NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Pengganti Putra Presdir

Menjadi Ibu Pengganti Putra Presdir

Status: tamat
Genre:Suami ideal / Ibu Pengganti / Keluarga / Duda / Anak Genius / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Dua kali gagal menikah, Davira Istari kerapkali digunjing sebagai perawan tua lantaran di usianya yang tak lagi muda, Davira belum kunjung menikah.

Berusaha untuk tidak memedulikannya, Davira tetap fokus pada karirnya sebagai guru dan penulis. Bertemu dengan anak-anak yang lucu nan menggemaskan membuatnya sedikit lupa akan masalah hidup yang menderanya. Sedangkan menulis adalah salah satu caranya mengobati traumanya akan pria dan pernikahan.

Namun, kesehariannya mendadak berubah saat bertemu Zein Al-Malik Danishwara — seorang anak didiknya yang tampan dan lucu. Suatu hari, Zein memintanya jadi Ibu. Dan kehidupannya berubah drastis saat Kavindra Al-Malik Danishwara — Ayah Zein meminangnya.

"Terimalah pinanganku! Kadang jodoh datang beserta anaknya."

•••

Mohon dengan sangat untuk tidak boomlike karya ini. Author lebih menghargai mereka yang membaca dibanding cuma kasih like tanpa baca. Sayangi jempolmu. 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MIPPP 10 — Merindukannya

Sudah tiga hari Davira menemani sang ibu di desa. Karena cemas pria itu akan datang lagi, Davira memutuskan untuk meminta cuti supaya bisa tinggal di desa dan menemani sang ibu selama beberapa hari.

Selama tiga hari itu pula, Zein terus tantrum dan menangis menanyakan ketiadaan guru kesayangannya di Kinder School. Meski sudah diberitahu bahwa Davira sedang cuti, namun Zein tetap tidak mau mengerti. 

Hal itu membuat Kavindra jadi pening dan hilang kesabaran menghadapi putra semata wayangnya itu. Apalagi, Zein sama seperti dirinya yang keras kepala. Jika sudah menginginkan sesuatu, maka Zein harus mendapatkannya. 

"Zein, ayo makan dulu, kalau Zein tidak makan gimana bisa tumbuh jadi anak yang hebat? Yuk, makan ya, Nak. Grandma sudah buatkan makanan kesukaan Zein, lho," bujuk Karina untuk kesekian kalinya agar cucunya itu mau makan. 

Sudah tiga hari ini, Zein selalu sulit dibujuk untuk makan. Dan Karina semakin takut cucunya akan jatuh sakit. 

Zein menggeleng, menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya yang mungil. "Tidak mau, tidak mau. Zein cuma mau Miss Dav, Grandmaaa. Di mana Miss Dav?" rengeknya berguling-guling di atas bed. 

"Sayang, cucu grandma yang paling lucu dan menggemaskan. Papa kan sudah bilang kalau Miss Dav sedang cuti," kata Karina dengan lembut. Membujuk seorang anak seperti Zein memang tidak mudah. 

Di belakang Karina, Kavindra menatap putranya dengan gemas. Jika bukan karena sang ibu ada di sini, Kavindra mungkin sudah berteriak-teriak kepada Zein dan memberitahu anaknya agar bisa mengerti. 

"Panggil Miss Dav ke sini. Papa, panggil Miss Dav, Papa." Zein kembali merengek manja. Tak biasanya anak itu berubah manja seperti ini. Dan hal itu justru membuat Kavindra berubah kasihan pada anaknya. 

Kavindra mendekati Zein, mengusap kepalanya dengan lembut. "Zein rindu sama Miss Dav, ya?" tanyanya dengan lembut namun tetap terdengar tegas. "Papa juga rindu, nih, sama Miss Dav." 

Karina membola, "Aku tidak salah dengar, kan?" gumamnya merasa heran. 

"Papa juga rindu Miss Davira?" tanya Zein balik, matanya yang kecil mengerjap beberapa kali, menunjukkan ketertarikan pada ayahnya. Diam-diam hati kecilnya mulai berbunga. 

Kavindra mengangguk, "Tapi Papa masih makan, tidur dan bahagia seperti biasanya, walaupun Papa sedang rindu, tidak seperti Zein yang terus merajuk seperti ini." 

Zein bangkit berdiri, seketika melupakan rengekannya dan menatap. "Terus Zein harus apa dong, Papa? Zein rinduuu sangat dengan Miss Dav," kata Zein dengan nada yang dibuat-buat. 

"Hmm, gimana, ya? Kalau Zein gak mau makan, Miss Dav juga pasti sedih." 

Mendengar ucapan ayahnya itu, Zein lantas berpikir. Kemudian, menghampiri sang nenek yang masih memegang piring berisi makan siangnya. 

"Grandma, Zein mau makan. Zein gak mau bikin Miss Dav sedih," kata Zein dengan lugunya. 

Karina tersenyum dan mulai menyuapi Zein makan sementara Kavindra kembali ke ruang kerjanya. Menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda karena drama Zein. 

"Nah gitu dong, Zein harus makan yang lahap, ya. Biar bisa cepat tumbuh besar," ucap Karina sambil tetap menyuapi Zein. Anak kecil itu makan dengan lahapnya saat mendengar perkataan bahwa Miss Dav mungkin akan sedih. 

"Kalau Zein tumbuh besar, Zein bisa dapat ibu ya grandma?" tanya Zein polos. Karina terdiam dan ragu harus menjawab apa. 

"Iya, dong! Kalau Zein jadi anak yang baik dan rajin, Zein pasti bisa dapat ibu seperti Miss Dav," sahut Ravindra yang tiba-tiba datang dengan membawa sebuah map. 

Kedua mata Zein terbelak, "Sungguh, Uncle? Kalau Zein jadi anak baik, Zein bisa punya ibu seperti Miss Dav?" tanyanya antusias pada pamannya itu. 

Ravindra mengangguk, sedangkan Karina menatap putra keduanya dengan tatapan bingung. 

"Tapi, Zein harus melakukan satu hal yang uncle minta, bisa?" Ravindra mengangkat kedua alisnya naik. Tetapi, anak kecil itu mengangguk setuju, membuat Ravindra tersenyum penuh kemenangan. 

"Apa lagi rencanamu, Nak? Jangan sampai kakakmu marah lagi, ya." Karina mengingatkan dengan tatapan khas ibu. Tapi Ravindra hanya mengedikkan bahu sambil memberi sang ibu senyuman. 

"Oke, deh. Sekarang Zein habiskan makannya dulu, ya. Uncle mau menemui papa Zein dulu," ujar Ravindra langsung berlalu dari sana. 

Sesampainya di ruang kerja Kavindra, pria itu langsung masuk tanpa mengetuk pintu. "Aku ada hal yang harus dibicarakan," katanya begitu tiba di depan meja kerja sang kakak. 

Kavindra memberinya isyarat agar adiknya duduk. Mengalihkan atensi dari laptopnya sejenak, pria itu menatap Ravindra dengan serius. 

Ravindra menyodorkan map itu ke depan sang kakak. "Aku sudah mengumpulkan beberapa informasi mengenai gurunya Zein itu, sebaiknya kau membacanya, Kak. Kau pasti akan senang ketika tahu faktanya," kata Ravindra dengan bangga. 

Kavindra melirik adiknya sekilas, meski agak ragu tapi ia tetap membuka map itu dan melihat isinya. Map itu berisi data pribadi Davira. Dengan penasaran, Kavindra membaca kertas itu satu persatu. 

"Belum menikah? Kau yakin tidak salah mencari informasi?" tanya Kavindra ragu. 

Tetapi, Ravindra mengangguk dengan mantap. "Kau meragukan hasil kerjaku, Kak? Aku sudah mencari informasi itu semalaman dan sudah memeriksanya dua kali. Dan memang benar bahwa Miss Dav belum menikah. Emm, sebenarnya … " kata Ravindra menggantung. 

"Sebenarnya apa? Katakan dengan jelas!" 

"Sebenarnya, Miss Davira itu sudah gagal menikah sebanyak dua kali," sambung Ravindra dengan agak rendah. 

"Apa? Dua kali gagal menikah? Tapi kenapa?" tanya Kavindra yang langsung dibalas gelengan kepala oleh adiknya itu. 

"Aku juga tak tahu, tapi hal baiknya adalah, kau punya kesempatan, Kak! Wujudkanlah keinginan Baby Zein, beri dia kebahagiaan dan ibu yang dia inginkan!" pekik Ravindra mendorong sang kakak untuk maju. 

Sudah saatnya bagi Kavindra untuk melangkah dan menata kembali kehidupan rumah tangganya yang sempat hancur. Terlebih lagi, Zein sangat menyukai Davira, dan kedekatan mereka tak perlu diragukan lagi. 

Sementara Kavindra tampak menimbang keputusannya, Ravindra justru bergerak dalam diam dan melangkah pergi dari sana. Masalah kakaknya sudah ia atasi, dan tinggal satu langkah terakhir. 

Ravindra harus bisa memerintah Zein untuk membujuk sang ayah agar mau mendatangi tempat tinggal Davira. 

Apa yang sebenarnya akan dilakukan Ravindra? Akankah rencananya itu bisa berhasil? 

1
Siti Sopiah
kalau perangai bapak nya yg sombong keras kepala .sampai matipun anaknya gak laku
Siti Sopiah
dah tua bangka tak ingat mati khailas .sombong nak mampus.
Siti Sopiah
alahai paling jg.maknya si Zul Zul tu😄😄😄
Kukun Sabarno
semoga ada keajaiban Allah Maha membolak balikkan🙏
Mama Gezkara
do you know guys
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Mama Gezkara
waahh...itu fikiran yg salah loh Bu ...
itin
davira klo anak sulung berarti punya adek kan ya tp kok ga pernah di up ya. atau davira sebenarnya anak tunggal?
itin
terkadang jodoh datang sekaligus anaknya....... dan agak cukup rumit ya davira yang tak wanita sempurna ditambah calon ayah mertua bandit banget.
tapi ya itulah takdir yang kadang ga bisa ketebak alurnya
itin
ga banyak mertua seperti mama karina. biasanya kita manusia lebih dulu menghakimi baru pun mencari tau alasan ada apa dibalik kesulitan dari orang tersebut. beruntung kamu davira
itin
owhh begitu ternyata keadaannya makanya diending 🤭🫣 (opps ketahuan deh lompat lgsg diakhir) mereka tetap bertiga davira ga ada anak dari hasil pernikahannya dgn kavindra.
sungguh kurg apdol sebenarnya krn lauren msh hidup yg bisa aja merusuh sampai akhir kecuali duda dtinggal mati istri.
itin
pertamakalinya ending utk pemeran utama wanitanya ga dapat bonus anak. kirain davira dikasih anak dari pernikahannya dgn kavindra
Lena Sari
akhirnya Agus dapat karmanya jga d hajar massa,biasanya Bu Rika,davira yg pukulin Agus,hmm ..enak nggak Gus d pukulin
Mardianik Anik
ihh... siapa wali nikahnya Thor?
Saya Sayekti
menarik
Saya Sayekti
kailas, udah kayak setan alas
Ros Sita
terus masalahnya buat kalian apa hahhhhhhh
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Sandisalbiah
melihat Lauren yg begitu dendam pd Kavindra padahal dia yg berhianat, bisa jadi itu dulu ulah Khailas.. pria arogan dan berkuasa itu bisa aja bertindak semaunya demi egonya itu.. sengaja mengancam Lauren agar meninggalkan Kavindra.. bisa jadi kan.. 🤔🤔
Siti Sopiah: iya sih.kan mertua nya yg laki2 kan macam setan
total 1 replies
Sandisalbiah
apa lagi yg buat dia terkejut.. kemunculan Lauren kah..? 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!