Tak ku sangka hidup ini terasa rumit. ketika ketenangan Jiwa yang ku rasakan selama ini terasa ternodai oleh godaan dari pria tampan nan Dewasa yang menarik Hati kecil ku untuk terus menatap wajah tampan itu.. sedikit rasa Takut ketika dia mendekat.. Namun merasa nyaman saat sudah mengenalnya. kata kebanyakan orang dia anti Akan wanita. tak tertarik pada gadis manapun.. emmm entahlah. saat pertama melihat wajah itu. aku merasa hal itu Tidak di benarkan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutewizzhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
SATU BULAN BERLALU
Sejak kejadian yang terjadi di rumah Dewa saat itu. Alisa memang jarang, bahkan tidak pernah menampak kan diri di rumah Dewa. Walaupun kadang Gunawan mengajaknya untuk ikut ke rumah bos nya,tetap Alisa punya alasan. Karena Gunawan kadang merasa Putri nya takut jika sendiri. Namun seperti nya Gunawan Salah. Alisa lebih nyaman dan masih sama seperti rumah lama mereka. Walaupun tempat itu masih cukup Asing. Namun untuk keamanan di daerah Elit tersebut memang tak meragukan lagi.
Dan Gunawan pun setiap ada acara atau menyelesai kan tugas Kantor dan harus datang ke rumah Dewa dengan waktu cukup lama tidak perlu khawatir. Putri nya pun sering punya aktifitas sendiri dan lebih senang melakukan apapun di rumah saja. Kadang Dewa juga bertanya. Kenapa Alisa tidak di ajak. Dan Gunawan pun menjawab dengan banyak Alasan sesuai ucapan Alisa tadi..
Namun hal itu sepertinya membuat Dewa seperti sangat terobsesi untuk ingin lebih dekat dengan Alisa. Apalagi dengan sikap gadis muda itu yang sengaja menghindar dan terlihat takut kepada dirinya yang selalu di puja dan diingin kan setiap perempuan-perempuan yang melihat Dewa selama ini.
Justru Alisa begitu berbeda Saat Dewa melihat sosok mantan istrinya yang sudah meninggal ada di paras Alisa....
Hanya Dewa yang mengetahui hal itu dan tidak di ketahui Oleh sekretaris nya itu sedikit pun. Akan pikiran dan sikap dirinya terhadap putri semata wayang Gunawan. Namun Dewa berpikir jika di ketahui oleh Sekretaris nya. Mungkin Gunawan tidak akan mengijin kan putri ya untuk dekat dengan Dewa. Selain status mereka. Gunawan pasti tak akan mengingin kan seorang Dewa memiliki putrinya itu. Karena Umur yang begitu cukup jauh...
"Pak. Apa Alissa pulang ke rumah lama lagi aja kali ya" ucap Alisa dengan tiba-tiba saat suatu pagi mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Ada apa Nak?. Apa yang membuat kamu tidak nyaman di rumah ini. Atau karena Bapak terlalu sibuk bekerja sehingga kamu tak punya teman?" tanya Gunawan menatap Putrinya dengan sendu.
"Bukan begitu Pak. Alissa merasa Alisa merepot kan Bapak saja di sini."jawab Alisa Asal. Sedang kan dia tau jika sang bapak begitu sangat bahagia jika putrinya lebih dekat dengan dirinya dan melihat pertumbuhan anak gadis nya yang cantik jelita.
"Alasan apa itu nak?. Kamu tau bukan, bahwa kebahagian dan nyawa Bapak itu adalah kamu. Alasan Bapak bekerja dan terus hidup hanya kamu. Mana mungkin Bapak mu ini merasa di repot kan... Tetap di sisi Bapak. sampai kamu mendapat kan Pria yang benar-benar mencintai dan menyayangi mu untuk mengantikan bapak menjaga mu Nanti nak. Bapak bahkan tak Rela jika ada yang menyakiti mu sedikit pun" ucap Gunawan menggenggam tangan putrinya lembut. Dan Alisa pun mendekat memeluk bapak nya dan tersenyum.
"Trimakasih Pak. Jadi alisa akan tetap berada di sisi Bapak. Walaupun Alisa nanti sudah menikah. Karena Alisa tidak mau Bapak sendiri di hari tua. Apa lagi Bapak tak berniat menikah kembali. Atau Bapak mau menikah?. Alisa tak akan melarang hal itu" ucap Alisa dengan candaan namun hal itu serius.
Gunawan malah mencubit keras pipi Alisa dan membuat Alisa cemberut menahan sakit walaupun tak sesakit yang di maksud...
"Ehemmm... Apa saya boleh bergabung pagi ini" suara bariton di depan pintu rumah Gunawan membuyar kan acara Haru Alisa.dan terlihat Alisa begitu grogi akan kedatangan Pria dewasa yang begitu tampan itu. Gunawan yang mendengar suara Bos nya pun segera menyambut Dewa dengan mempersilakan duduk untuk begabung.
"Pak Bos? Silakan masuk bos. Apa gerakan yang membuat Pak Bos begabung ke tempat kami ini?" ucap Gunawan menarik satu Kursi untuk Dewa.
"Aku hanya bosan makan sendiri di rumah dan ingin makan ada teman nya" ucap Dewa menatap dalam wajah Alisa yang sedikit memerah dan menunduk.. Sedang kan Gunawan menyiapkan sarapan untuk Bos nya itu.
"Ini Pak bos. Silakan di nikmati" ucap Gunawan menatap Dewa dengan senyum lebar dan Dewa sudah kembali ke stelan Awal yang terlihat begitu cool itu.
"Trimaksih hidangan nya Gun. Apa ini masakan mu. Sangat Enak." Dewa memuji dengan mencuri pandang Kepada Alisa yang masih sarapan dan tak berani menatap wajah Dewa.
"Saya mana sempat masak Bos. Biasalah punya anak Gadis yang pandai memasak itu hadiah terbesar untuk ku" ucap Gunawan Ramah.
"Oh.. Tentu saja Gun. Gun.... aku berikan kamu tugas di luar kota Sekitar dua minggu Anak cabang kita ada sedikit masalah. Sedang kan yang lain kurang bisa di andal kan seperti kamu."Ucap Dewa masih menyantap sarapan yang nikmat itu.
"Apa harus hari ini Bos" tanya gunawan menghentikan suapan nya sejenak.
"iya. Karena Laporan itu. Pagi ini juga mendadak saya terima. Jika kamu takut putri mu sendiri di rumah. Suruh menginap di tempat ku saja. Karena Art di rumah sudah bertambah jadi bertiga. Dan semua nya di atas umur empat puluh tahun. Tidak anak laki-laki kecuali saya dan satpam"ucap Dewa menyakin Kan Gunawan sekaligus Alisa yang terlihat introved.
"Bagai mana Nak? Apa kamu mau?" tanya gunawan menoleh kepada putrinya.
"Tidak usah Pak. Alisa di rumah saja. Kan di sini juga aman. Bukan nya Alisa sudah biasa bapak tinggal untuk urusan pekerjaan walaupun cukup lama" jawab Alisa meyakin kan Bapaknya. Dan tanpa mereka berdua sadari. Sebuah senyum tipis terbit di wajah Tampan Dewa...
"Baiklah. Jika begitu kita segera berangkat sekarang. Aku langsung ke kantor dan kamu akan langsung di antar oleh jemputan perusaan" ucap Dewa yang langsung menyelesai kan sarapan dan bangkit dari tempat duduknya itu.
Di ikuti oleh Gunwan dan Alisa melihat sang bapak yang di tugas kan itu keluar dari rumah.
"Haahh. Apa maksud nya sampai mengajak ku untuk menginap di rumah nya. Di kira aku takut sendiri di sini. Itu sudah biasa aku rasakan dari dulu dan itu lebih membuat ku nyaman." gumam Alisa saat mengingat ucapan Dewa tadi...
Alisa memberes kan meja makan itu dan langsung merapikan semuanya. sekalian menutup rapat pintu rumah cukup mewah itu agar Alisa lebih nyaman bersantai di kamar pribadinya....
"Aku sudah menduga dia akan menolak. Tapi itulah cara ku agar lebih leluasa dekat dengan kamu Alisa." Hati Dewa bergumam sambil tersenyum di dalam mobil menuju kantor...
Alisa saat ini merasa dia harus lebih menjaga jarak Dengan bos bapak nya itu. Walau dia sangat tampan dan sempurnah. Alisa harus lebih waspada....