesan itu terlihat di depan Andi dia kemudian mulai merasa semakin kesal.
“Karena aku ingin menunjukkan seberapa lemahnya dirimu”
Andi kemudian hanya terdiam di tempat itu dan langsung kembali ke ruangannya, pada saat itu Shadow melihat wajah Andi yang kesal dan marah, dia melihat keatas langit dan berkata.
“Apakah tidak apa-apa Dewa jubah ungu, dia sepertinya sangat marah…. ada kemungkinan kalau dia akan berkhianat”
Namun Reza tidak membalas pertanyaan dari Shadow dan meletakkan tablet miliknya di sebelahnya, dan dengan santai dia kemudian berbicara sendiri di dalam ruangannya.
“Tidak apa-apa, semua ini adalah bagian dari rencana… karena sebentar lagi babak akhir dari game kedua akan segera dimulai… pada saat itu terjadi dia pasti akan sangat berterimakasih padaku”
“Namun jika benar dia akan berkhianat, maka aku terpaksa akan membuangnya dan mencari bidak catur yang baru lagi”
“Untuk sekarang, mari kita fokus pada pengembangan duniaku terlebih dahulu… setelah itu mari kita lanjut melihat perkembangan gamenya”
Reza kemudian mengambil tablet miliknya dan berteleportasi ke dunia Aqua, di sana sebuah kerajaan mulai di bangun dan raja baru telah di angkat, walaupun baru beberapa hari Reza memenangkan game dan mendapatkan dunia Aqua, akan tetapi waktu di dimensi dunia Aqua sangat berbeda dengan dunia Bumi. Waktu di dunia Aqua berjalan 10 kali lebih cepat dari pada di Bumi, oleh karena hal itulah setelah memenangkan peperangan para pengikut Reza langsung bisa membangun ulang dunia mereka.
Dan dengan membayar sejumlah ratusan koin, Reza dapat meremajakan kembali dunia Aqua dan membuat sumber daya yang ada di dunia itu dapat di gunakan selama lebih dari ratusan tahun. Pada saat itu Reza dengan santai berjalan-jalan di ibukota kerajaan yang baru, dia menghilangkan keberadaan tubuhnya dan menjadi seperti hantu, akan tetapi dia dapat menyentuh benda-benda dan orang lain.
Lalu sambil menikmati perayaan pengangkatan raja yang baru, Reza makan dan minum di dunia itu dan tampa dia sadari kalau akhir dari game ke 2 akan segera di mulai. Dan saat Reza kembali ke ruangannya dia melihat akhir game ke 2 yang telah di siapkan oleh Biro, dan dengan senyuman di wajahnya dia berkata.
“Hahaha… menarik sekali, mahluk-mahluk dari Biro itu memang tahu cara untuk bersenang-senang”
.
.
.
Bersambung….
