Suami Kedua Pilihan Mertua (Setelah Ditalak)

Pria itu menjulang tinggi di depan Embun, kemungkinan tinggi nya sekitar 182 cm bahkan lebih tinggi dari Gio. Jika zaman sekarang orang akan melihat Embun berada di dekat pria itu sebagai si botol yakult.

Tak tak tak

Suara hentakan heels terdengar, “Tuan Raja, Anda datang.“

Pria bernama Raja itu menatap tajam ke arah manajer toko, lalu asisten Raja maju mendekat. “Kenapa saat Tuan Raja inspeksi harus ada kejadian ini? Seharusnya jika ada tamu di toko, kamu melayani mereka dan jika terjadi sesuatu kamu bisa langsung menangani nya!“

Bukan Raja yang marah dan menegur manajer toko, tapi sang asisten. Raja hanya perlu bicara lewat tatapan mata, sang Assiten mengerti jika Raja sedang marah.

“Maafkan saya, Tuan.“ Manajer lalu memanggil beberapa pegawai di toko.

“Dress yang dipakai Nona ini rusak, bawa gantinya yang paling bagus di toko ini...“ Titah sang Assiten kembali.

Mama Hana maju memeluk Embun yang terlihat masih syok dengan kejadian tiba-tiba yang terjadi padanya akibat ulah Elsa. Mama Hana lalu melepaskan Embun lalu menarik kasar tangan Elsa dari lantai.

“Bangun kamu! Dasar wanita kurang ajjar! Kamu pasti sengaja, kan!“ Mama Hana mencekaal eratt lengan Elsa menariknya berdiri, karena sakit Elsa pun bangun dari lantai.

Elsa meringis kesakitan, ternyata ujung kuku-kuku Mama Hana menembus kulitnya. “Aduh! Sakit! Beb...“

Mata Elsa berkaca-kaca menatap Gio, meminta ditolong.

Gio merasa kasihan, dia melembutkan suaranya pada Mama Hana. “Lepas Mah, Elsa nggak sengaja tadi. Aku liat kok, Elsa kesandung kakinya sendiri tadi lalu nggak sengaja narik baju Embun.“

Mama Hana melepaskan dengan sentakan keras.

“Ya ampun! Sedari kecil Mama kasih asupan omega-3 pada kamu biar otakmu berkembang dan cerdas! Tapi kenapa udah besar... kamu malah kayak keledai bodoh yang sekarang dipertanyakan ketajaman matamu! Diliat dari manapun, gundik mu ini sengaja narik baju nya Embun! Kalau nggak minta maaf dan mengakui kesalahan, jangan harap bisa pergi begitu saja!“

“Mas, aku beneran nggak sengaja. Heels ku tadi kayak mau patah dan kakiku limbung, aduh... kayaknya kakiku keseleo deh Mas.“ Elsa berakting, tapi lengannya memang perih akibat tekanan kuku Mama Hana tadi.

“Maaf Nona, silahkan tangung jawab dengan pakaian yang baru saja Anda rusak. Harganya 12 juta, pakaian disini semuanya bermerek dan berkualitas tinggi. Beberapa adalah pakaian hasil rancangan desainer, jadi silahkan ganti rugi.“ Manajer secepatnya angkat bicara, dia takut kena teguran lagi dan berakhir dipecat.

Raja adalah pemilik mall, terkadang dalam beberapa minggu akan melakukan inspeksi ke beberapa toko yang menyewa tempat di mall nya. Sementara toko pakaian yang Embun datangi adalah toko milik Raja sendiri karena salah satu bisnis pria itu di bidang fashion.

“Cih! Hanya 12 juta, bahkan jika harganya 100 juta... kekasih ku akan membayar nya!“ Dengan wajah congkak Elsa menatap sombong manajer toko.

“Nggak tau malu! Memoroti uang suami orang!“ celetuk Mama Hana.

Beberapa pembeli yang juga masuk ke dalam toko saling berbisik, mereka berkata Elsa adalah pelakor.

“Ngapain malu, Mas Gio aja nggak keberatan ngabisin uang berapapun buat aku. Mas Gio selalu manjain aku, enggak kayak menantu kesayangan Tante yang bahkan diajak makan ke restoran aja nggak pernah! Aku bahkan pernah diajak berpelesir di kapal pesiar, jalan-jalan keliling negara! Aku dibelikan apartemen mewah, aku diberikan barang-barang branded! Lalu dia...“ tunjuknya pada Embun. “Hanya jadi pembantu di rumah, ngerawat Tante sama Om. Jadi jelas disini, siapa wanita yang sangat dicintai Mas Gio dan pantas mendampingi nya dan jadi istrinya!“

Nada bicara Elsa penuh ejekan dan sengaja menghina Embun, dia membanggakan cinta Gio padanya selama ini.

“Hasil merampas aja bangga!“ celetuk pembeli disana.

Elsa melotot ke arah pembeli itu, “Husss berisik! Donatur dilarang ngatur!“

“Udah koar-koar nya? Bangga nyebar aib sendiri, dapat hujatan baru tau rasa...!" Mama Hana tersenyum sinis.

“Mau seisi dunia menghujat ku, aku nggak perduli karena aku wanita yang bisa menaklukkan pria manapun dengan kecantikan ku! Tanyakan pada putramu, apa dia mau aku tinggalkan? Dia yang memohon-mohon, memintaku jangan meninggalkan nya...! Mas! Kalau kamu nggak beresin masalah ini, aku bakal pergi tinggalin kamu!“ dengan sombong Elsa kembali bicara, dia pun mengancam Gio.

“Sayang, jangan ngomong gitu. Aku nggak mau kamu tinggalin... aku cinta kamu!“ Gio langsung merangkuul pinggang Elsa membuat semua orang yang menyaksikan menahan rasa jijikk.

Mama Hana menarik nafas dengan sabar, lalu dia tersenyum menyeringai. “Enggak usah banyak omong, sekarang bayar saja baju yang udah kamu rusak!“

“Ini kartunya, bayar saja dan nggak perlu ribut!“ Gio sudah membuka dompet dan menyerahkan satu kartu.

Pelayan mengambil alat gesek kartu, Manajer lalu menggesekkan kartu itu namun dahinya mengernyit. “Maaf, Tuan. Kartu ini tidak bisa digunakan...“

“Kenapa bisa?" Gio merasa heran, dia lalu mengambil satu kartu lagi dari dompetnya dan sampai kartu kelima tetap saja kartu itu tidak bisa digunakan.

Mau sampai kiamat pun, semua kartunya nggak bakal bisa digunain lagi karena udah di blokir! Mama Hana tersenyum puas.

Merasa situasi tidak kondusif baginya, Elsa berpura-pura meringis kesakitan daripada dia harus malu karena Gio tak bisa bayar jadi lebih baik dia cepat-cepat pergi dari sana. “Aduh! Mas bawa aku ke rumah sakit, kakiku kayaknya cedera parah!“

“Ayo ke rumah sakit!“ Gio langsung menggendong tubuh selingkuhannya ke dalam pelukan, pria itu tampak khawatir.

“Mau kabur! Bayar dulu!“ Mama Hana mencegah dengan menahan tangan putranya.

“Mah, tolong! Mama bayarin dulu, Elsa kesakitan ini. Kalau nggak diperiksa sekarang, takutnya kakinya kenapa-kenapa. Dia ini seorang pekerja profesional, dia pekerja kantoran dan dipercaya Bos nya! Enggak kayak Embun! Dia itu bukan orang penting! Mama jangan jadi orang kejam hanya demi membela wanita yang berasal dari panti asuhan itu...! Apa Mama bahkan nggak takut latar belakang asli Embun? Mungkin saja dia anak dari seorang pelacur atau ayahnya seorang kriminal!“ Bentak Gio, bahkan dia menyentak cekalan ibunya.

PLAK!

“Aku malu punya anak seperti mu yang mulut mu seperti tidak berpendidikan!“

Gio tidak peduli lagi, dia pun pergi membawa Elsa yang berada dalam gendongannya. Saat dibawa pergi, bibir Elsa menyunggingkan senyuman sinis dan memperlihatkan jika dia begitu berharga bagi Gio si bodoh.

Hening!

Setelah perginya kedua manusia lucknut, Mama Hana masih speechless saking emosionalnya pada putranya sendiri.

“Silahkan duduk, untuk permintaan maaf karena pelayanan kami kurang memuaskan kami akan membebaskan pembayaran pakaian rusak tadi karena sepertinya pria yang baru saja pergi adalah keluarga Anda, Nyonya.“ Raja tiba-tiba saja memecah keheningan, dia bicara pada Mama Hana. Terlihat wajah dingin Raja menjadi hangat saat bicara pada Mama Hana, dia juga mempunyai ibu dan sangat menghormati serta menyayangi ibunya meskipun hanya ibu tiri.

Embun merasa kasihan pada sang mertua, demi selingkuhan nya, Gio bahkan membentak dan berlaku kasar pada ibunya sendiri. “Mah..."

“Mama baik-baik aja..." Mama Hana jelas bohong, ada kegetiran dalam suaranya karena Gio benar-benar membuatnya sedih. Mama Hana duduk dengan hati terpukul, sementara Embun masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian yang rusak.

Raja memerintah staf toko membawakan air minum untuk Mama Hana yang terlihat masih syok.

Di dalam mobilnya, tangan Gio gemetar hebat setelah menaruh tubuh Elsa di kursi mobil. Dia sendiri sangat terkejut dengan sikap kasarnya pada ibunya sendiri, kenapa dia bisa sekasar itu?

Pelet nya ternyata sangat ampuh! Elsa tertawa dalam hati. Jangankan pelet bahkan Elsa memakai susuk agar kecantikan nya bisa menaklukkan pria manapun. Apalagi untuk pria-pria yang jauh dari Tuhan-nya.