NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

TOK TOK TOK

Ceklek

"Ryan...." Yusuf berjalan menghampiri Ryan di meja belajarnya.

"Ada apa, Pa?" Ryan menoleh memandang Yusuf.

"Papa...." Ucapan Yusuf terpotong karena dia melihat robot yang ada di meja Ryan sama seperti kado yang akan ia berikan.

"Kenapa, Pa?"

"Itu hadiah dari siapa sayang?"

"Itu dari Mama," jawab Ryan berbohong, robot tersebut di berikan Arka saat di sekolah. Arka memberikan kado itu sebagai ungkapan permintaan maafnya karena tidak mengatakan secara langsung tentang ayah kandungnya.

Yusuf membuka sendiri kadonya, dia merasa kado yang ia bawa sudah tidak spesial. Lalu Yusuf meletakkan robot darinya di dekat robot milik Ryan di meja. Kemudian duduk di atas kasur berhadapan dengan Ryan.

"Kalau yang ini dari Mama dan yang ini dari Papa," ucap Yusuf.

"Terimakasih, Pa."

"Sama-sama sayang," ujar Yusuf.

"Pa, mulai besok aku libur sekolah."

"Kamu mau liburan kemana?"

"Aku mau pulang ke Madiun, Pa. Aku mau pindah sekolah disana."

Yusuf terdiam dan hatinya serasa berdesir. Beberapa menit suasana hening, Yusuf maupun Ryan tidak ada yang bicara. Yusuf mengusap matanya yang berkaca-kaca.

"Kalau Ryan mau ke Madiun boleh-boleh aja, tapi hanya untuk liburan. Kenapa Ryan ingin pindah sekolah, sayang?"

"Aku mau tinggal sama mbah."

"Apa karena Ryan berpikir bisa bertemu dengan ayah kandung Ryan?" ucap Yusuf lirih.

"Nggak Pa, aku udah tau kalau ayah kandungku meninggal. Aku kangen sama teman-teman masa kecilku. Dan pengen sekolah bareng mereka lagi."

"Lalu kenapa sayang? Apa ada yang menyakiti Ryan disini? Atau papa punya salah ke Ryan? Katakan Nak, jangan seperti ini. Beberapa hari ini papa perhatikan Ryan juga berbeda, ga pernah peluk papa lagi, ga pernah manggil papa lagi kalau nggak papa yang manggil Ryan duluan. Ada apa? Apa salah papa?" cecar Yusuf. Sekaligus menahan rasa sesak di dadanya.

"Kalau papa ga ijinin Ryan pindah, Ryan ga mau pergi sekolah disini," ucap Ryan pergi meninggalkan Yusuf di kamar.

Yusuf mengacak-acak rambutnya dan menutup wajahnya. "Ada apa lagi ini, gimana caranya aku tau masalah sebenarnya," gumam Yusuf.

Yusuf keluar dari kamar Ryan dan masuk ke kamarnya. Selonjoran di atas kasur dan menatap langit-langit, dengan tatapan kosong. Mencoba mencari jawaban dari semua pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Anisa menyusul Yusuf ke kamar dan duduk di sebelahnya. Anisa menyentuh pelan lengan Yusuf yang sedang melamun. Yusuf tersentak dan menggeser duduknya, lalu merangkul Anisa.

"Mas, kamu kenapa? Tadi juga aku suruh ke bawah buat makan malam, malah ga turun. Ada apa?"

"Kenapa Ryan ingin pindah ke Madiun? Apa dia udah bilang padamu?"

"Udah, tapi aku juga tidak bisa ambil keputusan. Semuanya tergantung sama kamu, Mas."

"Aku tidak setuju, sama sekali tidak. Tapi dia bilang tidak mau ke sekolah disini setelah liburan ini."

"Sebenarnya ga masalah juga Ryan pindah, Mas. Kita kan masih bisa ketemu sama dia. Mungkin ada teman dia di sekolah sini yang membuatnya tidak nyaman Mas."

"Itu bisa jadi, tapi aku merasa seperti kehilangan Ryan. Dia ga pernah manggil aku lagi seperti dulu. Kamu tau kan dulu apa aja dia selalu menghampiriku, minta tolong ini dan itu, minta apa aja sama aku. Sekarang jangankan minta, manggil aku aja nggak," ulas Yusuf dengan suara parau, tidak lama kemudian menitikkan air mata.

(Sebenarnya aku ga tega lihat kamu kaya gini, Mas. tapi aku juga ga bisa melihat Ryan murung terus kalau tinggal disini. Ucapan mama pasti terus terngiang-ngiang di kepalanya.) batin Anisa.

-------

Beberapa hari kemudian setelah Yusuf menggalau, akhirnya memutuskan untuk menyetujui keinginan Ryan. Setelah mengurus perpindahan Ryan ke sekolah yang di inginkannya, mereka memutuskan liburan ke Madiun.

Pak Hasan dan Bu Evelyn yang sama sekali tidak mengetahui rencana Yusuf dan Anisa berkunjung ke rumah mereka. Keduanya dibuat terkejut karena Yusuf dan Anisa sudah bersiap untuk pergi.

"Kalian semua mau liburan kemana?" tanya Pak Hasan.

"Mau ke Madiun, Pa." Yusuf menjawab sambil memasukkan koper ke dalam bagasi.

"Kalian berapa hari disana?" tanya Bu Evelyn.

"Sampai liburan selesai, Ma."

"Tapi kenapa kalian bawa koper sebanyak itu? Kaya orang mau pindahan aja," ucap Pak Hasan.

"Koper-koper ini milik Ryan, Pa. Dia mau pindah sekolah disana."

"Pindah ? Buat apa dia pindah ke Madiun?" Pak Hasan mengernyitkan dahinya.

Bu Evelyn mendengar percakapan Yusuf dan pak Hasan. Lalu menghampiri Anisa yang sedang menyuapi sarapan Hana. Bu Evelyn mengajak Anisa sedikit jauh dari pak Hasan dan Yusuf.

"Anisa, kenapa Ryan tiba-tiba ingin pindah?"

"Aku ga tau, Ma. Itu keinginan Ryan sendiri, aku dan mas Yusuf juga udah berusaha bujuk dia untuk tetap sekolah disini. Tapi Ryan tetap bersikukuh pindah kesana," jawab Anisa.

Tidak merasa puas dengan jawaban Anisa, Bu Evelyn mendekati Ryan. Lalu berjalan ke teras dan duduk di sebelahnya. Bu Evelyn mengambil hp Ryan yang tengah dimainkannya.

Anisa khawatir ketika Bu Evelyn di samping Ryan dan memegang hpnya. Ia bergegas mendekati keduanya. Dan berdiri di samping Ryan.

"Ma, mama mau ikut kami?"

"Tidak, aku mau bicara dulu dengan Ryan sebentar, tinggalkan kami berdua."

"Tapi, Ma...."

"Pergi Anisa!!!"

Anisa segera mendekati Yusuf dan mengajaknya segera berangkat. Lalu Yusuf memanggil Alif dan Ryan, sementara Bu Evelyn tidak jadi bicara dengan Ryan. Bu Evelyn kesal dengan sikap Anisa, lalu Bu Evelyn menghampiri Yusuf.

"Yusuf, mama ingin bicara dengan Ryan sebentar saja."

"Mama mau ngomong apa, Ma?" tanya Yusuf.

"Bukan apa-apa. Mama mau coba bujuk dia tetap tinggal disini."

"Oh, ya sudah ayo... papa juga mau ngomong sama Ryan," ucap Pak Hasan.

Raut wajah Ryan dan Anisa ketakutan saat Bu Evelyn mendekat. Yusuf memperhatikan istri dan anaknya. Dalam hati kecilnya curiga telah terjadi sesuatu antara Ryan dan mamanya.

"Ryan, kenapa kog pengen pindah, Nak ? Kakek janji, kalau Ryan tetap disini akan ajak Ryan liburan ke luar negeri. Mau pergi ke negara manapun boleh," bujuk Pak Hasan.

"Aku cuma mau sama Mbah, Kek." jawab Ryan.

"Tapi kita kan juga mbahmu Ryan," ucap Bu Evelyn.

Ryan berlari dan memeluk Anisa yang berdiri di dekat Anisa. Yusuf menghentikan kedua orang tuanya dan meminta pengertiannya. Setelah itu mereka semua berpamitan dan pergi.

Setelah mobil Yusuf menghilang dari pandangan, Bu Evelyn mengingat semua yang ia katakan pada Ryan. Dan menyesali semua yang sudah diucapkannya. Bu Evelyn mengajak pak Hasan segera kembali pulang.

---------------------------

DI MADIUN

Bu Laila sangat senang anak dan cucunya datang ke rumahnya. Keisha, adik Anisa yang kebetulan ada di rumah segera menghampiri Hana dan menggendongnya. Memeluknya erat Hana dan menciuminya.

"Kei, meluknya jangan kenceng-kenceng, kasihan Hana ga bisa napas," ucap Anisa, Yusuf hanya tersenyum melihat Keisha gemas dengan Hana.

"Mbak, ayo ke kamar!!!" ucap Keisha.

Anisa menuruti keinginan Keisha sekaligus istirahat. Sedangkan Alif dan Ryan bermain dengan dua anak Keisha. Sementara Yusuf dan Bu Laila mengobrol di ruang tamu.

"Ada apa, Kei?" tanya Anisa sambil selonjoran di atas kasur.

"Mbak inget ga sama mas Arka? yang dulu mbak pacaran sama dia diam-diam itu loh mbak," ujar Keisha serius.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!