NovelToon NovelToon
Quen System - Bangkitnya Istri Teraniaya

Quen System - Bangkitnya Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Cinta itu buta, mengaburkan logika dan hati nurani. Itulah yang Andien alami dalam pernikahannya bersama Daniel.

Setelah lima tahun berusaha mengembalikan perusahaan Barmastya ke performa yang lebih baik, pada akhirnya Andien tetap dibuang oleh sang suami begitu cinta pertamanya kembali.

Bukan hanya waku, perasaan, namun juga harta dan pikiran telah Andien curahkan kepada suami dan keluarganya pada akhirnya hanya satu kata yang didapatkannya “Cerai” dan diusir tanpa membawa apapun, terlunta-lunta dijalan dan terhina.

Disaat tengah merenggang nyawa, Andien yang terkapar dipinggir jalan tiba-tiba terselamatkan oleh sebuah keajaiban yang memberinya sebuah system bernama Quen System.

Dengan bantuan system, Andien bangkit. Menjadi sosok wanita sukses, kuat dan kaya raya. Diapun membalas semua perbuatan buruk sang suami dan orang-orang yang menyakitinya satu persatu dimasa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIUSIR

Siska,sang mertua dan Luna, adik ipar Andien sangat gembira mendengar kabar jika Daniel telah menceraikan Andien, menantu yang sangat tak diharapkan oleh mereka.

“Akhirnya ma, gadis tak jelas asal usulnya itu berhasil juga kakak singkirkan”, ucap Luna penuh kepuasan.

“Tentu saja. Setelah perusahaan kembali stabil, apa lagi yang bisa kita harapkan dari wanita jelek itu. Lagipula, kini Afikah telah kembali. Hanya dia yang cocok bersanding dengan kakakmu, bukan wanita yang tak jelas asal-usulnya seperti Andien”, ucap Siksa menimpali.

Keduanya pun menyantap makam malam dengan riang, seolah kabar gembira yang Daniel hembuskan tadi menjadi obat menambah nafsu makan mereka yang dengan lahap menghabiskan semua sajian yang ada diatas meja, tak perduli jika didalam kediaman tersebut masih ada satu orang yang belum makan malam.

Ibu dan anak tersebut bahkan mengeluarkan sebotol anggur merah dari gudang, untuk merayakan perceraian anak dan menantunya.

Mereka seperti kacang yang lupa kulitnya, tak sadar jika semua kekayaan yang mereka nikmati saat ini, mereka dapatkan semuanya berkat kerja keras Andien.

“Ma, bukankah besok Afikah datang dan akan tinggal disini. Lalu, bagaimana dengan wanita jelek itu?”, ujar Luna dengan ekpresi jijik.

“Ya, tentu saja wanita itu harus pergi. Lagipula, rumah dan semua yang ada disini sudah atas nama kakakmu. Wanita udik itu tak ada lagi hak atas apapun harta yang didapatkannya selama ini”, ucap Siska sambil menyesap anggur merah ditangannya dengan penuh kepuasan.

Untung saja Andien gampang dibodohi sehingga rumah dan seluruh kendaraan serta asset yang dimilikinya telah berganti nama, menjadi milik Daniel.

Jika tidak, ketika mereka cerai seperti ini maka semua harta pasti akan Andien bawa dan mereka akan kembali hidup susah seperti sebelumnya.

“Kalau begitu, bagaiman jika wanita jelek itu kita usir saja malam ini agar tak lagi mengotori pemandangan ”, ucap Luna bersemangat.

“Bagus juga usulmu itu”, jawab Siska cepat.

Siska pun segera memanggil dua orang pelayannya yang memiliki tubuh gempal dan naik ke lantai dua bersama sang anak, berniat untuk menyeret Andien keluar dari rumah mewah yang dibeli oleh menantunya itu dengan uangnya sendiri tiga tahun lalu.

Namun karena rasa cintanya yang begitu dalam kepada sang suami, dengan bodohnya Andien mengatasnamakan sertifikat rumah atas nama Daniel, sehingga jika terjadi hal buruk seperti ini, diapun tak bisa berbuat apa-apa.

Brakkk!

Andien yang baru saja memejamkan mata tiba-tiba dikejutkan oleh suara pintu yang dibuka kasar dari luar, membuatnya mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan nyawa.

“Hey, siapa yang menyuruhmu tidur disini. Kamu itu sudah bercerai dengan Daniel, jadi sebaiknya kamu lekas pergi dari sini!”, hardik Siska dengan tatapan tajam.

Andien yang merasa badannya meriang hanya bisa menghela nafas berat. “Iya ma, aku akan pergi besok pagi. Lagipula, aku masih belum selesai berkemas ”, ucapnya mengiba.

“Berkemas! Enak saja. Kamu masuk kedalam rumah ini tanpa membawa apapun, jadi kamu pergi juga tanpa membawa apapun!”, teriak Siska sinis.

Andien yang hari ini melihat wajah Siska yang sebenarnya, tertawa dalam hati karena lima tahun ini telah tertipu oleh wajah penuh perhatian dan lembut yang selama ini ibu mertuanya itu tampilkan kepadanya yang nyatanya hanyalah topeng penuh kepalsuan.

Meski selalu menuntut Andien dalam segala hal, setidaknya selama ini Siska tak pernah sekalipun berkata keras dan kasar kepadanya.

Lain halnya dengan Luna, sang adik ipar yang memang tak menyukai dirinya dan sejak awal terang-terangan menunjukkan sikap permusuhan terhadapnya.

Melihat Andien tak kunjung beranjak, Luna yang sedari tadi sudah gatal ingin memakinya pun mulai bertindak. “Hey, wanita jelek! Cepat pergi dari sini! Kami sudah muak melihat mukamu yang kucel itu!”, hardiknya.

Andien yang selama ini terus mengalah terhadap Luna karena masih menghargai sang suami, kali ini pun berusaha untuk lebih tegas. “Apa kamu lupa, siapa yang membeli rumah ini. Bahkan pakaian dan seluruh perhiasan yang kamu pakai itu, aku yang membelikannya”, ujar Andien dengan sorot mata tajam.

“Tapi kan surat rumahnya atas nama kak Daniel, jadi rumah ini milik kak Daniel, bukan milikmu!”, solot Luna tak mau kalah.

Andien terhenyak, dia baru sadar jika selama ini telah diperalat oleh suami dan keluarganya yang serakah.

Dia yang selama ini tak menduga jika mereka semua licik, memang selalu mengatasnamakan semua asset yang dibelinya dengan nama sang suami karena dia pikir, atas nama siapapun itu tak jadi masalah karena mereka adalah sepasang suami istri yang akan menua bersama.

Tapi sekarang, mengetahui hal ini, ada rasa penyesalan yang begitu dalam di hati Andien. Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Memaksa pun, dia pasti akan kalah karena secara hukum sang suamilah pemilik semuanya.

Bodoh!

Hanya itu kata yang bisa Andien berikan untuk dirinya yang begitu cinta buta hingga kehilangan semuanya. 

Melihat Andien sedikit linglung, Siska yang tak ingin semua rencananya berantakan , dibantu Luna dan dua orang pelayan yang dibawanya naik, segera menggeret Andien turun dari atas tempat tidur.

“Apa-apaan kalian! Lepaskan aku!”, Andien terus meronta, berusaha melepaskan cekalan keempat orang wanita yang menyeretnya turun dari atas tempat tidur dengan kasar.

Karena habis keguguran dan tadi kedinginan dibawah guyuran air dingin shower hingga membuatnya meriang, Andien pun hanya bisa pasrah ketika tubuhnya diseret paksa dan dilemparkan begitu saja kejalanan depan rumah, tanpa membawa apapun dengan kasar oleh kedua pelayan bertubuh gempal yang mertuanya bawa.

“Pergi kamu dari sini! Dan jangan pernah sekalipun kamu menginjakkan kakimu dikediaman ini lagi!”, teriak Siska lantang.

Andien yang kembali mengalami pendarahan setelah dilempar dengan kasar dijalanan, berusaha untuk bangkit dan dia bersujud sambil memegangi kakai Siska agar diijinkan untuk tinggal sejenak, setidaknya hingga hujan diluar redah.

Dengan sekuat tenaga, Siska menghempaskan tubuh lemah Andien hingga terjungkal kebelakang dan segera masuk kedalam rumah  bersama Luna serta kedua pelayannya, menyuruh security menutup pintu gerbang dan  meninggalkan Andien yang terkapar dengan darah segar keluar diantara dua pahanya begitu saja dijalan depan rumah.

Dengan tubuh basah kuyup, Andien yang dilemparkan keluar seperti seekor kucing liar hanya bisa memandang kediaman yang selama tiga tahun terakhir ini dihuni setelah percetakan miliknya mengalami peningkatan yang cukup besar, dengan mata perih.

Sambil terisak, dia berjalan tertatih-tatih dibawah rinai gerimis kecil yang masih menyelimuti malam ini.

Andien berjalan keluar dari komplek perumahan yang selama tiga tahun ini menjadi tempatnya pulang.

Entah kenapa, suasana malam ini begitu sunyi dan sepi. Bahkan dua security penjaga kompleks perumahan didepan juga terlihat tertidur sambil duduk. Mungkin efek hujan lebat yang mengguyur kota ini sejak sore hingga semua orang merasa malas keluar dan lebih memilih tinggal didalam rumah.

Andien berjalan tanpa alas kaki tanpa tujuan dengan linglung. Melangkah terseok-seok tanpa tujuan dengan tatapan kosong.

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
THAILAND GAERI
ntah lah ,,bingung w Thor bacanya,,Krn ada siste2 imagjinasi ini
GLADIA SAFITRI
lanjutkan
Lala Kusumah
jangan-jangan Clarissa ya anaknya yang hilang itu , semoga 🙏🙏😍😍👍👍
Nadira ST
bpknya Andien muncul
Lala Kusumah
kereeeeeennn Cla 👍😍💪😍😘
Lyvia
semoga clarisa berkumpul dg keluarganya lagi
Lala Kusumah
gustiiiiii mau da dapat sistem Queen 🤭😂😍
Lala Kusumah
kereeeeeennn Cla 👍👍😍😍❤️❤️🥰🥰
Lyvia
bayangne ae ora teko thor tp Qsuka n sllu nunggu upnya, bagus ceritanya , semangat thor, suwun crazy upnya 😀
Zazkia Alzahra
hahahaaaa ceritamu membuat jiwa haluuuu kuu merontaa thor
Zazkia Alzahra
hanyaa baca novel mu saya bisaa meng halu ria thor hahaha
Diyah Pamungkas Sari
cm d novel aq jg bs berhayal jd clarisa yg seketika SUGIH 😭😭😭
Diyah Pamungkas Sari
wes cpt sat set gasss jgn kendorin 🤭🤭🤣🤣🤣
Hartono
Ipdate kok satu mbok kalau blm selesai jangan di ipload nggragas banget banget ni author
MommyRea
semangat Clarissa 💪👍🥰
Mimi Johan
Suka dg ceritanya.Crt ttg sistem n cew yg kuat gak lemah.
FAISHAL GAMING
luarbiasa
lanjuut
Lyvia
suwun crazy upnya thor
𝓐. 𝓗.𝓸
aneh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!