NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Gubrakkk

Nala Casandra memegang kepalanya, dia baru saja membaca sebuah novel dan sangat kesal. Dia marah sekali pada seorang antagonis yang ada di novel itu. Sangking kesalnya, dia melemparkan novel itu ke dinding, siapa sangka novelnya mental kena kepalanya, sampai dia jatuh dari sofa.

Dan siapa sangka pula, begitu dia membuka matanya. Seorang pria tengah berada di atas tubuhnya.

"Agkhhh!" pekik Nala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Rencana Jahat yang Gagal

Nala terus mondar-mandir di dalam tenda setelah dia kembali. Dia benar-benar cemas, kalau di pikir-pikir sebenarnya waktu berburu itu hanya dua jam di jaman modern. Tapi banyak hal yang akan terjadi.

"Gawat, tuan putri! gawat!" Welas berlari dengan sangat cepat ke arah tenda.

Karena dia pakai kain jarik sampai mata kakinya, itu membuat larinya terlihat sangat lucu.

Nala bukan fokus pada apa yang sedang di teriakan oleh Welas, malah fokus pada cara lari Welas.

"Welas, kalau lari angkat sedikit kainmu!" kata Nala.

Sumi melongo heran.

"Tuan putri, mana boleh begitu. Itu tidak sesuai etika dasar. Hukumannya 20 kali cambukan" jelas Sumi.

Nala sedikit tertegun. Pantas jaman dulu jarang terjadi kejahatan seperti pelecehann seksuall dan semacamnya. Karena memang semua orang taat pada aturan sepertinya. Justru kadang, orang-orang yang berkuasa yang semena-mena.

"Kalau begitu lupakan! apa pangeran Arga Yudha Kertajaya sudah kembali?" tanya Nala.

Welas menggelengkan kepalanya.

"Belum tuan putri, tapi putra mahkota sudah kembali. Dan... dan..."

Mata Nala melebar, jika seperti yang terlintas di ingatannya. Maka pangeran Arga Jaya Dirgantara pasti terluka.

"Dan apa mbak Welas?" tanya Sumi yang juga terlihat penasaran.

"Putra mahkota terluka parah" jawab Welas dengan wajah panik.

Nala mendesah kasar. Sama seperti yang dia pikirkan.

"Ayo lihat!" ajak Nala.

Ketiganya berjalan dengan cepat menuju ke tenda putra mahkota. Di sana, sudah ramai sekali orang. Terlihat Ratu Ken Dwijasari. Istri pertama Prabu Jayalodra dan ibu dari pangeran Arga Jaya Dirgantara, melotot melihat ke arah Nala.

"Jika terjadi sesuatu pada anakku, aku akan pastikan istana melati hangus menjadi abu!" pekiknya di depan Nala dan kedua pelayannya.

Sumi dan Welas sampai gemetaran. Sementara Nala terlihat cukup panik.

"Sekar Nala, dimana pangeran Arga Yudha Kertajaya? sebelum pingsan, putra mahkota mengatakan, kalau pangeran Arga Yudha Kertajaya yang melukainya!" jelas Ratu Sekar Arum, Ratu kesayangan prabu Jayalodra yang juga bibi Sekar Nala.

"Sembah pangabekti Gusti Ratu, hamba tidak tahu. Pangeran Arga Yudha Kertajaya belum kembali" jawab Nala.

Nala menoleh ke pintu tenda itu, dia tidak di ijinkan masuk. Pangeran putra mahkota sedang di obati oleh tabib.

Saat semua sedang panik. Ratu Sekar Arum mendekati Sekar Nala.

"Apapun yang terjadi di tenda Prabu Jayalodra nanti. Ingat untuk tutup mulutmu, jangan katakan apapun, bahkan jangan angkat kepalamu sama sekali! Mengerti?" bisik Ratu Sekar Arum pada Sekar Nala.

Nala mengangguk dengan cepat.

"Baik Gusti Ratu" jawabnya perlahan.

Setelah bicara pada Nala, Ratu Sekar Arum kembali mendekati Ratu Ken Dwijasari, mengusap bahunya dengan pelan.

"Bersabarlah Yunda, tabib pasti akan menyelamatkan pangeran putra mahkota" ucapnya seolah wanita itu benar-benar mendoakan keselamatan pangeran Arga Jaya Dirgantara.

Nala hanya tertunduk diam. Padahal, dia paling tahu. Kalau penjahat yang telah menyerang Pangeran putra mahkota itu, pasti adalah orang suruhannya. Dia memang ingin pangeran Arga Yudha Kertajaya dan pangeran Jaya Dirgantara lenyap. Supaya anaknya, Pangeran Arga Lelana bisa menjadi Raja.

Beberapa lama kemudian, semua pangeran, jenderal, dan Adipati yang mengikuti acara Perburuan telah kembali. Namun mereka di kejutkan oleh kabar tentang putra mahkota.

"Kakang pangeran Arga Jaya Dirgantara, terluka?" tanya pangeran Arga Panji Mahadipa, adik kandung putra mahkota yang datang bersama dengan pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya, merubah ekspresi wajahnya menjadi sangat serius.

'Sekar Nala, jadi ini yang kamu maksud. Aku harus menjauh dari pangeran putra mahkota dan cari teman berburu. Aku tidak sangka, kamu membantuku!' batin pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Selir agung Galuh Ayu bergegas menghampiri putranya.

"Pangeran Arga Yudha" panggil selir agung Galuh Ayu.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya memang anaknya. Tapi di istana, statusnya bahkan satu tingkat lebih rendah dari pangeran. Dia tetap harus memanggil anaknya dengan sebutan pangeran.

"Ibunda"

"Pangeran putra mahkota terluka, sebelum pingsan dia mengatakan kamu yang melukainya. Apa ini benar pangeran? ini tidak benar kan?" tanya selir agung Galuh Ayu yang panik dan sangat khawatir pada keselamatan pangeran Arga Yudha Kertajaya.

"Tentu saja tidak ibunda. Sejak masuk ke hutan, aku selalu bersama pangeran Arga Panji Mahadipa. Sampai kembali!" ujar pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Pangeran Panji Mahadipa yang ada di sebelahnya pun mengangguk.

"Benar, bibi selir. Kanda Arga Yudha selalu bersamaku. Mari kita ke tenda kakanda Arga Jaya!" ajak Pangeran Arga Panji Mahadipa pada pangeran Arga Yudha Kertajaya dan selir agung Galuh Ayu.

Sudah larut malam, pangeran putra mahkota akhirnya sadar. Mereka semua berkumpul di tenda besar milik prabu Jayalodra.

"Katamu, kamu lihat pangeran Arga Yudha Kertajaya yang melukaimu?" tanya Prabu Jayalodra.

"Benar ayahanda prabu! dia melukaiku, di tengah hutan. Saat matahari hampir terbenam!"

"Bagaimana pangeran Arga Yudha Kertajaya, apa yang bisa kamu sangkal?" tanya Prabu Jayalodra.

"Mohon ampun ayahanda prabu. Hamba sungguh tidak melukai kanda Arga Jaya. Hamba terus bersama pangeran Arga Panji Mahadipa ketika masuk hutan, dan itu masih sore. Sampai kembali, hamba bersama pangeran Arga Panji Mahadipa, ayahanda prabu!" jelas pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Mendengar itu, ratu Sekar Arum langsung menoleh ke arah putranya pangeran Arga Lelana yang terlihat menundukkan kepalanya saja sejak tadi, tak berani melihat ke arah Ratu Sekar Arum.

"Arga Panji, apa itu benar?" tanya Prabu Jayalodra.

"Mohon ampun ayahanda prabu, itu benar. Sejak masuk ke dalam hutan, hamba yang berpapasan dengan kanda Arga Yudha, memang bersamanya sampai kembali!" jelas pangeran Arga Panji Mahadipa.

Nala yang juga ada di ruangan itu, tapi seperti perintah Ratu Sekar Arum, harus terus menunduk dan jangan mengangkat kepalanya. Menghela nafas lega.

'Pangeran galak ini tidak bodohh. Dia mencari teman berburu yang sangat tepat. Pangeran Arga Panji, adalah kesayangan prabu Jayalodra. Tidak mungkin kalau prabu tidak percaya padanya' batin Nala.

"Arga Jaya... lalu siapa yang kamu lihat, melukaimu?" tanya Prabu Jayalodra dengan tegas.

Pangeran Arga Jaya Dirgantara terlihat panik.

"Mohon ampun ayahanda, memang penjahat itu menutupi wajahnya dengan kain hitam. Tapi pakaiannya itu mirip pangeran Arga Yudha, pakaian warna maroon dengan bordir emas itu, itu jelas milik Arga Yudha!" kata pangeran Arga Jaya Dirgantara tergesa-gesa.

"Mohon ampun ayahanda, tapi sejak hamba memasuki hutan. Hamba sudah pakai pakaian ini, penjahat itu jelas bukan hamba. Pasti ada yang sengaja, ingin membuat kesalahpahaman antara hamba dan kanda pangeran putra mahkota" jelas pangeran Arga Yudha Kertajaya.

Prabu Jayalodra mengangguk paham.

"Ini masuk akal, pasti ada yang ingin memecah belah hubungan persaudaraan antara para pangeran. Jenderal Mahesa!" panggil prabu Jayalodra.

"Sembah pangabekti Gusti prabu!" jawab jenderal Mahesa.

"Usut masalah ini sampai tuntas. Kalian pasti lelah, kembalilah. Karena pangeran putra mahkota terluka. Besok pagi, kita kembali ke istana"

"Sendiko dawuh Gusti prabu!" jawab semua orang sambil memberi hormat.

***

Bersambung...

1
Srie Ncii Herdiansyah
kirain mau up banyak whehee..
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: kan anuu ya, jadinya ya gitu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Srie Ncii Herdiansyah
aaaaaaaa, akhirnya nemu novel Time travel yang masuk ke jaman kuno versi indo bukan yg china2..aku suka bangett dari duluuu kaya kolosal2 gitu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: aaaaaaa senang baca komennya 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Hema
suka ceritanya, bagus
Clara Joya
suka novel ini
Grace Nelli
good
Yoongi marry me
suka ceritanya
Usaka
emejing ya, kerajaan jawa
Irene
bagus
Fani
langsung subscribe, suka benar
Yuyun
luar biasa sih, ini kerajaan kuno tapi bagus
Donita
semangat terus Thor, keren
Nimiarti
bagus
Diyah
bagus serius tapi lucu
Cecen
sangat menarik
Cecen
emang iya bunyinya gitu
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
tampan=>tampak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: iya itu maksudnya 🤣🤣🤣 otewe repormasi 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Esperanza
suka
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
menanti mu = menantumu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: 😍😍😍😍😍😍😍
🍏A↪(Jabar)📍: 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜👍😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!