NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

Hai semua,,,author kembali lagi nih dengan cerita baru.

Sebuah pernikahan terjadi di masa lalu, walau pernikahan dini namun tetap sah karena sang ayah si gadis yang menikahkan.

Kehidupan terus berputar dan saat si gadis dewasa sang suamipun ingin meresmikan pernikahannya.

Namun bagaimana jadinya jika pernikahan mereka terlupakan oleh sang gadis ,,,

Penasaran ???!! Yuk dibaca ,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 》》LET'S GO

Sesaat setelah turun dari pesawat, Andhini menghentikan langkahnya menghirup udara tanah air. Setelah empat tahun akhirnya ia kembali. Disha yang tertidur nyenyak tak terganggu saat diletakkan pada baby stroller. Disha masih membutuhkan baby stroller saat bepergian untuk mengantisipasi saat putri kecilnya itu tertidur. 

Andhini mempercepat keberangkatannya ke Indonesia atas persetujuan Mrs. Isabel bos perusahaan tempatnya bekerja. Sedangkan Mrs. Isabel dan Mahira akan menyusul sehari berselang.

Karena keberangkatan Andhini dipercepat iapun menolak fasilitas yang akan diberikan perusahaan yang akan bekerjasama dengan mereka.

“Besok aja mbak Tiwi ke Surabaya, istirahat dulu ,,,” Andhini melihat wajah lelah pengasuh putrinya yang sudah menjadi satu-satunya keluarganya sejak kelahiran putrinya.

“Iya bu, sudah malam juga. Takutnya gak dapat bis,” Mbak Tiwi setuju dengan usulan Andhini. Sudah sekian lama Tiwi tidak pulang dan tentu saja akan banyak perubahan yang terjadi. Kalau ia tiba siang akan lebih aman.

“Mbak Tiwi dorong troli aja, biar Disha sama aku,,,” Andhini mengambil alih stroller Disha setelah mengambil semua bagasinya.

Meskipun barang yang dibawa Andhini tidak banyak namun barang Tiwi lumayan banyak sehingga mereka membutuhkan troli.

Setelah mereka keluar bandara, taksi bandara terparkir siap mengantar penumpang ke tujuan. Andhini dan Tiwi berjalan beriringan menuju taksi. Andhini  berjalan dengan santai sambil mendorong stroller Disha.

“Hotel Borobudur ya pak ,,,” Andhini menyebut nama hotel yang menjadi tujuannya menginap malam ini hingga setelah pertemuan dengan perusahaan yang akan menjadi mitra kerja perusahaan tempatnya mengais rejeki.

Menginap di hotel adalah pilihan tepat bagi Andhini. Meskipun rasa rindu pada sang bunda sudah menumpuk dalam rongga dadanya namun ia harus berpikir jernih. Bisa dibayangkan bagaimana kagetnya bunda Riana jika ia datang tengah malam dengan seorang anak kecil.

“Baik mbak ,,,” Balas pak sopir sembari menganggukkan kepalanya. Pria paruh baya yang selalu tersenyum menyambut setiap penumpangnya. Pejuang ekonomi untuk keluarga di rumah.

Sebelum urusannya selesai, Andhini tidak akan mempertemukan putri kecilnya dengan bunda dan abangnya. Ia tak ingin fokusnya pecah dengan persoalan yang kemungkinan akan muncul. Andhini harus bersikap profesional.

Disha mulai terusik ketika taksi mulai melaju dengan kecepatan sedang. Ciri khas ibukota tak terlihat karena sudah tengah malam. Hanya lampu-lampu yang menghiasi sepanjang perjalanan menuju hotel. Mbak Tiwi pun menikmati pemandangan ibukota malam hari.

Hingga akhirnya mereka tiba di hotel. Setelah taksi terparkir seorang pria berseragam menyambut mereka dengan senyum ramah. Seseorang yang lain datang dengan luggage trolley dan menaikkan barang bawaan mereka.

“Selamat datang di hotel borobudur , ada yang bisa dibantu bu ?!” Resepsionis menyambut mereka dengan ramah.

“Atas nama Disha Malaika ,,,” Andhini sengaja memesan kamar atas nama putri kecilnya. Ia masih ragu menggunakan namanya saat berada di tanah air.

“Maaf, boleh liat tanda pengenalnya bu ?!” Masih dengan senyumnya sang resepsionis bername tag Arga meminta tanda pengenal dengan sopan.

Andhini segera merogoh tasnya dan mengeluarkan paspor miliknya dan milik putri kecilnya. Seolah mengerti dengan kelelahan tamunya, Arga pun tak membuang-buang waktu dan segera memberikan kunci kamar setelah mencocokkan data di komputernya.

“Ini kunci kamarnya bu, selamat beristirahat,” Arga menyodorkan sebuah kartu dan Andhini hanya mengucapkan terima kasih sebelum memasuki lift.

“Bund, kita sudah di tempat kelahiran bunda, kan ?!” Rupanya kesadaran Disha sudah kembali normal, mode on cerewetnya pun sudah dimulai.

“Iya sayang, tapi kita belum boleh jalan-jalan karena sudah malam”. Andhini menjawab apa adanya. Beruntungnya Disha selalu mengerti jika diberi penjelasan. Andhini harus banyak-banyak berterima kasih pada Tiwi yang telah membantunya merawat Disha dengan sangat baik.

Disha mengangguk-anggukan kepala mungilnya sehingga rambut ekor kudanya ikut bergoyang-goyang. Sungguh menggemaskan. Disha gadis mungil penggemar film princess-princess sehingga terobsesi dengan para princess negeri dongeng dengan menirukan gaya rambut bahkan cara bicara mereka sehingga terlihat sangat menggemaskan.

Klik

Ceklek

Andhini membuka pintu kamar lebar-lebar agar luggage trolley bisa masuk, sementara Disha melepaskan diri dan berlari ke tempat tidur. Selama berjam-jam hanya duduk rupanya membuat gadis kecil itu kelelahan.

“Terima kasih, mas ,,,” Tiwi mengucapkan terima kasih atas bantuan pria muda itu seraya menutup pintu kamar. Sedangkan Andhini berada di dalam kamar mandi. Kebiasaan ibu muda itu selalu membersihkan diri setiap kali kembali setelah berada di luar rumah tak peduli jam berapapun. Andhini tidak bisa tidur nyenyak jika tidak mandi terlebih dahulu.

“Lho, kok gak tidur, mbak ,,, baring dekat Disha aja gak apa-apa kita tidur bertiga. Ranjangnya muat kok ,,,” Andhini terkekeh melihat Tiwi kebingungan cari tempat tidur.

Tempat tidur memang masih muat untuk tiga orang karena tubuh mereka langsing. Tubuh Andhini meskipun sudah memiliki anak namun bentukannya masih seperti gadis pada umumnya.

“Maaf bu, harus tidur bareng ,,,” Tiwi merasa tak enak hati harus tidur di kasur yang sama dengan majikannya. Padahal selama ini Andhini sudah menganggapnya keluarga.

“Udah gak apa-apa, cepat tidur jangan sampai besok bangun kesiangan,” Andhini segera membaringkan tubuh lelahnya di samping putri kecilnya. Hal yang sama dilakukan oleh Tiwi namun disisi yang lainnya sehingga Disha tidur diapit oleh dua wanita dewasa.

Tak ada lagi percakapan diantara kedua wanita dewasa itu. Lelahnya perjalanan membuat rasa kantuk menyerang mereka. Sedangkan si gadis kecil sudah lebih dulu terbenam di dunia bawah sadarnya.

Pergerakan Tiwi menarik Andhini kembali tersadar. Perlahan mata bulatnya terbuka meski belum sempurna. Dengan gerakan pelan ia meraih jam tangan yang ia letakkan diatas nakas yang berdempetan dengan tempat tidur. Masih terlalu pagi, masih ada waktu untuk menikmati tidur beberapa menit.

“Mbak, kalo sudah mandi tolong bangunkan aku ya,,,” Tanpa menunggu jawaban, Andhini kembali memejamkan mata sambil memeluk tubuh mungil putrinya.

Jam menunjukkan pukul 07.10 ketika Tiwi menyelesaikan ritual mandinya. Perlahan gadis itu membangunkan wanita cantik tengah bergelayut dengan mimpi indahnya.

“Bu, bangun,,, aku udah selesai ,,,” Dengan gerakan sangat pelan, Tiwi membangunkan majikannya.

Meskipun Andhini memperlakukan Tiwi seperti saudara namun gadis itu tetap saja merasa sungkan. Ia tetap menempatkan diri sebagai pengasuh Disha.

“Mbak Tiwi ,,, aku mau mandi ,,,” Justru Disha yang lebih dulu bangun daripada Andhini. Mungkin wanita cantik itu masih kelelahan.

“Ya udah kalo gitu gadis cantik dulu yang mandi, ok ? Let’s go ,,,”  Seperti biasa, Tiwi menjadikan mandi sebagai momen bermain agar Disha bersemangat untuk mandi mengingat ibunya yang begitu sangat pembersih.

Suara tawa Disha dan Tiwi terdengar hingga kembali menarik kesadaran Andhini. Wanita cantik itu beringsut dan menyibakkan selimut yang menghangatkan tubuh.  Hal pertama yang ia lakukan adalah mengaktifkan ponselnya meskipun masih menggunakan nomor lokal Turki. Tak ada yang bisa ia hubungi ataupun menghubunginya karena sim card belum ia ganti. Ingat ia saat mengantar Tiwi ke bandara agar segera mengganti sim cardnya.

🍓🍓🍓🍓🍓

^^^Makassar, 3 Juni 2025^^^

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Arsita Dewi
Aduh... baru hari ini update nya ternyata... ma kasih krn Penasaran
Mrs. Ketawang
Jujur aja gak usah berbelit belit donk Andhini,biar smua jelas...
Yuliana Tunru
aduh andin knp jg berbelit2 sih jgn takut satria tak.mkin ambil disha kau bunda x yg lahirkan dan besarkan tanpa andil satria lagian satria jg sangat mencihtaimu dan.menantimu tak mgin nyakuti ank x yg ada malah giran bgt ternyata cebong x dulu tokcer
indy
kasihan satria
indy
lanjut, nungguin satria ketemu disha
neng ade
siapkan aja saham dan apartemen mewah buat othor 🙏❤️😁
neng ade
santai aja thor 😁 🙏❤️
Yuliana Tunru
akhir x ketemu jg ..bakal seru nih yg satu menghiba yg satu teguh bagai batu karang kapan mudik ke tmh andin
indy
Satria harus berjuang keras
neng ade
nurun gen nya Andhini .itu Disha
cantik cerdas dan mandiri ❤️❤️❤️
neng ade
masih jauh ya untuk membuat Andhini dan Satria bertemu..
neng ade
lama juga ya udah 4 tahun keberadaan Andhini sulit dilacak.. apakah Satria rak sadar jika benih nya udah tumbuh menjadi gadis yang cantik . bukankah Satria pernah mengalami sakit kehamilan simpatik ??
neng ade
kalau sejuta senyum nanti kram dong bibirnya thor 🙏❤️
neng ade
Kamu ga boleh egois Andhini.. kasihan Disha dia juga pasti merindukan sosok papa nya..
Arsita Dewi
Lanjut cerita nya... manis sekali...
indy
lanjut
Yuliana Tunru
welcome home andini ..pulang ya ketemu bunda jgn terlalu.lama pwrgi.kasihan.klga.mu jg diaha yg tak.kenal klga x apkg papa x
indy
lanjut kakak, kayaknya andini dan satria ketemu di meeting
Anonymous
Makassar nya dimaana Kak?semangat
Dwi Winarni Wina
satria akan mencari bukti2 yg kuat dulu tuk mwnceraikan linda...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!