NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERKEJUT

Gerry yang baru saja didatangi oleh sang istri dan mendengar keluhannya merasa geram atas tingkah bodoh sang anak sehingga diapun segera pergi untuk menemui Nathan.

Nathan yang tengah meneliti berkas yang ada dihadapannya sambil sedikit melamun, berjingkat kaget begitu satu bendel berkas mendarat diatas  meja kerjanya dengan kasar.

“Lihat itu dan jangan lagi bertindak bodoh!”, ucap Gerry tajam.

Melihat raut wajah sang papi yang tak bersahabat, merasakan ada yang penting, Nathan pun segera membuka berkas yang ada dihadapannya.

Semakin dibuka, kedua mata Nathan semakin membola sempurna dengan sajian fakta yang ada dihadapannya.

Nathan benar-benar masih belum mempercayai semua hal yang dia baca dan lihat. Beberapa kali dia tampak menggeleng kuta untuk menolak fakta yang tersaji dihadapannya.

Gerry yang melihat jika Nathan benar-benar dikuasai oleh otak cinta, hanya bisa mendesah kasar.

“Papi menahan orang-orang yang kamu kirim, agar tak menemukan data ini karena tahu kamu akan bereaksi seperti ini. Hanya saja tindakanmu yang sudah hilang kendali, membuat papi harus menyodorkan fakta pahit ini dihadapanmu”, ucap Gerry menjelaskan.

Melihat anaknya masih terdiam mematung karena syok, Gerry pun berusaha membuyarkan lamunannya.“Nathan, sekarang adalah waktu yang krusial bagi kita. Papi harap, kamu tak membuat kesalahan hingga menghancurkan usaha keras kita selama ini”

Setelah mengatakan hal tersebut, Gerry pun keluar dari ruang kerja Nathan, meninggalkan anak sulungnya yang masih terdiam dengan wajah kalut, larut dalam peperangan dalam hatinya.

Sementara itu di tempat lain, Laras yang baru saja tiba didepan butiknya, melihat mobil yang tak asing terparkir disana, satu matanya sedikit menyipit.

Iapun bergegas turun dari mobilnya dan berjalan memutar untuk memastikan jika yang datang sepagi ini adalah sahabatnya.

“Flo!”, sapa Laras terkejut melihat Flory sudah berada didepan butiknya yang masih dalam kondisi terkunci itu, memainkan ponselnya sambil bersandar di tembok dengan gaya acuh.

Flory yang dipanggil pun mengangkat kepalanya dan ketika melihat yang memanggilnya adalah Laras, gadis yang sedari tadi ditunggunya, dia pun tersenyum lebar.

“Akhirnya kamu datang juga, aku sudah lumutan menunggumu disini”, candanya ringan.

Laras yang melihat wanita muda didepanny merajuk, terkekeh geli dan segera membuka gembok rollingdor butiknya dan mengajak Flory masuk kedalam bersamanya.

“Wajahmu yang masam itu benar-benar sangat mengemaskan”, ucap Laras sambil mencubitr satu pipi Flory yang cubby itu dengan gemas.

Jika itu bukan Laras, bisa dipastikan sebelum tangan itu menyentuh pipinya, sudah patah duluan.

Tapi karena Laras sangat disayanginya, dan gadis itu melakukan hal itu bukan untuk menyakitinya, Flory tak mempermasalahkannya.

Mungkin orang yang kenal Flory akan tercengang melihat desainer yang biasanya berwajah dingin dan tegas ini, bisa terlihat manja dan mengemaskan dihadapan seorang gadis yang usianya lebih muda lima tahun darinya.

Laras yang masih melihat jika Flory terus menempel dan bermanja-manja dengannya pun hanya bisa pasrah, membiarkan wanita itu berbuat semaunya karena tahu jika dalam kondisi manja seperti ini, pastilah pikiran Flory tengah penat, dan tebakan Laras benar adanya.

“Ras, ayolah...mau ya kamu berkolaborasi denganku. Semua penjahitku tak ada yang becus. Jika begini terus, maka acara fashion show yang digelar di negara X akan gagal”, ucapnya menggerutu.

Flo pun terus meluapkan kekesalan hatinya mengenai para penjahitnya yang entah kenapa akhir-akhir ini selalu bekerja asal-asalan, padahal Flo tak segan menaikkan gaji dan memberi bonus besar jika acara fashion show yang digelarnya sukses.

Sebenarnya, Laras sudah menyimpan kecurigaannya ini cukup lama, semenjak dia tak sengaja bertemu dengan Flo dan membantunya tiga tahun lalu ketika gaun unggulannya dalam fashion show, tiba-tiba hancur.

Untung Laras tak sengaja masuk ke area belakang karena tersesat setelah keluar dari toilet sehingga dia pun dengan rendah hati menawarkan bantuan untuk memperbaiki gaun tersebut dan menyelamatkan fashion show yang digelar oleh Flo, sehingga keduanya bisa dekat dan akrab seperti sekarang ini.

Melihat Laras masih terdiam, Flo kembali mengguncang lengannya dengan mimik wajah memelas, membuat Laras yang memang baik hati merasa iba.

“Baiklah. Tapi aku harus menghitung semuanya, terutama mengumpulkan para penjahit freelance ku dulu baru bisa memastikan apa bisa atau tidak menghandle acaramu”, ucap Laras sambil mulai  menghubungi rekan-rekan penjahit yang selama ini selalu membantunya jika dia mendapatkan pesanan yang cukup banyak.

Meskipun hanya penjahit biasa yang tak terkenal, tapi pekerjaan mereka cukup bagus dan rapi, harganya pun tak terlalu mahal sehingga Laras sering meminta bantuan mereka.

Dimasa depan, jika modal yang dimilikinya sudah cukup banyak, para penjahit kecil yang biasa membantunya ini rencananya akan dia rekrut menjadi pengawainya.

Setelah berhasil menghitung dan menghubungi rekan-rekannya, Laras pun menoleh kearah Flory.

“Aku akan membantumu, tapi dengan syarat, semua tim dan pengawasan dariku”, ucap Laras tegas.

“Ok”, jawab Flory cepat.

Dia tahu jika timnya, saat ini sangatlah tak bisa dipercaya. Menggunakan tim dari Laras, selain untuk memudahkan kin, juga untuk menhalangi adanya kecurangan selama proses produksi yang bisa membuat gagal acar besarnya itu.

Laras yang sudah bsia menebak jika sahabatnya itu akan langsung seteuju pun hanya bisa menatapnya iba.

“Apa kamu tak ingin membubarkan tim lamamu dan membuat tim baru untuk penyegaran”, ucap Laras memberi saran.

Flory menghempaskan tubuhnya kesofa sambil menatap langit-langit ruang kerja Laras dengan wajah sendu.

“Inginnya sih begitu, tapi beberapa diantara mereka adalah orang lama yang sudah berjuang denganku  mulai dari nol. Membuang mereka, aku rasa sedikit sulit”, jawab Flory sedikit risau.

Laras tampak tengah menimbang-nimbang sesuatu. Utang budi memang sangat sulit untuk dibayarkan,seperti apa yang terjadi pada dirinya, yang harus mengorbankan kebahagiaannya demi balas budi.

Tapi yang dihadapi oleh Laras dan Flory ini berbeda. Karyawan lama ini sudah diberikan keuntungan dan posisi yang nyaman diperusahaan, tapi mereka tega ingin menghancurkan perusahaan yang sudah mereka rintis hanya karena iming-iming sejumlah uang dan kekuasaan yang tak seberapa.

“Kamu sudah memberikan mereka lebih dari yang layak mereka terima. Sekarang mereka berkhianat, bukan satu kali saja mereka berusaha merusak nama baikmua dan menjual desain yang kamu buat ke pihak luar. Jika diteruskan seperti ini maka kamu sendiri yang akan rugi dan perusahaanmu akan cepat jatuh bangkrut, sementara merekatetap santai dan mendapatkan manfaat dari sana-sini, bukankah itu sudah cukup memberimu alasan untuk mendepak mereka keluar dari perusahaan. Lagipula, mencari orang baru, dengan nama besarmu, itu tak akan sulit. Jika kesulitan, nanti aku siap untuk membantumu”, ucap Laras panjang lebar.

Flory yang baru pertama kalinya mendengar Laras bicara sepanjang itu, terkekeh geli, membuat Laras yang tengah serius segera memberikan mendelik tajam, “Flo, seriuslah!”.

Melihat wajah garang Laras, Flo pun langsung menutup mulut dan mulai menyimak apa yang akan Laras jelaskan kepadanya, mengenai cara agar membuat para pengkhianat itu mundur dengan sendirinya.

“Jika kamu enggan memakai cara kasar, hanya cara yang kusebutkan tadi solusinya”, Laras kembali berkata dengan nada sedikit pasrah melihat kelemotan sahabatnya itu dalam berpikir.

Sampai sekarang, Laras masih saja merasa heran bagaimana Flory bisa membuat perusahaan sebesar itu dengan pemikiran lamban seperti itu.

Flory yang tahu apa yang tengah Laras pikirkan, menyentil keningnya sedikit keras, “Hey gadis, apa yang sebenarnya sedang kamu pikirkan? Aku bertidak begini karena memakai hati dalam mengambil keputusan, jadi tidak bisa bertindak tegas”, ucap Flo membela diri.

 “Tapi, ada kalanya kamu harus berpikir rasional, terutama untuk keberhasilan dan kenyaman dirimu sendiri”, Laras mengucapkan hal itu untuk Flo dan juga untuk dirinya sendiri sebagai pengingat.

Flory yang sudah tahu mengenai pengantin pengganti dan kontrak pernikahan yang Nathan berikan kepada Laras setelah sahabatnya itu menceritakan semua kesedihan hatinya kepada dirinya, mencengkeram kedua bahu gadis itu sambi berkata “Mari sama-sama bangkit dan terus maju meraih kesuksesan dan kebahagiaan kita sendiri”.

“Benar saudariku, mari kita berjuang bersama. Kesempatan besar yang kamu berikan padaku, akan aku pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk mengepakkan kedua sayapku agar bisa terbang lebih tinggi lagi ke angkasa serta bisa memberikan manfaat ke lebih banyak orang”, ujar Laras menimpali.

Kedua perempuan muda beda usia itu pun menyelesaikan obrolan pagi yang penuh semangat dan segera kembali ke rutinitas harian mereka, Flory yang kembali ke kantornya untuk menyelesaikan urusannya sementara Laras sudah mulai berdiskusi dengan beberapa klien yang memang sudah membuat janji temu dengannya pagi ini.

Semua dilalui dengan penuh semangat dan pikiran yang positif karena sesungguhnya yang membuat hati kita resah adalah pikiran negativ yang mengekang hati kita untuk bebas berekspresi dengan segala macam ketakutan yang kita ciptakan sendiri sehingga tak bisa melangkah maju kedepan.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!