NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.
Sementara Elise berusaha melarikan diri, Diego justru bersumpah akan menemukan wanita itu, dengan segala cara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Mobil hitam mewah itu melaju mulus di jalanan utama, meninggalkan gedung rumah sakit.

Di kursi belakang, Elise duduk diam, sesekali menatap putranya yang sedang bersandar ke kaca jendela mobil.

Sementara di kursi depan, dua pengawal Diego mengemudi tanpa suara, aura dingin mereka seolah menegaskan siapa majikan yang tengah mereka antar.

Alex tampak tenang, meski matanya terus memperhatikan jalan yang mereka lewati

“Mama,” katanya tiba-tiba, tanpa menoleh, “kenapa kita harus tinggal di rumahnya pria itu? Apa sekarang mama naik derajat?”

Elise menoleh cepat dengan dahi berkerut. “Naik derajat? Maksudmu apa, Alex?”

“Dari tukang bersih-bersih jadi simpanan om-om,” jawab Alex santai, tapi kalimatnya membuat udara di dalam mobil langsung terasa menegang.

“Alex!” seru Elise menatap putranya dengan tajam. Bocah itu refleks menutup mulutnya, sadar ia baru saja mengucapkan sesuatu yang tidak sepantasnya.

“Maaf, Mama,” gumam Alex lirih. Ia menunduk dan merasa bersalah. “Alex janji tidak akan bicara seenaknya lagi.”

Wajah Elise melunak. Ia menghela napas dan meraih tangan kecil putranya, lalu menciumnya lembut.

“Tidak apa-apa, Sayang. Mama tahu kamu hanya khawatir. Tapi percayalah, Mama baik-baik saja.”

Alex mengangguk. Di balik wajah polosnya, bocah itu sebenarnya sudah menaruh curiga pada Diego. Ia tidak bodoh. Ada sesuatu yang disembunyikan pria itu dari ibunya.

Tapi Alex tahu kapan harus diam, dan kapan harus bertindak. Untuk saat ini, ia hanya akan mengawasi.

Sementara itu, Elise menatap keluar jendela. Di balik senyum yang ia tunjukkan pada putranya, hatinya kacau.

Elise tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya, bahwa pria bernama Diego itu telah melunasi semua biaya rumah sakit dan bahkan mengancam akan melukai Alex jika ia menolak tinggal bersamanya.

“Mama akan melindungimu, apapun yang terjadi Alex. Bahkan jika nyawa mama taruhannya,” tekad Elise dalam hati dengan tangan terkepal.

Beberapa meter di belakang mobil mereka, sebuah sedan hitam lain mengikuti. Di dalamnya, Diego duduk bersandar dengan ekspresi dingin khasnya, sementara Jimmy yang menyetir sesekali melirik ke kaca spion.

Namun, yang membuat Jimmy heran adalah, untuk pertama kalinya sejak ia bekerja dengan pria itu, Diego tersenyum.

Jimmy melirik lagi, memastikan pandangannya tidak salah. “Sir, apakah anda baik-baik saja?” tanyanya hati-hati.

Diego menatap lurus ke depan, senyum samar masih menghiasi wajahnya.

“Baik? Tentu saja aku menjadi lebih dari baik. Sudah lama aku tidak merasa tertarik pada sesuatu.”

Tertarik? Jimmy hampir tersedak ludahnya sendiri. Ia tahu betul, Diego bukan tipe pria yang mudah tertarik, apalagi pada manusia.

Dunia mereka terlalu kelam untuk urusan hati.

Jimmy berdeham. “Apa saya perlu memanggilkan dokter rumah sakit lagi, Sir? Takutnya efek obat anda sudah habis dan—”

“Tutup mulutmu!” potong Diego datar, tapi cukup untuk membuat Jimmy kembali fokus ke jalan.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan canggung sebelum Diego berbicara lagi.

“Sudah kau siapkan kamar kami dan bocah itu?”

Jimmy mengangguk. “Sudah, Sir. Tapi... maaf, anda barusan bilang kamar kami? Anda tidak serius ingin tidur satu kamar dengan wanita itu, kan?” Ia menatap Diego dengan heran.

Diego menoleh menatap asistennya dengan tatapan tajam yang cukup membuat jantung Jimmy nyaris berhenti berdetak.

“Kenapa tidak?” katanya tenang. “Menurutmu, apakah wanita itu cocok menjadi kandidat penerima benihku berikutnya, Jim?”

“Apa?!” teriak Jimmy spontan, dan saking kagetnya ia langsung menginjak rem.

Mobil berhenti mendadak di tengah jalan, dan kepala Diego terhantam kursi depan.

“Jimmy!” suara Diego menggelegar, tajam seperti cambuk.

“Maaf, Sir!” Jimmy panik. “Tapi... soal benih? Maksud anda, anda mau—mau...?” Ia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.

“Kau pikir aku akan membiarkan penawarku hidup di luar pengawasanku? Dia harus tetap dekat denganku. Aku tidak peduli pada suaminya yang pengecut itu. Lagi pula, wanita itu cukup menarik. Berani dan keras kepala. Meski penampilannya sedikit aneh.”

Jimmy menatap bosnya dengan ekspresi tak percaya. “Sir, anda sadar dengan apa yang anda katakan baru saja?”

Diego menyandarkan diri di kursi, satu tangan terangkat menyentuh dagunya yang kokoh.

“Aku sadar sepenuhnya. Dan jika wanita itu memang penawarku satu-satunya, maka aku tidak akan melepaskannya. Tidak sekarang bahkan selamanya.”

Jimmy hanya bisa menggeleng pelan. Ia benar-benar tak paham jalan pikiran bosnya.

Biasanya, Diego hanya bicara soal uang, kekuasaan, atau nyawa orang lain. Tapi kali ini, ada nada berbeda dalam suaranya.

Seolah Elise bukan sekadar bawahan melainkan wanita tulen di matanya.

***

Mobil pertama akhirnya memasuki gerbang besar sebuah mansion bergaya Eropa.

Pilar-pilar marmer menjulang tinggi, taman luas terbentang dengan air mancur di tengahnya.

Alex terpana melihat pemandangan itu. “Besar sekali. Apa ini istana?”

Elise terkekeh. Alex belum tahu saja jika rumah milik kakek dan nenek Alex lebih besar dua kali lipat dari mansion ini.

“Ya, istana tempat dimana kita akan tinggal,” balas Elise.

Sementara itu, para pelayan dan pengawal yang menyambut terkejut melihat Alex. Mata biru berkilau, wajah dingin nan datar itu, benar-benar mirip sekali dengan Diego.

Mereka gemetaran lalu membungkuk hormat dan dengan serentak lalu menyapa, “Selamat datang tuan muda kecil.”

“Tuan muda kecil? Apa yang mereka katakan?” gumam Elise.

1
@pry😛
longor.. mn tau klo mau mnth... dan gmn pulak mau ngsh tau..
aq krg suka sm yg... aq mau babby sister aq kk😭😭😭
tia
hahaha 🤣,,
Kinara Widya
bagus...lucu juga
Kinara Widya: sama2 kakak...🥰
total 2 replies
Kinara Widya
aduh ini tuan Wiliam....masak Elis sama preman pasar sih...jangan2 orang yg d jodohin sama Elis Diego..
tia
tumben update skli thor,,gak tambah update lagi masih kurrang 🤭
Senja: tenang kak sedang otewe🤣
total 1 replies
Sri Rahayu
Lanjut Thorr....makin seru ceritanya 😘😘😘
Senja: Siapppp
total 1 replies
partini
👍👍👍👍👍 sumfehhhh makin seru ngopi dulu Thor
Senja: Makasih kak
total 1 replies
Arbaati
lanjut Thor...makin seru....😍
Sri Rahayu
wah apa yg bakal Diego lakukan mendengar perkataan Alex.....pasti seru nih....ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘😘😘
Arbaati
kenalan dulu sama anatomi tubuh 🤭
Siti Zaid: Apa nasib Theo..sampai hati Elise mempertaruhkan keselamatan Theo...jangan dibunuh nya Theo sudah lah ya🤭
total 2 replies
partini
nyicil dulu dikit dikit sebelum unboxing 😂😂😂😂
Siti Zaid
Kesian Theo disamakan dengan anjing😁Diego sesuka hati menghina orang..padahal Elise dan juga Theo bukan sebarang orang🤭anak dari keluarga bangsawan yang kaya raya😊
partini
hemmmm lanjut
Sri Rahayu
ditunggu lanjutan nya Thorr....wah seru nih 😘😘😘🥰🥰🥰
Leny Wijaya
Semoga aja Diego nanti menyelidiki siapa Theo biar ketauan identitasnya Elise🤣🤣biar seru lagi
lanjut thor💪💪semngt
Sri Rahayu
wah seru Elise >< Jenifer....Elise memang 👍jgn mau kalah sama Jenifer si ulet
Senja: Ulet ndak tuh🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Author lanjut tak sabar nak tahu apakah Diego berjaya membuat hati Elise dan Alex...dapat dia miliki..🤭
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Buat Sir Diego bertekuk lutut padamu Elise..💪💪💪💪💪
sunshine wings
Betapa beruntungnya kamu Elise.. 😍😍😍😍😍
Kamu akan diratukan oleh seorang mafia kejam kerana telah melahirkan benihnya yg premium langsung penerusnya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!