Serangeline Fros, wanita berusia 45 tahun, dikenal di seluruh kota Darsen sebagai ketua geng Bloodfangs—geng paling ditakuti yang menguasai setengah wilayah kota. Di balik reputasinya yang kelam, Sera menyimpan mimpi lama yang tak pernah terwujud: menjadi seorang penyanyi. Namun takdir berkata lain, sejak muda ia dipaksa oleh kakeknya untuk meneruskan tahta keluarga sebagai pemimpin geng, menenggelamkan keinginannya di balik darah dan kekuasaan.
Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Tapi kematian bukanlah akhir bagi Serangeline Fros. Ia terbangun kembali… di tubuh seorang wanita muda berusia 25 tahun—bertubuh gendut, pemalu, dan diremehkan semua orang, bahkan oleh suaminya sendiri.
Apakah Serangeline akan menemukan makna baru dari kehidupan keduanya, ataukah sisi gelapnya sebagai gangster akan kembali bangkit dan menghancurkan segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4.Apakah Ini Takdir?
HAPPY READING!!!
.
.
.
Kael terperanjat begitu mendengar teriakan Sera .
"Sera ada apa? Apa kamu terluka, apa ada yang sakit?" tanyanya panik sambil meraba-raba tubuh yang sekarang sudah menjadi milik Serageline.
Sera terpaku. Dadanya masih berdebar kencang, seperti ada sesuatu yang memukul-mukul dari dalam. Ia menatap sekeliling ruangan dengan mata melebar, penuh kepanikan yang belum sempat ia urai.
"Benar apa yang di katakan perempuan itu ,ini nyata yang aku lalui barusan memang mimpi ." batin Sera .
Namun bayangan itu masih jelas . Kabut putih, tubuh aslinya, dan kalimat terakhir perempuan itu yang menghantam pikirannya.
"Tolong lanjutkan hidupku ,biar aku yang menggantikan kematianmu ."
Kalimat itu kembali berputar di kepalanya, menghujam lebih dalam. Suara perempuan pemilik tubuh ini, memohon, seakan masih berbisik di telinga Sera.
''Apa ini ,apa ini takdir ?"batin Sera memperhatikan tubuh gemuk milik perempuan itu ."Tapi kenapa harus tubuh ini ?." batinnya lagi yang kemudian melihat pria yang dari tadi memperhatikannya dengan raut khwatir.
"Kamu bilang kamu siapa ?"tanya Sera dengan suara bergetar.
"Aku ?"tanya Kael menunjuk dirinya sendri.
Sera mengangguk .
"Aku suamimu ,kita sudah menjalani pernikahan selama enam bulan ."jawab Kael .
Sera terdiam ,benar- benar tidak menyangka dengan takdir yang ia terima ."Aku bahkan bukan hanya harus menerima takdir jika aku berakhir di tubuh gadis ini tapi juga harus menerima status sebagai seorang istri ?..." Sera memegangi kepalanya."Takdir apa ini ?,"
"AAAAKKKHHHH...."teriak Sera meremas rambutnya
"Sera ada apa ,apa kamu kesakitan .?"tanya Kael lagi panik ."Aku akan panggilkan dokter untukmu ."ucapnya segera berlarian keluar kamar .
Sera melihat Kael berlarian keluar dari kamar rawatnya ."Tidak ,pasti ada cara agar aku bisa kembali ."gumam Sera menarik selang infus yang menancap di tangannya lalu ikut keluar dari ruangan itu .
___
" Cepat dok ,Sera sangat kesakitan ."ucap Kael tergesa bersama dengan dokter dan perawat yang ikut berlarian menuju kamar rawat Sera.
Ceklek.
Kael terdiam diikuti dengan dokter dan perawat di belakangnya begitu melihat kamar rawat Sera kosong.
"Sera.."panggil Kael, masuk kedalam kamar mencarinya .
___
Di sisi lain Sera berlarian dengan tubuh milik gadis yang bernama Sera keluar dari rumah sakit untuk menuju tempat kejadian kecelakaannya .Tubuhnya yang gendut dan berat membuat Sera begitu kesulitan untuk melangkah bahkan untuk lari pun nafasnya terasa begitu berat .Padahal dengan tubuh rampingnya dulu ia bisa berlari seperti angin saat mengejar musuh.
"Aku harus ke sana ,Aku tidak ingin menerima takdir seperti ini ."
Namun di tengah keburu - buruan pelarian yang sangat menguras tenaga dan nafas yang tersengal ia justru menabrak seorang wanita berusia berkisar sama dengan umurnya jika ia tidak berakhir di tubuh wanita gemuk itu .
Bugh.
Tubuh ramping wanita itu terpental begitu tubuh gemuk Sera menabraknya.
"Aaaiiss..sial." Wanita itu meringis kesakitan di atas lantai koridor rumah sakit lalu menatap Sera dengan tatapan tajam .
Perempuan itu berdiri ,"Apa kamu sengaja melakukan ini kepadaku ?"ucap wanita itu mengibaskan baju mahal yang ia gunakan sembari mengecek tas mahal yang ia tenteng .
Dia adalah Delia Wulaningrum ,istri kedua dari Nicolas Wijaya pimpinan perusahaan Wijaya Laksana Group yang merupakan ayah kandung dari Seraphine Almera Wijaya.
"Maaf aku tidak sengaja ,apa kamu begitu kesakitan . Aku akui tubuh ini memang terlalu besar. Aku akan menemanimu ke dokter tulang dan membayar biaya pengobatannya jika nantinya ada keretakan."
"Kamu? Barusan kamu memanggil aku dengan sebutan kamu," ucap Delia melangkah mendekat, sorot matanya makin tajam.
"Astaga aku lupa gadis ini berusia dua puluh lima tahun ."batinnya .
"Maaf maksudku Tante ."
"Apa seperti ini caramu mengejekku ?"
Sera terdiam ia menyadari cara bicara perempuan di depannya terlihat begitu akrab dengan pemilik tubuh itu.
"Kamu tau aku harus membatalkan jadwal spa- ku hanya untuk melihat keadaanmu .Kalau saja pimpinan tidak menelfon aku untuk melihat kondisimu aku tidak akan repot - repot ke sini"
"Oh atau jangan - jangan..... Seperti ini caramu menarik perhatian pimpinan"
Nyonya Delia mendorong bahu Sera dengan telunjuknya "Apa kamu berpikir pimpinan akan datang menemui setalah apa yang kamu lakukan ?"Alisnya terangkat menatap Sera.
"Kalau memang begitu,Kenapa kamu tidak mati saja ,supaya aku bisa menggelar upacara pemakaman kamu dan menempatkan kamu di samping makam ibumu."Teriak Delia yang membuat Sera mengepalkan tangannya kuat .
"Gadis ini memang sudah mati ."gumam Sera hampir seperti bisikan .
"Tapi ....bukan kah tidak pantas mengatakan itu kepada orang yang masih hidup?"
Tanpa pikir panjang Sera langsung mengangkat tangannya melayangkannya ke wajah Delia dengan kuat.
Bugh
Wajahnya langsung berpaling ke samping saat tangan Sera mengenai wajahnya . Kakinya mundur beberapa langkah . Belum sempat perempuan itu membalas Sera sudah lebih dulu mendorongnya dengan kuat hingga perempuan itu kembali jatuh terduduk di atas lantai koridor . Orang - orang yang ada di sana langsung mengerubungi mereka ,mencari tau apa yang baru saja terjadi .
"AAAAAA..."Teriak Delia histeris begitu merasakan darah kental mengalir di sudut bibirnya akibat tamparan Sera belum lagi lutut dan bokongnya yang terasa begitu sakit.
Sera berjongkok lalu menatapnya tajam ,"Daripada menyumpahiku mati kenapa tidak kamu saja yang mati ."Bisik Sera yang kemudian berdiri dan keluar menembus kerumunan meninggalkan Delia yang meringis ke sakitan di sana tanpa satu orang pun yang yang berniat untuk membantunya.
Kael yang melihat kerumunan itu langsung berlari ke sana .
"Tante Delia"ucapnya segera membantu .
"Kenapa dengan Tante ?"tanya Kael.
"YAA ...ini ulah istrimu ."teriak Delia begitu kesalnya sembari meratapi bibirnya yang terasa begitu perih .
"Sera?"ucap Kael begitu kebingungan apalagi saat melihat penampilan Delia yang berantakan dengan pipi merah dan terluka di sudut bibirnya.
Bagaiamana mungkin Sera melakukan hal seperti itu kepada Mama tirinya -Delia , untuk menatap Delia saja tubuhnya langsung gemetar. Sangat tidak mungkin jika sekarang ia bisa melukai Delia seperti ini .
''Sepertinya memang benar ada yang salah dengan Sera. "batin Kael.
Ia langsung berdiri dan pergi menembus kerumunan untuk mengejarnya.
Namun saat ia keluar dari rumah sakit Kael justru melihat Sera sudah menaiki taksi ,ia mengejarnya namun taksi itu telah melaju lebih dulu .
Kael mengacak rambutnya ,"Ada apa dengannya ,apa dia seperti ini karna mengingat kejadian itu ?"ucap Kael menggigit bibir bawahnya .
.
.
.
...💐💐💐Bersambung💐💐💐...
Si Kael mencurigakan banget kira - kira apa yang Kael sembunyikan dan kenapa Sera begitu pasrah dan menyerahkan kehidupannya pada Ahjumma Sera ya?.
Penasaran sama kelanjutannya???
Lanjut Next Bab ya guys😊
Lope lope jangan lupa ya❤❤
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤
