NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 10- KSA, KDC

Dua hari setelah perjanjian pra-nikah itu ditandatangani, ponsel Keira berdering. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya dadanya pun berdegup tak karuan.

Arga.

Dengan ragu ia pun mengangkat panggilan tersebut. “H-halo?”

“Keluar. Aku tunggu di depan rumah," Singkat Arga dan terdengar dingin.

“Lho, tunggu dulu! Untuk apa?” protes Keira buru-buru.

“Kau akan tau nanti,” jawabnya datar. Dan sambungan pun langsung terputus.

Keira berdiri terpaku. Ia lalu melirik penampilannya yang sederhana dengan memakai kaos putih polos, celana jeans biru pudar, dan rambut yang hanya diikat seadanya.

“Ya Tuhan… kenapa harus sekarang?” gumamnya panik.

Beberapa menit kemudian, Keira duduk di dalam mobil Arga dengan wajah yamg cemberut.

“Seenggaknya kasih tau dulu aku harus siap-siap! Aku bahkan nggak pakai bedak, tau nggak?!” protesnya.

Arga melirik singkat tanpa ekspresi. “Kau terlihat baik-baik saja."

“Itu menurutmu! Menurutku aku kelihatan kayak baru pulang kerja bakti!”

Arga menghela napas. “Kau terlalu banyak bicara.”

Keira pun hanya mendengus, laku melipat tangannya di dada.

**

Setelah beberapa saat perjalanan, mobil berhenti di depan sebuah gerbang megah. Rumah besar dengan pilar tinggi menjulang tampak di balik pagar besi yang berukir.

Saat melewati halaman luas dengan taman terawat, Keira membelalakkan matanya. “Ya ampun… ini rumah atau istana?” bisiknya tanpa sadar.

Arga menoleh lalu berkata, “Ini rumah keluargaku. Jangan kaget.”

Keira langsung menoleh dan menatapnya tak percaya. “Apa? Jadi kau… kau mau bawa aku ketemu keluargamu?!”

Arga hanya mengangguk sekali.

“Astaga! Kau gila ya?! Aku bahkan cuma pakai kaos sama jeans begini!” panik Keira.

“Pakaianmu tidak penting. Yang penting adalah statusmu,” balas Arga santai.

Begitu masuk, beberapa pelayan langsung menyambut mereka. Keira berjalan sambil menunduk karena merasa canggung dan kikuk dengan tatapan mereka.

Sementara itu, di ruang keluarga yang luas dan elegan, tampak seorang pria paruh baya yang berwibawa yang tak lain adalah ayah Arga, seorang wanita anggun, ibunya, serta seorang pria tua dengan rambut putih rapi yang duduk di kursi roda, dialah kakeknya.

“Selamat datang,” sapa ibunya Arga sambil tersenyum, meski tatapannya menilai Keira dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Arga yang berdiri tegak di samping Keira kini berkata, “Ayah, Ibu, Kakek… ini Keira Prameswari. Calon istriku.”

Ruangan pun mendadak hening. Semua mata tertuju pada Keira yang membeku di tempat, sehingga membuat wajahnya terasa panas.

“A-a… apa?” gumam Keira seraya menundukan kepalanya.

Kakek Arga, yang sedari tadi menatap Keira dengan tajam, tiba-tiba tersenyum lebar. “Hahaha! Akhirnya cucuku membawa seorang gadis ke hadapan kami. Keira, mendekatlah.”

Keira melirik Arga terlebih dahulu lalu melangkah dengan canggung, sembari tangannya meremas celana jeansnya.

“S-selamat siang, Kakek… saya Keira…” saking gugupnya, suaranya pun nyaris hilang.

Ayah Arga hanya mengangguk singkat, sementara ibunya Arga menyipitkan mata, yang jelas masih menimbang-nimbang siapa Keira sebenarnya.

Dalam hatinya, Keira bicara dan mengumpat diri sendiri, ia merasa sangat malu berdiri di hadapan mereka. "Kenapa aku harus datang pakai baju kayak gini? Aku benar-benar terlihat kayak gadis kampung!" batinnya.

Sedangkan Arga, ia hanya berdiri tegak, dan sama sekali tidak terganggu. “Aku sudah memutuskan. Dia yang akan jadi istriku," ujarnya.

Ucapan itu membuat Keira menoleh tajam padanya dan hampir saja berteriak, "Kau bahkan nggak bilang apa-apa padaku, dasar pria gila!," Batinnya lagi.

Keira tidak berani mengangkat wajahnya dan hanya menunduk. Jantungnya berdentum kencang seakan bisa terdengar ke seluruh ruangan.

“Calon istri?” suara ibunya Arga yang bernama, Ny. Widia, nada bicaranya terdengar tenang tapi sarat penekanan.

Matanya yang tajam meneliti Keira dari atas hingga ke bawah. Dari rambut yang diikat sederhana, kaos putih polos yang sedikit longgar, hingga jeans yang mulai pudar warnanya.

“Arga, boleh Ibu bertanya?” katanya sambil tersenyum tipis.

“Tentu.” Arga mengangguk singkat.

“Kenapa tiba-tiba kau membawa seorang gadis yang… bahkan tidak sempat bersiap sedikit pun? Siapa dia, sebenarnya?”

Dengan kepala yang masih menunduk, Keira merasakan wajahnya yang terasa panas, sambil tangannya mencubit halus ujung kaosnya.

“S-saya… saya Keira, Bu. Saya baru lulus SMA…” ucapnya gugup.

Ruangan pun kembali hening. Ayah Arga mengangkat alisnya seakan menilai, sedangkan kakeknya masih tersenyum, tapi ibunya justru bersandar lebih dekat ke depan, seraya menatap Keira dengan sorot penuh penilaian.

“Baru lulus SMA?” ulang Ny. Widia.

“Tapi… saya punya niat untuk kuliah, Bu. Saya sedang menabung untuk itu," Tambah Keira buru-buru.

Ny. Widia tidak menjawab, ia hanya terus menatapnya dengan cukup lama. Senyumnya tidak hilang, tapi jelas terlihat dingin.

“Arga, kau tau konsekuensi dari keputusanmu?” tanyanya kemudian, lalu matanya beralih pada putranya.

“Aku tau. Dan aku tidak main-main," Jawab Arga seraya menatap lurus ke depan, tanpa goyah.

Keira melirik ke arah Arga dan merasa geram. Dalam hatinya ia ingin berteriak, "Hei! Apa-apaan ini?! Kau bahkan nggak bilang mau bawa aku ke sini!" Tapi bibirnya terkunci rapat.

“Hahaha! Inilah cucu yang kuinginkan! Tegas memilih! Dan Keira, jangan khawatir, berpakaian sederhana bukanlah dosa. Justru aku senang, kau datang dengan apa adanya. Itu menunjukkan dirimu yang asli." Kakek Arga tiba-tiba tertawa renyah hingga memecah ketegangan.

Keira lalu menoleh pada kakek itu, dan matanya pun berkaca-kaca, saat ini hatinya sedikit lega. “T-terima kasih, Kek…” katanya lirih.

Namun di sudut matanya, ia masih merasakan tatapan ibunda Arga yang seakan menembus ke dalam jiwanya. Tatapan yang berkata jelas, Aku tidak akan semudah itu menerima.

____

_________

Setelah sesi perkenalan selesai, Keira akhirnya bisa bernapas lega saat Arga mengajaknya keluar dari ruang keluarga.

Mereka pun berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman luas rumah megah itu. Keira masih menunduk dengan wajah yang merah padam, sementara Arga seperti biasa, wajahnya dingin tak terbaca.

Begitu pintu mobil tertutup, Keira langsung meledak.

“KAU GILA YA?!” serunya, hingga membuat Arga sempat menoleh singkat.

“Apa maksudmu?” tanyanya datar.

“Jangan pura-pura bodoh! Kau bawa aku ke rumah keluargamu tanpa bilang apa-apa dulu! Aku pakai kaos putih dan jeans lusuh! Semua orang di rumah itu pasti meniliku… apalagi ibumu! Kamu nggak lihat tatapan beliau?!”

Arga lalu menyalakan mobil dengan tenang, seolah tidak terguncang sedikit pun oleh nada suara Keira.

“Pakaianmu tidak penting,” katanya kalem.

"Huh!" Keira mendengus keras. “Tidak penting katamu? Jelas-jelas aku seperti orang yang salah masuk rumah mewah!”

Arga meliriknya lagi dengan singkat. “Aku bilang tidak penting. Yang penting mereka tahu siapa dirimu.”

“SIAPA AKU?!” Keira tidak habis pikir. “Aku bahkan nggak tau siapa aku dalam cerita konyol ini! Calon istrimu? Hah, jangan buat aku tertawa! Kau pikir mudah jadi aku, berdiri di depan keluargamu yang… astaga, bahkan karpet rumahmu lebih mahal dari tabungan seumur hidupku!”

Arga terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara yang rendah tapi terdengar tegas.

“Jika kau ingin diterima, maka berhenti meremehkan dirimu sendiri.”

Keira langsung tertegun, mulutnya terbuka tapi tidak berkata apa-apa. Namun beberapa detik kemudian, emosinya kembali meledak.

“Jangan balikkan omonganmu padaku! Masalahnya bukan aku, tapi caramu! Kau seenaknya menyeretku, memperkenalkan aku seolah aku… aku sudah sepakat sepenuhnya dengan semua ini!”

Cekitttttt!!!

Arga mengerem mobilnya karena berada di lampu merah, lalu menoleh pada Keira dengan tatapan tajam.

“Kau sudah menandatangani perjanjian itu. Jadi berhenti bersikap seolah kau korban.”

Keira membisu, dadanya naik turun karena menahan amarah. Matanya berkaca-kaca, bukan karena sedih, tapi karena terlalu banyak menahan emosi.

“Dasar pria gila… kau benar-benar menyebalkan! Aku menyesal kenal denganmu!” teriaknya.

Namun Arga tidak menanggapi. Ia hanya kembali menatap ke depan, seolah kata-kata Keira hanyalah angin yang berlalu.

Keira pun akhirnya menyilangkan tangan di dadanya seraya menatap keluar jendela dengan wajah yang merengut, tapi bibirnya masih terus bergumam.

“Coba aja kalau bukan karena uang… sudah dari awal aku nggak mau berurusan sama laki-laki kayak dia.”

Arga bisa mendengar gumaman Keira, tapi ia memilih bungkam. Meski begitu, sudut bibirnya terangkat sedikit, entah ia tersenyum sinis atau sekadar refleks.

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!