NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Umpan.

Di malam itu juga Yudas duduk di markasnya, Ia memikirkan strategi untuk menemukan perusuh tersebut. Ia tahu bahwa Japra tidak akan puas jika ia tidak berhasil menemukan mereka.

"Aku harus bikin skenario," pikir Yudas. "Salah satu atau dua anggota harus dijadikan korban. Kalau tidak begitu, tidak bisa ketemu."

"Iya,,Harus ada korban. !" Gumanya.

Yudas merencanakan untuk membuat skenario yang akan membuat Japra percaya bahwa ia telah menemukan perusuh tersebut. Ia akan memilih salah satu atau dua anggota timnya untuk berpura-pura menjadi korban, sehingga Japra akan percaya bahwa ia telah menemukan pelaku sebenarnya.

Yudas tersenyum sendiri, merasa bahwa rencananya akan berhasil.

Yudas mengangguk sendiri, membenarkan rencananya.

"Iya, harus ada yang jadi korban," batinnya berbicara, memperkuat tekadnya untuk melaksanakan rencana tersebut.

Ia tidak peduli siapa yang akan menjadi korban, asalkan rencananya berhasil dan Japra puas. Yudas merasa bahwa ia harus melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya, bahkan jika itu berarti mengorbankan salah satu anggota timnya.

Di Dalam lamunaya yudas pun terbangun dari lamunan

" Clek." Suara pintu kebuka. Ada sosok pria tinggi besar masuk ruangan, Orang tersebut yakni Prayogo.

Yudas terkejut ketika Prayogo tiba-tiba datang membawa segepok uang. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Ini uang buat kalian. Jangan setengah-setengah kalau cari korban. Setengah dari kalian harus mau jadi korban kalau Misi mu tak ketahuan. Tenang saja, setelah masuk, saya yang urus," kata Prayogo dengan nada yang meyakinkan.

Yudas masih terlihat bingung. "Ini duit apa, bos?" tanyanya.

Prayogo tersenyum. "Halah, uang operasional. Untuk biaya-biaya yang diperlukan dalam mencari korban," jawabnya dengan santai.

" Jadi menurut Bos, Anggota Aliansi SriGethuk harus di korbankan.?" Tanya Yudas.

"Ya, biarkan mereka tertangkap dulu,nanti setelah masuk akan saya lepaskan mereka, tenang Saja." jawab Prayogo.

"Lantas Siapa yang paling pas untuk jadi Baneh?" Tanya Yudas serius.

"Suyanto dan kawan kawan.!. itu orang paling berpengaruh di SriGetuk, kamu harus bisa merintah dia, kalau bisa dah pasti masuk perangkap dan kamu punya reputasi bagus di mata japra.!" Kata Prayogo meyakinkan.

"Suyanto.?" Yudas Bingung.

"Iya.!. kenapa emangnya.?" tanya prayogo.

"Sangat sulit jika Suyanto akan di jadikan baneh, Suyanto kan loyalis Japra. gak mungkin ia mau di ajak Bersekongkol. malah bisa kita kebaca rencana kita " Jawab Yudas pesimis.

"Kamu punya orangnya Suyanto.?" Prayogo mengatur Strategi.

"Punya,.!" Jawab yudas

"Sini kau ku Bisiki, Ini Rencana Jitu.! " Kata prayogo Sambil mendekatkan Mulutnya ke telinga Yudas,.

Yudas pun Tersebyum "Iya... iya ...Masuk."

Yudas tersenyum, merasa bahwa rencananya sudah mulai terbentuk. "Oke, setengah dari kami akan saya korbankan, seolah-olah tertangkap. kita bermain di anak buah Suyanto dan suyantonya," jawab Yudas dengan nada yang yakin.

Prayogo tersenyum licik, merasa bahwa rencana Yudas sudah sesuai dengan keinginannya. "Bagus, das! Itu ide cerdas, Segera mungkin rencana ini Harus berhasil." kata Prayogo dengan nada yang puas.

Prayogo merasa bahwa dengan rencana ini, mereka akan dapat memanipulasi Japra dan mencapai tujuan mereka. Ia tidak peduli bahwa beberapa orang akan menjadi korban dalam rencana ini, asalkan tujuan mereka tercapai.

********

Japra duduk di ruang kerjanya, Ia memandang layar komputer dengan mata yang tajam. Ia sedang mencoba mencari tahu tentang perusuh yang telah mengacaukan proyeknya melalui teliksandi, sebuah jaringan informasi yang luas dan kompleks.

"Kenapa banyak bener perusuhnya? Jangan-jangan di internal ku sendiri?" pikir Japra, merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

"Ini Terstruktur banget, wah ini gak main main " Gumam Japra.

Ia juga memikirkan tentang Yudas, yang telah jarang menghadap kepadanya.

"Sekarang Yudas juga jarang menghadap, aku jadi curiga, Apa ini bagianbkonspirasi mereka.?" kata Japra kepada dirinya sendiri.

Japra mengambil keputusan untuk mencari orang external untuk mengatasi masalah perusuh yang mengacaukan proyeknya. Ia sudah tidak yakin bahwa Yudas akan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan profesional.

"Aku harus cari orang external untuk mengatasi ini, aku sudah gak yakin bahwa Yudas bakal profesional," kata Japra kepada dirinya sendiri.

"Kalau tidak, sudah hancur Proyek ini, Aku tak mau itu terjadi." Gumam japra

Ia merasa bahwa sudah saatnya untuk mencari bantuan dari luar, karena ia tidak ingin proyeknya gagal karena Banyak Perusuh. Japra akan mencari orang yang lebih profesional dan dapat dipercaya untuk mengatasi masalah tersebut.

"Oke..Aku akan Segera Cari Orang." Batin Japra.

*********

Di pagi pagi Buta Yudas sudah mendatangi Rumah Suyanto, Anak buah kesayangan Japra, Suyanto sangat loyal dan taat pada perintah Japra, Keloyalan Yanto Akan Di manfaatkan Yudas yang Akan mempengaruhinya.

"Bang yanto, Saya kesini bermaksut untuk pinjam Anak buah mu, untuk di tempatkan di Proyek. bolehkah.?" tanya Yudas.

"Boleh saja, asalkan kesepakatan di Awal jelas, bagaimana komisi dan bagian2nya."

"Santai Bang yanto, semua Akomodasi dan komisi pun sudah saya siapkan" Kata Yudas

"Kalau begitu Silahkan pakai dulu gak apa apa.!" jawab Yanto

Yudas tersenyum, merasa bahwa ia telah berhasil mempengaruhi Suyanto.

" Kami hanya membutuhkan anak buah yang loyal dan berpengalaman seperti yang Bang Yanto miliki,Makanya keluar berapa pun saya siap." kata Yudas dengan nada yang meyakinkan.

Suyanto terlihat puas dengan jawaban Yudas, dan ia mulai mempertimbangkan tawaran tersebut. "Baik, saya Pasti menyetujui itu. Tapi, saya harus tahu lebih banyak tentang proyek tersebut dan apa yang diharapkan dari anak buah saya," kata Suyanto dengan nada yang lebih terbuka.

Yudas tersenyum lagi, merasa bahwa ia telah berhasil membuka pintu untuk mempengaruhi Suyanto lebih lanjut. "Tentu saja, Bang Yanto. Saya akan menjelaskan semua tentang proyek tersebut dan apa yang diharapkan dari anak buah Anda," kata Yudas dengan nada yang ramah.

Lalu Yudas pun mengeluarkan Uang Lima gepok pecahan Serarus ribuan di meja depan Suyanto.

Suyanto terlihat sangat terkesan dengan uang gepokan yang diberikan oleh Yudas. Matanya terbelalak ketika melihat jumlah uang yang sangat besar, lima puluh juta rupiah.

"Itu Baru DP Bang, Kita masih persiapkan komitmen 3x lipat dari ini, seandainya itu berhasil." Kata Yudas

"Oke, saya terima," kata Suyanto dengan nada yang sangat puas.

"Berarti proyek mu sangat kompeten, Das. Aku suka."

Yudas tersenyum, merasa bahwa ia telah berhasil memenangkan kepercayaan Suyanto.

"Saya senang Anda menerima tawaran saya, Bang Yanto. Saya akan memastikan bahwa proyek ini akan berjalan dengan lancar dan sukses," kata Yudas dengan nada yang meyakinkan.

Suyanto mengangguk, merasa bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat. Ia tidak menyadari bahwa ia telah terjebak dalam rencana Yudas yang sebenarnya.

Setelah Uang lima puluh juta di tangan, Yanto pun terlena. tidak ada perjanjan apa pun dengan yudas, karna uang yanto tak mengira kalau itu jebakan batman.

"Sudah santai saja, kita gak usah bikin kesepakatan, aman tim saya sudah pengalaman das.!"

yudas hanya mengangguk

"Kamu termakan jebakan ku Yan, mana ada orang berpangku tangan mau dapat uang banyak, enak aja lue... preman bodoh " Batin Yudas menghardik Yanto.

Dan Yanto pun merasa sangat puas dan santai setelah menerima uang lima puluh juta dari Yudas. Ia tidak lagi memikirkan tentang kesepakatan atau perjanjian, karena ia merasa bahwa Yudas sudah dapat dipercaya.

"Sudah santai saja, kita gak usah bikin kesepakatan, aman tim saya sudah pengalaman das!" kata Suyanto dengan nada yang santai dan percaya diri.

Yudas hanya mengangguk, tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia merasa bahwa ia sudah berhasil memanipulasi Suyanto dan membuatnya percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar.

"Mulai besok, anak buahmu mulai bekerja," kata Yudas dengan nada yang tegas dan profesional.

Suyanto mengangguk, merasa bahwa semuanya sudah siap dan akan berjalan dengan lancar. "Baik, saya akan siapkan anak buah saya untuk mulai bekerja besok," kata Suyanto dengan nada yang percaya diri.

Yudas tersenyum, merasa bahwa rencananya sudah mulai terwujud.

"Baik, Bang Yanto. Sampai ketemu di Mabes," kata Yudas dengan nada yang ramah dan profesional.

Suyanto mengangguk .Yudas pun berpamitan kepada Suyanto, kemudian berjalan keluar dari rumahnya.

Suyanto menonton kepergian Yudas dengan mata yang berbingar, merasa bahwa kedatangan Yudas mwmbawa berkah.

SetelahMeninggalkan Rumah Suyanto, Yudas mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada seseorang. "Rencana sudah berjalan. Suyanto sudah terjebak. Tunggu instruksi selanjutnya," kata pesan tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!