Hidup dalam kemiskinan tak pernah di harapkan semua orang. Tapi takdirlah yang membawanya kesana tapi kita juga tak tau jika suatu saat takdir itu akan bisa berubah tanpa di sangka - sangka.
Lina gadis belia yang hidup kekurangan terpaksa bekerja sebagai pengasuh bayi seorang pengusaha. Siapa sangka pengusaha yang kesepian malah jatuh cinta pada pengasuh putranya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? apakah cinta mereka kan berjaln mulus?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pagi masih gelap, suara muazin bergema membangunkan hambanya untuk melaksanakan kewajiban kepada Rabb-nya. Lina terbangun dari tidurnya dan melihat Bima masih terlelap. Perlahan Lina berjalan kemari mandi untuk mengeluarkan hajat yang mendesak dan mencuci mukanya.
Tak ingin berlama - lama, Lina berusaha secepatnya karna takut Bima bangun. Saat hendak keluar kamar mandi Lina dikejutkan oleh sosok laki - laki yang tengah berdiri menunggunya di depan pintu.
Kaki Lina tersandung karna gugup menyebabkan gadis itu nyaris saja mencium ubin untung ada tangan kekar yang menahan tubuhnya. Netra keduanya saling bertemu dan sesat terkunci. Ada Desiran aneh yang keduanya rasakan. Lina buru - buru memutus pandangan matanya pada Bagas.
"Makasih, tuan." ucap gadis itu setelah mengusai keadaan meski canggung berada dalam delapan tuanya.
"Makanya jadi orang jangan ceroboh, untung masih ada yang tolong kalau tidak dah pasti kamu bakal mencium lantai." Bagas melepaskan rangkulanya pada pinggang gadis itu. Hatinya bergemuruh tak karuan, Desiran aneh menjalar aneh di tubuhnya.
"Iya, tuan. Maaf." Lina membungkukkan tubuhnya sebagai ucapan terimaksih pada majikannya atas pertolongan yang di berikan.
"Hmmm...." terdengar deheman dari arah pintu mengangetkan keduanya. Baik Lina maupun Bagas memutar kepala mereka kearah suara itu.
"Ana." ucap Bagas datar.
"Nyonya." gumam Lina lirih dengan wajah memucat.
"Kamu tau dari mana kami di sini?" tanya Bagas ketus.
"Dari mananya mas ga usah tau, kenapa mas ga ngabari aku jika Bima di rawat?"
"Emang kamu peduli? Toh selama ini kamu ga pernah perhatian terhadap Bima." sengit Bagas.
"Bukan gitu, mas. Aku ini mamanya Bima harusnya kalau Bima kenapa - Kenapa mas segera menghubungi aku." protes Ana.
Bagas yang kebelet memilih segera masuk kamar mandi dan mengacuhkan istrinya. Ana tentu saja kesal karna belum selesai sudah di tinggal.
"Eh kamu." panggil Ana ketus.
"Saya nyonya." Jawab Lina sopan.
"Nama kami siapa?" tanya Ana.
"Lina, nyonya."
"Kamu jangan coba - coba dekati suami saya, awas saja kalau sampai ke tahun. Kamu akan langsung saya pecat dan laporan pada polisi biar kamu mendekam di sana." ancam Ana. Ana mendapat laporan dari salah seorang kepercayaannya di rumah mengatakan bahwa Lina tengah dekat dengan suaminya.
"Baik nyonya." Jawab Lina dengan tubuh bergetar karna ketakutan mendengar ancaman dari majikan perempuanya.
"Kamu itu harus sadar diri, kamu itu hanya pengasuh putra saya jadi jangan bermimpi mengantikan posisi saya di rumah ini. Kita itu beda jauh." Ana menegaskan kedudukan Lina di rumahnya.
"Baik nyonya." hanya itu jawaban yang bisa Lina jawab.
"Kalian lagi apa?" tanya Bagas saat sudah keluar dari kamar mandi.
"Mas. Ga ada apa - apa, mas. Aku cuma bertanya tentang Bima, ya kan Lina." bohong Ana sambil memberi kode pengasuh putranya.
"Iya, tuan." Ucap Lina.
Bagas merasa tak suka saat istrinya berada disana. Harusnya ia bahagia akhirnya istrinya perhatian pada putranya tapi entah kenapa hatinya ingin Ana malah tidak pernah datang sama sekali.
Rasa cinta untuk istrinya rasanya sudah mulai terkikis. Hingga kehadirannya tak pernah lagi di rindukan dan di harapkan.
...****************...
Assalamualaikum kk, selamat liburan.
Terimakasih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 💪😘🙏🙏
@ima Susanti