Dijebak Satu Malam Bersama Pria Asing

Di dalam sebuah kamar yang disekat menjadi dua bagian, di mana yang sebelah berwarna serba pink, sementara yang sebelah lagi berwarna serba hitam, seorang anak kecil pria sedang membaca buku dengan raut wajah yang dingin dan datar.

Sementara seorang gadis kecil lainnya berlari-larian menerbangkan sebuah boneka peri.

"Terbang!! Terbang tinggi!!!" Seru gadis kecil itu sembari melompat-lompat agar boneka peri yang ada di tangannya bisa semakin tinggi.

"Peri Nita terbang sangat tinggi!!!" Gadis kecil itu berseru dengan suara penuh kegirangan.

Tok tok tok....

Suara pintu yang diketuk langsung membuat gadis kecil yang berlari-lari berhentikan larinya lalu menoleh ke arah pintu.

"Ayo tidur!!!" Ucap Nanta segera menyembunyikan bukunya di bawah bantal lalu turun dari tempat tidur, ia mendorong Nita ke arah tempat tidur lalu membantu gadis kecil itu berbaring di tempat tidur dan kemudian menyelimutinya .

Nita yang diselimuti oleh kakaknya langsung menoleh ke arah kakaknya yang langsung berlari ke arah tempat tidur.

Tetapi, pria kecil itu belum sampai di tempat tidur ketika pintu kamar telah terbuka memperlihatkan seorang perempuan yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Tante!!!"

"Tante!!!"

Seru Nanta dan Nita secara bersamaan dengan Nita yang langsung melompat dari tempat tidur dan berlari memeluk Bunga.

"Tante!!!" Teriak Nita begitu gadis kecil itu sudah berada di pelukan Bunga.

"Ini sudah jam 10.00 malam tapi kenapa kalian belum tidur? Kalian mau Ibu kalian pulang dan memarahi kalian lagi?" Tanya Bunga sembari mencubit pelan pipi menggemaskan Nita.

"Maaf Tante," ucap Nita merasa bersalah.

Sementara Nanta yang sedang merapikan mainan yang terhambur, ia menoleh ke arah dua orang perempuan yang sedang berpelukan.

Pria kecil itu lalu berkata, "kenapa Tante pulang cepat? Bukankah tante bilang kalau akan pulang lebih larut?"

Bunga tersenyum, "tante sengaja pulang lebih cepat karena merindukan kalian berdua. Sekarang ayo semuanya kembali ke posisi tidur biar Tante membacakan dongeng untuk kalian berdua," ucap Bunga langsung membawa Nita ke tempat tidurnya lalu membaringkan perempuan kecil itu.

Sementara Nanta, pria kecil itu juga naik ke tempat tidur sembari memperbaiki posisi berbaringnya dan melihat Bunga yang mengambil sebuah buku dongeng.

Bunga berjalan ke arah Nanta lalu tanpa aba-aba perempuan itu menyelipkan tangannya ke bawa bantal dan mendapatkan sebuah buku dari balik bantal.

"Tante!!!" Seru Nanta langsung bangun untuk merebut kembali buku dari tangan Bunga.

Tetapi Bunga meninggikan buku itu dan menatap Nanta dengan tegas, "Bukankah ibumu sudah bilang kalau kau tidak boleh lagi membaca buku ini?" Ucap Bunga sembari memegang erat buku tentang bisnis.

Melihat itu, Nanta langsung berlutut di tempat tidur, dengan kedua tangan disatukan di dadanya, lalu menatap Bunga dengan wajah menggemaskannya, "Tante,,," ucap pria itu dengan nada suara memohon.

Bunga yang melihat keponakannya yang sangat menggemaskan hanya bisa menghela nafas lalu dia mengembalikan buku di tangannya pada Nanta.

"Ingat untuk menjaga buku ini tidak dilihat oleh ibumu. Tante tidak mau bertengkar lagi dengan ibumu karena harus membelamu yang terus membantah!" Tegas Bunga langsung diangguki oleh Nanta.

Sementara Nita yang sudah berbaring di tempat tidur kini memandangi kakaknya yang bersiap untuk tidur, lalu gadis kecil itu berkata, "tapi Tante, Kenapa Ibu terus melarang kakak untuk membaca buku itu?"

Bunga berbalik menatap keponakan kecilnya yang dibalut oleh kain serba pink lalu berkata, "bukan Tante sudah bilang berulang kali kalau itu adalah keputusan pribadi Ibu kalian? Tante tidak bisa mencampurinya, jadi sebaiknya perbaiki selimut kalian dan tante akan mulai bercerita."

Nanta maupun Nita tidak berkata apapun lagi, sebab mereka tahu Bunga tidak akan mengatakan alasannya, oleh sebab itu mereka hanya dengan patuh mendengarkan dongeng dari Tante mereka hingga keduanya terlelap.

Begitu melihat kedua keponakannya telah terlelap, Bunga meletakkan buku dongengnya dan membereskan beberapa mainan yang masih berserakan di lantai.

Setelah selesai, perempuan itu keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah, ia melihat Jessica yang baru saja pulang.

@interaksi

Terima kasih telah datang...❣️