Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?
Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Duel di Lembah Pedang
Pedang Immortal tersenyum tipis. "Ada sebuah pil yang bisa mengembalikan ingatan, namanya Pil Pencerah Ingatan. Namun, bahan utamanya adalah Bunga Penenang Jiwa yang hanya tumbuh di Alam Demon. Pil itu juga harus diracik oleh ahli alkimia tingkat surgawi."
Zhong Li mengangguk. Informasi ini cocok dengan apa yang ia dapatkan dari Sekte Pengumpul Awan. "Kedua, apa benda ini?"
Zhong Li mengeluarkan kristal merah gelap yang ia dapatkan dari iblis yang ia kalahkan. Aura Pedang Immortal sedikit bergetar. "Kristal itu adalah Kristal Iblis. Itu adalah media yang digunakan untuk membuka gerbang menuju Alam Demon. Kristal itu adalah sumber kekuatan para iblis."
Zhong Li memasukkan kembali kristal itu ke dalam sakunya. Lalu, ia menatap Pedang Immortal dengan pandangan yang penuh tantangan. "Terakhir," ucapnya. "Aku ingin bertarung denganmu. Aku ingin mempelajari Jalan Pedang Langit."
Ling Fei, yang berada di samping, terkejut mendengar permintaan yang kurang ajar itu. Ia hampir saja marah, tetapi Pedang Immortal mengangkat tangannya, menghentikannya.
Pedang Immortal menatap Zhong Li sejenak, lalu tawa menggelegar keluar dari mulutnya. "Menarik!" serunya. "Sudah lama tidak ada yang berani menantangku. Baiklah, aku terima tantanganmu. Besok, kita akan berduel ringan di Lembah Pedang. Di sana, kau bisa merasakan kekuatan dari Jalan Pedang Langit."
Zhong Li hanya mengangguk, lalu berbalik dan berjalan keluar dari istana, meninggalkan Ling Fei dan Pedang Immortal di dalam. Ling Fei hanya bisa menatap punggung Zhong Li dengan pandangan yang campur aduk, antara kekaguman dan amarah.
Di Lembah Pedang, ia akan menghadapi tantangan yang menguji seluruh kekuatannya, dan di saat yang sama, ia akan selangkah lebih dekat untuk menemukan jalan kembali ke masa lalunya.
Keesokan harinya, kabut pagi masih menyelimuti puncak-puncak gunung, memeluk Sekte Pedang Langit dalam selubung misterius. Namun, di dalam kabut itu, sebuah duel legendaris akan dimulai. Pertarungan antara Zhong Li dan Pedang Immortal adalah rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Di sebuah balkon istana yang menjulang, Pedang Suci sosok agung lain yang kekuatannya setara dengan Pedang Immortal duduk tenang di samping master puncak sekte, mata mereka memancarkan antisipasi yang dalam, menyaksikan dua sosok yang kini berhadapan di bawah.
Lembah Pedang, area luas di antara dua tebing curam, adalah saksi bisu dari ratusan tahun latihan pedang. Ribuan pedang kuno tertancap di tanah, memancarkan aura tajam dan berlumut. Di tengah-tengahnya, Zhong Li dan Pedang Immortal berdiri, terpisah oleh jarak puluhan meter. Udara di sekitar mereka terasa berat, bergetar oleh aura yang mereka pancarkan, seolah alam itu sendiri menahan napas.
"Mari kita mulai dengan pemanasan," kata Pedang Immortal, sebuah senyum tipis di bibirnya yang bijaksana. Ia melesat, bergerak dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata telanjang. Pertarungan ringan dimulai. Pukulan dan tendangan mereka begitu cepat, hanya meninggalkan jejak buram di udara. Namun, setiap serangan mereka meski terlihat seperti sentuhan mengandung kekuatan yang mampu membelah batu seukuran rumah. Zhong Li menangkis setiap serangan dengan keanggunan seorang penari, mengandalkan kekuatan fisik murni yang melampaui logika dunia ini. Mereka beradu tanpa senjata, menciptakan pusaran angin dan gelombang kejut yang meratakan rumput di sekitar mereka.
Setelah beberapa saat, Pedang Immortal mengakhiri pemanasan itu. Ia melayang ke udara, dan dengan sebuah isyarat, puluhan pedang spiritual dari gudang senjatanya melesat ke arah Zhong Li dengan kecepatan kilat, meninggalkan jejak cahaya perak yang menyilaukan. Mereka berputar di udara, menciptakan formasi pedang yang kompleks dan mematikan.
Zhong Li tidak bergerak. Ia menutup matanya, dan sebuah aura tak terlihat meledak dari tubuhnya, menciptakan gelombang kejut tak berwujud. Aura itu, meskipun tidak memiliki bentuk fisik, begitu kuat hingga menciptakan dinding energi yang tak tertembus. Puluhan pedang itu menabrak dinding tak terlihat tersebut, berhenti di udara, bergetar hebat, lalu jatuh ke tanah, aura mereka meredup.
Pedang Immortal tersenyum, matanya memancarkan rasa ingin tahu yang semakin dalam. Ia tahu bahwa Zhong Li adalah entitas yang jauh lebih misterius daripada yang ia duga. Tanpa ragu, ia mengeluarkan pedangnya, sebuah pedang perak yang tampak sederhana, namun memancarkan aura kuno yang menakutkan. Ia menyerang Zhong Li dengan kecepatan luar biasa, pedangnya meninggalkan garis-garis cahaya yang membelah udara.
Zhong Li tidak lagi bertahan. Tepat saat pedang Pedang Immortal hendak menyentuh tubuhnya, sebuah pedang besar berwarna kuning keemasan muncul dari telapak tangannya. Pedang itu, yang terlihat seperti kristal bening dengan ukiran rumit, menahan serangan Pedang Immortal dengan mudah. Suara benturan logam bergema di seluruh lembah, menciptakan percikan api dan gelombang energi spiritual yang menghancurkan pepohonan di sekitar mereka.
Pertarungan pedang pun dimulai. Keduanya adalah master pedang sejati. Setiap ayunan mereka, setiap gerakan, mengandung makna mendalam dan kekuatan yang luar biasa. Zhong Li, meskipun tidak menggunakan energi spiritual, mampu menandingi Pedang Immortal hanya dengan kekuatan fisik dan pedangnya yang misterius. Mereka beradu, menciptakan badai energi pedang yang membuat para penonton di kejauhan terkesima.
Setelah pertarungan pedang yang intens, Zhong Li berbicara, suaranya tenang namun bergema di seluruh lembah. "Mari kita naikkan ke level yang lebih tinggi."
Pedang Immortal mengangguk. Ia mengangkat tangannya ke langit, dan ribuan pedang spiritual dari seluruh Sekte Pedang Langit terbang, mengelilinginya, menciptakan sebuah badai pedang yang bisa menghancurkan gunung. Aura pedangnya mencapai puncaknya, mengubah seluruh lembah menjadi medan perang spiritual.
Zhong Li tidak tinggal diam. Ia mengangkat tangannya, dan memanggil Api Surgawi miliknya. Api emas yang indah itu meledak, menciptakan gelombang api yang mengelilingi dirinya. Api itu menyilaukan, dan panasnya begitu ekstrem hingga membuat udara di sekitarnya bergetar. Ribuan pedang spiritual dan gelombang api surgawi beradu.
DUAAR!
Sebuah ledakan dahsyat terjadi, menghancurkan sebagian Lembah Pedang. Pedang-pedang spiritual Pedang Immortal bertabrakan dengan Api Surgawi Zhong Li, menciptakan badai energi yang luar biasa. Di tengah badai itu, dua sosok itu saling berhadapan, kekuatan mereka seimbang. Tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah. Mereka berdua tahu, mereka masih menahan diri, tidak mengeluarkan kekuatan penuh mereka.
Pertarungan itu berakhir. Badai energi mereda, meninggalkan Lembah Pedang dalam keadaan hancur lebur. Pedang Immortal dan Zhong Li saling menatap, mata mereka menunjukkan rasa hormat. Pedang Immortal tahu bahwa Zhong Li adalah sosok yang luar biasa, entitas yang kekuatannya tidak bisa diukur. Zhong Li, di sisi lain, tahu bahwa Pedang Immortal adalah master pedang sejati, seseorang yang bisa ia hormati. Ini adalah awal dari sebuah persahabatan yang tak terduga, dan sebuah langkah penting dalam perjalanan Zhong Li untuk kembali menjadi Dewa Api Surgawi.