Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Iin terbangun dari mimpinya,tiba tiba matanya terbuka.dadanya naik turun tak beraturan.Di depannya om Nobi masih menunggunya yang tengah tertidur.Namun Iin tidak menemukan Tante yura.entahlah mungkin dia sibuk pikirnya.karena kehausan ia mencoba meraih gelap yang berada di sampingnya.namun sepertinya jaraknya terlalu jauh hingga Iin kesusahan.iin berusaha sekuat tenaga.tak ingin membangunkan pamannya yang tengah tertidur.
Tiba tiba seseorang mengambilkannya dan memberikannya pada Iin.
" kamu kehausan in,ini minumnya." ucapnya tersenyum ramah.Tomoya dia adik dari Tante yura.iin mengenalnya tapi tidak terlalu dekat.terakhir bertemu juga sudah lama.saat tomoya berkunjung ke Indonesia bersama Yura dan Nobi.
" terima kasih".gumamnya lalu meneguk air putih itu hingga habis.
" kamu mimpi buruk in?" tanyanya berusaha terlihat normal dan basa basi.
" tidak,lebih ke mimpi indah." celetuknya tersenyum getir.
" lalu kenapa kamu terlihat kaget dan ketakutan in?" tanya tomoya lalu duduk di samping tempat tidurnya di rumah nobi.saat ini Iin tinggal sementara dan di iris di rumah Nobi pamanya.
" seberapa indah pun mimpiku,akan terasa menakutkan dan menyedihkan tomoya San."Iin berbicara hampir menumpahkan air matanya.
" kok bisa gitu,kamu aneh.ayok tidur lagi.bukanya kamu sedang tidak enak badan ya." tomoya berpura pura Taka tahu apa apa.bahkan Iin tidak tahu siapa dalang dari semua kesedihannya.
Iin kembali tidur dengan berbalik ke arah samping.menyabaikan tomoya yang ada di sampingnya.hatinya masih berkecamuk anatar rindu dan sedikit rasa tenang setelah mendengarkan kata kata Taka dalam mimpinya.iin masih mengingat setiap kata katanya.bahwa dia akan selalu ada.
Taka duduk di sisi ranjang dimana tempat biasa dia merenung.dibkamar tamu rumah nenek yuki.malam ini Iin tidak ada di rumah.taka mulai mencoret coret dinding kamar dengan tulisan tulisan asal untuk menghibur iin.menggambar wajah tersenyum,bentuk hati dan nama dirinya dan iin.kekuatan cintanya yang terlalu kuat sewaktu waktu bisa menambah kekuatannya.Taka bisa menggenggam pencil lalu menuliskannya dengan nyata.jika malam bulan purnama Taka bisa satu malam menjadi nyata.dan waktu itu belum pernah dia gunakan sama sekali.
Pagi menjelang,Iin bangkit dari tempat tidurnya.membereskan semua tempat tidur lalu bangkit membersihkan diri ke kamar mandi dengan air hangat.Hari ini dia mencoba bangkit meskipun sedikit sulit.Om Nobi masih banyak bertanya tentang keadaan iin.namun Iin meyakinkannya kalau dia sudah sembuh dan ingin kembali ke rumah nenek.iin membuka pintu rumah yang beberapa hari ini dia tinggalkan.suasana rumah itu tetap sama dingin dan sepi.seperti tak pernah di sentuh seseorang.iin mulai membuka tiap tirai kaca di rumah itu.membuak jendelanya agar udara masuk ke dalam.
Iin berniat membuat teh hangat ke dapur,namun sebelum itu Iin menoleh ke arah pintu kamar tamu yang sedikit terbuka.pikirannya melayang ke beberapa hari kebelakang.berita koran itu,kata kata Taka itu yang terdengar namun tak terlihat.iin berusaha menguatkan dirinya.dirinya mulai berjalan perlahan membuka pintu.betapa kagetnya Iin saat melihat beberapa tulisan di dinding kamar tamu.iin membaca satu persatu kalimat yang di tulis.meraba dengan lembut memastikan bahwa tulisan itu benar benar telah di tulis seseorang.
"aku mencintaimu Iin,tersenyumlah,Taka selalu cinta Iin.." Iin bergumam pelan membaca satu persatu kata kata itu.sudut bibirnya sedikit terangkat dan hatinya mulai menghangat kembali.iin memastikan kembali.melihat ke seluruh ruangan mencari keberadaan taka.walaupun siluet atau raganya tak ada seperti biasa.tapi bekasnya seperti masih tertempel di ruangan itu.
Membuat teh satu satunya cara merefresh hati dan pikiran yang selama ini kacau.ia mulai meneguk aroma teh hijau.pikirannya melayang ke sebuah toko buku yang pernah Iin kunjungi.iin ingin mulai bekerja lagi.itu sepertinya tempat yang cocok untuknya.
Dia mulai bersiap memakai baju yang rapih dan menyiapkan beberapa data yang harus di bawa saat melamar kerja.Iin memutuskan untuk berjalan kaki saja sambil menikmati pemandangan.
Siang itu ia tiba dan di sambut oleh orang yang sama.Hiro pemilik toko buku tersebut.
" hi kamu sudah kembali? " tanyanya ramah dan sopan.
" kamu masih ingat sama aku?" tanya Iin berpikir sejenak.ingatan laki laki itu cukup baik.
" aku masih mengingatnya dengan jelas.lagian aku muda in,aku bukan kakek kakek." godanya sambil mempersilahkan Iin duduk dengan santai seperti menyambut tamu dengan biasa.
" tapi kedatanganku kali ini,untuk melamar pekerjaan.bukan untuk membeli buku atau menyewa buku." jelas Iin lembut namun tegas.
" Baiklah,justru aku senang jika kamu memutuskan untuk datang kesini setiap hari." Hiro mengambil map yang Iin pegang tanpa permisi.
" bagus,aku terima." hanya membuka lembaran demi lembaran sekilas.hiro bahkan sudah menerimanya langsung detik itu juga.membuat Iin senang dan mulai bersemangat.
" terima kasih Hiro san.jadi kapan aku bisa mulai bekerja?"
" terserah,jika kamu mau melihat lihat dulu dan membaca beberapa buku silahkan."tuturnya tak pernah membuat Iin bosan.suasana toko buku dengan khas bau kertas baru dan beberapa puisi tertempel di dinding sebagai pajangan di toko.
Iin mulai merasa aneh.senyumnya Hiro ka DS ang terlihat seperti senyum taka.gerak tubuhnya dan caranya berbicara bahkan kadang sama percis seperti taka.iin berusaha mengabaikan keanehan itu dan terus kembali pada aktivitasnya melihat lihat beberapa novel.
Hiro memperhatikan Iin dari jauh.Iin merasa sedikit risih.iin tahu Hiro orang yang sangat sopan sebelumnya.ia tak mungkin melakukan hal hal aneh kecuali dia suka padanya.Hiro terus memepetnya hingga tubuhnya saling menempel.bukan adegan vulgar atau semacamnya namun cukup membuat Iin menegang dan jantungnya berpacu lebih cepat.
' Hiroo..." ucapnya lirih setengah berbisik.
" Iin,aku sangat merindukanmu..." Iin masih mengabaikan dan menunggu kata kata selanjutnya.
" apa kamu sudah membaca surat yang aku tulis di dinding kamarmu?" ucapnya lirih seakan tak ingin kehilangan Iin lagi.tangan Hiro mulai merengkuh tubuhnya pelan namun sangat intens.
Air mata Iin jatuh,ternyata Taka belum sepenuhnya pergi jauh meninggalkannya.Meskipun dia harus meminjam raga orang lain.demi bisa menyentuhnya.
Iin masih menangis bukan tak suka,hanya saja dia sedih.iin hanya bisa melihat wajah lain yang memeluknya bukan laki laki kurus dan pucat itu.iin hanya menginginkan Taka seorang meskipun dia hantu.Namun rasanya itu lebih membahagiakan dari segalanya.Hiro masih tertunduk ,dagunya menyentuh pundak iin.tanganya melingkar di pinggang ramping Iin.Tanganya dingin.
" lepaskan aku Taka..kasihan hiro.kamu memasukinya tanpa meminta ijin terlebih dahulu dia bisa kaget." Iin berusaha melepaskan ya pelukannya.
" 1 menit lagi saja,aku akan istirahat tenang malam ini.setelah memelukmu Iin."
" aku masih disini dan Taka akan kemana mana." Iin mencium pipi sebelah kirinya dan seketika Hiro memgerjap.taka meninggalkan tubuh Hiro begitu saja.entah karena senang atau waktu yang terbatas.hiro kaget kini posisinya tengah memeluk wanita asing.meskipun Hiro mulai menyukai iin.tapi ini bukan sifatnya.hiro merasa aneh.
