NovelToon NovelToon
Janda Cantik Untuk Om Duda

Janda Cantik Untuk Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Arumi Bahira, seorang single mom dengan segala kesederhanaannya, semenjak berpisah dengan suaminya, dia harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidup putrinya. Arumi memiliki butik, dan sering mendapatkan pesanan dari para pelanggannya.
Kedatangannya ke rumah keluarga Danendra, membuat dirinya di pertemukan dengan sosok anak kecil, yang meminta dirinya untuk menjadi ibunya.
"Aunty cangat cantik, mau nda jadi mama Lion? Papa Lion duda lho" ujar Rion menggemaskan.
"Eh"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

"Kalian bersenang-senanglah dengan mama. Papa harus kembali ke kantor menyelesaikan pekerjaan papa" ucap Alvaro.Ia tidak bisa merayakan kemenangan keponakannya, karena masih banyak pekerjaan di kantor.

"Shaka, om titip adik-adik dan tante, kalau ada apa-apa hubungi. Maaf om tidak bisa ikut" ucap Alvaro

"Tidak apa-apa om, terima kasih sudah mau menyempatkan diri untuk datang ke sekolah" ucap Shaka.

"Selagi om bisa, om akan selalu datang untuk mensupport kamu. Tidak usah memikirkan sesuatu yang tidak penting" pesan Alvaro dan di angguki oleh Shaka.

Kini Alvaro beralih menatap ke arah Bella dan Naka. "Kalian jangan nakal, harus patuh apa kata mama" peringatnya. "Tidak boleh berantem juga" imbuhnya.

"Iya papa" kedua bocah kecil itu akan patuh ketiak Alvaro sudah dalam mode tegas, mereka tidak berani meprotes ucapan papanya.

"Aku jalan dulu, mungkin nanti malam aku akan pulang telat" ucapnya kepada sang istri.

"Baiklah, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan" pesan Arumi.

Alvaro mengangguk dan mereka masuk kedalam mobilnya masing. setelah melihat mobil istri dan anak-anaknya pergi, barulah Alvaro meminta Ajun, asistennya untuk melajukan mobilnya.

Kendaraan mewah itu meluncur perlahan di jalan yang dipenuhi pohon rindang di kedua sisinya. Di dalam mobil, suasana menjadi semakin serius saat Ajun dan Alvaro melanjutkan pembicaraan mereka. Ajun yang berperan sebagai sopir, terlihat dari matanya yang sesekali menangkap pandangan Alvaro melalui kaca spion.

"Sepertinya nyonya Arumi sangat menyayangi tuan Shaka dan Naka tuan" ucap Ajun sambil mengemudikan mobilnya.

"Arumi orang baik, dia telah menunjukkan cinta yang luar biasa kepada Naka dan juga Shaka, Aku juga sangat menyayangi Bella seperti anakku sendiri. " ucap Alvaro menghela napas, suaranya bergetar sedikit.

"Aku merasa iba dengan nasib Bella. Ayah kandungnya tidak mau mengakui dia sebagai anaknya" lanjutnya.

Ajun mengangguk, rasa penasaran dan simpati bercampur dalam ekspresinya. "Tapi mengapa ayah kandungnya bisa tega tidak mengakui anaknya sendiri, Tuan? Itu sungguh di luar nalar saya."

Alvaro menoleh, matanya menatap lurus ke depan, seolah mencari jawaban di kejauhan. "Itu karena keserakahan dan keegoisannya Jun. Dia hanya mementingkan diri sendiri. Tak ada ruang untuk Bella di hatinya," suara Alvaro berat, penuh dengan kekecewaan.

Mobil terus melaju, membawa mereka semakin jauh, namun pembicaraan tentang Bella dan keadaannya yang pilu seakan mengikat mereka dalam sebuah episode kehidupan yang pahit.

Ajun hanya bisa menghela napas, merasa kasihan kepada Bella yang harus tumbuh tanpa cinta seorang ayah karena ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang yang seharusnya melindunginya.

Namun, beruntungnya gadis kecil itu memiliki ayah sambung seperti tuannya, yang sangat menyayanginya.

"Anda harus menyayanginya tuan, jangan meninggalkannya. Kalau anda meninggalkannya, anda tidak ada bedanya dengan ayah kandungnya itu" pesan Ajun.

"Aku tidak akan meninggalkannya Jun, aku sedang berusaha membuka hatiku untuk Arumi" ucap Alvaro.

Sebenarnya tidak sulit mencintai wanita sebaik Arumi, hanya saja rasa cinta dengan mendiang istrinya, membuat Alvaro sulit mencintai istrinya itu.

"Aku percaya, pasti anda bisa tuan. Nyonya Arumi adalah wanita yang baik, anda tidak akan menyesal memilikinya" kata Ajun dan di angguki oleh Alvaro.

******

Arumi membawa ketiga anaknya ke mall, untuk merayakan kemenangan Shaka. Karena merasa kesulitan menjaga ketiga anaknya sendirian sehingga dia meminta Rindu untuk datang menemaninya.

"Onty Lindu" seru Bella.

"Hei keponakan aunty, apa kabar?" tanya Rindu sambil mencubit pipi Bella gemas. "Kamu sudah lama tidak mengunjungi aunty" ucap Rindu pura-pura cemberut.

"Kabal Bella baik onty. Tapi caat ini Bella cedang cibuk menikmati kekayaan papa, makanya Bella nda jenguk onty dulu" jawab Bella sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Ck, sombong sekali mentang-mentang sudah jadi orang kaya, sampai melupakan aunty" decak Rindu sebal.

"Bukan lupa onty, tapi nda cempat" ucap Bella mengoreksi ucapan Rindu.

Arumi tersenyum lega ketika melihat Rindu sudah tiba di mall. Dengan cepat, dia memeluk sahabatnya itu. "Terima kasih sudah datang, Rin. Aku benar-benar butuh bantuanmu hari ini," ucapnya dengan tulus.

Rindu hanya mengangguk dan tersenyum, matanya penuh kehangatan. Mereka berdua mulai berjalan menyusuri koridor mall yang ramai, Arumi menggandeng Bella, dan Rindu menggandeng tangan Naka. Sementara Shaka berjalan sendiri, tidak mau di gandeng.

Bella, tampak bersemangat dengan kehadiran Rindu dan terus berceloteh tentang kegiatannya. "Onty, becok Bella dan Naka cudah macuk cekolah, lho!" seru Bella, matanya berbinar.

"Wah, benarkah? Kalian pasti senang bisa mendapatkan teman baru di sekolah kalian nanti" seru Rindu membalas dengan semangat, membuat Bella semakin ceria.

Arumi memperhatikan interaksi itu dengan perasaan hangat di hatinya. Dia tahu betul betapa anaknya menyukai Rindu. Meskipun dulu harus mengurus Bella sendirian, kehadiran Rindu selalu membawa keceriaan dan kenyamanan bagi mereka.

Sementara itu, Shaka, yang baru saja memenangkan kompetisi renang di sekolahnya, berjalan dengan bangga di depan, membawa trofi kecilnya.

"Tante, lihat, semua orang pasti iri padaku!" ucap Shaka percaya diri.

"Cih, kak Chaka ini pelcaya dili cekali, mana ada yang ili dengan kak Chaka. Olang meleka nda peduli cama yang di bawa kak Chaka cih" seru Naka.

"Diam kau bola bekel" kesal Shaka.

Kesulitan menjaga ketiga anaknya di tempat umum seperti mall kini terasa lebih ringan dengan Sinta di sampingnya. Arumi merasa bisa bernapas lebih lega, menikmati momen kebersamaan ini tanpa terlalu banyak khawatir.

Mereka berhenti di sebuah kafe untuk merayakan kemenangan Shaka dengan es krim dan kue, tertawa dan bercanda, menciptakan kenangan manis bersama, berkat bantuan dan kehadiran Sinta yang selalu bisa diandalkan.

"Mereka bertiga terlihat sangat akrab" ucap Rindu melihat interaksi Bella, Naka, dan Shaka.

"Kamu benar, Shaka sangat menyayangi Bella. Naka juga, tapi keduanya sering berantem sampai membuat mas Al pusing" kekeh Arumi.

"Kelihatan sih dari wajahnya, sama-sama tukang ngeyel" ucap Rindu tertawa kecil.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada yang memperhatikan mereka. "Itu bukannya Arumi, mantan istrimu" tunjuk Erika.

Reza mengikuti arah yang di tunjukkan oleh istrinya itu, raut wajahnya terlihat marah melihat keberadaan mantan istrinya itu.

Tanpa banyak kata Reza berjalan cepat menghampiri Arumi.

Plak.......

"Akhh..... "

"MAMA"

Satu tamparan lolos ke pipi Arumi yang di lakukan oleh Reza. Wanita iti tidak sempat menghindar, karena Arumi tidak tahu Reza akan menghampirinya.

"DASAR LAKI-LAKI BRENGS*K! KENAPA KAMU MENAMPAR ARUMI,  HUH" amuk Rindu tidak terima melihat sahabatnya di tampar oleh Reza.

"Itu pembalasan dariku karena dia sudah berani menampar mama ku" ucap Reza.

Arumi yang masih shock mencoba mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"Bukan mama Naka yang menampal nenek lombeng itu, tapi papa ku yang menampalnya. Kamu kalau belani balas papa Naka bukan mama" seru Naka tidak terima.

"Iya benal" timpal Bella sambil mengangukkan kepalanya.

"Kalian anak kecil tidak usah ikut campur" sentak Reza membuat keuda bocah itu beringsut dan berlindung di belakang tubuh Sinta.

Shaka mendekati Arumi dan memastikan keadaan tantenya. "tante tidak apa-apa?" tanya Shaka berbisik lirih

"Tante baik-baik aja kok" jawab Arumi dengan memaksakan senyumnya.

Reza memperhatikan ketiga boca kecil berbeda usia itu. Darahnya semakin mendidih ketika melihat Shaka mendekati mantan istrinya itu.

"Jadi benar yang di katakan mama, ternyata kamu diam-diam memiliki anak lain selama menikah dengan ku" tuduh Reza.

"Maksud kamu apa?  Aku tidak mengerti" tanya Arumi.

"Kamu tidak usah berpura-pura lagi Arumi. selama kamu menikah dengan ku, kamu juga menjalin hubungan dengan pria lain, dan menghasilkan mereka. Iya kan?" tuduh Reza sambil menunjuk ke arah Shaka dan Naka.

Arumi menghela nafas sabar. Dari dulu matan suaminya itu terlalu percaya dengan ucapan ibu mertuanya, sehingga mudah di hasut seperti sekarang.

"Iya kenapa? Kamu menyesal penah menikahiku?" kata Arumi.

"Tentu saja, kau menyesal pernah menikahi jal*ng sepertimu. Tapi sekarang aku bersyukur bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari kamu" ucap Reza.

Bugh......

Bugh.....

Tanpa basa basi Shaka memukul wajah Reza dengan kuat, meskipun tubuhnya tidka sebesar Reza, namun pukulan anak remaja itu tidak main-main.

"Berhenti menghina tante Rumi, aku dan Naka bukan anaknya. Mengerti!" ucap Shaka tegas.

Arumi yang panik segera menarik tubuh Shaka menjauhkannya dari Reza, dia tidak ingin keponakannya itu mendapatkan masalah.

1
Adinda
pingin lihat reza menyesal dan menderita atas perbuatannya kepada Arumi
Marie Louis AK
dasar Reza bego. dikibuli ibunya yaa mau sj. jadi lelaki kok lembek dan tdk punya pendirian. hanya makan hasutan demi hasutan, shg tdk bisa berfikir logis.
Nety Dina Andriyani
Alvaro sdh move on tuh
seharusnya ganti tanya Arumi
bagaimana servisku jg lbh enakan mana sm clara wkwkwk
partini
Dah ga ingat istri yg dah meninggal nih ceritanya,,munafikun Weh Weh
Adinda
semoga dapat Triple biar seru /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nety Dina Andriyani
aneh
Alvaro menyesal menghianati clara
kok minta jatah lagi sama arumi
itu mah suka al
partini
aku sumpahin bucin akut kamu sama Arumi segitunya ma istri yg sudah tiada merasa ini itu tapi menikmati malah minta lagi dasar laki laki kamfreeet to
partini
wah nyonya ada terbaik,,semoga di kasih kembar ma author nya 😁😁😁
Adinda
bella bella masih bocil udah pikirin pacaran,kalau kamu sudah besar nanti sama shaka
Adinda
lucu dua bocil gemesin
Jogrok Dewi Winarwan
semangat ya kak autornya, semoga sehat selalu biar bisa up mask terus.
Ariany Sudjana
Arumi harus belajar terbuka sama Alvaro, apalagi ini soal Reza, supaya Alvaro juga bisa lindungi Arumi
La Rue
masih ada typo ya,ayo semangat fokus buat Author biar gak salah penamaan utk tokoh² dlm cerita. btw thank utk updatenya 😊👍
Ariany Sudjana
semoga Alvaro tahu apa yang terjadi pada Arumi, dan bisa membalas ke Reza, yang begitu bodoh
Adinda
lanjut thor
TS
seru thour,,,,up lagi blm tau ini orang siapa yg akan di hadapi,,,,Shaka sudah di beri pesan bener2 bertanggung jawab.
La Rue
bagus ,tapi author masih keliru dg tokoh yang terkadang harusnya Shaka jd Alvaro. Semangat ya Author 👌
Nety Dina Andriyani
smangat kakak
Ariany Sudjana
senang bacanya
Adinda
kalau kamu sibuk terus Al siap siap istrimu direbut pria lain,lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!