NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 – Nabila ke Kantor

Keesokan harinya, di apartemennya, Nayla sedang sibuk di dapur. Ia tengah menyiapkan bibimbap dan cheesecake untuk dibawa ke kantor sebagai bekal makan siang. Setelah semua selesai, Nayla pun segera bersiap-siap untuk berangkat.

Pukul 07.45, Nayla tiba di kantor. Ia sudah ditunggu oleh teman-temannya di lobi.

“Woi, Nay! Lu tuh apartemen paling deket, tapi dateng paling telat,” sindir Mega sambil melipat tangan di dada.

“Mana ada telat? Kan kita masuk jam delapan. Lebay lu, Meg,” balas Nayla sambil nyengir.

“Entah nih si Mega. Padahal kalau nggak gue jemput, dia yang paling telat, Nay. Mendingan lu ucapin makasih sama gue,” sahut Doni sambil menyikut Mega.

“Gila, Don! Nggak ikhlas lu jemput gue?” balas Mega dengan cemberut.

“Kalau nggak ikhlas, ya udah. Biar gue bantuin deh dapetin anak pemasaran yang seksi itu,” goda Mega sambil tertawa.

“Gila lu ya, Meg. Gue nggak doyan tante-tante gitu,” balas Doni sambil cengengesan.

Nayla hanya tersenyum melihat tingkah mereka yang selalu saja berdebat.

“Oh iya, nanti kita makan siang bareng di kantin, ya. Gue bawa cheesecake sama bibimbap,” ujar Nayla.

“Emang terbaik lu, Nay. Siapa pun yang jadi suami lu pasti beruntung banget,” puji Doni sambil bersinar-sinar.

“Dan pasti bukan lu, Don,” sahut Mega cepat, sinis. “Kalau lu yang nikah sama Nayla, itu namanya musibah, bukan rezeki.”

“Ah, lu sirik aja. Ngaku deh, pasti cemburu, kan, Meg?” goda Doni lagi.

“Udah, udah… kalian tuh ribut mulu. Pokoknya nanti siang kita makan bareng, ya!” potong Nayla sambil tertawa kecil.

“Oke, Nayla-ku cantik!” sahut Mega dan Doni bersamaan, masih dengan nada bercanda.

Akhirnya mereka pun berpisah menuju divisi masing-masing.

Kejutan di Lobi

Di lobi bawah, suasana mendadak heboh. Semua mata tertuju pada Agra—bos tampan mereka—yang muncul dengan seorang gadis kecil cantik.

Anak itu seperti miniatur Agra: rambut dikuncir dua, pipi chubby menggemaskan, tas ransel mungil bergambar princess di punggung, dan boneka teddy bear besar yang dipeluk erat.

Melihat mereka, Dion langsung berseru, “Bila!”

“Papa Yon! Udah lama tak temu ini. Bila rindu tau…” sahut gadis kecil itu dengan suara cadel. Namanya Nabila, putri semata wayang Agra.

Dion tersenyum lebar, lalu membungkuk mencium pipi Nabila. “Papa Dion juga rindu sama Bila. Weekend nanti kita jalan-jalan berdua ya, sama Papa.”

Nabila menoleh ke arah Agra, meminta izin dengan tatapan berbinar. Agra hanya mengangguk sambil tersenyum lembut.

“Oteh, Papa Yon!” jawab Nabila polos, lalu tertawa kecil.

Mereka bertiga masuk ke lift. Suara cadel Nabila langsung mendominasi. Celotehannya yang polos membuat para karyawan yang melihat tak kuasa menahan senyum gemas.

Tiba di Lantai 15

Setibanya di lantai 15, Nayla yang hendak menuju ruangannya langsung berhenti saat melihat Agra dan Dion keluar dari lift—dan di antara mereka ada sosok kecil yang menggemaskan.

Nayla langsung terpesona.

Pipi chubby, rambut dikepang dua, tas ransel princess, dan teddy bear besar… gadis kecil itu benar-benar seperti versi mini Agra, tapi jauh lebih ceria dan penuh senyum.

“Selamat pagi, Pak Agra, Pak Dion,” sapa Nayla sopan.

Lalu ia menunduk dan tersenyum ke arah Nabila. “Dan selamat pagi juga untuk nona kecil yang cantik.”

Nabila langsung tersipu. Wajahnya memerah dan buru-buru bersembunyi di balik kaki Agra.

Melihat itu, Dion terkekeh. “Kamu kecil-kecil udah ngerti salting. Ih, bikin Papa Dion pengin gigit deh,” godanya gemas.

“Te… te… telima tasih, Tante Tantik Duga…” ucap Nabila malu-malu dengan cadelnya.

“Oke, Bila. Papa Dion ke ruangan dulu ya. Nanti kalau kamu bosan di ruangan Papi, main aja ke ruangan Papa Dion. Oke?”

“Oteh, Papa! Siiyaaap!” jawab Nabila dengan gaya sok serius sambil memberi hormat kecil.

“Saya duluan, Pak Agra, Nay,” pamit Dion.

“Dadah sayang, Papa Dion kesan yaa~” ucap dion sambil melambaikan tangan ke nabila

Dada papa yon ujar Nabila sambil melambai manis.

Di Ruangan Agra

Agra masuk ke ruangannya, diikuti Nayla. Ia langsung duduk di kursinya, sementara Nabila naik ke sofa dan duduk anteng sambil memeluk bonekanya. Kakinya menggoyang-goyang di udara, terlalu pendek untuk menyentuh lantai.

Nayla berdiri sambil membuka tablet kerja. Tapi perhatiannya beberapa kali teralihkan ke Nabila yang nyanyi-nyanyi kecil dengan suara cadel.

(Dalam hati Nayla:)

 Ini bos kadang kayak bunglon. Kalau ada anaknya, langsung berubah jadi 'Papi Bijaksana'. Lembut banget. Tapi kalau anaknya nggak ada? Keluar deh sisi ‘bos playboy’ yang tiap hari ada aja cewek seksi nongkrong di ruangannya. Cewek-cewek kantor yang ngefans, tahu nggak ya hari ini bos kesayangan mereka bawa anak? Terus cewek-cewek langganannya… shock kali ya?

Btw, kemana sih ‘dayang-dayang’ bos pagi ini? Biasanya udah standby dari jam tujuh. Jangan-jangan udah dilarang datang hari ini? Pinter juga nih bos.

“Jadi, apa jadwal saya hari ini?” tanya Agra tiba-tiba, memecah lamunan Nayla.

“Pagi ini kosong, Pak. Siang nanti jam dua ada survei ke mall untuk cek penjualan dan laporan hotel. Setelah itu Bapak free.”

Tiba-tiba, suara kecil berbunyi dari arah sofa.

“Tante Tantik! Nanti siang, Bila boleh makan siang sama Tante nggak?” tanya Nabila malu-malu, tangannya menutupi mulut.

“Bila bawa bekal tuga, looh,” tambahnya bangga.

Agra tertawa pelan, lalu mengelus rambut anaknya. “Boleh, sayang. Nanti kita makan bareng Tante Nayla dan Papa Dion juga.”

Nayla tampak ragu. “Tapi, Pak… saya udah janji makan sama Mega dan Doni…”

Agra menaikkan alis. “Ya udah, ajak mereka sekalian. Apa susahnya?”

Nayla terdiam sejenak, lalu tersenyum pasrah. “Baik, Pak.”

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!