Diusianya yang relatif muda, Bunga. harus dihadapkan pada pernikahan dengan sang majikannya yang lumpuh, atas permintaan dari istri pertama nya Bella. yang lebih memilih sibuk dengan dirinya sendiri dan Dunia modeling yang selama ini dia gelutinya.
Arya CEO Tampan Itu hanya bisa pasrah, ketika diminta untuk menikahi Bunga. yang selama ini begitu tulus merawat dan memberikan kasih sayang pada putra satu-satunya Cecilio.
Seiring berjalannya waktu, akankah cinta tumbuh diantara mereka? setelah Arya sembuh. mampukah penyesalan Bella untuk kembali merebut cinta Arya yang dulunya begitu besar kini sudah hilang. tergantikan dengan sosok Bunga yang jauh lebih muda, cantik dan enerjik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Pencuri
Bella tidak menyadari, jika rencana yang semula sudah menjadi bumerang bagi nya sekarang. padahal seharusnya dia bahagia melihat suaminya yang sudah sembuh dan anaknya Cecilio tidak kekurangan kasih sayang seorang ibu lagi.
Perlahan air matanya kembali menetes, langsung dia menghapus cepat air mata itu ketika sang suami Arya berjalan mendekati nya.
Arya terenyuh, bagaimana pun Bella adalah cinta pertama nya, semenjak SMA. sepuluh tahun pernikahan mereka, baru dua kali dia melihat Bella menangis dengan kesedihan yang mendalam.
Pertama, saat Arya kecelakaan dan divonis dokter lumpuh.
Kedua, sekarang ketika dia meminta wanita lain menjadi madunya, yang semula Bella begitu bahagia, namun sekarang dia terlihat begitu hancur.
Arya duduk didepan Bella yang menyandar disisi tempat tidur, dengan lembut dia mengusap air mata sang istri.
“Kenapa harus ada air mata, bukankah ini semua keinginan mu Bella. Terutama, ada yang merawat agar aku cepat sembuh dan Cecilio juga ada yang menyayangi.” Ucap Arya lembut.
Bella kembali tersenyum, membalas tatapan Arya hingga dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
“Mas aku sudah berjanji akan berubah, untuk mu dan anak kita Cecilio. Aku juga ingin kamu berjanji, jika kamu tidak akan pernah meninggalkan aku.” Ucap Bella.
“Iya Bella, aku berjanji.”
“Mencintaiku selama nya.” Ulang Bella.
“Iya.” Balas Arya.
"Tapi, aku juga punya permintaan Bella." Arya terlihat serius.
"Permintaan apa mas?" Bella merenggangkan pelukannya.
"Kamu juga harus menerima dengan ikhlas kehadiran Bunga disisi ku, termasuk kasih sayang dan perhatian ku yang akan terbagi mulai dari sekarang." ucap Arya tegas.
Bella menarik nafas dalam-dalam, rasa begitu berat menerima kenyataan ini. namun dia bisa apa.
"Baiklah mas, tapi kamu harus tidur dengan ku." pinta Bella.
"Maafkan aku Bella, sebagai seorang suami. aku harus adil terhadap kedua istri-istriku."
Bella terdiam, bahunya bergetar menahan isakan tangis. perlahan Arya mengusap air mata itu. " Ikhlas lah Bella, maka semua pasti akan baik-baik saja." Arya menatap kasihan wajah cantik yang dulu begitu manja dan ceria.
"Mas, untuk malam ini kamu tidur bersama ku ya. aku merindukan mu mas Arya ku sayang.'"
"Baiklah." jawab Arya, berusaha tersenyum, sementara hati dan pikiran nya terus tertuju pada Bunga.
Sebelah tangan Bella terangkat, dia menunjukkan jari kelingking, yang juga dibalas Arya. Mereka berdua saling menautkan jari-jari, tanda mereka saling berjanji dengan ucapan mereka barusan.
Bella yang sudah lama merindukan sentuhan Arya, malam ini dia sengaja memakai pakaian seksi dan linggery. yang sengaja sudah disiapkan nya jauh hari, dia berharap suaminya itu akan kembali tergoda melihat tubuhnya yang seksi.
Sedangkan Arya mulai resah dan gelisah, pikiran nya terus tertuju kepada Bunga. Dia sudah terbiasa memeluk istri mudanya itu kurang lebih satu bulan ini. Meskipun, untuk malam pertama menunaikan tugas nya sebagai suami baru dimulai tadi malam.
“Mas, aku begitu merindukan mu.” Ucap Bella tersenyum mesra sambil duduk secara perlahan-lahan dipangkuan Arya.
Bella mulai mencium bibir Arya penuh gairah, yang mendapatkan perlakuan yang sama dari suaminya itu. tapi meskipun dihadapan nya saat ini adalah Bella, namun di hati dan pikiran Arya saat ini hanya Bunga....
dan Bunga.
Bella merasakan perubahan suaminya, yang terlihat kaku membalas ciumannya. namun dia bertekad, malam ini akan berusaha untuk membuat Arya kembali merasakan permainan bercinta Bella yang selalu membuat Arya puas. sehingga Arya nantinya akan lebih memilih dia dibandingkan Bunga yang tidak memiliki pengalaman bercinta.
Namun pergerakan Arya terlihat dipaksakan, sehingga membuat Bella semakin merasa perih dihatinya
“Mas aku mersa kamu berubah.” Bella merenggang kan rangkulan nya dari tubuh Arya.
Arya menatap wajah sedih kembali terlihat dari wajah Bella, perlahan Arya. Bangkit merubah posisi gaya bercinta mereka, dia pun seperti melihat jika dihadapannya saat ini adalah Bunga. istri muda nya yang masih legit, energik dan segar. sehingga gairah Arya kembali membara.
Arya memperdalam ciuman dan rabaannya, ******* demi ******* mengisi sudut ruangan yang seketika memanas. Arya membuat Bella mencapai puncak terindah, begitu juga dengan dirinya. hingga kedua tubuh polos itu ambruk dengan posisi saling berpelukan erat.
Senyum mengembang dibibir Bella, dia benar-benar puas bercinta dengan Arya malam ini. sekianan lama mereka tidak melakukan, seakan-akan semua terbayar lunas malam ini.
"Ternyata mas Arya masih milikku, dia memuaskan dan memperlakukan ku begitu manis dan sangat lembut, membuat ku terbang melayang."
Tubuh Bella yang masih capek, membuat nya langsung menuju alam mimpi yang begitu indah, bersama keluarga kecilnya. sebelum ada Bunga diantara mereka.
Dikamar tidurnya, Bunga terus gelisah, dia selalu berusaha untuk tidak marah apalagi cemburu, sebelum menikah dia sudah tahu jika ini konsekuensinya jika dia menjadi yang kedua. meskipun begitu air mata lolos jugs di pipi nya.
Dia melirik jam dinding yang tergantung, sudah sangat larut. Bunga menyibak selimut nya dan menurunkan kaki, melangkah pelan kearah balkon. Udara malam yang dingin tidak terasa dikulit gadis itu.
Cahaya terang bulan, seakan-akan ikut menemani rasa sepi yang dirasakan gadis belia yang harus menikah diusia nya yang masih remaja.
Sesudah percintaan panjang nya, Arya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. menganti pakaian dengan Piyama baru. sebelum melangkah keluar dia memperbaiki selimut yang menutupi tubuh polos Bella.
Arya berjalan dan menutup pintu begitu pelan, seperti maling yang kabur habis mencuri. itulah julukan yang tepat untuk Arya.
"Aku yakin, istri imutku belum tidur sekarang? Sebelum pelukan hangat ini menyentuh dan memberikan kenyamanan untuk nya.” Gumam Arya membuka pintu kamar Bunga yang memang sengaja tidak dikunci dari dalam.
“Mana istri ku?” melihat ranjang yang kosong.
Arya melirik kearah balkon, nampak Bunga duduk meringkuk di atas sofa, senyum langsung merekah dibibir Arya. Perlahan dia menutup mata Bunga dari belakang.
“Mas Arya.” Balas Bunga sambil memegang tangan yang menutupi matanya, Bunga sudah sangat hafal bau parfum dan aroma tubuh suaminya.
“Sayang kok belum tidur sih.” Mencium tengkuk Bunga, lama sambil memejamkan mata, menikmati aroma wangi tubuh istri mudanya.
“Belum ngantuk mas.”
“Sini mas peluk, biar bisa tidur dengan nyenyak.” mengangkat tubuh kecil Bunga dan membawa nya kembali masuk ke kamar.
“Enakan disini mas, biar bisa lihat cahaya bulan.” Bunga memperdalam pelukannya.
“Udara malam ngak baik sayang, nanti kamu masuk angin.”
“Mas, bagaimana dengan mbak Bella. Aku takut dia nanti salah paham dan mengira mas pilih kasih.” Bunga melirik pintu kamar nya sudah terkunci terlebih dahulu dari dalam oleh Arya.
“Dia tidak akan bangun sayang, tidurnya begitu pulas habis menggapai mimpi indahnya sebulan ini diluar negeri.” Balas Arya.
“Apa ini masih sakit?” mengusap lembut area pribadi Bunga.
“Masih mas, sehingga aku berjalan tidak bisa leluasa.” Ucap Bunga.
“Maaf ya sayang,”
“Iya mas.” Bunga yang semula dipeluk dari belakang, berbalik sehingga mereka saling berhadapan.