NovelToon NovelToon
Fierce Boss Or Handsome Assisten

Fierce Boss Or Handsome Assisten

Status: tamat
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

SPIN OFF "SUGAR AUNTY"

Layu sebelum berkembang, mungkin itu istilah yang pas untuk menggambarkan keadaan Amanda.

Belum sempat perasaannya tumbuh berbunga-bunga, ia malah melihat surat undangan pernikahan, di mana ada nama Saga, lelaki yang dicintainya, di sana.

Habis sudah perasaannya harus ia cabut paksa sampai ke akar saat dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan pesta pernikahan pria pujaannya.


Dan tepat pada hari itu juga, dia merasakan sebuah kesialan karena harus bertemu dengan pria menyebalkan. Seorang pria yang ternyata akan menjadi Boss di tempat magangnya.

Bagaimana kisah mereka akan berlanjut, apakah Amanda mampu bertahan dengan Bossnya yang super galak dan melupakan cintanya terhadap Saga si asisten tampan? Cus kepoin ceritanya di FIERCE BOSS OR HANDSOME ASSISTEN 🤗

Follow Ig @nitamelia05

Salam Anu👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Berakhir

Malam harinya, Donita mengajak Saga untuk candle light dinner. Karena mereka memang masih menjalin hubungan, batal menikah bukan berarti harus berpisah.

Hanya saja sampai saat ini Donita masih belum menjelaskan alasan yang sebenarnya.

Saga yang senantiasa menaruh harapan, akhirnya merasa jengah juga. Bahkan ia tidak memiliki selera makan, hingga belum ada separuh makanan itu habis, Saga sudah merasa kenyang.

Namun, dia memilih untuk tidak bicara. Dia ingin menunggu Donita menyelesaikan makan malamnya.

"Sayang, kenapa tidak dimakan? Tidak sesuai seleramu ya?" tanya Donita seraya menatap heran pada Saga. Wajah pria itu senantiasa murung, membuat Donita sadar kalau Saga sudah mulai bosan dengannya.

"Kamu ada masalah?" sambung wanita itu menerka-nerka. Padahal masalah Saga adalah dia.

"Sampai kapan kita akan seperti ini, Don? Aku butuh kepastian," ujar Saga dengan gurat sendu yang memenuhi wajah tampannya.

Mendengar itu, Donita langsung menaruh alat makannya. Menatap Saga dengan wajah memelas. "Saga, aku benar-benar belum siap. Tunggu aku beberapa bulan lagi ya."

Walaupun dia sudah mengkhianati Saga, tetapi entah kenapa hatinya tak rela jika harus berpisah. Dia ingin Saga tetap berada di sampingnya. Egois? Memang, Donita ingin egois karena berharap Saga masih mengampuninya setelah apa yang dia lakukan.

"Hanya itu alasanmu? Kamu tidak berniat menjelaskan secara detail? Kita batal menikah di hari H, Donita. Alasan tidak siap itu terdengar tidak masuk akal."

Rasa sabar Saga yang sudah tak terbendung akhirnya meluap juga. Karena Sampai sekarang Donita masih saja menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kamu menganggapku apa sih?" sambung Saga, perasaan tak dianggap semakin membelenggu hatinya.

"Sayang, kamu kekasihku. Sudah tentu aku menganggapmu sebagaimana biasanya."

"Tapi aku merasa ada yang berbeda, Don. Kalau kamu memang tidak bersedia untuk bercerita denganku, lebih baik kita masing-masing saja. Percuma 'kan aku memberimu banyak effort, tapi aku tidak mendapat feedback," pungkas Saga, kalimat perpisahan itu akhirnya keluar dari mulutnya, membuat Donita terperangah.

"Saga, jangan bicara sembarangan!" sentak Donita tak terima.

Namun, kali ini Saga memilih untuk acuh tak acuh. Dia sudah terlalu banyak mengalah, sekarang dia ingin Donita bisa sedikit saja menghargai perjuangannya.

"Kalau kamu sudah selesai mari kita pulang, aku akan mengantarmu," ujar Saga, mengalihkan pembicaraan mereka.

Sebelum Donita memprotes, Saga sudah lebih dulu bangkit dan berjalan meninggalkan meja. Tak lupa dia juga mengambil rokok yang biasa disimpan di saku jasnya, menyulut dan menghisap sesuka hati, untuk menghilangkan beban di dada.

"Ck, Saga benar-benar keterlaluan! Dia ini kenapa sih, tiba-tiba ketus begitu padaku," gerutu Donita, selera makannya juga jadi hilang, sehingga dia memilih untuk menyusul Saga.

Selama di dalam mobil mereka sama-sama bungkam. Bahkan hingga tiba di apartemen Donita, Saga tetap memilih untuk tidak mengeluarkan suara.

Cup!

"Aku keluar dulu ya, kamu hati-hati di jalan," ucap Donita setelah mengecup pipi Saga. Namun, reaksi pria itu sungguh mengejutkan, dia mengambil tisu lalu mengelap sisa ciuman Donita.

"Malam ini hubungan kita berakhir. Jadi, jaga dirimu baik-baik."

Donita menelan ludahnya susah payah, tak percaya jika Saga akan melakukan hal itu padanya.

Karena merasa kesal, akhirnya Donita memilih untuk keluar dari mobil Saga dan membantingnya.

Berharap pria itu berubah luluh, tetapi apa yang dia dapatkan? Detik selanjutnya mobil Saga justru melaju kencang meninggalkan kediamannya.

"Ck, Saga!" teriak Donita dengan sekuat tenaga. Namun, Saga tetap fokus ke depan. Pikirannya sekarang adalah pulang dan membuat malam ini menjadi singkat.

*

*

Karena menggunakan kecepatan tinggi, Saga tak perlu berlama-lama berada di jalan raya. Sampai di basemen ia membuka jas dan berjalan gontai menuju lift, tetapi tak disangka, ada seseorang yang memanggilnya dari arah yang berlawanan.

"Kak Saga!"

Mendengar suara yang begitu familiar itu, Saga langsung menoleh, dan mendapati Amanda yang membawa keranjang.

"Wah, jadi benar kamu Kak Saga, aku kira tadi salah lihat. Kak Saga sedang apa di sini?" tanya Amanda dengan wajah yang nampak sumringah, ya, bagaimana dia tidak sumringah melihat pujaan hatinya tiba-tiba ada di depan mata.

"Ah, aku tinggal di sini, Nona," jawab Saga sedikit kikuk.

Mendengar itu, mulut Amanda langsung menganga lebar. "Tinggal di sini? Hah, itu artinya kita akan menjadi tetangga. Karena mulai malam ini aku sudah diperbolehkan tidur di apartemen."

"Oh ya?" Saga berpura-pura tak percaya, padahal sebelum pulang kerja, Aneeq sudah menitipkan Amanda padanya.

"Iya, bagaimana kalau kita minum teh? Untuk merayakan kepindahanku?"

Saga menimang-nimang, karena sedang merasa suntuk akhirnya dia pun menyetujui ide Amanda. "Boleh."

"Yeay. Tapi di apartemen Kak Saga ya, apartemenku masih berantakan. Oh iya satu lagi, jangan panggil aku Nona, kan sekarang kita adalah tetangga," ujar Amanda, mengingat pesan Aneeq yang tidak boleh membawa masuk seorang pria.

Belum sempat menjawab tangan Saga sudah ditarik lebih dulu untuk masuk ke dalam lift. Hingga mau tak mau, dia pun mengikuti kemauan gadis cantik itu.

Sesaat Saga menatap tangan Amanda yang melingkar di lengannya, dan kali ini dia memilih untuk diam saja.

***

Utututu yang jadi tetangga🤭🤭🤭

1
Lusiana_Oct13
kerennnnnnn⭐⭐⭐⭐⭐
Lusiana_Oct13
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Mamaaaannnnnn
uhuuyyyyyy
seharusnya pke toa grandpaaaa..batuk kan jadinyaas.. ngeyel siich🤦🤦
uhuuyyyyyy
wiiisss Dom Dom galon wiiisss😂😂😂
uhuuyyyyyy
wadidaauuuuuu....terkejot laah
Hasanah Purwokerto
Yg ditunggu" para pemirsah....huru hara...hahahahaaaa
Hasanah Purwokerto
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Evi Nopianti
semangat terus ya thor
Hijri Rifai
menyala gak tuh... Bu Sarah... biangnya langsung yg ngerjain.... gimana Aneeq lebih susah adu licik dengan ras terkuat di bumi...🤣🤣💪💪
Hijri Rifai
agak laeen keknya si aneeq ini.... minta di sunat lagi sama mommy Jennie... tunggu aja kau An gak dapet 🍉 seminggu....
Hijri Rifai
😂😂😂 aneeq teringat masa kecil suka usil...
Hijri Rifai
😂😂😂
Hijri Rifai
😂😂😂😂😂😂😂😂🤣
Hijri Rifai
astaga.... 🤣
Jessica
Luar biasa
Jessica
Lumayan
Srigasing pintar
😂😂😂😂😂😂
dewi oktaviah
Luar biasa
Melizz
kalo perginya ke KUA mau gak maman?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!