Mengisahkan perjalanan seorang wanita yang bernama Aisyah yang di campakan dan di duakan oleh suaminya Zakir namun di angkat derajatnya oleh seorang CEO yang bernama Devan.
Bagaimanakah perjalanan hidup dan cinta antara Aisyah, Devan dan Zakir?
Apakah Aisyah akan menemukan kebahagiaan setelah tersakiti?
Ikutilah kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kino alvian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berkerja 2
"Ustadz maaf saya tidak sengaja menabrak cucu ustad." Sesal Devan.
"Ah tidak apa apa nak," jawab abah.
"Ustadz mau kemana? Maaf jika saya lancang." Tanya Devan penasaran.
"Oh kami tidak kemana-mana, cuman mau bawa cucu saya jalan jalan. Soalnya besok kami sudah pulang ke Bogor. Mungkin kami lama tidak akan jumpa anak dan cucu kami." Jelas abah pada Devan.
" Oh begitu, begini saja sebagai permintaan maaf saya, bagaimana jika Zila saya ajak ke permainan anak-anak!? Kamu mau gak Zila?" Tanya Devan dengan antusias.
"Zila mau om," jawab Zila senang.
"Kakek, nenek boleh kah?" Tanya Zila pada kakek neneknya.
"Boleh dong sayang ayo kita ke sana!"
Sambil bermain Devan menjelaskan dimana kenal dengan Zila. Dan entah kenapa kyai tersebut malah menceritakan tentang Aisyah, bagaimana Aisyah bahkan mencari kerjapun abahnya malah cerita juga.
Dalam hati Devan sangatlah senang. Wanita yang di dambakannya, kini berstatus janda.
Tak terasa saking banyaknya bercerita, abah malah lupa waktu hingga memasuki waktu makan siang.
" Ya Allah nak Devan, kita lupa makan siang." Kata abah menepuk jidatnya.
"Hahahah iya pak ustadz, kita keasikan bercerita. Bagaimana jika kita makan di restoran saja ustadz?" Tawar Devan.
"Itu apa tidak merepotkankan nak Devan? Aah abah jadi tidak enak ini, iya kan umma?" Ujar abah sambil bertanya pada istrinya.
"Iya nak Devan kami sudah lumayan merepotkan kamu." Jawab umma singkat.
"Tidak apa-apa kok Ustadz. Lagian saya juga belum makan. Kapan lagi kita bisa makan bersama kan besok ustadz sama ustadzah sudah balik ke Bogor." Terang Devan.
"Baik lah nak, ayok abah udah lapar ini. Takutnya abah pingsan entar umma nangis bombay lagi." Beo abah sambil bercanda dan Devan langsung tertawa mendengarnya.
Sedangkan, umma Hawa hanya bisa tersenyum menahan malu karena ulah suaminya itu.
Setelah mereka selesai makan siang,
abah, umma serta Zila langsung pamit. Begitu juga dengan Devan yang juga harus pergi karena ad meeting.
Sedangkan disisi lain,
"Ayo jeng, masuk kita makan di restorannya Santi." Kata ibu-ibu sosialita.
"Santi mana ya?" Tanya ibu-ibu yang berpenampilan sangat wow.
"Mungkin lagi di dapur kan dia yang menyiapkan makanan kita." Jawab ibu-ibu satu lagi dengan penampilan muslimah namun sangat lah keren.
"Iya mungkin." Jawab ibu-ibu yang lain.
Tak berselang lama, Santi datang juga.
"Ah maaf semuanya aku lagi mempersiapkan semuanya bersama keponakanku tadi," ucap Santi tiba-tiba.
"Gak apa-apa jeng, emang jeng Santi yang masak kah?" Tanya bu Sutini.
"Gak jeng, hari ini khusus ponakan aku yang masak. Kalian tenang aja
ponakan aku jika masak aduh bikin meleleh di lidah." Santi mempromosikan Aisyah.
"Oh ya? Lalu mana dia jeng, udah gak sabar aku." Kata buk Nila.
"Okay bentar ya jeng," lalu Santi langsung memanggil Aisyah.
"Ini jeng ponakanku, maaf janda anak 1, tapi anaknya sholehah, baik dan rajin. Cerai karena KDRT." Jelas Santi tentang Aisyah biar ibu-ibu itu gak banyak tanya.
"Ya Allah manis sekali kamu nak." Kagum ibu Nila.
"Mau gak jadi mantu saya nak Aisyah?"
Aisyah yang di perlakukan begitu sangatlah kaget.
Karena melihat Aisyah yang kaget
mereka langsung tertawa. Menurut mereka anaknya polos dan lucu.
siippp zila🤗🤗🤗