Zareena, wanita cantik nan sempurna menikah dengan pria yang sangat dicintainya hingga pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Elvano. Lima tahun pernikahannya terasa begitu sangat indah, hingga kenyataan menghantam relung hatinya. Suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya, bahkan keluarganya begitu memihak pengkhianat.
Di khianati dan disingkirkan, Zareena tiada dalam kesedihannya. Namun kepergiannya bukan akhir dari segalanya. Dalam gelapnya alam baka, Zareena bersumpah.
“Jika diberikan kesempatan kedua, aku akan memilih mengubah takdirku, melindungi putraku dari pengkhianat”.
Dan ketika ia membuka mata, ia kembali bukan sebagai Zareena, tapi sebagai ancaman yang tak mereka duga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anniversary
Suasana makan malam hari ini sangat berbeda. Suasana penuh ketegangan antara mertua dan menantu. Zion lagi-lagi memancing kekesalan Andra. Bahkan Zareena sampai mual saat Belinda hendak melayani Andra.
Elvano yang tak mengerti suasana, memilih untuk makan dengan lahap tanpa peduli tatapan orang dewasa.
“Bang, ini enak lohhh.. Cobain deh !” seru Belinda hendak menyendokkan sayur bayam ke piring Andra.
“Emang citu cudah lasain cayul na ?? “ sarkas Elvano polos.
“Ellll !!!” bentak Zahra yang mana membuat Zareena tak terima.
“ Jangan bentak putraku !!” teriak Zareena tak suka.
“Putramu tidak sopan sama Linda, Zaree !!” seru Zahra kesal.
“Apa bedanya dengan Linda yang tidak sopan dan tidak tau malu mau melayani suami orang !!” sarkas Zareena kesal.
“Cukup !!!”.
Belinda yang mendengar suara keras Andra tersenyum penuh kemenangan. Dia berpikir bahwa Andra sedang membelanya.
Andra bangkit dari duduknya. Dia mengajak istri dan putranya untuk makan di luar. Hal itu membuat senyum Belinda surut.
“ Ayo, kita makan diluar saja !” ajak Andra tanpa memperdulikan wajah kesal Belinda dan mertuanya.
“Bang, ini semua makanan sudah disiapkan loh. Jangan dibuang-buang !” seru Belinda mencegah Andra untuk pergi.
Andra membalikan tubuhnya menatap Belinda yang tersenyum. “ Kalian habiskan saja !”.
Lalu setelah itu, Andra dan keluarga kecilnya benar-benar menghilang dari balik tembok.
“Akhhhhh !!!” teriak Belinda marah.
Zion sudah pusing sekali dengan keadaan sekarang dan dia memilih melanjutkan makan malamnya. Zahra yang tak tega mengusap punggung Belinda dengan sayang.
‘Tidak akan aku biarkan mereka menyakiti, putriku..’
Di sepanjang jalan, Zareena diam saja. Begitu juga dengan Elvano yang biasanya berisik ikutan diam. Hingga mobil yang dikendarai Andra berhenti di salah satu restoran mahal.
“Ayo, turun !” ajak Andra lembut. “ Sudah jangan dipikirkan. Ingat, kamu lagi hamil loh sayang..”
“Mas,..”
“Ada apa ?” Zareena menggelengkan kepalanya. Andra tersenyum. Pria itu turun dan membuka pintu mobil untuk istri dan putranya.
Ketiganya masuk ke dalam restoran. Seseorang mengantar keluarga kecil itu ke ruangan VVIP dimana sudah Andra pesankan beberapa jam sebelumnya.
“Mas, kamu nyiapin ini semua ?” tanya Zareena tanpa berkedip. Andra tersenyum manis.
“ Iya, ini aku siapkan khusus untuk kamu dan Elvano..”
“Happy Anniversary, sayangku” ucap Andra sembari memasangkan kalung berlian senilai miliaran ke leher Zareena.
Wanita hamil itu tersenyum haru. Namun, senyumnya surut saat mengingat kisah di novel yang ia baca.
‘ Malam ini kan ? Malam dimana Zareena mempersiapkan anniversary nya yang berakhir menyakitkan dimana Zaree mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Linda. Itu artinya malam ini ? ..’
“ Sayang, kenapa melamun ?” tegur Andra.
“Ayo, dimakan !” ajak Andra. Dilihatnya Elvano makan dengan lahap begitu juga dengan suaminya.
Zareena bingung dengan keadaan sekarang, apakah dia salah membaca isi novel ? Kenapa bayangannya terhadap rumah tangga Zareena dan Andra berbeda.
Tak ingin ditegur kembali oleh suaminya, Zareena langsung menyuapi makanannya.
Sementara di rumah, Belinda kembali membuat ulah. Dia menangis, meraung dan merasa hatinya sakit diperlakukan tidak adil oleh Andra .
“Sabar sayang, mama akan memperjuangkan kebahagiaanmu !” seru Zahra menenangkan Belinda.
Setelah makan malam romantis, Andra membawa kedua orang yang dia cintai menginap di salah satu hotel miliknya. Saat ini dia tinggal ingin istrinya dibuat pusing oleh keberadaan keluarganya.
“Apa kita kembali ke mansion orang tua mas ?” tanya Andra kepada istrinya. Kini keduanya tengah duduk sambil menonton film bocah kembar.
“Apa tidak apa-apa ?” tanya Zareena.
“Tidak apa-apa. Mas hanya ingin kamu relax tanpa memikirkan apapun..”
“Bagaimana dengan mereka ?”
“Tidak usah dipikirkan. Sudah, yuk kita tidur !” ajak Andra.
“Coba kamu lihat, gaya tidurnya El mirip kamu banget, mas !” seru Zareena menatap gemas posis tidur Elvano.
“Haha kan mas, daddy nya.” balas Andra. Keduanya tertawa hingga membuat Elvano merengek kecil.
“Belicik kali. Hilang eulo na El !”. Sontak keduanya menutup mulut. Lalu memutuskan untuk tidur dengan Elvano yang berada di tengah keduanya.
*
*
*
*
Keesokan harinya sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan mansion Andra. Belinda dan Zahra mengira bahwa itu adalah Andra namun yang datang bukan Andra melainkan orang tua Andra dan adik kembar Andra.
Melihat keberadaan besannya, kening wanita paruh baya itu mengkerut. Beberapa maid mengambil koper besar milik majikannya dan membawa masuk ke dalam.
“Loh, besan di sini ?” tanya wanita itu.
“Eh, besan. Ah, iya saya disini sejak semalam..” ucap Zahra gugup.
“Oh, oh ya dimana menantu cantikku ?” tanya wanita itu lagi.
“Nah, itu dia besan. Andra dan Zaree tidak pulang dari semalam !”.
“Tidak pulang ? Kenapa ?” tanya wanita paruh baya itu.
“Nggak tahu tante Ica, Kak Zaree bawa bang Andra keluar malam-malam !” adu Belinda kepada ibu Andra yang bernama Marissa.
Berharap jika ibu dari Andra akan memarahi Zareena. Belinda tak tahu jika kedatangan keluarga Andra adalah permintaan Andra sendiri.
“Sandra, coba hubungi kembaranmu. Dimana mereka sekarang !” titah Marissa kepada putri bungsunya tanpa menyahuti perkataan Belinda.
“Baik mam !”.
“ Papi mau langsung ke kantor saja, mau ketemu Asisten Zaki !” seru Alaska.
“Papi hati-hati !” seru Marissa. Alaska mengangguk Dan mengecup kening istrinya penuh cinta. Tanpa mereka sadari, Zahra merasa tak nyaman dengan adegan itu.
“Mami, abang dan Kak Zaree masih di jalan sebentar lagi mereka akan tiba !” seru Sandra pelan.
“Oh ya besan, saya mau ke kamar dulu ! Badan saya terasa lengket sekali !” ucap Marissa berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Zahra.
“ Mam tunggu !!! Sandra juga mau mandi !!” pekik Sandra berlari menyusul Marissa.
Ibu dan anak itu terlihat seperti tidak dianggap. Terlebih lagi Belinda sama sekali tidak disapa oleh Marissa dan Sandra.
“Maaaaa…” rengek Belinda.
“Sssttt, diamlah. Memang aga susah sama ibunya Andra. Kita harus bisa cari simpati dengannya, terutama kembaran Andra !” ucap Zahra pelan.
Beberapa saat kemudian, Andra dan keluarga kecilnya tiba. Seperti biasa, Andra akan memperlakukan istri dan putranya dengan istimewa membuat Belinda cemburu.
“Harusnya aku yang disana, bukan Kak Zaree..” ucap Belinda kesal.
“Darimana kalian ? Dari semalam nggak pulang. Lihat sekarang pulang siang !” omel Zahra.
Andra dan Zareena memilih tidak memperdulikan omelan Zahra. Ketiganya masuk ke dalam rumah dan disambut dengan pekikan suara Sandra.
“KAAAAAK ZAREEEEEEEE !!!! I MISS YOU SO MUCH !!!”.
Sandra, kembaran Andra langsung memeluk Zareena. “ Jangan elat-elat ! Nanti dedek kembal na benyekkkkk !!” pekik Elvano ngeri saat tantenya memeluk Zareena.
Sandra melepaskan pelukannya. Dia lupa jika kakak iparnya sedang mengandung. “ Maaf, Maaf. Onti lupa hehe…”.
Sandra bergelayut manja memeluk lengan Zareena. Wanita hamil itu tersenyum manis. Sandra membawa Zareena duduk di ruang keluarga. Mereka benar-benar tidak menganggap keberadaan Zahra dan Belinda.
“Kakak ipar, bagaimana hasilnya ? Apa mereka girls or boys ?” tanya Sandra penasaran. Sementara Andra memilih menemui ibunya dikamar.
“Belum lah. Telihat bubum na aja nda. Cembunyi teluskan mommy, dedek kembal na !” seru Elvano.
“Wah, begitu kak ? Terus-terus !” seru Sandra yang sangat excited mendengar ucapan Elvano. Zareena mengangguk tersenyum.
“Telus dedek na ada dua. Lihat pelut na mommy besal sekali…” kata Elvano.
“El happy nggak punya adek ?” tanya Sandra.
“El happy. Tapi El kesal..” ucapnya menatap keberadaan Belinda dan Zahra yang masih berdiri tak jauh dari mereka duduk.
“Kenapa ?” tanya Sandra yang turut melirik ke arah Belinda dan Zahra.
“Mommy seling belsuala kelas … cakit cekali lasana…” ucap Elvano kesal.
“Hati El cakit, liat mommy sedih…” lirihnya. Belinda dan Zahra tak mendengar ucapan Elvano sehingga keduanya memilih masuk ke kamar tamu.
Mendengar itu, Sandra menatap kakak iparnya. “ Kenapa mereka bisa disini kak. Eh, maksud Sandra kenapa Belinda ada di mansion ini ? Kalo tante Zahra menginap disini masih masuk akal, lah si belimbing kesemek itu kenapa bisa disini? Apa karena itu kalian memilih menginap di hotel ?” tanya Sandra.
“ Belimbing kecemek itu, apa onti Candela ?”.
“Ihhh kepo kali.. Intinya belimbing busuk !” seru Sandra membuat Elvano diam dan berpikir
“Belimbing bucuk ? Nda ena itu onti, ganti balu aja belimbing na yang ples dan wangi !”.
“ iya nanti kamu ajak, daddy mu belinya. Okey. Dah jangan banyak nanya. Pusing onti jawab pertanyaanmu itu !”.
Elvano menggosokkan kepalanya bingung. “ Pelasaan peltanyaanna mudah. Kok El yang di salahkan..”
