NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Sisi gelap yang tumbuh

​Seperti biasa, langit masih gelap ketika Xiao Chen bangun. Ia keluar rumah tanpa suara, duduk bersila di halaman yang dingin, dan mulai berkultivasi.

​Ia menyerap Qi pagi selama dua jam penuh. Keringat membasahi pelipisnya, namun ketika ia memeriksa dantian-nya, peningkatannya sangat tipis. Tidak ada lonjakan kekuatan drastis.

​"Haaah... Tidak apa-apa," gumamnya, menguatkan hati. "Setidaknya ada kemajuan, sekecil apa pun itu. Udara pagi ini cukup menyegarkan."

​Xiao Chen bangkit, membersihkan diri, lalu mulai memasak bubur hangat dengan sisa bahan makanan yang ada.

​Setelah matang, ia masuk ke kamar ibunya. Di sana, sang ibu sudah bangun. Ia duduk bersandar, tatapannya kosong menatap dinding kayu yang lapuk.

​"Bu?" panggil Xiao Chen lembut. "Kenapa melamun? Jangan terlalu banyak pikiran, nanti kondisi Ibu menurun lagi."

​Ibunya tersentak pelan, menoleh ke arah anaknya. Mata sayunya berkaca-kaca.

​"Maafkan Ibu, ya, Nak... Seharusnya Ibu yang bekerja mencari uang dan memberi kalian makan. Ibu justru jadi beban yang menyusahkan kalian berdua." ucapnya lirih, air mata mulai menetes membasahi pipi tirusnya.

​Hati Xiao Chen terasa diremas melihat ibunya menangis. Ia segera meletakkan mangkuk bubur dan memeluk ibunya erat-erat.

​"Jangan pernah berbicara seperti itu, Bu. Xiao Chen tidak pernah merasa Ibu adalah beban. Justru karena Ibulah, Xiao Chen masih bertahan hidup sampai sekarang. Ibu adalah alasan aku berjuang."

​Kehangatan pelukan anaknya sedikit menenangkan hati sang ibu. Setelah tangisnya mereda, Xiao Chen menyampaikan niatnya.

​"Bu, hari ini aku akan pergi ke kota. Aku akan memanggil tabib terbaik untuk memeriksa keadaan Ibu dan memberikan obat yang layak."

​Ibunya terkejut. "Tabib? Uangnya dari mana, Nak? Tabib di kota sangat mahal..." Ia menatap Xiao Chen dengan cemas, takut anaknya melakukan hal berbahaya.

​Xiao Chen tersenyum menenangkan, menggenggam tangan ibunya. Ia tahu ibunya pasti menyadari perubahan sikapnya yang jauh lebih dewasa dari usianya.

​"Ibu tidak perlu khawatir. Uang ini bukan hasil mencuri atau perbuatan buruk. Ini murni hasil kerja keras aku dan Jun Fei di hutan kemarin. Percayalah pada anakmu, Bu."

​Setelah meyakinkan ibunya dan menyuapinya makan, Xiao Chen keluar kamar.

​Ia masuk ke kamar sebelah dan mengguncang tubuh Jun Fei. "Jun Fei! Bangun! Matahari sudah tinggi, kita harus segera berangkat ke kota."

​Jun Fei menggeliat, masih enggan meninggalkan kasur jerami yang hangat—kemewahan yang baru ia rasakan. Namun, melihat wajah serius Xiao Chen, ia segera bangkit dan mencuci muka.

​Dengan semangat membara, dua bocah itu melangkah meninggalkan gubuk reyot mereka menuju kota.

​Matahari mulai naik, menyinari langkah kaki mereka.

​"Kak, setelah memanggil tabib, apa kita akan langsung pulang?" tanya Jun Fei sambil membenarkan letak pedang kayunya.

​Xiao Chen berpikir sejenak. "Tidak. Kita akan berbelanja. Kita butuh bahan makanan yang bergizi, pakaian yang layak agar tidak dipandang rendah, dan yang paling utama... sebuah pedang sungguhan untukmu. Untuk saat ini, kita tunda dulu membeli rumah baru."

​Mereka akhirnya sampai di gerbang kota. Suasana pagi di kota besar itu mulai ramai, namun tujuan mereka ada di distrik elit.

​"Di mana klinik tabib paling hebat itu, Kak?" tanya Jun Fei, kagum melihat bangunan-bangunan tinggi.

​Xiao Chen meraba saku dadanya, merasakan dinginnya koin emas di sana. "Klinik Tabib Zhou. Lokasinya ada di dekat kediaman Sekte Bunga Teratai, salah satu sekte terkuat di sini. Ingat pesan kakak: tundukkan kepala, jangan mencari gara-gara dengan siapa pun. Kita belum mampu menghadapi orang-orang kuat."

​Jun Fei mengangguk patuh.

​Mereka sampai di sebuah bangunan megah bertingkat tiga dengan aroma herbal yang menyengat namun menenangkan. Ini adalah Klinik Tabib Zhou. Kemewahan terpancar dari setiap sudutnya.

​Di meja resepsionis, seorang pelayan pria menatap Xiao Chen dan Jun Fei dengan tatapan jijik. Pakaian mereka yang lusuh dan penuh tambalan sangat kontras dengan lantai marmer klinik.

​"Permisi, Tuan. Apakah Tabib Zhou ada? Saya ingin menyewa jasa beliau untuk datang ke rumah." ucap Xiao Chen sopan.

​Pelayan itu mengibaskan tangan seolah mengusir lalat. "Pergi sana, bocah! Jika kau tidak memiliki uang, jangan menghalangi pintu! Ini bukan tempat bermain atau tempat mengemis!"

​"Tenang saja. Saya membawa uangnya."

​Xiao Chen dengan tenang mengeluarkan satu koin emas dan meletakkannya di meja. Kilauan emas itu seketika membungkam mulut pelayan tersebut.

​Sikapnya berubah 180 derajat. "Hah?! Ah—M-maafkan ketidaksopanan saya barusan, Tuan Muda! Mari, silakan masuk. Silakan tunggu di ruang tunggu utama."

​Di ruang tunggu yang luas dan mewah, terlihat beberapa orang penting sedang duduk menunggu giliran. Mereka mengenakan jubah sutra halus, beberapa membawa lambang klan atau sekte.

​Xiao Chen dan Jun Fei duduk di sudut ruangan. Namun, keberadaan mereka menarik perhatian negatif. Tatapan tajam dan merendahkan menusuk mereka dari segala arah. Bagi para elit ini, satu ruangan dengan bocah miskin adalah sebuah penghinaan.

​"Lihatlah itu! Kenapa sampah seperti mereka bisa masuk ke sini?"

​Seorang anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun, mengenakan jubah biru mewah dengan bordir naga kecil, berjalan mendekat. Ia menatap Xiao Chen dan Jun Fei dengan angkuh.

​"Hei, Tikus Got! Memangnya kau punya uang untuk berobat di sini? Orang miskin sepertimu lebih baik pergi ke tabib jalanan saja!" ejek anak itu.

​Xiao Chen mengenali lambang di baju anak itu. Itu lambang Klan Chen, salah satu klan penguasa kota. Xiao Chen memilih diam, menundukkan kepala, memegang tangan Jun Fei agar tidak bertindak gegabah.

​"Kenapa kau diam, bajingan?! Apa kau tuli?!" Anak itu semakin marah karena merasa diabaikan. Ia menendang kaki kursi Xiao Chen.

​Jun Fei tidak tahan lagi. Baginya, menghina dirinya tidak masalah, tapi menghina Kakak Xiao Chen adalah dosa besar. Ia mengangkat wajahnya, menatap anak kaya itu dengan tatapan tajam dan dingin.

​"Jangan, Jun Fei!" bisik Xiao Chen memperingatkan.

​Anak kaya itu tersentak melihat mata Jun Fei. "Berani sekali kau menatapku seperti itu! Mata rendahan sepertimu seharusnya dicongkel saja!"

​Ia mencengkram kerah baju Jun Fei dan berusaha mengangkatnya.

​Saat itulah, insting Jun Fei bereaksi. Tanpa sadar, hawa pembunuh yang tipis namun tajam keluar dari tubuhnya, bercampur dengan sedikit Qi yang baru ia pelajari.

​Srrrt!

​Aura itu mengejutkan semua orang di ruangan, terutama seorang pria paruh baya yang duduk tak jauh dari sana—ayah dari anak sombong itu.

​"Chen Po, minggir! Biar Ayah yang urus bajingan kecil berbahaya ini!"

​Pria itu, Chen Ba, berdiri. Ia adalah seorang kultivator tingkat Manifestasi roh. Wajahnya merah padam karena marah melihat anaknya hampir diserang aura membunuh.

​Xiao Chen sadar bahaya besar ada di depan mata. Ia langsung berdiri, menarik Jun Fei ke belakang punggungnya, dan membungkuk dalam-dalam. Ia harus merendahkan harga dirinya demi keselamatan nyawa mereka.

​"Tolong maafkan kelancangan adik saya, Tuan Besar! Dia tidak bermaksud buruk, dia hanya anak kecil yang bodoh. Saya mohon maaf!"

​Chen Ba tidak peduli. Ia melangkah maju dan dengan gerakan cepat, ia menendang kaki Xiao Chen hingga Xiao Chen jatuh berlutut, lalu menginjak kepala Xiao Chen ke lantai marmer yang dingin.

​DUGH!

​"Jika kau ingin diampuni, tundukkan kepalamu sampai menyentuh tanah dan jilat sepatuku!" bentak Chen Ba, menekan kepalanya lebih keras.

​Pipi Xiao Chen terhimpit lantai, giginya gemeretak menahan amarah dan rasa sakit. Tapi ia tahu, jika ia melawan sekarang, mereka berdua akan mati konyol.

​"Maafkan... kami... Tuan..." ucap Xiao Chen susah payah.

​"CUIH!"

​Chen Ba meludah tepat di kepala Xiao Chen. "Sekali lagi kau atau adikmu bersikap tidak sopan pada anakku, aku akan memenggal kepala kalian berdua!"

​Ia mengangkat kakinya, lalu menendang rusuk Xiao Chen sekali lagi sebelum pergi menggandeng anaknya, Chen Po, yang tertawa puas.

​Xiao Chen terbatuk, memegangi dadanya yang sakit. Ia perlahan bangkit, membersihkan ludah di rambutnya dengan ekspresi datar yang mengerikan.

​Di sebelahnya, Jun Fei gemetar hebat. Bukan karena takut.

​Jiwa psikopat Jun Fei, yang selama ini tertidur, kini meraung-raung bangun. Ia melihat sosok kakaknya—sosok yang paling ia hormati, "malaikat"-nya—dihina, diinjak, dan diludahi.

​Dunia di mata Jun Fei berubah menjadi merah.

​Dalam hatinya, sebuah sumpah berdarah terukir permanen:

​"Berani sekali... Berani sekali sampah-sampah itu merendahkan Kakakku!"

​"Dengar sumpahku, langit dan bumi! Suatu saat nanti, aku akan datang ke tempat kalian, membakar rumah kalian, dan menyeret leher kalian ke hadapan Kakakku! Sekalipun aku harus membantai seluruh kota dan membunuh semua penguasa hanya untuk menjadikan Kak Xiao Chen satu-satunya Raja... Aku pasti akan melakukannya!"

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!