Yasmine (26 tahun) Menikah dengan Evander Christophe (32 tahun) selama dua tahun.
Namun Yasmine tidak pernah diterima di keluarga Christophe karena latar belakangnya yang hanya merupakan anak yatim piatu.
Suatu ketika, sebuah insiden membuat Yasmine kehilangan calon anak pertamanya. Ia disalahkan, bahkan dianggap penyebab kematian calon anaknya sendiri.
Namun siapa sangka, usai ia memutuskan bercerai. Yasmine rupanya masih memiliki keluarga. Dia merupakan putri seorang konglomerat yang terkemuka dikota.
Dia tidak butuh lagi cinta dan Evander yang telah mencampakkannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25.
Yasmine tersenyum dan menganggukkan kepala. Di detik berikutnya, senyum Yasmine luntur begitu kornea hazelnya melihat wajah seorang pria yang tidak asing.
Evand?
Pria tersebut menatap Yasmine dengan diam. Meskipun Evand kaget dengan kedatangan Yasmine, tapi Evand tetap menunjukkan wajah dinginnya.
Yasmine dan Sammy duduk dikursi yang kosong. Sialnya, kursi yang kosong tepat berada disamping Evand.
Sammy sudah duduk, terpaksa Yasmine menarik kursi disebelah mantan suaminya lalu duduk disana. Evand sama sekali tidak melirik Yasmine, seolah mereka sama sekali tidak saling mengenal.
Yasmine menarik nafasnya perlahan dan membuangnya.
"Nona Kaylor, apa kita sudah bisa mulai?"
Yasmine tersenyum dan menganggukkan kepala. Beberapa klien yang mengincar tender yang sama mulai presentasi bergilir.
Yasmine tidak menyangka kalau lawannya sepadan, sama-sama kuat dan ahli di bidangnya. Bagaimana kalau ia tidak berhasil memenangkan tender bernilai tinggi itu?
Apalagi melihat Evand berdiri sembari menjelaskan presentasinya. Yasmine pernah menjadi sekretaris Evand, ia tau kemampuan Evand tidak bisa diragukan.
Evand kembali duduk, terakhir tinggal grup Kaylor. Yasmine berdiri, ia meyakinkan dirinya sendiri. Apapun hasilnya, ia harus berusaha sebaik mungkin.
.....
"Kevin, kenapa kamu tidak memberikanku pekerjaan? Kenapa kamu melempar pemeran utama itu pada aktris lain?" Shovia marah.
Kevin duduk dengan santai. "Shovia, harus kamu tau, aku tidak bisa memutuskan siapa pemeran utamanya! Aku sudah berusaha, tapi banyak sutradara yang tidak mau menerimamu menjadi pemeran utamanya! Kamu sudah mencoreng nama besar mu sendiri di acara grup Kaylor!" Balas Kevin dengan santai.
Sebagai Manager artis, Kevin sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk aktris-aktrisnya, termasuk Shovia.
Tapi Shovia yang keras kepala, Shovia selalu bertindak gegabah dan semaunya sendiri. Asal Shovia tau, dia bisa menjadi pemeran utama karena Kevin merayu sutradara untuk memberikan Shovia kesempatan.
Dari dulu, Shovia sudah terkenal sebagai aktris yang sombong. Saat menjadi pemeran utama disebuah film, namanya tiba-tiba naik daun, namun sifatnya pun berubah.
"Kalau kamu mau, aku punya pekerjaan untukmu, tapi sebagai peran figuran!" Sahut Kevin lagi.
"Peran figuran?" Shovia mengerutkan keningnya. Wanita itu menggelengkan kepala. "Aku tidak mau! Aku hanya mau menjadi pemeran utama!"
Kevin kesal. Dia meletakkan majalah yang dibaca diatas meja.
"Kalau kamu tidak mau, maka silahkan libur sampai ada peran yang sesuai kau inginkan, nona Shovia! Jangan membuatku pusing dengan masalahmu, aku memiliki banyak pekerjaan selain mengurusi karirmu!" Balas Kevin dengan kesal.
Pria itu lalu melangkah pergi meninggalkan ruangannya.
Shovia menatap kepergian Kevin tak kalah kesal. Ia sungguh kesal pada Kevin, Yasmine, dan Evand!
Karena Yasmine, sekarang ia tidak memiliki pekerjaan. Karena Yasmine memutuskan kontrak mereka secara sepihak. Dan karena acara yang Yasmine buat semalam, menghancurkan namanya.
Shovia dianggap menyebarkan berita hoax dimedia, tentang seorang pengusaha besar Alexander Kaylor menjalin hubungan gelap dengan putrinya.
"Yasmine! Kau sudah menghancurkan karirku!" Shovia menggebrak meja dengan keras.
.....
Semua klien sudah pergi, hanya tinggal pengusaha dari luar negeri pemilik tender, serta Evand dan Yasmine.
Evand dan Yasmine memenangkan tender yang sama. Mereka akan saling berurusan. Yasmine dan Evand sudah menandatangani kontrak kerja sama yang sama.
Setelah Klien pergi, didalam ruangan tinggal Yasmine, Evand, Sammy dan Henry.
"Selamat untukmu, Yasmine! Aku tidak menyangka kalau kau bisa menguasai ilmu bisnis dalam sekejap!" Ucap Evand.
Yasmine terdiam, lalu dia tersenyum tipis dan menoleh sekilas pada mantan suaminya.
"Terimakasih. Asalkan kita ada kemauan, semua pasti bisa kita dapatkan! Aku hanya melakukan sesuai kemampuanku, Evand! Selamat juga untukmu!" Balas Yasmine.
Yasmine menutup laptopnya, meneguk air botol kemasan hingga setengah lalu berdiri.
"Semoga kamu semakin sukses! Sampai jumpa!" Yasmine lalu berjalan, Sammy mengekor dibelakang.
Evand menatap kepergian Yasmine. Yasmine memang telah banyak berubah, bukan lagi Yasmine yang dulu.
Yasmine terlihat semakin cantik, dewasa, menarik, dan mempesona. Yasmin memang wanita yang cerdas dan mandiri dari dulu.
Apalagi sekarang Yasmine seorang putri dari keluarga Kaylor, Miliarder dikota. Siapa yang tidak akan menolak pesona nya?
Evand berdiri. Dia berjalan cepat sebelum Yasmine pergi.
"Bisa kita bicara sebentar?" Pria itu tiba-tiba saja menahan salah satu pergelangan tangan Yasmine.
"Evand? Apa kita masih memiliki urusan selain pekerjaan? Aku hanya ingin bicara seputar pekerjaan saja!" Jawab Yasmine.
"Hanya sebentar!" Suara Evand terdengar memohon.
Hati kecil Yasmine sungguh dilema. Ia tidak ingin berurusan lagi dengan Evander Christophe, tapi sekarang, mereka terikat pekerjaan.
Sammy dan Herny akhirnya pergi dan menunggu diluar lebih dulu. Memberikan ruang untuk Evand dan Yasmine.
"Katakan sekarang! Aku tidak punya banyak waktu!"
Evand menarik nafasnya pelan. Ia menatap Yasmine dengan perasaan rindu. "Yasmine! Aku merindukanmu!"
Yasmine menggeleng pelan. "Tidak bisa, Evand! Kita sudah--..."
Ucapan Yasmine terhenti begitu tubuhnya ditarik Evand, lalu pria itu memeluknya dengan erat.
Yasmine terdiam. Ia tidak membalas pelukan Evand, namun juga tidak menolak.
Setelah beberapa saat, Evand melonggarkan pelukannya. Ia menatap Yasmine dengan tersenyum.
"Suatu saat aku tidak akan bisa memelukmu lagi, Yasmine!"
Yasmine tidak mengerti apa maksud ucapan Evand. Memang mereka tidak akan bisa saling memeluk, karena mereka sudah bercerai.
"Ku fikir kamu akan menolaknya. Ternyata kamu masih menerimaku! Aku tau, dalam hati kecilmu kamu masih mencintaiku, Yasmine!" Evand berkata dengan percaya diri.
Yasmine seketika tersadar. Yang dikatakan Evand tidak benar. Tidak mungkin ia masih mencintai pria itu!
"Berarti yang kamu fikirkan salah! Aku sama sekali tidak mencintaimu lagi! Aku diam karena aku tidak ingin terus mengotori mulutku untuk menolakmu!" Balas Yasmine.
"Aku tidak akan lagi mencintai pria yang tidak mencintaiku! Aku tidak akan lagi menjadi bodoh untuk kedua kalinya, Evand!"
Yasmine lalu berlalu pergi begitu saja. Ia tidak menyangka, Evand masih saja berfikir seperti itu.
Sebenarnya apa maunya Evand, dia sudah setuju bercerai. Evand juga tidak mencintainya, untuk apa lagi Evand mengejarnya, mengatakan rindu padanya?
Yasmine tidak menyangka ia bisa jatuh cinta pada pria seperti itu. Evand seperti pria yang tidak memiliki pendirian kuat. Dia sudah menikahi Shovia, tapi tetap saja tidak bisa menjaga janjinya untuk setia.
Didalam mobil, Yasmine masih saja diam. Meskipun ia menatap layar laptop, tapi fikirannya masih kurang fokus.
Sedangkan Sammy, diam-diam asisten pribadi Alex itu terus memperhatikan Yasmine dengan seksama dari kaca spion atas.
"Nona Yasmine, apa kamu baik-baik saja?" tanya Sammy.
Yasmine menoleh depan. Lalu ia menganggukkan kepala. "Ya, aku baik! Pak Sam, kita bisa langsung ke perusahaan Kaylor saja!"
Sammy mengangguk. Pria itu ingin berkata sesuatu, namun ragu.
"Nona Yasmine. Kalau boleh, jangan memanggil saya pak! Saya belum setua itu. Panggil saja saya Sam!"